setelah kejadian memalukan yang di perbuat Erwin di jam istirahat, Erwin pun langsung bertemu dengan Santi ketika pulang sekolah.
selama jam pelajaran berlangsung, Erwin tidak punya kesempatan untuk berbicara dengan Santi, di tambah lagi banyak yang tidak suka dengan Erwin karena kejadian itu.
saat ini Erwin sedang berdiri di salah satu koridor dan menunggu Santi yang akan lewat di tempat itu.
tak lama kemudian Santi pun muncul dan lewat di tempat itu.
ketika Erwin melihat kedatangan Santi, Erwin langsung menghalangi jalan Santi.
"bisakah kau menyingkir?" ucap Santi sambil menatap Erwin dengan tatapan tajam.
"aku hanya ingin minta maaf mengenai kejadian tadi." ucap Erwin yang membalas tatapan tajam Santi dengan tatapan yang ramah.
Santi hanya diam saja dan tak membalas perkataan Erwin.
lalu tak berlama-lama, Santi langsung melangkah dan berjalan melewati Erwin tanpa menatap Erwin sedikitpun.
Erwin yang merasa terabaikan itu langsung berbalik badan dan meraih tangan Santi.
"tunggu dulu, aku hanya ingin kau memaafkanku." ucap erwin dengan nada yang lembut.
"lepaskan tanganku!" ucap Santi memerintah tanpa menoleh pada Erwin.
"tapi...."
"berhentilah meminta maaf! aku tak punya kewajiban untuk memaafkanmu!" ucap Santi dengan tegas dan memotong ucapan Erwin.
mendengar ucapan Santi itu membuat Erwin langsung mengerti, bahwa saat ini Santi tak mau di ganggu oleh orang yang asing baginya.
"sangat sedih rasanya melihat orang yang di cintai tak lagi mengenali cintanya." ucap Erwin dengan nada lirih.
Santi yang mendengar itu hanya mengabaikannya dan menganggap bahwa Erwin sedang ngawur dan hanya ingin bermodus untuk mendekati dirinya.
"apa kau tak dengar perkataan ku hah?!" ucap Santi dengan tegas sambil menoleh dengan tatapan tajam, dan saat itu ia melihat Erwin yang tampak sedang bersedih. ia melihat Erwin sedang menundukkan wajahnya agar ekspresi sedih Erwin tak terlihat olehnya.
meskipun melihat ekspresi Erwin yang bersedih, hati Santi sama sekali tidak tersentuh apa lagi bersimpati. Santi justru terlihat kesal dan makin marah dengan tindakan Erwin.
"jangan menghambatku dasar aneh!" bentak Santi sambil menghempaskan tangan Erwin sehingga Erwin melepaskan genggamannya pada Santi.
ketika Santi berlalu dari tempat itu, Erwin hanya bisa tertunduk lesu karena tak berhasil meminta maaf pada Santi. namun di lain sisi, tampak seorang gadis cantik yang sedang memperhatikan Erwin yang tengah bersedih itu, dan gadis itu sudah mengintip dirinya bahkan sebelum Santi lewat di tempat itu.
gadis cantik itu bernama Lisa Alina, teman sekelas Erwin dan Santi.
*****
ketika Erwin sudah kembali ke rumahnya, ia melihat ruang tamunya sedikit berantakan, dan saat ia masuk ke dapur, ia juga melihat ada banyak perabotan kotor yang menumpuk dan belum di cuci. setelah itu ia masuk ke kamarnya dan melihat betapa berantakan kamarnya itu.
ia melihat banyak pakaiannya yang terhambur di atas kasur dan buku-bukunya juga berserakan di atas kasur.
melihat kondisi rumahnya itu iapun langsung menghela nafas panjang.
"sepertinya diriku di masa ini memang benar-benar pemalas!" ucapnya dengan lesu. "baiklah! sebaiknya aku membersihkan rumah ini dulu barulah mencari tahu tentang pembunuhan di masa depan!" ucap Erwin dengan penuh semangat sambil meletakkan tasnya pada tempatnya.
note: Erwin hanya tinggal seorang diri karena kedua orangtuanya telah meninggal. saat ini Erwin hanya bisa bertahan dengan uang hasil kerja paruh waktunya sepulang sekolah.
******
beberapa jam kemudian, semua aktifitas bersih-bersih yang di lakukan Erwin sudah selesai, dan seluruh isi rumah sudah tertata dengan rapih. bahkan saat ini Erwin sudah selesai makan malam dan langsung menuju ke kamarnya untuk melakukan pencarian informasi melalui komputernya.
saat ini, Erwin sedang mencari tahu semua informasi tentang kelompok Elang Hitam yang dulu pernah membunuh Santi.
