Cuaca hari ini sangat terik, sampai-sampai untuk keluar rumah harus memejamkan satu mata karena udara yang panas. Aris dan Rendy yang selesai melamar kerja tampak lelah istirahat di warung langganan mereka yang terletak di tepi perempatan lampu merah.
"Cari kerja susah amat ya," keluh Aris yang duduk lesehan dengan Rendy sambil menunggu kopi datang.
"Tau nie, padahal kita sudah banyak kirim lamaran, tapi satupun gak ada yang memanggil interview, padahal tiap hari aku nonton tutorial di youtube supaya bisa lolos interview," kesal Rendy.
"Mungkin kita kurang selametan kali," canda Aris.
kopi pesanan pun datang, bu Ndut selalu membawa kopi dengan jalan yang pelan dengan tersenyum ke setiap pelanggan.
"pulang Ren, yuk," ajak Aris.
"sebentar, lihat dedek gemes dulu," ucap Rendy yang ingin melihat anak sekolah pulang.
Aris memang tidak suka melihat anak sekolah pulang, baginya itu norak. Dia selalu berselisih paham dengan Rendy kalau masalah ini.
"Suka amat lihat cewek SMA," sindir Aris.
"Ya karena aku cowok," balas Rendy ketus.
"Terus Eva mau dikemanain?"
"Aku kan cuman lihat, gak ngapa-ngapain, diberi mata oleh tuhan itu gunanya untuk melihat yang indah, salah satunya ya ini." jelas Rendy.
"Preet," ucap Aris tidak percaya dengan Rendy.
"Anak SMA sekarang cantik-cantik ya bro," ucap Rendy pandangannya tidak lepas dari gadis SMA yang ada di sepanjang jalan.
"iya," ucap Aris ketus sambil menikmati kopi pahit kesukaannya.
"Kamu itu suka sama cewek gak sich?" goda Rendy.
"Kamu pikir aku homo?"jawab Aris membulatkan matanya.
Terdengar suara handpone berbunyi, Rendy merogoh saku celananya menekan tombol warna hijau.
"Halo sayang."
"lagi dimana?" Terdengar suara lembut dari seorang wanita.
"lagi di warungnya bu ndut sama Aris."
"Nanti malam jalan ke alun-alun yuk," ajak wanita itu.
"Oke sayang, memang mau cari apa."
"Mau lihat pasar malam."
"Nanti aku tunggu ditempat biasa ya?" panggilan selesai.
"lebay," gumam Aris yang terdengar oleh Rendy
"Namanya juga sedang jatuh cinta, makanya cari cewek, jangan gitaran aja sama Danang," sindir Rendy.
Telinga Aris terasa panas mendengar celetukan dari sahabatnya itu. "Ayo pulang."
"Nanti malam mau ikut gak? dari pada dirumah ngitungin nyamuk, tapi ketemuan di alun-alun soalnya aku jemput ayang beb dulu," ucap Rendy tersenyum senang.
"lihat nanti saja," ucap Aris merasa iri dengan Rendy.
Rendy POV
Cuaca malam ini kelihatannya sangat mendukung, angin berhembus secara perlahan mengantarkan kesejukan. Aku menunggu Eva di ujung gang rumahnya karena ayahnya yang seorang Polisi melarang Eva untuk pacaran sampai lulus kuliah. Tapi aku tidak peduli namanya juga cinta apapun bisa dilakukan jika orang sudah jatuh cinta.
Terlihat Eva datang dengan senyum yang membuat aku selalu teringat wajahnya.
"Ayo cepat nanti Ayah melihat kita," desak Eva.
"pake helm nya dulu sayang."
Segera ku hidupkan mesin motorku menuju pasar malam. "Memang kamu izin sama Ayahmu mau kemana?"
"Mau kerumah temen," ucap gadis berpipi tembem itu.
aku hanya mengangguk sambil mendengarkan Eva cerita soal anak baru yang ada di sekolahnya.Eva terlihat iri karena kata temannya anak baru itu lebih cantik darinya.
Setibanya di Alun-alun aku menunggu sahabatku Aris yang tadi siang sudah ku ajak.
"Mana si Aris?" tanya Eva.
"Sebentar aku telpon dulu ya." Aku mengambil benda pipih yang ada di saku celanaku, tapi nomornya Aris tidak aktif.
"tinggal aja yuk," ajak Eva.
aku menurut pada Eva berjalan hendak melihat wahana pasar malam.
