"Assalamu'alaikum",Arfan mengucapkan salam di depan pintu rumah Diva.
"wa'alaikum salam",sahut Diva sambil membukakan pintu.
"Arfan, kamu kenapa datang ke sini?",tanya Diva agak gugup melihat Arfan di depan pintu.
" duduk Fan,"Diva mempersilahkan Arfan duduk di kursi terasnya.
"siapa yang datang Div?",tanya ibu Diva yang juga mendengar salam dari Arfan tadi.
"Arfan bu", jawab Diva
ibu Diva kembali ke dapur setelah mendengar jawaban Diva.
suasana terasa canggung. Arfan dan Diva hanya duduk diam.
Arfan mencoba mencairkan suasana, "Diva, aku masih bisa berteman denganmu kan?"
Arfan menatap wajah Diva dengan tersenyum.
Diva pun melirik melihat senyuman Arfan yang menggetarkan hatinya lagi.
"ya, dari dulu kan kita juga berteman Fan",jawab Diva yang tidak bisa membohongi perasaannya.
"Alhamdulillah ,terimakasih Diva",sahut Arfan yang merasa lega Diva masih mau berteman dengannya.
"Diva, besok pagi aku jemput kamu ya. Kita berangkat bareng,"ajak Arfan penuh harap
"Emang kamu kuliah jam berapa? ga telat kalau harus jemput aku dulu?" ,tanya Diva. saat masih berpacaran dengan Indra, Indra nggak pernah mengantar Diva berangkat kerja dengan alasan Indra kuliahnya pagi takut terlambat.
"aku masuk kuliah jam 8, emang jam berapa kamu masuk kerja?"tanya Arfan
"jam setengah 8. tapi sebelum setengah 8 aku harus sudah sampai tempat kerja untuk mempersiapkan laporan stok barang gudang kemarin",jawab Diva
Arfan mengangguk," kalau begitu aku akan menjemputmu jam 7 pagi ya".
Diva diam bingung mau jawab apa. Diva mulai goyah, hati Diva mulai terbuka untuk Arfan lagi.
Diva pun hanya mengangguk untuk menjawab ajakan Arfan.
"Diva, boleh aku minta nomor ponselmu?",suara lembut Arfan itu semakin membuat hati Diva bergetar.
Diva pun membagikan nomor ponselnya dengan Arfan.
"Simpan nomerku juga ya Div", Arfan juga membagikan nomor ponselnya. Diva langsung menyimpannya di ponselnya.
"Diva, apa kamu juga menyimpan nomer teman-teman SMP kita dulu? aku sama sekali nggak punya nomer mereka",tanya Arfan untuk mencairkan suasana, daritadi Diva hanya diam tidak berkata apapun.
"ini aku hanya punya nomer ponsel Ferdy,"jawab Diva sambil menunjukan ponselnya
"hanya Ferdy? teman-teman lain nggak ada?", tanya Arfan memancing Diva berbicara.
"nggak ada Fan, setelah lulus dulu aku nggak pernah komunikasi lagi dengan teman-teman SMP kecuali Ferdy",jawab Diva
"kamu dekat dengan Ferdy?", Arfan mulai merasa tersaingi dengan temannya.
"deket sih,tapi hanya sekedar teman curhat aja",jawab Diva.
Arfan merasa sedikit lega mendengar jawaban Diva hanya menganggap Ferdy sebatas teman curhat.
"Diva aku pamit dulu ya, mau menjemput mamaku pulang kerja", Arfan pamit dengan tersenyum manis kepada Diva.
Diva mengangguk dan membalas senyuman Arfan.
setelah Arfan pergi, Diva masuk ke dalam rumah. Ibu Diva ternyata sudah duduk menonton tv daritadi. " Arfan dah pulang?",tanya ibu.
"sudah bu ,baru aja",jawab Diva sambil menutup pintu.
"kamu masih sayang sama Arfan?",tanya ibu lagi
"kenapa ibu tanya seperti itu?",jawab Diva mengernyitkan keningnya
"jawab aja kalau masih sayang",ibu sepertinya mengetahui isi hati Diva.
Diva tak bisa menjawab ibunya lagi. Diva diam sambil duduk disamping ibunya.
ibunya pun mengelus kepala Diva kemudian menyandarkan kepalanya di bahu ibunya.
Pagi menjelang waktu menunjukan pukul 6.50 Arfan bergegas menjemput Diva dengan penuh semangat.
