Melawan!

melihat Erwin yang tampak meremehkan, Watu langsung kesal dan tanpa berkata apa-apa ia langsung mengayunkan kakinya ke wajah Erwin. namun dengan santainya Erwin menahan kaki Watu dan langsung melesatkan pukulan yang sangat kuat ke ulu hati Watu.

watu yang terkena pukulan itu langsung terhempas dan menghantam beberapa kursi dan meja di kelas itu sehingga kursi dan meja itu berhamburan bersamaan dengan Watu yang terkapar di lantai.

kedua teman Watu langsung terkejut melihat hal itu.

"kenapa si lemah sepertimu bisa memukul sekuat itu!?" ucap Songo dengan wajah yang sedikit panik.

sementara itu, para gadis yang sedang berkumpul di satu meja sebelumnya juga tampak terkejut melihat hal itu. mereka tak menyangka kalau Erwin akan melakukan perlawanan. hal itu di karenakan selama ini mereka selalu melihat Erwin di tindas dan Erwin sama sekali tidak melawan. setiap kali Erwin di tindas, hanya para gadis itulah yang selalu menghentikan Watu dan kawan-kawannya jika sudah bertindak berlebihan. dan yang paling sering membela Erwin saat di tindas adalah Santi, si gadis yang akan menjadi pacar Erwin di masa depan. namun saat ini Santi justru terlihat sedang menghindari kontak mata dengan Erwin. sedari tadi Santi sama sekali tak melirik ke arah Erwin meskipun ia sudah tahu bahwa Erwin sedang di tindas.

"hei Santi, cepat lihat itu." ucap Seli sambil menggoyang tubuh Santi dengan tangannya. "lihat, kali ini Erwin melawan mereka, dia bahkan membuat Watu terhempas cukup jauh!" ucapnya bersemangat.

"ya, benar Santi! coba lihat!" sambung temannya yang lain.

"kau akan menyesal jika tidak melihatnya." ucap temanya yang juga sedang duduk dengannya.

"hah....." Santi menghela nafas dengan malas. kemudian menoleh ke arah Erwin. "padahal tak perlu seheboh it......" perkataan Santi terhenti ketika ia menoleh pada Erwin.

matanya langsung terbelalak karena terkejut melihat aksi Erwin yang begitu lincah saat menghadapi Watu dan kawan-kawannya.

saat ini, Watu sedang berusaha bangkit dari lantai dan langsung menyuruh temannya untuk terus menyerang Erwin tanpa henti.

Erwin dengan mudahnya menghindari setiap serangan dari kedua teman Watu. ia dengan sangat lincah dan lihai menggerakkan tubuhnya untuk menghindari semua serangan yang di lancarkan kedua teman Watu padanya.

setelah beberapa saat bertarung. kedua teman Watu tampak kelelahan menghadapi Erwin.

"hah, hah, hah, apa-apaan pecundang ini!" ucap Songo dengan kesal sambil terengah-engah.

"ini sih bukan pecundang lagi namanya!" sambung Wau yang berusaha untuk mengatur nafasnya.

"aku tidak terima! sekali pecundang tetap pecundang!" ucap Watu sambil berlari ke arah Erwin.

kemudian Watu berteriak dengan keras sambil melompat ke arah Erwin dengan posisi yang hendak melayangkan tinjunya.

di saat yang sama, Erwin dengan cepat langsung memutar tubuhnya sambil melangkah ke samping untuk menghindar.

kemudian Watu mendarat ke lantai dan langsung menoleh sambil menggerakkan tubuhnya dan hendak menendang. namun dengan cepat Erwin langsung menarik baju Watu lalu maju selangkah sambil mengayunkan Watu sehingga watu terlempar ke arah Songo.

songo langsung menahan tubuh Watu, dan di saat yang bersamaan, Erwin langsung menendang Watu dengan kuat, sehingga Watu dan Songo langsung terjatuh ke lantai.

setelah menendang Watu, sebuah tendangan kuat dari Wau mengarah ke wajah Erwin. namun dengan cepat Erwin memblokir tendangan itu. akan tetapi tubuhnya sedikit terdorong ke belakang karena saking kuatnya tendangan itu.

tidak berhenti di situ, Wau tetap terus menyerang dan tak memberi kesempatan pada Erwin untuk melakukan serangan balasan.

