Tidak terasa, hari demi hari selama seminggu ini terus berlalu.
Hari ini adalah hari dimana Juna dan Celine, akan mengucapkan janji suci di hadapan tuhan.
"Aaaa Kak Cena sudah mau menikah saja huhuhu," Rengek Rina sambil memeluk kakak cantiknya, Cena.
Dino menarik Rina secara paksa dari pelukan Celine "Astaga Rina, jangan merusak riasan kak Cena. Nanti kak Cena ikut menangis juga!" Protes Dino kesal pada Rina.
"Ck, kau ini protes saja dari tadi, Sangat menyebalkan!" Sahut Rina kesal.
Maka dari itu Rina sangat ingin mencoba jauh dari keluarganya, terutama Dino agar tidak ada yang melarangnya ini dan itu.
"Uuuuu sini peluk dulu," Ucap Celine yang berhasil menarik kedua adiknya itu untuk memeluknya erat.
Sedangkan di ruang mempelai pria sangat ramai, disana Juna ditemani oleh ketiga teman dekatnya minus Saka.
Karena Saka saat ini sedang berada di luar negeri, jadi Saka tidak dapat hadir pada hari pernikahan Juna.
"Kenapa hari ini Juna sangat tampan? apa aku baru menyadarinya?" Ucap Tara mencoba menggoda temannya.
"Pengantin baru bro hahaha, bukan kaleng-kaleng ini!" Sahut Kanta sambil tertawa puas.
"Bagaimana dengan kekasih mu Lia?" Tanya Bram tiba-tiba.
"Ck, ya menurut mu bagaimana? aku mana mungkin putus dengannya. Perempuan yang sudah menemani ku dari 0 hingga sekarang," Sahut Juna kelewat santai.
"Ingat Juna, kau ini sudah mau menikah dan memiliki tanggung jawab yang besar. Jangan sampai salah mengambil langkah," Sahut Tara sambil menasehati sahabatnya itu.
Ceklek
"Lah Lia? ku kira kau tidak akan datang di pernikahan kekasihmu sendiri hahaha" Ejek Kanta pada Lia.
"Ck, ya terserah ku! kenapa kau yang repot?!" Sahut Lia kesal lalu berjalan pada Juna.
"Baiklah, ayo kita keluar sebentar. Mereka pasti butuh waktu untuk berdua sebentar," Ucap Tara mengajak Bram dan Kanta untuk keluar.
Dan ketiga teman Juna pun keluar meninggalkan ruangan mempelai pria tersebut, hanya tersisa Lia dan Juna saja di dalamnya.
"Maaf," Ucap Juna.
"It's okay kak, Asalkan kau tidak akan melupakan janji mu pada ku," Ucap Lia sambil merapikan tuxedo Juna dengan rapi.
Juna mengangguk "Tentu saja, bagaimana bisa aku lupa? kau ini adalah my only one. Kau tenang saja oke hm?" Sahut Juna lalu membawa kekasihnya itu ke dalam pelukannya.
...⚡⚡⚡...
Setelah acara pernikahan selesai, sepasang suami istri itu saat ini sedang dalam perjalanan menuju kerumah mereka.
Awalnya rumah itu adalah rumah Juna, namun sekarang rumah itu juga akan di tempati oleh Celine.
Suasana di perjalanan saat ini benar-benar canggung, awalnya Celine ingin mengajak Juna untuk mengobrol santai bersama Juna.
Tapi Celine urungkan, karena setelah acara persepsi pernikahan tadi selesai Juna hanya diam saja dan menatap Celine datar, terkesan dingin dan tak perduli.
Berbeda sekali saat mereka berada di kerumunan ramai, Juna selalu bersikap hangat pada Celine. Hingga membuat Celine merasa aman saat berada di samping Juna.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Juna dan Celine saat ini sudah sampai dirumah. Celine sangat terpukau dengan interior rumah Juna yang dihiasi dengan warna yang gelap, menurut Celine itu sangat terlihat simple dan elegan di matanya.
"Celine" Panggil Juna.
"Iya kak?" Sahut Celine.
