Bab 2 - Terbangun

Pintu kamar pun terbuka dengan lebarnya. Mamanya hanya menggelengkan kepala, Nayna masih terlelap dalam tidurnya. Mama nya pun berusaha membangunkan anaknya.

"Nayna, bangun sudah siang ini. Kamu tidak pergi ke sekolah apa?" ucap Mama.

"Iya ma, Nayna akan bangun sebentar lagi," ucap Nayna.

"Yaa sudah mama, mau pergi dulu kalau begitu, segera bangun yaa sayang," ucap Mama sambil menutup pintu kamar Nayna.

Nayna pun langsung melihat handphone nya betapa terkejutnya waktu menunjukan pukul 07.20. Nayna pun bergegas menuju kamar mandi, tanpa menghiraukan kamarnya berantarakan.

Setelah usah mandi dengan secepat kilat Nayna berpakaian dan pamit pergi ke sekolah. Karena kebiasaan Nayna bangun kesiangan, Mama memberikan bekal buat Nayna. Nayna pun menerima dengan senang hati. Karena tubuh sudah terbiasa sarapan pagi, kalau tidak sarapan maka energinya akan berkurang.

Ketika hendak menyalahkan mobil, tiba-tiba Papa memanggil.

"Nayna, tunggu sebentar. Biar Mama saja yang menjemputmu karena mobil mau dipakai" ucap Papa yang sudah menjalankan kendaraan nya.

Tanpa pikir panjang Nayna mengendarai Motor kesayangannya. Papa nya yang sudah di bagian depan, terkejut dengan anaknya mengemudi motornya dengan kecepatan penuh. Mama nya hanya menggelangkan kepala melihat tingkah anaknya yang tomboy.

[Ya ampun, satu punya anak cewek malah berpenampilan cowok, dasar anak papa] gumam mama Nayna dalam hati.

[Ehm bakalan aku omelin pulang ntar, uuh dasar anak papa ya] gumam papa Nayna di dalam mobil.

Nayna memiliki seorang saudara laki-laki bisa terbilang mereka kembar, Namun karena saudaranya laki-laki tidak mau berdekatan dengan Nayna. Dikarenakan sifat Nayna yang dbilang urakan dan berpenampilan bukan wanita pada umumnya. Membuatnya malu ketika teman-temannya melihat Nayna. Saudara laki-lakinya bernama Arzan di Panggil Aan, bersekolah di Singapore untuk waktu yang lama.

Arzan jarang pulang ke rumah, tapi jika sudah di rumah keduanya bertengkar seperti tom dan Jerry, papa dan mama nya pusing jika keduanya ada di rumah. Sehingga Arzan lebih memilih tinggal jauh dari kembarannya.

***

Dengen kecepatan penuh motornya pun sampai di gerbang sekolah, namun naas tepat sampai di gerbang pintu ditutup. Nayna hanya mengelus Dada dan bergaruk kepala melihatnya. Karena peraturan di Sekolah siswa yang terlambat akan diberi hukuman berlari 10 putaran bola basket. Nayna pun melakukannya, meskipun anak-anak yang lain terlambat. Namun, ada yang berbeda pada hukuman kali ini. Ada guru magang yang menghukum mereka, sontak seluruh siswa berbicara menggosipkan hal tersebut.

[Hey, guru magangnya ganteng banget yaa, kalau di hukum tiap pagi mau dong] ucap siswa lain.

Siswa cewek pun pada terpesona dengan guru magang tersebut, hanya Nayna yang melongo saja.

Seluruh siswa yang terlambat pun diberi hukuman. Setelah usai dihukum Nayna pun pergi dengan sendirinya, tanpa menghiraukan siapapun. Melihat hal itu Pak guru Magang tersebut penasaran dengan tingkah anak tersebut.

[Siapakah siswa itu, dia sangat berbeda dengan yang lainnya] gumam guru magang tersebut.

