"Sabar-sabar bocil yang bernama Nayna itu bisa membuat gue tidak lulus memegang perusahaan Dady. Awas aja loe Nayna tunggu balasan gue," guman Hayyan sebelum dirinya terlelap tidur.
Dalam mimpinya Hayyan bertemu dengan sosok wanita cantik, anggun dan santun dalam berkata-kata. Namun, Hayyan belum sempat bertemu sosok itu. Hingga Hayyan mengejar sosok tersebut, tiba-tiba jam weeker nya berbunyi, menandakan pagi menjelang. Hayyan pum bersiap mandi dan sarapan. Dady dan Mom Hayyan sudah lebih dulu sarapan jarang sekali dipagi hari sarapan bersama.
[Tujuan gue adalah mengendalikan emosi dan sabar menghadapi manusia dengan berbagai jenis. Tapi apa sih hubungannya mendidik siswa remaja dan memimpin perusahaan, aargh sudahlah jangan terlalu dipikirkan] gumam Hayyan terlihat kesal atas sikap papanya.
Selesai sarapan Hayyan pun bergegas meninggalkan rumah dan berpamitan pada Bik Lena yang membantu pekerjaan rumah mereka.
Bik Lena bekerja di rumahnya sejak Hayyan masih bayi, sehingga Bik Lena dekat dengan Hayyan, meskipun demikian Hayyan tetap hormat pada Bik Lena, seperti hormat dirinya dengan mamanya.
***
Sesampainya di sekolah lagi-lagi dia bertemu dengan Nayna tengah berbicara dengan Pak Satpam.
"Hello Pak Hay, " teriak Nayna sambil berlari dan menjulurkan lidahnya.
Sontak saja Hayyan yang baru keluar dari mobil dibuat kesal atas tingkah lakunya Nayna. Hayyan pun menenangkan pikirannya dengan menutup mata dan menarik nafas sejenak.
Entah muncul darimana Nayna datang memberikan kejutan. Nayna pun memukul pundak Pak Hayyan dengan keras hingga Hayyan membuka mata.
"Lagi-lagi kamu yaa Nayna, emang nggak ad kerjaan apa ngerjai Bapak terus," ujar Hayyan mendengus kesal akibat ulah Nayna.
" Hahahaha, yeeey siapa yang menganggap kamu bapak-bapak, kamu itu oppa hahah?" ucap Nayna sambil tertawa.
Nayna pun pergi secepat kilat meninggalkan Hayyan yang lagi menahan emosinya.
"Ya Tuhan, pagi-pagi sudah bertemu si pengacau. Jangan sampai dikehidupanku akan datang, bertemu dengan Nayna bisa rusak kehidupan gue," ujar Hayyan dengan muka kesalnya.
Aktivitas pagi pun berjalan lancar dengan berbagai kegiatan siswa.
"Nay, loe dipanggil Pak Hayyan thu. Btw loe suka banget sih ngeselin Pak Hayyan," ucap Sela teman sebangku Nayna.
"Ehm, itu kan karena dia duluan seenaknya kasih hukuman yang berat," ucap Nayna dengan bibir sekonyong-konyong membicarakan Hayyan.
" Permisi Pak Hayyan, ada apa memanggil saya?" ucap Nayna dengan muka masam.
"Tolong buku ini bagikan ke kelasmu dan tulis teori ini dipapan nanti Bapak masuk ketika tulisannya selesai, karena Bapak punya urusan sebentar," ucap Hayyan menyerah buku tersebut ke Nayna.
"Pak, kalau bicara tatap mata yang disuruh bukan melengos, hayooo Pak Hayyan mau nelpon pacarnya yaa," gumam Nayna ngomel.
"Eits, bisa diam nggak mulut kamu. Ini ruangan guru, cepat kerjakan yang Bapak suruh," ujar Hayyan dengan wajah kesal.
"Oke deh, awas yaa rindu sama saya Pak Hayyan" ujar Nayna berbisik.
Nayna pun pergi meninggalkan ruangan guru dengan penuh riang gembira. Nayna sekretaris di kelasnya selain dia anak yang jahil, hyper aktif namun tomboy serta cuek dengan orang yang membenci membuat sebagian anak menyenangi dan membencinya.
Setelah Nayna menuliskan teori yang disuruh Pak Hayyan, Pak Hayyan pun datang 15 menit setelah tulisan tersebut selesai ditulis. Pak Hayyan pun menjelaskan dengan penuh perhatian kepada siswa. Hingga lagi-lagi Nayna berbuat ulah dengan berbagai pertanyaannya. Sehingga pertanyaan tersebut membuat para siswa ribut atas pertanyaan tersebut. Pak Hayyan pun bisa menjawab pertanyaan Nayna meskipun Nayna tidak puas dengan jawan tersebut.
