Berhadapan Dengan Mafia!

setelah kejadian memalukan yang di perbuat Erwin di jam istirahat, Erwin pun langsung bertemu dengan Santi ketika pulang sekolah.

selama jam pelajaran berlangsung, Erwin tidak punya kesempatan untuk berbicara dengan Santi, di tambah lagi banyak yang tidak suka dengan Erwin karena kejadian itu.

saat ini Erwin sedang berdiri di salah satu koridor dan menunggu Santi yang akan lewat di tempat itu.

tak lama kemudian Santi pun muncul dan lewat di tempat itu.

ketika Erwin melihat kedatangan Santi, Erwin langsung menghalangi jalan Santi.

"bisakah kau menyingkir?" ucap Santi sambil menatap Erwin dengan tatapan tajam.

"aku hanya ingin minta maaf mengenai kejadian tadi." ucap Erwin yang membalas tatapan tajam Santi dengan tatapan yang ramah.

Santi hanya diam saja dan tak membalas perkataan Erwin.

lalu tak berlama-lama, Santi langsung melangkah dan berjalan melewati Erwin tanpa menatap Erwin sedikitpun.

Erwin yang merasa terabaikan itu langsung berbalik badan dan meraih tangan Santi.

"tunggu dulu, aku hanya ingin kau memaafkanku." ucap erwin dengan nada yang lembut.

"lepaskan tanganku!" ucap Santi memerintah tanpa menoleh pada Erwin.

"tapi...."

"berhentilah meminta maaf! aku tak punya kewajiban untuk memaafkanmu!" ucap Santi dengan tegas dan memotong ucapan Erwin.

mendengar ucapan Santi itu membuat Erwin langsung mengerti, bahwa saat ini Santi tak mau di ganggu oleh orang yang asing baginya.

"sangat sedih rasanya melihat orang yang di cintai tak lagi mengenali cintanya." ucap Erwin dengan nada lirih.

Santi yang mendengar itu hanya mengabaikannya dan menganggap bahwa Erwin sedang ngawur dan hanya ingin bermodus untuk mendekati dirinya.

"apa kau tak dengar perkataan ku hah?!" ucap Santi dengan tegas sambil menoleh dengan tatapan tajam, dan saat itu ia melihat Erwin yang tampak sedang bersedih. ia melihat Erwin sedang menundukkan wajahnya agar ekspresi sedih Erwin tak terlihat olehnya.

meskipun melihat ekspresi Erwin yang bersedih, hati Santi sama sekali tidak tersentuh apa lagi bersimpati. Santi justru terlihat kesal dan makin marah dengan tindakan Erwin.

"jangan menghambatku dasar aneh!" bentak Santi sambil menghempaskan tangan Erwin sehingga Erwin melepaskan genggamannya pada Santi.

ketika Santi berlalu dari tempat itu, Erwin hanya bisa tertunduk lesu karena tak berhasil meminta maaf pada Santi. namun di lain sisi, tampak seorang gadis cantik yang sedang memperhatikan Erwin yang tengah bersedih itu, dan gadis itu sudah mengintip dirinya bahkan sebelum Santi lewat di tempat itu.

gadis cantik itu bernama Lisa Alina, teman sekelas Erwin dan Santi.

*****

ketika Erwin sudah kembali ke rumahnya, ia melihat ruang tamunya sedikit berantakan, dan saat ia masuk ke dapur, ia juga melihat ada banyak perabotan kotor yang menumpuk dan belum di cuci. setelah itu ia masuk ke kamarnya dan melihat betapa berantakan kamarnya itu.

ia melihat banyak pakaiannya yang terhambur di atas kasur dan buku-bukunya juga berserakan di atas kasur.

melihat kondisi rumahnya itu iapun langsung menghela nafas panjang.

"sepertinya diriku di masa ini memang benar-benar pemalas!" ucapnya dengan lesu. "baiklah! sebaiknya aku membersihkan rumah ini dulu barulah mencari tahu tentang pembunuhan di masa depan!" ucap Erwin dengan penuh semangat sambil meletakkan tasnya pada tempatnya.

note: Erwin hanya tinggal seorang diri karena kedua orangtuanya telah meninggal. saat ini Erwin hanya bisa bertahan dengan uang hasil kerja paruh waktunya sepulang sekolah.

