Setelah memakan baksonya,mereka segera membayarnya dan hendak pergi pulang tapi Khalid malah sengaja tidak ingin pulang agar Ali segera mengatakan langsung pada ayah Saidah paman Kamil.
"pak Kamil apa kita bisa bicara sebentar?"tanya Khalid.
"Ohh tentu saja,ada apa ya Ustadz Khalid?"tanya paman Kamil penasaran,ntah kenapa paman Kamil merasakan firasat yang baik.
Di samping Khalid,Ali sudah tegang dan deg degan karena Khalid yang akan mewakili nya bicara.
Ali takut ditolak oleh Saidah,bahkan anak orang kaya pun yang datang melamar ditolak oleh Saidah.
"temen saya Ustadz Ali memiliki niat baik dengan putri bapak mbak Saidah,apa pak Kamil setuju?"jelas Khalid.
pak Kamil langsung melihat ke arah Ali yang hanya diam,mengangguk.Pak Kamil tentu saja dengan senang hati menerimanya tapi ntah dengan Saidah.
"Kalian tunggu sebentar ya,bapak mau bilang ke Saidah dulu."paman Kamil pergi masuk ke dalam rumahnya.
"Ya Allah,ana deg degan takut ditolak."Ustadz Ali tegang berkeringat dingin.
Ustadz Khalid menenangkan Ali yg sudah dia nggak abang nya sendiri itu.
setelah beberapa menit,dengan cepat pak Kamil kembali lagi.
"Gimana pak?"tanya Khalid.
pak Kamil mengangguk,menandakan Saidah mau.
Ali yang mendengarnya langsung sangat bahagia dan bersemangat.
"Makasih pak,In Syaa Allah lusa saya datang bawa kedua orang tua saya."Ucap Ali,terlihat dari wajahnya wajah kebahagiaan.
"Iya nak,bapak yang seharusnya seneng siapa yg nggak seneng punya mantu yang sholeh kayak kamu."ucap paman Kamil,terlihat wajahnya berseri senang akhirnya anaknya ada yang meminangnya dan Saidah menerimanya karena sebelum2 nya semuanya ditolak mentah2 oleh Saidah.
Setelah urusan selesai,mereka kembali pulang.
"Alhamdulillah."Ustadz Ali senang dan langsung menghubungi kedua orang tuanya,Ustadz Khalid yang di berada disamping nya pun ikut senang.
____
Hari ini adalah hari terakhir Khula bersama teman2nya,ingin mengatakan2nya tapi belum siap.
Khula memandang kedua temannya sangat sedih sekali rasanya meninggalkan kedua temannya yang sudah Khula kenal sejak SMP.
"Khula kamu kenapa?"tanya Biya melihat Khula melamun.
"Ahh nggak papa kok."Khula tersenyum tipis,dia bingung bagaimana caranya dia untuk mengatakannya pada kedua temannya.
Setelah istirahat pertama mereka masuk belajar seperti biasa,tapi ditengah pelajaran Khula sudah dijemput dengan kedua orang tua nya dan adiknya untuk berangkat sekarang.
"Assalamualaikum permisi pak Rahman,apa Khula ada?"tanya Raka ayah Khula.
"Eh sekarang ya pak?silahkan Khula kamu sudah dijemput pulang."
Khula berdiri dan mengemasi tasnya,dia nampak sedih teman2 nya nampak bingung Khula mau kemana.
"Ohh iya sebelum pergi jangan lupa perpisahan dulu dong sama teman-teman kamu."ucap pak Rahman.
"Assalamualaikum,pagi pren,ini hari terakhir aku sekolah aku bakal pindah ke Surabaya abis ini makasih ya dah mau jadi temen aku apalagi Biya sama Amira."Ucap Khula.
Amira dan Biya nampak kaget,kenapa temannya itu baru mengatakannya sekarang.
"Khula baik2 belajar ya nak di pesantren,semoga betah ya,In Syaa Allah ilmu kamu berkah nantinya."
"Makasih pak,Assalamualaikum."
kedua teman dekat Khula,Biya dan Amira terlihat sedih dan Ricky... nampak jelas dia sedih karena akan ditinggal oleh orang yang dia kagumi 1 tahun terakhir ini.
"ayok sayang."ajak Ayah Raka.
Di dalam mobil terlihat Khula sedih,Ridwan berusaha menghiburnya.
"Jangan sedih lah kak,di sana banyak temen juga kok."
"yaa tahu...kok..."Khula jadi kangen dengan kedua temannya lagi.
Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah pesantren tempat selama ini Ridwan menuntut ilmu.
"Alhamdulillah udah sampai,ayok ketemu pak Kyai sama bu Nyai dulu."ajak Ayah Raka.