"ehmm, apa kita perlu lapor pada guru sekarang?" ucap Seli dengan wajah khawatir sambil menggaruk pipinya dengan satu jari.

"tidak perlu! kita lihat saja dulu!" ucap Santi dengan tatapan yang menunjukkan bahwa dirinya sedang penasaran untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Mia, cepat tutup pintu kelas!" lanjut Santi memerintah Mia tanpa menoleh.

lalu Mia pun langsung mengangguk dan langsung berjalan ke arah pintu.

"Dian, cepat tutup gorden kelas sekarang!" perintah Santi lagi, dan Dian langsung melakukan apa yang Santi perintahkan.

"sepertinya kau benar-benar tertarik pada Erwin ya." ucap Seli dengan nada menggoda.

kemudian Santi menoleh pada Seli dengan tatapan tajam.

"aku bukannya tertarik padanya! hanya saja, jika Erwin memang sekuat itu, akan lebih baik jika ia segera memberi pelajaran pada Watu dan kawan-kawannya. dengan begitu mereka takkan berani lagi mengganggu Erwin." jelas Santi yang kemudian kembali menoleh pada Erwin.

saat ini, tampak Erwin sudah menumbangkan Wau.

Wau tampak terkapar di lantai, dirinya saat ini tidak pingsan, namun ia sudah sangat kelelahan dan kehabisan stamina untuk berdiri.

kakinya sudah letih, sehingga saat dia ingin berdiri kakinya malah gemetar dan tak bisa menahan bobot tubuhnya.

sementara itu, Watu dan Songo berdiri di depan Wau seolah melindungi Wau dari Erwin yang tampak masih semangat-semangatnya.

"sepertinya lebih baik ku akhiri saja perkelahian tak berguna ini!" ucap Erwin sambil berseringai dengan ekspresi yang meremehkan Watu dan kedua temannya itu.

kemudian Erwin langsung maju dengan sangat cepat dan langsung menghajar Watu dan Songo dengan cara yang cukup sadis sehingga keluar darah di mulut dan hidung mereka. tidak hanya itu, wajah Watu saat ini memiliki banyak memar, dan dari kepalanya mengalir darah yang kemungkinan nya karena ada goresan di kepalanya akibat serangan Erwin.

"bukankah itu sudah terlalu berlebihan?" ucap Seli dengan mimik yang sedikit takut sambil menggigit jarinya dengan pelan.

"ya, kurasa ini memang sudah cukup!" ucap Santi yang kemudian langsung berdiri dan berjalan mendekati Erwin yang tengah menghajar Watu.

ketika Erwin hendak melakukan pukulan selanjutnya, Santi tiba-tiba datang dan berdiri di depan Erwin untuk menghentikan Erwin yang ingin terus menghajar Watu.

"sudah cuku....."

ucapan Santi terhenti karena Erwin tak sempat menahan tinjunya dan malah langsung mengenai wajah Santi hingga Santi terjatuh ke lantai.

melihat hal itu, teman-teman Santi langsung terkejut karena melihat Santi yang terkena pukulan Erwin.

"hei! apa-apaan kau ini! apa kau tak melihat Santi hah?!" ucap Seli dengan suara keras.

Erwin yang melihat Santi terjatuh di lantai langsung terkejut dan tampak sedikit panik. ia langsung mengulurkan tangannya untuk membangun Santi berdiri. namun, saat ia menunduk untuk membantu Santi, ia justru langsung di tampar oleh Santi.

"ma..... maaf, aku tidak sengaja." ucap Erwin sambil memegang pipinya dengan ekspresi panik.

