Malam pun tiba, Nayna lelap dalam tidurnya. Namun beda seperti malam sebelumnya. Biasanya Nayna menghabiskan waktu sampah tengah malam, karena badannya kurang sehat Nayna tidur lebih awal.
Dalam mimpinya.
Nayna berada disebuah ruangan, tidak tahu entah dia dimana. Hingga tiba-tiba seorang pengawal mencari keberadaan penyusup.
"Kita harus mencari penyusup itu, kalau tidak Pangeran akan membunuh kita," kata pengawal satunya yang mulai bersiaga.
Mereka pun tersebar mencari penyusup tersebut, hingga Nayna masuk ke sebuah ruangan dengan gaun yang usang tidak terpakai lagi.
"Oh... Sayang nya gaun ini, anggun sekali kalau aku memakainya bagaimana rupanya?" gumam Nayna.
Tiba-tiba ada nenek di sampingnya menyuruh memakainya. Nayna pun menoleh, betapa bahagianya yang dia lihat adalah nenek kesayangannya.
Nayna pun memeluk Nenek dengan erat.
"Pakailah gaun itu, dengan memakainya akan mengubah hidup mu. Sebenarnya gaun ini, ingin nenek berikan kepadamu, tapi tidak pernah tersampaikan, segera pakai waktu nenek tidak lama lagi," ucap nenek memberi tahukan.
Nayna pun segera memakai gaun usang tersebut, betapa bahagia nenek ketika melihat Nayna memakainya. Begitu anggun seperti Ratu Kecantikan, Nayna hany senyum-senyum malu melihatnya.
"Nayna, terima kasih kamu sudah memakai gaun usang tersebut takdir telah terikat padamu, dan tugas nenek sudah selesai," ucap nenek memeluk Nayna.
Ketika nenek mau bicara, neneknya menghilang begitu saja. Nayna celingukan mencari keberadaan nenek tersebut, akan tetapi tidak dilihatnya sama sekali.
Pintu pun terbuka dengan memancarkan sinar matahari di sore hari.
"Ratu ku, kamu sudah disini. Sungguh aku tengah mencarimu," ucap pangeran memegang tangan Nayna yang beranggapan bahwa Nayna adalah ratunya.
[Ini Hayyan kah, waah ganteng juga dia disini] gumam Nayna dalam hati.
Nayna pun bingung dengan ucapan laki-laki di depannya. Dia pun memberi isyarat untuk berbicara dengan laki-laki tersebut. Pangeran pun memahami isyarat tersebut. Mereka pun berbicara di ruangan tersebut.
"Kamu sebenarnya siapa? dan mengapa kamu bilang gaun ini cantik, gaun ini terlihat kotor?" ucap Nayna dengan penuh kebingungan.
"Saya adalah suami kamu Pangeran Hayyan Edelf biasa di panggil Pangeral Edelf, kamu cantik memilih gaun ini coba lihat dirimu dikaca," ucap Pangeran Edelf memperlihatkan Nayna ke arah kaca.
Betapa terkejut Nayna melihat gaun usang yang dipakainya ternyata berubah menjadi sangat cantik. Nayna takjub dengan gaun usang tersebut.
"Terus bagaimana kita bisa menikah?" ucap Nayna bertanya.
"Karena kamu menyelamatkan ku dan kamu hilang ingatan sampai sekarang, makanya saya menjadikan mu ratu?" ucap Pangeran Edelf menjawab pertanyaan Nayna.
"Terus, pangeran menamai saya siapa?" ucap Nayna menunggu jawaban.
" Ratu Adelf Natasha, karena saya mau nama mu bersanding dengan namaku" ucap pangeran Edelf dengan tersenyum.
"Terus kita menikah sudah berapa bulan dan apakah sudah punya anak?" ucap Nayna kembali bertanya karena kebingungan pada dunia yang dia tepati sekarang.
"Kita baru menikah 3 hari yang lalu dan belum memiliki anak," ucap pangeran Edelf berbicara lembut dengan ratunya.
"Sudah yaa pertanyaannya, nanti di teruskan lagi, sepertinya sudah mau dimulai acara perayaan pernikahan kita" ucap Pangeran Edelf.
"Aaapaa? kok perayaannya hari ini bukankah kita sudah menikah 3 hari yg lalu" ucap Nayna penuh kebingungan dan penuh tanda tanya di otaknya.
[Aduuuh, apaan ini takdir yang bagaimana bisa terjadi padaku, ini alam mimpi tapi kok seperti nyata bagiku] gumam Nayna dalam hati.
muuuuaaacchhhh, ciuman pangeran mendarat ke kening istrinya.