Guru magang itu pun kembali ke ruangan guru karena para siswa yang dihukum sudah melakukan hukumannya. Dan duduk sejenak untuk mempersiapkan mata pelajaran pertama yang akan di ajarkannya.

[Argh, sepertinya perkenalannya saja di awal deh] ucap guru magang tersebut.

*****

Nayna pun memasuki kelasnya dan menyapa teman-temannya.

"Hai teman-teman semua, kalian makan nggak ngajak-ngajak yaa," ucap Nayna. Sambil mengelurkan sarapan yang dibuat oleh mamanya.

"Gimana, kita nggak mau ngajak kamu. Kamu saja bawa bekal setiap hari," Goda Leo sambil tertawa.

" Yaa ginie-ginie gaya aku sayang sama orang tua, bodoh amat kalian mikir gue anak Mami. Emang gue anak Mami bukan anak orang," ucap Nayna tertawa, yang lain pun ikut tertawa dengan sikap Nayna.

Gelak tawa pun terdengar dari ruang kantin tersebut. Keberadaan mereka memang membuat kantin menjadi heboh dan meriah. Meskipun ada bahan candaan, namun Nayna dan teman-temannya jarang menggosipkan orang lain yang dibahas malah tentang olahraga dan pelajaran. Karena hal itu lah Nayna lebih memilih berteman dengan laki-laki.

Bel pun berbunyi siswa berhamburan kembali ke kelas masing-masing. Pelajaran pun dimulai namun pada kelas Nayna pelajaran olahraga yang mana itu hal yang sangat disukai oleh Nayna.

Sebelum mereka memasuki lapangan, guru magang tersebut masuk ke dalam kelas dulu, guru magang itu mengajar dan langsung memperkenalkan diri.

"Hello, teman-teman semua. Perkenalkan saya Hayyan Fasha, yang akan menggantikan Pak Emil yang mengajar olahraga terdahulu. Sebelum kita ke lapangan ada beberapa peraturan yang akan diterapkan," ucap Hayyan.

Hayyan pun menjelaskan semua aturan yang berlaku ketika pembelajaran olahraga. Semua suka dengan aturan tersebut begitupun dengan Nayna yang tidak ambil pusing.

"Pak Hayyan, bisa kah sekarang kita ke lapangan. Kaki saya sudah gatal mau main bola basket," ucap Nayna berbicara seenaknya.

Nayna di sekolah terkenal cewek yang tomboy, hanya gayanya saja yang terkadang yang buat orang geleng-geleng kepala. Meskipun demikian Nayna termasuk siswa berprestasi di kelasnya.

Hayyan dibuat emosi oleh Nayna, namun dia harus bertahan dengan kondisinya. Hayyan pun menyuruh siswa yang lain ke lapangan.

Setelah semua usai olahraga basket, mereka pun merapikan alat-alat tersebut. Karena Hayyan kesal dengan tingkah tidak sopannya Nayna menyuruhnya untuk menyelesaikan tugasnya.

"Nayna, sebagai hukumannya bawa peralatan ini," ucap Pak Hayyan.

Hal itu tidak memberatkan Nayna, karena dia sudah terbiasa dengan hal tersebut. Namun, berbeda dengan yang lain.

"Makanya, jangan sok belagu. Akhirnya loe dikasih hukuman hahahah" ucap Refi dengan gelak tawanya.

'"Yang lain silahkan berganti pakaian dan istirahat hanya Nayna yang membereskan semuanya" ucap Hayyan memberi aba-aba kepada siswa lain.

Hayyan pun mendekati Nayna, namun Nayna cepat sigap menarik tangan Hayyan langsung memukul kebawah membuat badan Hayyan terjatuh kelantai dan kesakitan. Jelas saja membuat Hayyan langsung refleks dan membuat Nayna jatuh tepat di sampingnya.

Hayyan pun membisikkan sesuatu.

"Nayna, bisakah kamu bersikap sopan kepada saya. Saya paling tidak suka dengan siswa yang tidak memiliki aturan seperti kamu" ucap Hayyan melepaskan Nayna.