Jam pelajaran pun usai, Hayyan pun bergumam dalam hati.
[Ingat tujuan awal loe Hayyan, ingaat. Sabar saja menghadapi Nayna] gumamnya dalam hati menenangkan pikirannya dari tingkah Nayna.
Hayyan pun kembali ke kantor mengerjakan sesuatu hal. Saat dia tengah asyik mengerjakan sesuatu hal untuk masuk ke kelas berikutnya.
"Permisi Pak Hayyan, kami boleh masuk," ucap Sela mengetok pintu.
"Boleh masuk saja Sela," ucap Hayyan menjawab.
Sela pun masuk ke dalam ruangan tersebut bersama dengan Nayna.
"Apa yang bisa Bapak bantu Sela?" ucap Hayyan sambil membolak balikkan bukunya.
"Pak, nanti siang pelajaran kita kosong, sedangkan Bapak masih diamanahi untuk kelas kami kan Pak, bagaimana kalau bermain di lapangan saja Pak? jangan teori terus Pak, kita bosan," ucap Sela menjelaskan kedatangannya.
"Oh mau kalian seperti itu, oke lah kalau begitu, Bapak akan mengabulkannya, tunggu saja 10 menit yaa Bapak akan ke kelas kalian," ucap Hayyan menjawab pernyataan Sela.
"Baik Pak, terima kasih," ucap Sela langsung pamit keluar.
"Tunggu Sela, teman kamu Nayna biar di sini dulu ya," ucap Hayyan.
"Oh baik Pak," ucap Hayyan.
"Nayna duduk sebentar dari tadi saya berbicara dengan temanmu, tapi kamu masih saja berdiri," ucap Hayyan bertanya.
"Badan saya lagi tidak sehat Pak, makanya lebih memilih berdiri saja, Bapak mau bicara apa dengan saya?" ucap Nayna bertanya dengan tatapan lesu.
"Ehm tidak ada hanya pesan saya, bisa nggak berlaku sopan dengan saya sebagai guru kalian, emangnya saya tidak punya wibawa sebagai guru," ucap Hayyan bertanya dan memberi nasehat.
"Oke Pak, Nayna akan menurut dan tidak menjahili Pak Hayyan lagi, Nayna mau istirahat ke ruang UKS dulu ya Pak," ucap Nayna pergi begitu saja meninggalkan ruangan Hayyan.
Hayyan hanya terdiam saja dengan sikap Nayna, yang sesuka hatinya. Namun, Hayyan tidak ambil peduli, yang penting Nayna tidak menggangu nya lagi.
Nayna pun sampai di ruangan UKS ditemani dengan Sela yang sedari tadi di depan pintu ruangan Pak Hayyan.
"Nay, kamu pulang saja ya, muka mu pucat banget loe," ucap Sela khawatir.
"Nggak perlu Sela, terima kasih kamu sudah perhatian dengan ku," ucap Nayna langsung berbaring di atas kasur UKS.
"Yaa sudah, aku kembali ke kelas ya Nayna, nanti setelah pelajaran usai aku kesini ya, " ucap Sela khawatir.
"Iyaa Sela, terima kasih yaa sudah menemaniku di UKS," ucap Nayna dengan nada yang lesu.
Nayna pun beristirahat di ruangan UKS. Saat Nayna ingin beristirahat, ada suara yang masuk ke ruangan UKS.
"Nayna, itu kamu bukan," ucap Hayyan bertanya.
"Iya Pak, ini saya," ucap Nayna menjawab.
"Saya meletakkan Minuman dan obat di atas meja ini, segera di ambil ya, nanti di ambil orang lain," ucap Hayyan.
"Iya Pak, ini saya mau berdiri mengambil obat dan minuman dari Pak Hayyan," ucap Nayna mau berdiri.
"Oke baguslah, saya akan kembali ke kelas, cepat sehat ya Nayna," ucap Hayyan pergi meninggalkan ruang UKS tersebut.
Nayna pun pergi menuju meja yang mana ada minuman dan obat buatnya. Setelah selesai dia pun kembali beristirahat.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
al-del
uuh pagi " dah di bikin emosi ya pak...!
2023-01-09
3
Jhuwee Bunda Na Alfaa
itulah kerjaan yg bisa di lkukan nayna pak, sabar ya pak 😁😁😁
2023-01-09
3
⭕ BluJoker
Ya, itu tombol yg bagus °°
2023-01-03
3