"si*l, aku tak menemukan informasi yang berguna, sampai saat ini belum banyak informasi tentang kelompok Elang Hitam di internet. sebenarnya apa yang orang itu cari dari Santi, saat itu mereka terlihat sangat berhati-hati dengan Santi." ucap Erwin sambil mengelus dagunya dan berpikir.
sesaat setelah berpikir, mata Erwin tiba-tiba terbelalak seolah menyadari sesuatu.
"tunggu dulu, apa saja yang bisa di waspadai dari seorang siswi SMA?" ucap Erwin sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"ada dua kemungkinan yang kuat! pertama anak dari bos mafia musuh? atau kedua punya sesuatu yang bisa menjadi bahaya bagi kelompok mereka."
setelah itu Erwin mulai berpikir sejenak lalu sesaat kemudian ia langsung berdiri dan berjalan keluar kamar.
"sebaiknya aku pastikan sendiri, rasanya aku punya dugaan yang masuk akal untuk kemungkinan yang kedua." ucap Erwin sambil terus berjalan hingga ia keluar rumah.
*****
saat ini Erwin sudah berada di suatu gang yang sunyi. di samping kiri dan kanannya hanya ada tembok yang tingginya sekitar tiga meter. di gang itu hanya ada sekitar tiga lampu yang jaraknya berjauhan, dan ketiga lampu itu memiliki nyala yang redup sehingga area itu tampak sedikit gelap.
Erwin terus berjalan maju secara perlahan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
"jika tidak salah, Santi pernah bercerita tentang gang ini. dia bilang bahwa dia pernah melihat ada beberapa orang di tempat ini yang sedang melakukan jual beli narkoba. mungkinkah orang yang di maksud itu adalah kelompok Elang Hitam? jika iya, maka itulah alasan mengapa Santi bisa menjadi target Elang Hitam." ucap Erwin dalam hati.
tak lama kemudian, Erwin menghentikan langkahnya dan menoleh ke sampingnya.
di samping Erwin saat ini terdapat sebuah lorong, dan lorong itu mengarah ke sebuah lahan kosong yang sempit.
dengan rasa penasaran, Erwin langsung berjalan di lorong itu.
jarak lorong itu dengan lahan kosong hanya sekitar tiga meter, sehingga saat ini, Erwin sudah berada di sebuah lahan sempit dan ia langsung melihat terdapat setidaknya lima orang pria.
dari lima pria itu, dua di antaranya adalah pembeli, sedangkan tiga lainnya adalah penjual narkoba.
"apa kau juga ingin membeli?" tanya salah satu anggota Elang Hitam yang melihat kedatangan Erwin.
"hei, bukannya kau harus berjaga di depan lorong itu?" tanya salah satu anggota Elang Hitam pada temannya yang di tugaskan berjaga.
"iya-iya, tadi aku merasa bosan berdiri saja di sana, jadi aku datang kemari." ucap anggota yang di tugaskan itu sambil berjalan mendekati Erwin.
tak butuh waktu lama, saat ini salah satu anggota Elang Hitam itu sudah tiba di hadapan Erwin.
"apa kau juga ingin membelinya? aku yakin kau sudah lihat apa yang kami jual barusan!" ucap pria di depan Erwin dengan tatapan tajam dan waspada.
Erwin yang mendengar itu langsung berseringai licik dan langsung membalas tatapan pria di depannya dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi.
"aku masih mengingat wajah-wajah kalian, meskipun saat ini ada dua wajah yang masih asing, tapi wajah kalian bertiga terekam jelas di ingatanku!" ucap Erwin bersemangat.
"hah?! bicara apa kau sial*an!" ucap pria itu dan tanpa basa-basi basi langung mengayunkan tinjunya pada Erwin.
Namum dengan lincah Erwin menepis pukulan itu sambil melakukan pukulan yang kuat tepat pada tenggorokan pria itu sehingga pria itu terdorong ke belakang dan kesulitan untuk bernafas.
Erwin tak menyia-nyiakan kesempatan, ia langsung menendang kemalu*n pria itu dan saat pria itu menunduk kesakitan, dengan cepat Erwin menendang kepala pria itu dengan arah vertikal kebawah sehingga kepala pria itu langsung menghantam tanah dengan sangat kuat, dan membuat pria itu langsung hilang kesadaran.
keempat pria yang melihat hal itu langsung terkejut, mengapa tidak, saat itu semuanya terjadi dalam sekejap mata.
tak butuh waktu lama, kedua teman pria itu langsung menatap Erwin dengan tatapan mengancam.
sementara itu salah satu teman pria itu langsung bergerak ke arah lorong dan berjaga agar Erwin tak punya kesempatan untuk kabur.
"sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang seru!" ucap Erwin sambil berseringai melihat tindakan dua anggota yang tersisa di tempat itu.
Kalau ada yang minat baca karya saya yang lainnya bisa cek di profil author ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Your name
Nemu plot wish dong
2021-12-21
3
Ulfa
cerita nya menarik thor
semangat
mampir juga di"gadis penakuk mafia karatan"
2021-10-09
1
indah_kajoL
lanjud
2021-10-01
1