"beraninya kau memukuli wajahku!" bentak Santi sambil menampar wajah Erwin sebanyak tiga kali.

Erwin hanya membiarkan Santi menamparnya, karena ia tahu bahwa tinjunya tidak sebanding dengan tamparan Santi.

setelah itu Santi langsung melayangkan tinjunya pada Erwin karena terbawa emosi.

wajah Erwin berhasil di tepis oleh tinju itu. Kemudian Erwin menatap ke bawah sambil pasang ekspresi menyesal.

"hmpp! sebaiknya hentikan perkelahian bodoh kalian! dia juga sudah tidak sanggup melawanmu!" ucap Santi yang berusaha menenangkan diri. setelah itu Santi berjalan melewati Erwin dengan ekspresi yang amat kesal.

Kalau ada yang minat baca karya saya yang lainnya bisa cek di profil author ya...

Terpopuler

Comments

M⃠

M⃠

mampir nih bang, folback balik ke karyaku jg

2021-10-19

0

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

hadir othor.. salken dari Takdir 🙏

2021-10-09

1

Neyna 🎭🖌️

Neyna 🎭🖌️

like semangat up ya thor 💪😉

2021-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Depan Jadi Masa Lalu
2 Konflik
3 Berhadapan Dengan Mafia!
4 Pria Misterius
5 Melawan!
6 Mengumpulkan Informasi
7 Adu Kelicikan
8 Mencari Informasi
9 Tantangan
10 Di Kamar Nirmala
11 Malam Yang Panjang
12 First Blood
13 Bunuh Lima
14 Hidup Itu Kejam
15 Masa Lalu Yang Berat
16 Lisa Yang Pandai Menghibur
17 Airin Arkaria
18 Buronan Elang Hitam
19 Memastikan
20 Sandiwara Yang Sempurna
21 Konflik Dengan Rogo
22 Di Serang Mendadak
23 Adu Tembak!
24 Kabur
25 Ajakan Aliansi
26 Ajakan Aliansi (2)
27 Hari Yang Santai
28 Rahasia Airin
29 Rahasia Airin (2)
30 Syarat Dari Erwin
31 Masalah Keluarga Erwin
32 Rahasia Lepi
33 Persiapan Perang
34 Awal Perang
35 Cabang ke-5
36 Cabang ke-5 (2)
37 Cabang ke-5 (3)
38 Melawan Tono
39 Membunuh Tono
40 Misteri Tono
41 Ular, Erwin, Dan Airin
42 Masalah Airin
43 Petra Arata
44 Melawan Berandalan
45 Melawan Berandalan (2)
46 Melawan Berandalan (3)
47 Selamat Tinggal Ani
48 Kekalahan Erwin
49 Petra Mode Bantai
50 Kemenangan Petra
51 Kepribadian Ganda
52 Misteri Kepribadian Ganda
53 Solusi Untuk Airin
54 Meresahkan
55 Jeritan Hati
56 Jeritan Hati (2)
57 Di Serang Mendadak
58 Salah Orang
59 Rimo Dan Elang Hitam
60 Petra VS Rimo
61 Sagit
62 Orang Yang Mencurigakan
63 Tiga Pria Misterius
64 Sagit (2)
65 Erwin Vs Sagit
66 Erwin Vs Sagit (2)
67 Sagit
68 Mabuk
69 Mabuk (2)
70 Penyelidikan Petra
71 Penyelidikan Petra (2)
72 Kejanggalan Yang Mulai Terungkap
73 Lima Anggota Burung Hantu
74 Serangan Burung Hantu
75 Lero si Burung Hantu
76 Rahasia Kakek Erwin
77 Penyelidikan Petra
78 Penyelidikan Petra (2)
79 Kekuatan unit A15
80 Kekuatan Unit A15 (2)