"Baik Pak, saya minta maaf," ucap Nayna pergi begitu saja sambil menjulurkan lidahnya alias mengejek dan berlari dengan cepat. Karena beres-beresnya selesai.

"Ya ampun itu anak, dia itu wanita atau apa sih? nggak sopan kali dengan orang, ehm tunggu saja nanti ya Nayna," ucap Hayyan mendengus kesal.

Hayyan pun berjalan menuju ruangan guru. Dia pun mempersiapkan bahan ajar untuk kelas berikutnya.

Waktu terus berjalan seiring dentingan detik ke menit. Hargailah waktu yang berharga di setiap hembusan nafasmu (dari author untuk pembaca).

🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

I ❤️ U

I ❤️ U

mimpi lagi Thu ya?

2023-04-09

0

rinasti

rinasti

mobilnya salah apa Kak?..😁

2023-01-16

3

al-del

al-del

hallo juga...🤗

2023-01-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mimpi setengah
2 Bab 2 - Terbangun
3 Bab 3 - Tujuan Hayyan
4 Bab 4 - Hayyan
5 Bab 5 - Mimpi Pangeran
6 Bab 6 - Dunia Nyata
7 Bab 7 - Lagi-lagi Hayyan
8 Bab 8 - Perhatian Hayyan
9 Bab 9- Klarifikasi dari Nayna
10 Bab 10- Menepis cinta yang belum waktunya
11 Bab 11-Pertemuan di antara ketiga nya
12 Bab 12-Keusilan Elang
13 Bab 13-Kedekatan Elang dan Nayna
14 Bab 14-Antara Aku, kau dan Dia
15 Bab 15-Hayyan Vs Elang
16 Bab 16-Pertemuan Nayna dengan Masa Lalu
17 Bab 17-Mimpi Gaun Usang
18 Bab 18-Antara Nyata dan Mimpi
19 Bab 19-Kehadiran Ravan
20 Bab 20-Masa Lalu Ravan dengan Nayna
21 Bab 21-Penyelesaian
22 Bab 22-Kepergian Nayna
23 Bab 23-Keinginan
24 Bab 24-Tiba di Austria
25 New School
26 Perkelahian
27 Pernyataan
28 Jatuh Cinta
29 Mantan
30 Makin Sayang
31 Penjagaan
32 Sekolah
33 Karma
34 Kehadiran Hayyan
35 Pelukan Rindu
36 Rindu
37 Cemburu
38 Sakit
39 Panik
40 Diam-diam
41 Kesal
42 Bingung
43 Rindu
44 Kecelakaan
45 Kembali
46 Penyelesaian
47 Tidak menyerah
48 Kedatangan Elang
49 Bersama
50 Kenyamanan
51 Pelukan
52 Hal Baru
53 Tertawa
54 Pesta Pasangan
55 Perkenalan
56 Mimpi itu
57 Terpesona
58 Terpesona 2
59 Terpesona 3
60 Terbongkar
61 Janggal
62 Terungkap
63 Pingsan
64 Mimpi
65 Double Date
66 Kecelakaan Hayyan
67 Perhatian
68 Perhatian 2
69 Tidak Ingin berjauhan
70 Bahagia
71 Teriakan
72 Merona
73 Masa lalu
74 Bab 74-Renggang
75 Bab 75 - Tanpa Berita
76 Bab 76 - Luka memar
77 Bab 77 - Berada di alam lain
78 Bab 78 - Pingsan
79 Bab 79 - Pertunangan Yea dan Joe
80 Bab 80 - Hayyan kembali
81 Bab 81 - Pertemuan kembali
82 Bab 82 - Menjadi kenyataan
83 Bab 83 - Kembali jadian
84 Bab 84 - putus asa
85 Bab 85 - kepergian Hayyan
86 Bab 86 - Tiada suara
