masa lalu

Malam telah tiba Rendy dan Aris bersiap menuju Pelabuhan untuk mencari mangsa. Biasanya mereka berdua suka memalak anak ABG yang pacaran dipinggir Dermaga, karena sepanjang jalan yang ada di Dermaga belum diberi penerangan, jadi sangat cocok untuk para ABG yang sedang dimabuk cinta.

Aris dan Rendy seperti biasa duduk di balai tempat para nelayan istirahat sambil mengawasi kalau ada motor yang berjalan ke arah Dermaga.

Sepuluh menit duduk dibalai, yang ditunggu tunggu akhirnya tiba.Terlihat motor sport berwarna hitam menuju arah Dermaga.

"Ren, ada mangsa tu," ucap Aris sambil terus memperhatikan motor sport itu.

"Sudah tau, jangan didekati dulu biarin aja mereka pelukan, ciuman sampai keenakan."

"Dilihat dari motornya sepertinya anak orang kaya?" Aris memprediksi pemilik motor sport itu.

"bagus dong, berarti kita gak usah ragu,mintain uang yang banyak!" tegas Rendy.

"Ayo kita beraksi sekarang," ajak Aris yang mulai tidak sabar.

"Oke."

Mereka berdua pun berjalan menuju Dermaga menghampiri pemilik motor sport hitam itu. Terlihat seorang pria bertubuh tinggi besar mirip seperti bule memakai jaket dan celana hitam lalu seorang wanita berambut ikal terurai dengan celana pendek diatas lutut memakai jaket hitam yang sama dengan pria tersebut. mereka duduk diatas motor, wanita itu merangkul pinggang si pria dan yang pria merangkul pundak wanita cantik berambut ikal itu. Aris dan Rendy terus mengawasi mangsanya tersebut kemudian mendekat meminta uang.

"Keamanan," ucap Aris pelan sambil menodongkan tangannya tepat disamping pria yang belum diketahui namanya tersebut.

Pria itu menoleh kearah Aris menatap dengan tatapan tajam tersenyum sinis seolah olah pria itu tau kedatangan Aris dan Rendy. "Keamanan apa ya mas."

Rendy yang ada dibelakang memegang bahu pria itu dengan kasar. Sedangkan wanita cantik berambut ikal itu hanya tertunduk sambil memasukan kedua tangannya kedalam saku jaket yang dipakainya.

"Kalau kamu mau pacaran disini harus bayar uang keamanan," tegas Rendy dengan tatapan membunuhnya.

Pria itu turun dari motor dan berbalik kearah Rendy kemudian melipat kedua tangannya di dada, "memangnya kamu mau berapa?" tanya pria itu dengan tatapan tak kalah tajam.

"Seratus ribu aja...buat beli minum," ucap Rendy dengan senyum tengilnya.

Pria tinggi besar itu memanggil nama wanita disampingnya. "Nadine, sini kasih cepek buat dua orang sampah ini." Pria itu bicara tepat didepan wajah Rendy yang hanya berjarak beberapa centi.

Rendy langsung tersulut emosi memegang erat kerah jaket pria itu dan hendak memukul wajahnya.

Aris dengan sigap menahan pukulan Rendy dengan tangannya. "jangan tambah masalah nanti ketahuan warga sini bisa gawat," bisik Aris.

Aris dan Rendy memang bukan warga sini, mereka dari kampung sebelah yang sering nongkrong dipelabuhan sama teman sekolahnya dulu, kemudian mendapat ide untuk memalak karena disekitar pelabuhan banyak orang berpacaran, sudah sekitar enam bulan Aris dan Rendy melakukan aksi pemalakan.

wanita yang bernama Nadine itu mengambil lembaran uang seratus ribu yang ada disaku celana pendeknya kemudian memberikan kepada pasangan pria nya.

"Nie," ucap pria itu melempar uang didepan wajahnya Aris.

Arispun menjadi geram rahangnya mulai mengeras ingin sekali dia memukul wajah orang itu,tapi dia menahan amarahnya lalu mengambil uangnya yang jatuh ke tanah.

"Puas kalian! sana pergi!" teriak pria itu.

"Oke kami akan pergi," ucap Rendy pergi meninggalkan pria itu.

Aris yang berjalan dibelakang Rendy menoleh kebelakang mendapati pria itu tersenyum menyeringai seperti orang yang sedang merencanakan sesuatu.