81 Rapat Penjual Senjata Ilegal
82 Santi Di Culik
83 Santi Di Culik (2)
84 Menyelamatkan Santi
85 Menyelamatkan Santi (2)
86 Menyelamatkan Santi (3)
87 Menyelamatkan Santi (4)
88 Pulang
89 Memimpin Cabang
90 Geng Sadondo
91 Geng Sadondo (2)
92 Lisa Di Culik?
93 Kejahatan Pado
94 Seberapa Kuatkah Rompo?
95 Penangkapan Pado
96 Serangan Kanado
97 Serangan Kanado (2)
98 Rahasia Aprilio
99 Identitas Aprilio
100 Wisata Air Terjun
101 Penculikan
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Masa Depan Jadi Masa Lalu
2
Konflik
3
Berhadapan Dengan Mafia!
4
Pria Misterius
5
Melawan!
6
Mengumpulkan Informasi
7
Adu Kelicikan
8
Mencari Informasi
9
Tantangan
10
Di Kamar Nirmala
11
Malam Yang Panjang
12
First Blood
13
Bunuh Lima
14
Hidup Itu Kejam
15
Masa Lalu Yang Berat
16
Lisa Yang Pandai Menghibur
17
Airin Arkaria
18
Buronan Elang Hitam
19
Memastikan
20
Sandiwara Yang Sempurna
21
Konflik Dengan Rogo
22
Di Serang Mendadak
23
Adu Tembak!
24
Kabur
25
Ajakan Aliansi
26
Ajakan Aliansi (2)
27
Hari Yang Santai
28
Rahasia Airin
29
Rahasia Airin (2)
30
Syarat Dari Erwin
31
Masalah Keluarga Erwin
32
Rahasia Lepi
33
Persiapan Perang
34
Awal Perang
35
Cabang ke-5
36
Cabang ke-5 (2)
37
Cabang ke-5 (3)
38
Melawan Tono
39
Membunuh Tono
40
Misteri Tono
41
Ular, Erwin, Dan Airin
42
Masalah Airin
43
Petra Arata
44
Melawan Berandalan
45
Melawan Berandalan (2)
46
Melawan Berandalan (3)
47
Selamat Tinggal Ani
48
Kekalahan Erwin
49
Petra Mode Bantai
50
Kemenangan Petra
51
Kepribadian Ganda
52
Misteri Kepribadian Ganda
53
Solusi Untuk Airin
54
Meresahkan
55
Jeritan Hati
56
Jeritan Hati (2)
57
Di Serang Mendadak
58
Salah Orang
59
Rimo Dan Elang Hitam
60
Petra VS Rimo
61
Sagit
62
Orang Yang Mencurigakan
63
Tiga Pria Misterius
64
Sagit (2)
65
Erwin Vs Sagit
66
Erwin Vs Sagit (2)
67
Sagit
68
Mabuk
69
Mabuk (2)
70
Penyelidikan Petra
71
Penyelidikan Petra (2)
72
Kejanggalan Yang Mulai Terungkap
73
Lima Anggota Burung Hantu
74
Serangan Burung Hantu
75
Lero si Burung Hantu
76
Rahasia Kakek Erwin
77
Penyelidikan Petra
78
Penyelidikan Petra (2)
79
Kekuatan unit A15
80
Kekuatan Unit A15 (2)
81
Rapat Penjual Senjata Ilegal
82
Santi Di Culik
83
Santi Di Culik (2)
84
Menyelamatkan Santi
85
Menyelamatkan Santi (2)
86
Menyelamatkan Santi (3)
87
Menyelamatkan Santi (4)
88
Pulang
89
Memimpin Cabang
90
Geng Sadondo
91
Geng Sadondo (2)
92
Lisa Di Culik?
93
Kejahatan Pado
94
Seberapa Kuatkah Rompo?
95
Penangkapan Pado
96
Serangan Kanado
97
Serangan Kanado (2)
98
Rahasia Aprilio
99
Identitas Aprilio
100
Wisata Air Terjun
101
Penculikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!