4.

Canggung...

Reeneta sedikit gemetar , jantungnya berdegup kencang bukan karena kehujanan tapi ditatap tagannya.. ini pertama kalinya ada yang menggenggam tangannya. Ia masih tak percaya mengizinkan orang lain menyentuhnya selain Qaila.

" Kenapa Reen ? dingin ? ", Jordy memandangi Reeneta.. ia hanya memakai jeans dan kemeja lengan pendek,

" Kamu tau namaku ? ", Reeneta membelalak.

Jordy tertawa , " Kita barusan berkenalan kan? di halte ? ".

Reeneta seakan menerka - nerka.

" Maaf aku lupa", kata Reeneta canggung

" Seandainya pun aku belum mengenalmu aku ga mungkin ajak kamu masuk mobilku. Kau tau ? aku sedikit tak suka orang asing", kata Jordy.

" Eh, bukankah aku juga orang asing, bahkan aku blm tau namamu", Reeneta memandang Jordy.

" Kau tau Reen.. aku ingin mengenalmu, lebih jauh ", kini Jordy menyalakan mobilnya.

" Kenapa ? ", tanya Reeneta tapi belum lagi dijawab Jordy, ia sudah mengalihkan pembicaraan.

" Ke arah mana rumah mu ? ", tanya Jordy.

" Aku tak punya rumah... ke jalan Dahlia, aku kost disana" , jawab Reeneta datar

Jordy mulai melajukan mobilnya. Reeneta masih menimbang nimbang.. keputusan untuk menumpang mobil orang asing ini benar atau salah. 'tenang aku masih bisa berteriak, jika orang ini macam - macam aku akan teriak ' batinnya

" aku Jordy.. " , Reeneta menoleh ke arah Jordy,

" Maaf yaa.. kamu pasti bingung , aku juga bingung dengan kelakuanku ini. Seperti yang sudah ku katakan, ini pertama kalinya aku minta kenalan sama wanita yang baru kulihat "

Reeneta masih terdiam , ia merasakan hal yang sama, ini pertama kalinya ia mau diajak kenalan oleh orang asing.

" Sejak melihatmu di mall, aku merasa familiar denganmu, jujur aku terpesona ", Reeneta masih tak bergeming ia juga sangat penasaran dengan Jordy sejak awal bertemu.

" Reen , apa kamu takut ? ", kali ini Reeneta memandang Jordy yang fokus menyetir. Tangan Jordy gemetar, dilihatnya seksama , Detak jantung Jordy terlihat berdegup kencang dibalik kaos tipis yang sedikit basah . baru disadari Reeneta, badan Jordy amat bagus. Reeneta tersenyum tipis.

" Kenapa?", tanya Jordy penasaran.

" Pertama aku melihatmu, aku kira kau sangat dingin, wajahmu begitu keras tapi ternyata kau pandai merayu", kata Reeneta.

" Aku? Aku belum pernah merayu siapa pun", Jordy membelalakkan matanya.

" Kau tak mau merayuku ? ", Reeneta tersenyum kecil.

Lalu tiba-tiba raut mukanya berubah. Jadi ini rasanya menggoda lelaki. selama ini dia hanya bisa melihat dan mendengarkan Qaila yang menggoda teman-teman lelaki mereka. Entah kenapa dirinya meniru tingkah Qaila di depan lelaki asing ini.

" Maaf yaa.. aku kelewatan", kata Reeneta, wajahnya memerah malu. Ini pertama kalinya ia mengobrol lama dengan laki-laki, dan tanpa disadari ia juga telah menggodanya .

" Aku ingin lebih dari sekedar merayu mu ", jawab Jordy.

Jordy sadar Reeneta sedikit tak nyaman dengan situasi ini. tapi Ia tak bisa menolak hasratnya utk mengenal Reeneta lebih jauh.

" Kamu punya kekasih Reen ?", tanya Jordy karna Reeneta masih diam saja.

" Aku tak punya, aku sibuk bekerja, ahh.. itu gang depan sudah sampai", Jordy lalu meminggirkan mobilnya.

" Mobilmu ga bisa masuk, jadi aku bisa turun disini saja ", kata Reeneta

" Tunggu.. ini masih sangat deras, Aku cari payung , entah ada atau gak yaa , "Jordy memeriksa bangku belakang mobilnya , ia hanya menemukan jaket tebal miliknya .

" Kost mu masuk gang ini masih jauh kah ?" , tanya Jordy.

" Ehmm... 50 meter lagi mungkin " , kata Reeneta. Jordy langsung turun dari mobilnya dan membawakan jaket utk melindungi Reeneta. Reeneta pun turun menerima tumpangan jaket Jordy. Mereka berdua berlari kecil dan baru disadari Jordy hanya memberikan jaketnya utk Reeneta dan membiarkan dirinya kehujanan.

" Sudah sampai ", kata Reeneta. Jordy memandang sekitar.. rumah kost ini kecil sekali dan ada di paling pojok , karna rumah kosnya bangunan tua dia berpikir ini sangat menyeramkan .

" Kenapa?", tanya Reeneta yang dari tadi memandang Jordy.

" Kamu aman tinggal disini ? ahh.. maksud ku.. tidak ada hantu nya ?" , kata Jordy.

" Kamu takut hantu? ayolah... ", Reeneta tertawa dan sungguh cantik. Jordy memandangnya.

Reeneta menimbang lagi.. haruskah Jordy diizinkan mampir, selama ini teman yang pernah masuk rumahnya hanya Qaila.