Rendy langsung rebahan, tersenyum puas kerena berhasil memalak mangsa yang besar.

"Lumayan buat beli anggur merah dapat dua botol," ucapnya.

Aris malah berpikir lain dengan sahabatnya itu. "sepertinya pria songong itu sedang merencanakan sesuatu," ucap Aris yang duduk membelakangi Rendy.

"jangan terlalu didramatisir, biasalah anak orang kaya, apalagi dia tadi sama ceweknya pastinya dia ingin menunjukan kepada ceweknya klo dia berani,buktinya kena jugakan dia," jelas Rendy.

"duitnya jangan dibuat minum dech, buat beli baju untuk nglamar kerja aja, soalnya bajuku warnanya sudah luntur," ucap Aris.

"Lagian baju dari zaman Dinasti Ming masih aja di pake," cibir Rendy.

"Eh tompel! aku itu gak ada duit buat beli baju, kamu mah enak tinggal minta sama orang tua, lha aku?"

Rendy terkekeh mendengar kejujuran sahabatnya itu. "Ya terserah kamu lah, yang penting bagi dua."

"Iya cerewet."

"Pulang yuk, besok aku kerja disuruh ngantar ikan sama ayahku," ajak Rendy.

"Ayo, aku besok juga mau nguli dipasar buat uang jajan."

**

Pagi yang cerah disambut suara burung yang berkicau membangunkan Aris dari tidurnya. Perut Aris yang berbunyi membuatnya menuju dapur untuk menyantap makan paginya.

"Nasi sudah matang, Bu?" tanya Aris seenaknya sambil membuka penutup nasinya.

"Sudah, kalau mau makan piringnya sudah Ibu siapkan diatas meja," ucap syamsiah yang sedang mencuci baju.

Aris mengambil piring dan sendok bersiap untuk makan. "Enak nie!" seru Aris yang melihat lauknya ikan kembung kesukaannya.

"Kemaren malam kamu kemana kok pulangnya larut malam?" tanya syamsiah.

"Kemaren ada temen yang nawarin kerja, cuman gak jadi," alasan Aris.

"Lho kenapa gak jadi?"

"sudah ada yang mengisi," ucap Aris berbohong.

"kamu gak kepasar?" tanya syamsiah.

"Ini mau kepasar," jawab Aris yang masih makan.

"Gak mandi dulu kamu, Nak?"

"gak usah, lagi malas mandi," ucap Aris yang langsung pergi tanpa pamit ke ibunya.

Syamsiah POV

Aku tau dia berbohong kepadaku, pasti dia semalam ada di Pelabuhan dengan Rendy, entah kenapa akhir akhir ini sering ke Pelabuhan pulang dalam kondisi mabuk, darimana dia dan Rendy dapat uang untuk membeli minuman keras itu, padahal mereka berdua belum bekerja, uang yang aku berikan untuk Aris itu hanya cukup buat jajan saja.

Perasaan khawatir ini selalu menyelimuti ketika Aris pergi malam malam dengan Rendy.

Dahulu Aris adalah anak yang baik dan rajin beribadah, semenjak ayahnya meninggal tiga tahun lalu sikap anakku itu langsung berubah, dia menjadi anak yang pemarah dan keras kepala, dia sangat terpukul dengan kematian ayahnya.

Dihadapan Aris aku berusaha bersikap biasa supaya dia tidak semakin marah padaku. sebagai orang tua aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuknya.

Author

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam," jawab syamsiah menghampiri orang tersebut.

"Aris sudah Berangkat Syam?" tanya Edi pria paruh baya yang bertubuh kekar.

"Sudah, baru saja berangkat," jawab syamsiah dengan senyum manisnya.

"Ya sudah kalau begitu," Pak Edi pun langsung menyusul Aris di pasar.

pak edi adalah tetangga sekaligus orang yang mengajak Aris kerja di pasar. Mungkin Pak Edi kasihan melihat Aris cari kerja sana sini gak pernah diterima, dari pada nganggur Pak Edi mengajaknya jadi kuli dipasar.