AUTHOR
Suasana dipasar malam sangat riuh, banyak orang berlalu lalang membeli pernak pernik dan makanan, ada juga yang hanya melihat-lihat saja. Eva mengajak Rendy naik biang lala sehabis itu naik kora-kora, Eva nampak menikmati wahana pasar malam itu. Rasa lelah dan lapar mulai datang setelah berkeliling pasar malam.
"Kaki aku pegel, kita makan yuk sayang," keluh Eva.
"Perutku juga sudah keroncongan nie, minta di isi," balas Rendy.
"Makan apa ya enaknya," tanya Eva.
"Makan bakso aja yuk yang ada dipojokkan waktu kita lewat."
Eva mengangguk tersenyum sambil melingkarkan tangannya ke tangan Rendy.
"Bang bakso dua pedes sama minumnya jeruk anget," panggil Rendy terhadap abang bakso.
"Aku minumnya es teh aja," sahut Eva
Rendy dan Eva duduk berdampingan sambil menunggu pesanan.
"silahkan," ucap abang bakso dengan ramah.
Pasangan sejoli ini pun saling menyuapi satu sama lain yang membuat iri orang disekitarnya.
Selesai makan Eva melihat seseorang yang baru dikenalnya tadi pagi. "Salma!" panggil Eva dari kejauhan.
Salma yang sedang melihat pernak-pernik menoleh ke sumber suara dan tersenyum saat melihat Eva.
Eva melepas genggaman tangannya dari Rendy dengan cepat menghampiri Salma.
"Kamu disini juga?"
"Iya," jawab Salma.
"Kamu kesini sama siapa?" tanya Eva.
"Sama Tanteku."
Tantenya salma menoleh kearah Eva. "Ini temen kamu Salma?"
"Hay tante aku Eva." Eva mengulurkan tangan disambut dengan tantenya Salma yang bernama Ana.
"temen kamu gak kalah cantik," puji Ana yang membuat merah pipi Eva.
"Dulunya aku primadona di sekolah tante, semenjak ada Salma aku jadi nomor dua dech," ucap Eva yang disambut gelak tawa Ana dan Salma.
"Kamu kesini sama siapa," tanya Salma.
Eva terlihat ragu berterus terang atau tidak di depan Salma. "Sama temen," ucap Eva nyengir.
Rendy datang menghampiri Eva. "Kok aku ditinggal sih sayang."
Eva langsung menepuk bahu Rendy yang sudah ada di sampingnya. "Diam," ucap Eva pelan menutup mulutnya dengan jari telunjuk.
"Aduh...kenapa?" Rendy jadi heran.
salma dan tante Ana yang melihat gerakan Eva sudah bisa menebak kalau hubungan mereka lebih dari teman.
"kenalin ini Rendy temen ketemu dijalan," ucap Eva memperkenalkan Rendy.
Rendy mengulurkan tangannya hendak bersalaman. Tante Ana dan Salma hanya menelingkupkan tangan. Rendy mengerutkan dahinya merasa aneh dengan cara berkenalan tante Ana dan Salma.
"Cantik bener temennya Eva ya," gumam Rendy dalam hati.
"Kita mau lanjut jalan dulu ya Eva," ucap Ana yang langsung pergi meninggalkan Eva dan Rendy.
Rendy menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal. "Kok aku familiar ya dengan nama Salma, jangan-jangan Salma yang dimaksud Aris, dia?" gumam Rendy yang terus melihat Salma dan tantenya pergi membelakanginya.
Eva yang melihat Rendy terus memandangi Salma menjewer telinganya.
"Aduh sakit!" jerit Rendy memegang telinga yang dijewer Eva.
"Terus aja lihatin, mentang-mentang ada yang lebih cantik yang lama dilupain," ucap Eva kesal memanyunkan bibirnya.
"bukan gitu sayang, aku teringat Aris yang nemuin dompet dipasar namanya juga Salma tinggalnya di M*g*rs*r*." Rendy menjelaskan kepada Eva.
"Salma yang itu juga tinggal di M*g*rs*r*," ucap Eva.
"Jangan-jangan yang dimaksud sikampret dia lagi, nyesel dia gak ikut," ucap Rendy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Putri Handayani
mampir lagi kak, semangat selalu💪💪💪
2022-03-29
0
Indah Nihayati
ngakakk kurang selametan keren thor
2022-02-24
0
reader novel
kleponya Kaka:V
2022-01-28
1