" Jordy ... mau masuk dulu, kau bisa mengeringkan rambutmu. aku tak ingin kau masuk angin. ", tanya Reeneta.

" Boleh? ", tanya Jordy dan Reeneta hanya mengangguk.

Jordy mengikuti Reeneta masuk kerumahnya. Dibukanya pintu lebar - lebar.

" Ditutup saja Jord.. ", kata Reeneta

" Gapapa? aku masuk dan pintu ditutup ? ", tanya Jordy.

" Gapapa... aku ga punya tetangga . meskipun ada pun gada yang peduli denganku, duduklah Jord ", Jordy mengikuti saran Reeneta, ditutupnya pintu dan ia lalu duduk di kursi kayu usang.

Reeneta masuk ke kamarnya, dicarinya handuk kering miliknya .

" Keringkan dulu rambutmu", Reeneta menyodorkan handuk pada Jordy dan masuk ke dapur .

" Maaf yaa aku ga punya gula, kamu doyan kopi pahit kan ?" , tanya Reeneta.

" Apapun aku doyan.. tenanglah", kata Jordy. Dan Reeneta masuk lagi ke kamarnya. ia ganti baju piyama tidurnya dan keluar . Alangkah kagetnya saat Jordy melepas kaosnya.

" ngapain kamu ? ", tanya Reeneta.

" Kaos ku basah.. tidak nyaman, " Kata Jordy. Reeneta mengambil kaos miliknya yg terbesar .

" Aku Gatau ini cukup gak tapi, cobalah" , lalu Jordy memakainya, pas. tapi sangat ketat .

Reeneta tersenyum ... biasanya kaos itu dipakainya sangat oversize dan begitu pindah ke Jordy jadi ketat sekali. Dada bidang Jordy tercetak jelas. Membuat Reeneta kagum sekaligus malu.

Diluar masih hujan deras.

" Kamu juga jurusan ekonomi kan di Global kampus ?", tanya Jordy membuka pembicaraan.

" Ah iyaa.. cuma jurusan itu yang full beasiswa . . aku beruntung bisa masuk kesitu ", jawab Reeneta.

" Aku pun beruntung masuk ekonomi juga.. karna akan satu kelas denganmu ", kata Jordy.

" Kalian semua , maksudku teman -temanmu yang kita ketemu di mall tadi masuk ekonomi semua ?" tanya Reeneta.

" Ahh mereka.. iyaa ", jawab Jordy.

Hening lagi. Reeneta tak tau harus bicara apa dan Jordy juga masih menimbang ingin berkata apa .

" Reen.. boleh aku mendekatimu ?", kata Jordy tanpa basa basi.

" Maksudmu ?", Reeneta memperbaiki posisi duduknya.

" Entah kenapa aku ingin dekat denganmu , jika kamu mengizinkan aku ingin menjadi temanmu", jawab Jordy.

" Kau yakin hanya ingin menjadi teman ? ", Reeneta tersenyum menggoda Jordy. Entah kenapa Reeneta juga menikmati sensasi ini.

" Reen.. " , Jordy berhenti.

" Kau tau.. aku dari panti Asuhan di desa , aku ga punya uang, gak punya keluarga , Gatau wajah orangtuaku, dan sejak SMA aku pindah ke kota ini. Untuk sekedar merubah nasib. Temanku hanya Qaila.. kau sudah melihatnya tadi,

Bagiku, teman hanya akan mengasihani ku, jadi pikirku semakin sedikit teman akan semakin sedikit orang yang akan kasihan padaku. Aku gak mau kamu hanya ingin menjadi temanku setelah melihat aku yang menyedihkan ini, " kata Reeneta.

" Aku sama sekali tidak memikirkan itu" , jawab Jordy.

" Lalu jika mendekati ku karena wajahku, aku akan jujur, Aku terlalu fokus untuk bekerja dan belajar. Jika pun ada lelaki yang mendekatiku aku selalu menolak" , Reeneta tersenyum.

" Aku belum berperang sudah kalah ", Jordy tertunduk lesu.

"Jordy aku tau maksudmu.. tapi aku takut aku tak bisa ..", kata Reeneta.

Jordy masih terdiam.. . ingin dipeluknya wanita yg telah merebut hatinya hingga tak bisa berpikir logis. Tapi diurungkan niatnya. Reeneta masih belum menerimanya.

" Tapi tindakan mu kali ini , membuktikan kamu bisa membuka hatimu Reen.. " kata Jordy.

Waktu sudah menunjukkan hampir jam 9, dan Reeneta masih terdiam tak tahu harus berkata apa.

" Reen. aku bisa minta nomor WhatsApp mu ? " kata Jordy yang membuat Reeneta tersenyum.

" Kamu mau percaya atau tidak... aku ga punya hp Jord" ,kata Reeneta seakan bangga.

Jordy tersenyum, ia ingin tak percaya , tapi wanita di depannya bukanlah orang yang pandai berbohong.

" Kalau gitu Aku mau pamit sekarang Reen, sudah malam.. ini juga sudah reda hujannya", kata Jordy.

Reeneta mengangguk, tapi ia bingung kenapa hatinya seakan tak rela melepas kepergian Jordy.

" Maaf yaa Reen, " Jordy berdiri . Ia melangkah ke arah Reeneta yang masih duduk , Jordy mengajaknya berjabat tangan, Reeneta menyambut uluran tangan Jordy dan Jordy tersenyum lalu berlalu.

###

Terpopuler

Comments

talia.me

talia.me

benih cinta nih 😍

2021-09-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!