"Assalamualaikum bu,ini anak saya Khulaifah Sabira Nur Baiti Shalihah yang akan mondok disini seperti Ridwan mohon bimbingannya."
Khula menyalimi tangan Umi Anisa.
"Assalamualaikum bu."Khula tersenyum.
Ponpes ini adalah milik Kyai Abdul dan istrinya Umi Anisa,mereka adalah teman kedua orang tua Khalid.
Setelah berbincang sebentar,kedua orang tua Khula dan Ridwan berpamitan pada kedua anaknya.
"baik baik ya nak,jangan buat masalah nanti bunda sedih."Syafira pamit.
"Ayah sama Bunda bakal jenguk kalian 1 bulan sekali,hati2 ya kalian."
Khula dan Ridwan mengangguk mengerti,Khula sedih dia akan berpisah dengan kedua orang tuanya dah mulai hidup mandiri.
Setelah kepulangan kedua orang tuanya,Umi Anisa membawa Khula ke kamarnya yang akan dia tempati mulai sekarang,sedangkan Ridwan sendiri sudah pergi ke kamarnya secara mandiri.
Khula melihat banyak santriwati diam diam memperhatikannya,mereka belum melihat Khula sebelumnya.Karena malu Khula hanya menunduk.
"Assalamualaikum."
3 orang keluar dari kamar,"Waalaikumsalam Umi."Mereka bertiga menyalami tangan Umi Anisa.
"Khula teman baru kalian ya,jangan berantem bertaman dengan baik ya,dan ajarkan dia cara hidup di pesantren biar Khula terbiasa."pesan Umi Anisa.
"baik Umi."Mereka bertiga adalah Qila,Fadya,dan Shadiya.
setelah Umi Anisa meninggalkan mereka ber4,mereka mulai berkenalan.
"Hi Khula,aku Qila asalnya dari Bandung."
"Khula,aku Fadya dari Surabaya rumah ku deket nih disini."
"Aku Shadiya dari Jombang."
Khula terkejut,ternyata Shadiya berasal dari kota yang sama dengannya.
"Hi kalian bertiga salam kenal ya,aku belum kenal lingkungan pesantren dengan baik kalian ajari aku ya."
"Tentu saja kita kan teman."balas Shadiya.
Ustadz Khalid sedang pergi menuju mushola untuk melaksanakan sholah ashar dan ditempat wudhu dia kembali bertemu dengan Ridwan.
"Assalamualaikum bang."sapa Ridwan berani memanggil abang karen disitu hanya ada mereka berdua.
"Waalaikumsalam,udah balik lagi kesini?"
"Iya..."Ridwan tahu kakak iparnya ini belum tahu bahwa istrinya Khula sudah berada di pesantren ini.
Ridwan tersenyum cengengesan,ini tahu reaksi kaka iparnya apabila tahu nanti kalau istrinya ada didekatnya.
"Ridwan kamu nggak papa?apa perlu saya Ruqyah?"tanya Khalid dengan nada candaan.
"idih bang Khalid nggak di kira Ridwan kesurupan kali,yaudah Ridwan duluan ya."
Malam ini mereka para santriwati akan mengaji bersama dengan Ustadzah Nila dan Ustadzah Robiah.
Setelah selesai mereka pulang kembali ke asrama,di situ ketiga teman Khula mulai bertanya2 ke Khula.
"Wah Khula kamu kakaknya Ridwan yang ganteng itu ya?"Qila nampak senang.
"segitunya kah Ridwan disini?"Tanya Khula heran,Ridwan tidak pernah mengatakan dia populer dikalangan santriwati,Khula akui Ridwan sangat tampan perawakannya mirip ayahnya Raka yg memang dari dulu tampan.
"bukan gitu selain di tampan,pinter,dia juga katanya deket sama Ustadz Khalid ngobrol kek ma teman gitu loh pernah kelihatan santriwan lain,kamu kenal Ustadz Khalid atau jangan2 saudara kamu?"tanya Shadiya.
"Eh aku nggak kenal deh,kayaknya nggak ada saudara aku yang namanya Khalid."Khula berpikir keras.
"Kirain saudaraan hehe,tapi Ridwan sendiri bilang dia emang dah kenal sama sama Ustadz Khalid dan udah kek abang sendiri makanya akrab."Ucap Shadiya menjelaskan.
"Uhhh..."
"Eh kok jadi ngomongin Ikhwan,Astagfirullah."Nadya sadar.
"Eh iya astagfirullah."Mereka beristigfar bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Aracely
Waalaikumslm...
☝ gadir & nyimak.
2022-01-19
0
Nova Septiarini
Assalamualaikum kak..... msh sepii yaa😊
2021-11-06
3