******

beberapa jam kemudian, semua aktifitas bersih-bersih yang di lakukan Erwin sudah selesai, dan seluruh isi rumah sudah tertata dengan rapih. bahkan saat ini Erwin sudah selesai makan malam dan langsung menuju ke kamarnya untuk melakukan pencarian informasi melalui komputernya.

saat ini, Erwin sedang mencari tahu semua informasi tentang kelompok Elang Hitam yang dulu pernah membunuh Santi.

"si*l, aku tak menemukan informasi yang berguna, sampai saat ini belum banyak informasi tentang kelompok Elang Hitam di internet. sebenarnya apa yang orang itu cari dari Santi, saat itu mereka terlihat sangat berhati-hati dengan Santi." ucap Erwin sambil mengelus dagunya dan berpikir.

sesaat setelah berpikir, mata Erwin tiba-tiba terbelalak seolah menyadari sesuatu.

"tunggu dulu, apa saja yang bisa di waspadai dari seorang siswi SMA?" ucap Erwin sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"ada dua kemungkinan yang kuat! pertama anak dari bos mafia musuh? atau kedua punya sesuatu yang bisa menjadi bahaya bagi kelompok mereka."

setelah itu Erwin mulai berpikir sejenak lalu sesaat kemudian ia langsung berdiri dan berjalan keluar kamar.

"sebaiknya aku pastikan sendiri, rasanya aku punya dugaan yang masuk akal untuk kemungkinan yang kedua." ucap Erwin sambil terus berjalan hingga ia keluar rumah.

*****

saat ini Erwin sudah berada di suatu gang yang sunyi. di samping kiri dan kanannya hanya ada tembok yang tingginya sekitar tiga meter. di gang itu hanya ada sekitar tiga lampu yang jaraknya berjauhan, dan ketiga lampu itu memiliki nyala yang redup sehingga area itu tampak sedikit gelap.

Erwin terus berjalan maju secara perlahan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"jika tidak salah, Santi pernah bercerita tentang gang ini. dia bilang bahwa dia pernah melihat ada beberapa orang di tempat ini yang sedang melakukan jual beli narkoba. mungkinkah orang yang di maksud itu adalah kelompok Elang Hitam? jika iya, maka itulah alasan mengapa Santi bisa menjadi target Elang Hitam." ucap Erwin dalam hati.

tak lama kemudian, Erwin menghentikan langkahnya dan menoleh ke sampingnya.

di samping Erwin saat ini terdapat sebuah lorong, dan lorong itu mengarah ke sebuah lahan kosong yang sempit.

dengan rasa penasaran, Erwin langsung berjalan di lorong itu.

jarak lorong itu dengan lahan kosong hanya sekitar tiga meter, sehingga saat ini, Erwin sudah berada di sebuah lahan sempit dan ia langsung melihat terdapat setidaknya lima orang pria.

dari lima pria itu, dua di antaranya adalah pembeli, sedangkan tiga lainnya adalah penjual narkoba.

"apa kau juga ingin membeli?" tanya salah satu anggota Elang Hitam yang melihat kedatangan Erwin.

"hei, bukannya kau harus berjaga di depan lorong itu?" tanya salah satu anggota Elang Hitam pada temannya yang di tugaskan berjaga.

"iya-iya, tadi aku merasa bosan berdiri saja di sana, jadi aku datang kemari." ucap anggota yang di tugaskan itu sambil berjalan mendekati Erwin.

tak butuh waktu lama, saat ini salah satu anggota Elang Hitam itu sudah tiba di hadapan Erwin.

"apa kau juga ingin membelinya? aku yakin kau sudah lihat apa yang kami jual barusan!" ucap pria di depan Erwin dengan tatapan tajam dan waspada.

Erwin yang mendengar itu langsung berseringai licik dan langsung membalas tatapan pria di depannya dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi.

"aku masih mengingat wajah-wajah kalian, meskipun saat ini ada dua wajah yang masih asing, tapi wajah kalian bertiga terekam jelas di ingatanku!" ucap Erwin bersemangat.