Terpopuler

Comments

Mugiya is back

Mugiya is back

mampir

2022-12-21

0

maharastra

maharastra

wuidihhhh,jorokkk😏😅

2022-10-29

0

maharastra

maharastra

wuihhj,,tukang palak😏😏

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 prolog.
2 masa lalu
3 Pertemuan.
4 Pertemuan 2
5 Pasar malam
6 Sesuatu yang tak terduga
7 Terpenjara pikiran sendiri.
8 Bingung tapi suka
9 Celaka.
10 Terima kasih
11 Penasaran.
12 Menemukan Cara
13 Jalan jalan.
14 Melihatnya Lagi.
15 Pengintaian.
16 Incaran baru
17 Khawatir.
18 Berhasil.
19 Penyelidikan.
20 Berbunga-bunga.
21 Belanja di pasar.
22 Sandiwara yang sempurna.
23 Hari yang indah.
24 Curiga.
25 Bingung.
26 Ciuman pertama.
27 Mata mata.
28 Licik.
29 Balas dendam.
30 Jadian.
31 Ini yang kedua kali.
32 Penyelidikan.
33 Jalan ke pantai lagi.
34 Ketahuan Abi.
35 Dipecat.
36 Mencari tau.
37 Siasat licik.
38 Berhasil mendapat simpati.
39 Mendapat cara.
40 Pengintaian.
41 Penyusupan.
42 pertolongan seorang teman
43 Berbohong kepada Abi.
44 Kekuatan cinta.
45 Ada sesuatu.
46 Cerita.
47 Penglihatan.
48 Rencana Jahat.
49 Langkah baru.
50 Jebakan.
51 Pencarian.
52 Terbaring Lemah.
53 Malu-Malu
54 Pencarian.
55 Anak Misterius.
56 Makan Malam.
57 Sadar dari koma.
58 Perhitungan
59 Panik.
60 Keterangan Saksi.
61 pengakuan Evan.
62 putus asa
63 Tidak menyangka.
64 Rasa Itu terus ada.
65 kelulusan Sekolah.
66 Mencari tempat persembunyian
67 Bertemu Nadine.
68 Pergi untuk selamanya.
69 Terkangkap.
70 Sakit di hati
71 Salma berangkat ke Kairo.
72 Extra Part 1
73 Extra part 2
74 Extra part 3
75 Extra part 4
76 Extra part 5.
77 Extra Part 6
78 Ektra Part 7
79 Extra part 8
80 Extra part 9
81 Extra part 10
Episodes

Updated 81 Episodes

1
prolog.
2
masa lalu
3
Pertemuan.
4
Pertemuan 2
5
Pasar malam
6
Sesuatu yang tak terduga
7
Terpenjara pikiran sendiri.
8
Bingung tapi suka
9
Celaka.
10
Terima kasih
11
Penasaran.
12
Menemukan Cara
13
Jalan jalan.
14
Melihatnya Lagi.
15
Pengintaian.
16
Incaran baru
17
Khawatir.
18
Berhasil.
19
Penyelidikan.
20
Berbunga-bunga.
21
Belanja di pasar.
22
Sandiwara yang sempurna.
23
Hari yang indah.
24
Curiga.
25
Bingung.
26
Ciuman pertama.
27
Mata mata.
28
Licik.
29
Balas dendam.
30
Jadian.
31
Ini yang kedua kali.
32
Penyelidikan.
33
Jalan ke pantai lagi.
34
Ketahuan Abi.
35
Dipecat.
36
Mencari tau.
37
Siasat licik.
38
Berhasil mendapat simpati.
39
Mendapat cara.
40
Pengintaian.
41
Penyusupan.
42
pertolongan seorang teman
43
Berbohong kepada Abi.
44
Kekuatan cinta.
45
Ada sesuatu.
46
Cerita.
47
Penglihatan.
48
Rencana Jahat.
49
Langkah baru.
50
Jebakan.
51
Pencarian.
52
Terbaring Lemah.
53
Malu-Malu
54
Pencarian.
55
Anak Misterius.
56
Makan Malam.
57
Sadar dari koma.
58
Perhitungan
59
Panik.
60
Keterangan Saksi.
61
pengakuan Evan.
62
putus asa
63
Tidak menyangka.
64
Rasa Itu terus ada.
65
kelulusan Sekolah.
66
Mencari tempat persembunyian
67
Bertemu Nadine.
68
Pergi untuk selamanya.
69
Terkangkap.
70
Sakit di hati
71
Salma berangkat ke Kairo.
72
Extra Part 1
73
Extra part 2
74
Extra part 3
75
Extra part 4
76
Extra part 5.
77
Extra Part 6
78
Ektra Part 7
79
Extra part 8
80
Extra part 9
81
Extra part 10

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!