🌸🌸🌸🌸🌸
Hayyan memasuki rumah dengan wajah yang penuh dengan amarah. Hayyan tidak mengetahui ada adiknya dibalik pintu tersebut. Namun, Hayyan tidak memperdulikan sama sekali.
"duuuuuaar..."
"Bang Hayyan loe kok nggak nyambut gue sih, gue sekarang sekolah di sini dekat mama, papa dan Bang Hayyan," ucap Leo.
"Sorry Leo, abang lagi pusing banyak permasalahan di sekolah tadi, lain kali saja kita ngobrolnya," ucap Hayyan dengan wajah lemas.
Leo pun hanya mengangguk dengan tingkah abangnya.
"Abang Hayyan kenapa ya?, selama berinteraksi nggak pernah lihat muka itu lagi. Pernah sekali saat putus dengan Wydia pacar pertama Bang Hayyan yang meninggalkannya demi study di Ausi," ucap Leo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Malam pun tiba, Hayyan dan keluarganya makan seperti biasa. Biasanya selesai makan malam Hayyan ikut berbicara di ruang tamu dengan keluarganya, namun malam itu dia meminta izin lebih awal masuk ke kamar.
Mama, papa dan Leo saling menatap satu sama lain. Kenapa wajah Hayyan jadi seperti itu? Selama ini tidak satu pun orang yang bisa membuat wajahnya seperti itu. Leo pun mencairkan suasana dan menceritakan sekolah dia waktu di ausi.
Ditempat yang sama dan suasana yang berbeda.
"Mending gue tidur saja lah, daripada mikirin itu bocah, ih tengil banget jadi cewek. Kalau bukan cewek sudah gue ajak bergulat kali," gumam Hayyan mendengus kesal dengan sikap Nayna di sekolah tadi.
Dering ponsel Hayyan pun berbunyi.
"Hello Hayyan, kamu apa kabar? bisahkan besok kita bertemu?" ucap seseorang.
" Hello juga, maaf loe siapa? gue nggak sembarang bertemu dengan orang lain," ucap Hayyan dengan suara ketus.
"Ini gue Wydia, gue mau menjelaskan sesuatu sama loe tentang kejadian 3 tahun yang lalu, bisa kah kita bertemu, gue sudah di Indonesia selama 2 hari dan ingin bertemu dengan loe Hayyan?" ucap Wydia bertanya.
"Sorry Wydia, gue nggak punya waktu bicara dengan loe, apalagi mau mendengar penjelasan loe, gue sudah tidak peduli lagi," ucap Hayyan dengan ketusnya.
"Gue harus menjelaskannya, meskipun kita tidak akan bisa balikkan lagi, setidaknya kamu harus tahu dulu penjelasanku," ucap Wydia dengan memelas.
"Gue sudah tahu semua alasan loe ke ausi jadi gue nggak perlu mendengar apapun dari mulut loe," ucap Hayyan.
Hayyan pun langsung mengakhiri panggilan tersebut, dan berniat istirahat. Tiba-tiba ponsel Hayyan berbunyi kembali. Tanpa melihat siapa nama tersebut yang menelponnya..
"Wydia, gue sudah bilang kita sudah putus 3 tahun yang lalu, tolong jangan ganggu hidup gue lagi, loe paham nggak sih," ucap Hayyan dengan Nada penuh emosi.
"Maaf Pak Hayyan, ini Nayna. Tadi Nayna kirim yang Bapak suruh, tapi belum dibuka pesannya oleh Bapak, terus apa yang diperbaiki," ucap Nayna menjelaskan dengan detail.
"Oh Nayna, maaf Bapak tidak lihat karena mau istirahat lebih awal, tapi akan bapak periksa sekarang," ucap Hayyan sambil membuka leptop.
"Oke Pak Hayyan, Nayna tunggu ya," ucap Nayna.
"Oke, tapi panggilannya jangan dimatikan dulu, bapak baca dulu nanti kamu keburu tidur," ucap Hayyan.
"Oke Pak," ucap Nayna sambil menunggu Pak Hayyan yang membaca draft di gmail tersebut.
Tumben nie bocah nggak jailin gue, biasanya di telpon begini dia suka jahil dan mulutnya nggak berhenti mengomel, gumam Hayyan dalam hati.
10 menit tiada suara selama Hayyan memeriksa.
"Nayna, kamu masih disana bapak sudah kirim kembali ya perbaikannya, besok tulis seperti yang Bapak suruh ya," ucap Hayyan.
"Oke Pak, kalau gitu Nayna tutup panggilannya ya," ucap Nayna.