87 Bab 87 - tersenyum indah
88 Bab 88 - Terjadi
89 Bab 89 - Perhatian Elang
90 Bab 90 - dadakan
91 Bab 91 - tak biasa
92 Bab 92 - Makin dekat
93 Bab 93 - rencana
94 Bab 94 - selalu bersama
95 Bab 95 - Pernikahan Yea dan Joe
96 Bab 96 - tergores
97 Bab 97 - mencari kerja
98 Bab 98 - kedua kalinya
99 Bab 99 - Tak terduga
100 Bab 100 - insiden
101 Bab 101- Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Mimpi setengah
2
Bab 2 - Terbangun
3
Bab 3 - Tujuan Hayyan
4
Bab 4 - Hayyan
5
Bab 5 - Mimpi Pangeran
6
Bab 6 - Dunia Nyata
7
Bab 7 - Lagi-lagi Hayyan
8
Bab 8 - Perhatian Hayyan
9
Bab 9- Klarifikasi dari Nayna
10
Bab 10- Menepis cinta yang belum waktunya
11
Bab 11-Pertemuan di antara ketiga nya
12
Bab 12-Keusilan Elang
13
Bab 13-Kedekatan Elang dan Nayna
14
Bab 14-Antara Aku, kau dan Dia
15
Bab 15-Hayyan Vs Elang
16
Bab 16-Pertemuan Nayna dengan Masa Lalu
17
Bab 17-Mimpi Gaun Usang
18
Bab 18-Antara Nyata dan Mimpi
19
Bab 19-Kehadiran Ravan
20
Bab 20-Masa Lalu Ravan dengan Nayna
21
Bab 21-Penyelesaian
22
Bab 22-Kepergian Nayna
23
Bab 23-Keinginan
24
Bab 24-Tiba di Austria
25
New School
26
Perkelahian
27
Pernyataan
28
Jatuh Cinta
29
Mantan
30
Makin Sayang
31
Penjagaan
32
Sekolah
33
Karma
34
Kehadiran Hayyan
35
Pelukan Rindu
36
Rindu
37
Cemburu
38
Sakit
39
Panik
40
Diam-diam
41
Kesal
42
Bingung
43
Rindu
44
Kecelakaan
45
Kembali
46
Penyelesaian
47
Tidak menyerah
48
Kedatangan Elang
49
Bersama
50
Kenyamanan
51
Pelukan
52
Hal Baru
53
Tertawa
54
Pesta Pasangan
55
Perkenalan
56
Mimpi itu
57
Terpesona
58
Terpesona 2
59
Terpesona 3
60
Terbongkar
61
Janggal
62
Terungkap
63
Pingsan
64
Mimpi
65
Double Date
66
Kecelakaan Hayyan
67
Perhatian
68
Perhatian 2
69
Tidak Ingin berjauhan
70
Bahagia
71
Teriakan
72
Merona
73
Masa lalu
74
Bab 74-Renggang
75
Bab 75 - Tanpa Berita
76
Bab 76 - Luka memar
77
Bab 77 - Berada di alam lain
78
Bab 78 - Pingsan
79
Bab 79 - Pertunangan Yea dan Joe
80
Bab 80 - Hayyan kembali
81
Bab 81 - Pertemuan kembali
82
Bab 82 - Menjadi kenyataan
83
Bab 83 - Kembali jadian
84
Bab 84 - putus asa
85
Bab 85 - kepergian Hayyan
86
Bab 86 - Tiada suara
87
Bab 87 - tersenyum indah
88
Bab 88 - Terjadi
89
Bab 89 - Perhatian Elang
90
Bab 90 - dadakan
91
Bab 91 - tak biasa
92
Bab 92 - Makin dekat
93
Bab 93 - rencana
94
Bab 94 - selalu bersama
95
Bab 95 - Pernikahan Yea dan Joe
96
Bab 96 - tergores
97
Bab 97 - mencari kerja
98
Bab 98 - kedua kalinya
99
Bab 99 - Tak terduga
100
Bab 100 - insiden
101
Bab 101- Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!