"hah?! bicara apa kau sial*an!" ucap pria itu dan tanpa basa-basi basi langung mengayunkan tinjunya pada Erwin.

Namum dengan lincah Erwin menepis pukulan itu sambil melakukan pukulan yang kuat tepat pada tenggorokan pria itu sehingga pria itu terdorong ke belakang dan kesulitan untuk bernafas.

Erwin tak menyia-nyiakan kesempatan, ia langsung menendang kemalu*n pria itu dan saat pria itu menunduk kesakitan, dengan cepat Erwin menendang kepala pria itu dengan arah vertikal kebawah sehingga kepala pria itu langsung menghantam tanah dengan sangat kuat, dan membuat pria itu langsung hilang kesadaran.

keempat pria yang melihat hal itu langsung terkejut, mengapa tidak, saat itu semuanya terjadi dalam sekejap mata.

tak butuh waktu lama, kedua teman pria itu langsung menatap Erwin dengan tatapan mengancam.

sementara itu salah satu teman pria itu langsung bergerak ke arah lorong dan berjaga agar Erwin tak punya kesempatan untuk kabur.

"sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang seru!" ucap Erwin sambil berseringai melihat tindakan dua anggota yang tersisa di tempat itu.

Kalau ada yang minat baca karya saya yang lainnya bisa cek di profil author ya...

Terpopuler

Comments

Your name

Your name

Nemu plot wish dong

2021-12-21

3

Ulfa

Ulfa

cerita nya menarik thor

semangat

mampir juga di"gadis penakuk mafia karatan"