"Tunggu, Nayna kamu sakit kah? " ucap Hayyan.
"He...He.. Demam sedikit saja Pak, Pak Hayyan tenang saja saya akan bertanggung jawab atas amanah dari Bapak," ucap Nayna.
"Oke, cepat sehat ya Nayna," ucap Hayyan.
"Terima kasih Pak, eeh tumben Bapak perhatian dengan saya," ucap Nayna mulai jahil.
"Kamu kan siswa saya, wajar dong diberi perhatian, dasar kamu Nayna," ucap Hayyan menggelengkan kepala.
"Hihi, baik Pak, maaf deh, aku matikan dulu ya Pak, karena mau diperbaiki dan langsung tidur," ucap Nayna izin mematikan ponselnya.
Panggilan pun berakhir. Semua terlelap dalam balutan malam yang indah.
Hayyan masih sibuk dengan pekerjaan nya yang belum usai. Hingga Hayyan tertidur di atas meja belajarnya.
Saat di alam mimpi.
Hayyan seperti berada ditempat yang berbeda, ada satu wanita yang sangat dikenalnya.
Hayyan melihat Nayna menjadi wanita impiannya, wanita cantik dan anggun. Hayyan pun mendekatinya, namun terhalang sebuah kaca jarak mereka sangat dekat namun Nayna sulit digapai olehnya.
Dilihatnya dari kejauhan Nayna tersenyum tertawa dengan teman-temannya dalam mimpi tersebut. Bahkan, dia melihat kecantikan sempurna terpancar dari wajah cantiknya.
Hayyan berusaha menembus kaca tersebut, namun sulit untuk ditebus, Hayyan sekuat tenaga ingin masuk ke ruang tersebut.
Begitu pun dengan Nayna, Nayna mereka melihat sosok Hayyan di depannya, dia pun mendekati namun tidak bisa di sentuh nya. Nayna hanya bisa melihat Hayyan dari kejauahan. Meskipun dihatinya ingin mendekati kaca tersebut.
Keduanya pun hanya saling tatap satu sama lain, walau pandangan mereka terpantul satu sama lain. Hanya bayangan fatamorgana disisi kaca tersebut.
Hayyan pun terbangun dalam mimpinya. Begitupun Nayna yang berada di rumahnya terbangun. Nayna pun meminum air putih, begitupun dengan Hayyan, Hayyan jadi tidak fokus memikirkan Nayna.
Diliriknya jam ternyata masih pukul 23.15, Hayyan pun mencoba chatt Nayna.
Pesan pun masuk di ponsel Nayna, Nayna pun langsung membaca pesan tersebut.
📱"Nayna, apakah tugas yang saya berikan sudah kamu kerjakan? ucap Hayyan.
📱"Ehm sudah Pak, tadi saya ketiduran Pak, makanya belum memberi tahu Bapak," ucap Nayna.
📱"Kirim sekarang ya, agar bisa saya periksa karena kalau besok takutnya tidak terkejar karena banyaknya pekerjaan di sekolah" ucap Hayyan beralasan.
📱"Baik Pak, akan saya kirimkan ke gmail," ucap Nayna menjawab.
Nayna pun mengirim ke gmail Hayyan.
📱"Nayna, saya baca sebentar yaa, kamu jangan tidur dulu, okey" ucap Hayyan sambil membuka pesan di gmail.
Hayyan pun membaca dengan seksama, Nayna hanya menunggu pesan dari Pak Hayyan dengan matanya yang sudah 5 watt.
[ Duuh, Pak Hayyan kok lama bener baca draft laporannya, sudah 10 menit ini, aku mau istirahat, mau mengirim pesan nanti dibilang nggak sopan, uuh nyebelin deh] gumam Nayna dalam hati kesal menunggu jawaban Pak Hayyan.
Pesan pun masuk di ponselnya Nayna.
📱"Laporannya bagus Nayna, sudah saya baca, silahkan tidur yaa Nay, maaf menunggu lama," ucap Hayyan pada pesan tersebut.
📱"Oke Pak, Nayna langsung tidur ya, sampai ketemu di sekolah Pak Hayyan," ucap Nayna.
Keduanya pun langsung terlelap dalam tidur mereka setelah pesan tersebut.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
I ❤️ U
nanti ada perlu Lgi adiknya huu
2023-04-10
0
Flo-She
oh jdi wydia masa lalu hayyan..
leo adiknya hayyan yaa...
wah
2023-01-24
3
rinasti
Tumben Nayna kalem..
2023-01-24
3