5. RINDU

Sepulangnya Jordy, Reeneta mulai berpikir tentang semuanya, kenapa ia tak sungkan sedikitpun pada Jordy ? kenapa ia menerima bantuannya ? Kenapa ia membawanya pulang. Ia tak pernah melakukan ini sebelumnya. Apa dia sakit ? atau apa dia kena semacam sindrom kesepian dan akhirnya asal menerima orang asing.

'tidak- tidak... aku yakin ini bukan diriku. besok aku akan kembali normal. ahh kami juga tidak akan bertemu lagi. Tunggu...tapi tadi dia bilang akan satu kelas denganku, ini tak mungkin .. ohhh.. tidak' Reeneta bicara sendiri.

Semakin dipikirkan lamunannya semakin liar. Melihat Jordy, lelaki tampan yang cukup gagah, tidak mungkin ada wanita normal yang akan menolaknya. Tiba- tiba lamunannya terhenti ia mendengar suara HP yang berbunyi.

'HP siapa ya... kenapa suaranya terdengar dari dalam rumah? ini aneh Aku kan tidak punya TV lalu suara apa ini atau jangan-jangan.. ' , Reeneta membayangkan kembali perkataan Jordy, Jordy mengatakan apakah rumah ini tidak berhantu. Tapi ditepisnya semua khayalan itu ia melihat sekeliling di atas kursi ada jaket yang dikenalinya adalah jaket milik Jordy, dan benar saja di samping jaket itu ada HP yang berbunyi.

Dilihatnya layar HP hanya ada ada angka tanpa nama, Reeneta sungkan untuk mengangkat panggilan itu atau tidak, mungkin karena terlalu lama panggilan itu berhenti. Sedetik kemudian HP berdering lagi .

" halloo.... ", Reeneta berkata dengan pelan hampir sama sekali tak terdengar.

***

Di kediaman milik Jordy,

Jordy sudah rebahan di kamarnya dan masih memakai kaos ketat milik Reeneta, handuknya pun masih ditaruh di kepala , lamunannya terbang kemana-mana. Ia tak pernah menyangka melakukan ini pada seorang wanita. Ini pertama kalinya ia mendekati seseorang, biasanya dia akan bersikap dingin bahkan acuh tak acuh pada seseorang. Tapi Reeneta berbeda seakan Ia merupakan orang yang sudah di kenal begitu lama,

Jordi mengambil hp dari rak meja nya.. Ia menekan nomor dan menghubungi seseorang.

" Halloo Reen.. " , Jordy memulai bicara.

" Kamu Jordy ? hp mu ketinggalan ?", jawab Reeneta dari seberang.

" Maaf yaa.. aku sengaja meninggalkan hp ku disana ",

" Apa? kenapa ?",

" Karna kamu bilang , kau tak punya hp kan ? Aku ingin tetap bisa menghubungimu, jadi ku tinggalkan disana " , Reeneta terdiam, ia tak tau harus bicara apa.

" Reen.. kamu ga marah kan ?" , masih sunyi.. Reeneta benar benar bingung, apa ini?

' dia bukankah terlalu agresif' bisik Reeneta dalam hati.

Reeneta bukan orang yang terbiasa diperlakukan seperti ini tapi entah mengapa dia menyukainya.

" Baik, besok bisa kau ambil lagi " , kata Reeneta.

" Bolehkah ? kapan kau ada waktu ? ", jawab Jordy

" Aku tak punya waktu.. "

" Kau sungguh tak punya waktu untukku ? " , Reeneta tertegun, pertanyaan Jordy menampar hatinya .

" Bahkan aku tak punya waktu untuk diriku sendiri lho" , kata Reeneta. Mendengar itu Jordy semakin penasaran , sebenarnya Reeneta wanita yang seperti apa.

" Jangan terlalu bekerja keras, kumohon. sekarang tidurlah.. Pastikan istirahatkan semua beban mu.. sekarang ada aku. Good night Reen, mimpi indah " tuut.tuut... telepon terputus.

Entah kenapa air mata Reeneta menetes , Ia sedih, selama ini Ia merasa kosong dan sekarang ada orang yang peduli padanya. Inikah jalan dari Tuhan agar dapat menyembuhkan semua lukanya.

Diseberang .. Jordy masih menggenggam hp nya.. Ia tau Reeneta pasti sedih. Ia sengaja mematikan telepon nya agar Reeneta tidak tambah terbebani, dan ia sudah mulai merindukan sosok Reeneta.

***

Pagi ini sudah pukul 06.00 Reeneta sudah bersiap akan ke toko Kue , menjalani part time nya. Ia teringat Qaila, haruskah Ia menghubungi nya , menanyakan kabar Arnold?

" Baiklah, siang nanti harus menemui Qaila, semoga semua baik -baik saja " . Reeneta berjalan menuju toko Kue , ia akan disini hingga pukul 11.00. Sebenarnya ia bingung ia harus melepaskan part time ini kelak kalau sdh mulai kuliah... ga mungkin ia bisa menjaga toko kue dan baju lagi karna pasti waktunya akan bertabrakan.