"Aku ingin menjelaskan ini, kita akan tidur di kamar yang terpisah. Kau akan memakai kamar yang pintunya bewarna biru tua dan aku akan menggunakan kamar utama yang pintunya berwarna coklat. Jangan sampai salah masuk kamar, Ah iya satu lagi. Urusan pribadi ku, kau tidak berhak untuk ikut campur. Walaupun saat ini status mu sebagai istriku, bukan berarti dirimu ada di hatiku," Jelas Juna panjang lebar pada Celine.
"Ka..kak Juna.." Lirih Celine terkejut saat mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Juna.
"Ah iya, ku rasa aku tidak perlu lagi untuk mengingatkan ini lagi padamu tentang ini. Kita ini hanya di jodohkan, so aku harap kau bisa menjaga imej ku didepan umum. Kau paham kan apa maksud ku Celine?" Jelas Juna pada Celine.
Karena tidak ada jawaban dari Celine, Juna pun akhirnya melangkahkan kakinya untuk menaiki satu persatu anak tangga rumahnya.
Bukan, bukan ini malam pertama yang Celine inginkan. Bahkan Celine tidak pernah membayangkan jika Juna akan bersikap seperti ini padanya.
Tanpa sadar air mata itu sudah mengalir di pipi beningnya Celine.
Celine masih terdiam di tempatnya setelah mendengar penuturan Juna barusan padanya. Juna bahkan memang sengaja bersikap manis pada Celine hanya di depan orang banyak, terutama di depan kedua orang tuanya dan orang tua Juna.
"I..ini kak Juna yang sebenarnya? aku tertipu," Gumam Celine.
Celine pun akhirnya memutuskan, untuk mencari pintu kamar yang bewarna pintu biru tua yang diucapkan oleh Juna tadi.
Juna memang seniat itu, bahkan Juna meletakkan seluruh barang yang ada di apartemen Celine ke kamar yang terpisah dengan kamarnya.
Barang-barang yang dipindahkan dari apartemen Celine masih di dalam box-box besar.
Celine hendak mandi terlebih dahulu, baru setelahnya dia akan membereskan barang-barang tersebut dan membuang barang yang tidak digunakannya.
Celine menangis dalam diam, disaat mandi bahkan disaat setelah mandi tiada hentinya air mata itu turun.
Sungguh Celine rasanya ingin pulang saja kerumahnya.
...⚡⚡⚡...
Hari ini Celine bangun pagi buta dengan matanya yang masih sembab, bahkan matanya sedikit membengkak.
Celine sengaja untuk bangun di pagi hari, untuk menyiapkan sarapan untuknya dan Juna yang saat ini sudah berstatus menjadi suaminya.
Celine sudah bertekad, bahwa dia akan menjadi istri yang baik untuk Juna, serta ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak.
Celine juga sudah berjanji pada dirinya sendiri akan terus berada disamping Juna, apapun yang akan terjadi diantara dirinya dan Juna hingga akhir hayatnya.
Karena Celine berpikir, Celine akan menikah sekali seumur hidupnya. Celine harus menerima Juna dengan segala kekurangan yang dimiliki Juna.
Pagi ini Celine membuatkan sarapan milky beef, makanan favorit Juna. Kenapa Celine dapat dengan mudahnya mengetahui kalau Juna menyukai milky beef? tentu saja Celine mengetahuinya dari Mama Rena, Mamanya Juna.
Celine sudah menyelesaikan masakannya dan meletakannya dengan rapi di atas meja makan.
Celine melihat Juna yang sedang menuruni anak tangga dan tentu saja, Juna sudah rapi dengan pakaian kantornya dengan jas setelan.
Celine sempat terpukau melihat Juna yang berjalan menuruni anak tangga satu persatu, Juna turun sambil merapikan lengannya dan memakai jam tangannya.
Astaga pagi-pagi Celine sudah melihat yang seperti ini, Celine berharap setiap pagi dia akan selalu melihat Juna.
Sungguh tidak terbayangkan.
"Kak Juna, ayo sarapan dulu, aku udah buat sarapan milky beef" ucap Celine.
salam hangat dari author🥰❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Rini
masih bacaaa
2021-12-04
1
Rini
nextt lagii
2021-12-04
1
Rini
mantab betul
2021-12-04
1