2021-10-09

1

indah_kajoL

indah_kajoL

lanjud

2021-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Depan Jadi Masa Lalu
2 Konflik
3 Berhadapan Dengan Mafia!
4 Pria Misterius
5 Melawan!
6 Mengumpulkan Informasi
7 Adu Kelicikan
8 Mencari Informasi
9 Tantangan
10 Di Kamar Nirmala
11 Malam Yang Panjang
12 First Blood
13 Bunuh Lima
14 Hidup Itu Kejam
15 Masa Lalu Yang Berat
16 Lisa Yang Pandai Menghibur
17 Airin Arkaria
18 Buronan Elang Hitam
19 Memastikan
20 Sandiwara Yang Sempurna
21 Konflik Dengan Rogo
22 Di Serang Mendadak
23 Adu Tembak!
24 Kabur
25 Ajakan Aliansi
26 Ajakan Aliansi (2)
27 Hari Yang Santai
28 Rahasia Airin
29 Rahasia Airin (2)
30 Syarat Dari Erwin
31 Masalah Keluarga Erwin
32 Rahasia Lepi
33 Persiapan Perang
34 Awal Perang
35 Cabang ke-5
36 Cabang ke-5 (2)
37 Cabang ke-5 (3)
38 Melawan Tono
39 Membunuh Tono
40 Misteri Tono
41 Ular, Erwin, Dan Airin
42 Masalah Airin
43 Petra Arata
44 Melawan Berandalan
45 Melawan Berandalan (2)
46 Melawan Berandalan (3)
47 Selamat Tinggal Ani
48 Kekalahan Erwin
49 Petra Mode Bantai
50 Kemenangan Petra
51 Kepribadian Ganda
52 Misteri Kepribadian Ganda
53 Solusi Untuk Airin
54 Meresahkan
55 Jeritan Hati
56 Jeritan Hati (2)
57 Di Serang Mendadak
58 Salah Orang
59 Rimo Dan Elang Hitam
60 Petra VS Rimo
61 Sagit
62 Orang Yang Mencurigakan
63 Tiga Pria Misterius
64 Sagit (2)
65 Erwin Vs Sagit
66 Erwin Vs Sagit (2)
67 Sagit
68 Mabuk
69 Mabuk (2)
70 Penyelidikan Petra
71 Penyelidikan Petra (2)
72 Kejanggalan Yang Mulai Terungkap
73 Lima Anggota Burung Hantu
74 Serangan Burung Hantu
75 Lero si Burung Hantu
76 Rahasia Kakek Erwin
77 Penyelidikan Petra
78 Penyelidikan Petra (2)
79 Kekuatan unit A15
80 Kekuatan Unit A15 (2)
81 Rapat Penjual Senjata Ilegal
82 Santi Di Culik
83 Santi Di Culik (2)
84 Menyelamatkan Santi
85 Menyelamatkan Santi (2)
86 Menyelamatkan Santi (3)
87 Menyelamatkan Santi (4)
88 Pulang
89 Memimpin Cabang
90 Geng Sadondo
91 Geng Sadondo (2)
92 Lisa Di Culik?
93 Kejahatan Pado
94 Seberapa Kuatkah Rompo?
95 Penangkapan Pado
96 Serangan Kanado
97 Serangan Kanado (2)
98 Rahasia Aprilio
99 Identitas Aprilio
100 Wisata Air Terjun
101 Penculikan
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Masa Depan Jadi Masa Lalu
2
Konflik
3
Berhadapan Dengan Mafia!
4
Pria Misterius
5
Melawan!
6
Mengumpulkan Informasi
7
Adu Kelicikan
8
Mencari Informasi
9
Tantangan
10
Di Kamar Nirmala
11
Malam Yang Panjang
12
First Blood
13
Bunuh Lima
14
Hidup Itu Kejam
15
Masa Lalu Yang Berat
16
Lisa Yang Pandai Menghibur
17
Airin Arkaria
18
Buronan Elang Hitam
19
Memastikan
20
Sandiwara Yang Sempurna
21
Konflik Dengan Rogo
22
Di Serang Mendadak
23
Adu Tembak!
24
Kabur
25
Ajakan Aliansi
26
Ajakan Aliansi (2)
27
Hari Yang Santai
28
Rahasia Airin
29
Rahasia Airin (2)
30
Syarat Dari Erwin
31
Masalah Keluarga Erwin
32
Rahasia Lepi
33
Persiapan Perang
34
Awal Perang
35
Cabang ke-5
36
Cabang ke-5 (2)
37
Cabang ke-5 (3)
38
Melawan Tono
39
Membunuh Tono
40
Misteri Tono
41
Ular, Erwin, Dan Airin
42
Masalah Airin
43
Petra Arata
44
Melawan Berandalan
45
Melawan Berandalan (2)
46
Melawan Berandalan (3)
47
Selamat Tinggal Ani
48
Kekalahan Erwin
49
Petra Mode Bantai
50
Kemenangan Petra
51
Kepribadian Ganda
52
Misteri Kepribadian Ganda
53
Solusi Untuk Airin
54
Meresahkan
55
Jeritan Hati
56
Jeritan Hati (2)
57
Di Serang Mendadak
58
Salah Orang
59
Rimo Dan Elang Hitam
60
Petra VS Rimo
61
Sagit
62
Orang Yang Mencurigakan
63
Tiga Pria Misterius
64
Sagit (2)
65
Erwin Vs Sagit
66
Erwin Vs Sagit (2)
67
Sagit
68
Mabuk
69
Mabuk (2)
70
Penyelidikan Petra
71
Penyelidikan Petra (2)
72
Kejanggalan Yang Mulai Terungkap
73
Lima Anggota Burung Hantu
74
Serangan Burung Hantu
75
Lero si Burung Hantu
76
Rahasia Kakek Erwin
77
Penyelidikan Petra
78
Penyelidikan Petra (2)
79
Kekuatan unit A15
80
Kekuatan Unit A15 (2)
81
Rapat Penjual Senjata Ilegal
82
Santi Di Culik
83
Santi Di Culik (2)
84
Menyelamatkan Santi
85
Menyelamatkan Santi (2)
86
Menyelamatkan Santi (3)
87
Menyelamatkan Santi (4)
88
Pulang
89
Memimpin Cabang
90
Geng Sadondo
91
Geng Sadondo (2)
92
Lisa Di Culik?
93
Kejahatan Pado
94
Seberapa Kuatkah Rompo?
95
Penangkapan Pado
96
Serangan Kanado
97
Serangan Kanado (2)
98
Rahasia Aprilio
99
Identitas Aprilio
100
Wisata Air Terjun
101
Penculikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!