'ahh, pikirkan nanti saja ' batin Reeneta dalam hatinya. ini sudah pukul 10.50, ia sudah bersiap-siap pulang tapi dikejutkan oleh Qaila yang tiba- tiba muncul.

"Qai .. aku baru mau ke rumahmu.. ", kata Reeneta.

" Heheh.. makanya untung aku datang kan.. sudah kuduga kamu pasti mau samperin ke rumah. Ini sdh free kan ?

ngopi dlu yuk Deket sini aja, mumpung blm jam 1 kan ?blm waktunya kamu jaga toko baju kan " Reeneta mengangguk, ia juga ingin menceritakan semua kejadian malam tadi pada sahabatnya itu.

" Jadii Reen .. ini belanjaanmu kemaren.. aku lupa kemaren masih di mobil ", Qaila menyerahkan kantong belanjaan ke Reeneta.

" Wahh.. aku juga lupa trimakasih, trs gimana Arnold ?", tanya Reeneta

" Ahh , si Arnold ngerjain gue doang , gilaa tu orang, jadi kemaren tuh Arnold Ultah dong dan gue lupa . Jadi gue dikerjain, nyokap yang telp kan jadi gue percaya aja, duh dasar gila kan dia .. ", Reeneta tersenyum lega .

" Dia juga nitip salam ke kamu, kangen kamu kata nya " , Qaila tersenyum. Qaila punya dua kakak, Arnold dan Jason. Keduanya pengacara muda yang hebat. Jason sudah menikah sedangkan Arnold masih menjomblo hingga kini.

" Sampaikan ke kak Arnold selamat ulang tahun dariku Qai... ", kata Reeneta.

" Siapp, ehh jadi kemaren lu gimana pulangnya.. tiba-tiba hujan turun kan ? Aku khawatir .. ", tanya Qaila.

" Aku diantar Jordy , " jawab Reeneta.

" Jordy ? siapa? ahhh tunggu.. cowo cakep yang di mall dan di cafe ? ", jawab Qaila bersemangat, Reeneta mengangguk.

" Wahh.. gilaaa... gilaaaa.. beneran itu orangnya , yang wajahnya paling dingin kan ? kok bisa ? tunggu.. kalian.. ", Qaila seperti memikirkan sesuatu.

" Mikir apa siih Qai.. Dia cuma anter aku pulang", kata Reeneta.

" Iyaaa kok tumben kamunya mau, inget Andri temen SMA kita ? kalau ingin antar kamu pulang, kamunya ogah bukan maen, Kenapa? Kenapa kalau si Jordy mau ? waahh.. aku bener- bener speechless, aku masih ga percaya", Qaila heboh setengah berteriak.

Lamunan Reeneta kembali melayang.. mengingat Andri yang terakhir kali ditemuinya sebelum pesta perpisahan. Ia lelaki yang mengejar cintanya selama 2 tahun, tapi tak pernah dirasakan apapun dan tak pernah terbalas.

" Hujan.. dan dia menawarkan tumpangan, daripada aku kehujanan kan ? ", jawab Reeneta.

" Tapi kalau Reeneta pasti sudah nolak , kamu kesambet apa ? ", Qaila menelisik.

" Qai... ", Reeneta melotot.

" Oke.oke.. terus dia ngomong apa aja ? ", tanya Qaila

" Dia bilang ingin mendekati ku..." , Reeneta seakan menimbang sesuatu.

" Oh.. my God.. tampang sangar kaya gitu ternyata takluk juga padamu", kata Qaila.

" Aku Gatau kenapa, tapi aku ga menolaknya, aku bahkan menyuruhnya mampir ke rumah ", lanjut Reeneta.

" Itu tandanya kamu tertarik sama dia, denger yaa Reen, aku ga kenal Jordy itu siapa, tapi tolong hati -hati, aku ga mau kamu kenapa-napa", Wajah Qaila berubah menjadi serius.

" Jangan berpikir aneh-aneh deh", Reeneta tersenyum lagi.

" Yaa gimana dong, " Qaila tertawa terbahak- bahak.

" Kalau jadi.. ini bakal jadi yang pertama buat kamu, jatuh cinta, pacaran, ahhh.. aku ga sabar , sahabatku akan jatuh cinta udah ikutin aja kata hatimu ",

" Sialan lu Qai.. ", Reeneta ikut tertawa, Qaila benar, Dia hanya butuh mengikuti arus asal tidak terhanyut.

tring.. tring .. hp Jordy berbunyi. Kini Ada nama Aldi. tertera di layar. tapi Reeneta enggan mengangkat. itu privasi mereka.

" Hp Jordy " kata Reeneta,bQaila terbelalak.

" Dia bingung mau hubungin aku kemana dan sengaja meninggalkan hp nya dirumahku ", Reeneta menaruh hp itu di meja .

" Gila sih.. Jordy Benar benar niat ini.. udah fix dia jatuh hati sama elu ", kata Qaila

Reeneta mengangkat bahunya , dan Ia merasa ingin melihat wajah Jordy. Apa dia rindu pada Jordy??

###

Terpopuler

Comments

talia.me

talia.me

orang kaya hp aja ditinggal 😅

2021-09-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!