Nayna hanya mematung melihat sergapan itu. Ciuman yang dilayangkan pangeran membuatnya hanya terdiam.
"Hayoo, gandeng tanganku, kita harus ke ruangan pesta, sudah banyak yang menunggu kita istriku," ucap pangeran Adelf dengan lembut dan mereka pun berjalan dengan penuh karisma
Pangeran dan Ratu Adelf pun menuju ke tempat yang di tuju, betapa merah rona pipi diwajahnya Ratu Adelf alias Nayna yang tidak pernah dicium oleh seorang laki-laki yang ciuman sebelum mereka ke pelataran tersebuh.
Pangeran pun berbisik "sayang, kenapa pipimu merah? apakah ciuman ku barusan membuatmu jadi jatuh cinta padaku?".
Ratu Adelf atau Nayna hany menjawab dengan senyuman yang serba salah.
[Kok berbeda kali yaa Hayyan di versi dunia mimpi dengam dunia nyata] gumam Nayna dalam hati.
Pangeran Edelf dan Ratu Adelf pun menikmati pesta pernikahan tersebut ditemai semua tamu yang hadir, merasakan kebahagian bagi keduanya.
Acara pun usai di malam hari, Ratu Adelf meminta izin kepada pangeran untuk istarahat lebih dulu. Pangeran Edelf pun mempersilahkan karena dia tahu betapa lelah perayaan pernikahan pada malam ini.
Saat Nayna tertidur pulas. Pangeran Edelf pun ke kamar menemani istrinya tidur. Pangeran Edelf hanya memandang istrinya saja tanpa menyentuhnya.
Pangeran Edelf pun menyium kening istrinya dengan lembut. Jantung Nayna pun berdegup kencang, bagaimana tidak ciuman itu tidak pernah dia dapati di dunia nyata.
Nayna hanya menahan malu saja. Pangeran Edelf pun beristirahat karena lelah mengatur pernikahan mereka. Pangeran Edelf terlelap dalam tidurnya.
Namun, Nayna yang kini terbangun dia sesak nafas atas perlakuan suaminya.
[Ya ampun, punya suami kayak ginie di dunia nyata, siapa yang nggak mau sih, aku mah mau kalau ada stok nya, tapi mana ada, Hayyan di dunia nyata waah cuek, bawel dan semuanya deh, nggak ada bagus-bagusnya itu Pak Guru] gumam Nayna dalam hati.
Bintang pun bersembunyi di balik Bulan yang jatuh cinta. Bulan dan Bintang saling memandang satu sama lain.
🌷🌷🌷🌷🌷
bruuuuuk....
Nayna pun jatuh dari tempat tidurnya meninggalkan jejak memar di keningnya.
Lagi-lagi Nayna bingung, kok ada infus di tanganku.Ternyata Nayna berada di rumah sakit.
[Kok aku bisa berada kembali di dunia ku sih, padahal seru juga di sana semuanya serba mewah] gumam Nayna dalam hati.
Nayna hanya tersenyum malu mengingat kenangan kala di mimpi itu, seperti nyata baginya namun itu hanyalah mimpi belaka. Nayna pun kembali tersadar bahwa itu hanyalah sebuah mimpi.
[Ehm, kalau mimpi lagi aku mau deh bertemu pangeran Edelf lagi, jadi istrinya selamanya nggak apa-apa, lagian juga di dunia mimpi juga kan] gumam Nayna dalam hati.
Nayna tidak henti-hentinya memuji kelembutan Pangeran Edelf dalam mimpinya. Nayna pun selalu memandingkan pangeran Edelf dengan Hayyan. Lagi-lagi Nayna hanya tertawa dan tersenyum.
Nayna pun kembali mengistirahatkan tubuhnya. Karena jika banyak mimpi maka tubuhnya akan kembali drop. Nayna pun kembali tidur dengan tenang.
Pagi pun menyingsing, Nayna menarik nafasnya dalam-dalam, akhirnya dia bisa melalui malam tersebut.
Bagaimana kelanjutannya antara dunia nyata dan dunia mimpi Nayna?
Jangan lupa like dan comment ya😊 Terima Kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
I ❤️ U
semangat author
2023-04-10
0
rinasti
Seru mimpinya. Jangan-jangan mimpi menikah karena Nayna kesengsem dengan Hayyan.
2023-01-24
3
al-del
udah usang masih cantik di pakai ma nya, apa lagi kalau masih baru...🤔
2023-01-16
3