Diva pun bersiap-siap akan berangkat kerja.
Tepat pukul 7 Arfan sampai di rumah Diva.
"Tepat sekali datangnya?",gumam Diva dalam hati.
"Assalamu'alaikum Diva",Arfan mengucapkan salam pada Diva yang sudah di depan pintu.
"wa'alaikum salam",Diva menjawab dengan senyum manisnya.
Arfan membalas senyum Diva. Lagi-lagi hati Diva bergetar melihatnya.
"ayo berangkat!", ajak Arfan sambil memberikan helm untuk Diva.
Diva memakai helm kemudian menaiki motor Arfan.
suasana canggung menyelimuti mereka diperjalanan.
"nanti pulang aku jemput ya Diva ?",tanya Arfan mencairkan suasana.
"aku nggak merepotkanmu? emang kamu pulang kuliah jam berapa?" tanya Diva merasa perhatian Arfan melebihi seorang teman.
"nanti kuliahku hanya sampai siang, aku akan menjemputmu jam 4 ya", jawab Arfan
"aku pulang kerja jam setengah 5 Fan, kamu nggak kelamaan nunggu ?"tanya Diva sambil mendekatkan kepalanya ke kepala Arfan.
"nggak aku kan berangakat jemput jam 4 sampai tempat kerjamu pasti tepat setengah 5", jawab Arfan sambil tertawa kecil.
Tiba-tiba Arfan mengerem motornya membuat Diva takut terjatuh dan reflek memeluk pinggang Arfan.
Diva langsung menarik tangannya lagi sambil tersipu malu."apaan sih Arfan?! pasti sengaja deh!" umpat Diva dalam hati.
Arfan tersenyum lebar bisa merasakan pelukan Diva walau sebentar.
Sesampainya di depan tempat kerja Diva turun dan mengucapkan terimakasih kepada Arfan, kemudian Diva berlari masuk ke dalam tempat kerjanya.
Arfan sangat bahagia saat itu dan menuju kampusnya dengan semangat.
Sesampainya di kampus Arfan menemui teman-temannya di kantin.
"Fan, kamu mantan pacar Diva ya?" tanya Alan mengagetkan Arfan.
"bukan , karena sekarang Diva juga pacarku", jawab Arfan dengan percaya dirinya menganggap Diva sudah menjadi pacarnya lagi.
" sudah lama?", tanya Alan seakan tak percaya Arfan sudah jadian dengan Diva
" emangnya kenapa Lan? apa urusanmu dengan Diva?", tanya Arfan dengan nada agak tinggi.
" setauku Diva masih sama Indra teman SMA ku dulu", jawab Alan datar.
" jadi kamu teman Indra? bilang aja sama Indra kalau Diva sudah jadi milikku."Arfan berdiri didepan Alan seakan menantangnya.
Dio yang daritadi memperhatikan mereka berdua segera menengahi mereka.
"wuust.... sudahlah bro ada apa dengan kaliyan ini? kenapa cuma masalah cewek aja kaliyan jadi ribut. ayo kita ke kelas mata kuliah pak Wandi sudah mau mulai jangan sampai kita telat", Dio segera merangkul Arfan dan Alan menuju ke kelas mereka.
Pukul 16.30 Diva sudah bersiap pulang, di depan gerbang Arfan pun sudah menunggunya.
Diva keluar gerbang dan menghampiri Arfan.
"Mau langsung pulang apa mampir dulu nona?", Arfan mencoba menggoda Diva.
Diva hanya tersenyum malu melihat Arfan.
Setelah Diva naik, Arfan segera melajukan motornya. kembali suasana canggung terasa.
" Diva, aku lapar belum makan dari tadi siang. kita mampir makan dulu ya", Arfan mencari alasan untuk mengambil kesempatan berkencan dengan Diva.
" ya deh tapi jangan lama-lama ya. aku nggak mau ibuku cemas karena aku pulang telat", jawab Diva tidak bisa menolak ajakan Arfan.
Arfan menghentikan motornya di parkiran restoran steak. "kamu mau makan apa Div?" tanya Arfan sambil berjalan menuju restoran itu.
"kamu aja yang makan, aku makan di rumah aja ibuku pasti sudah masak untukku", jawab Diva.
Arfan dan Diva duduk di kursi dekat kaca restoran. Arfan memesan makanan. Diva melihat notif di ponselnya.
Di tempat parkir, Alan dan Indra bertemu. "Lan tumben kamu ngajak makan aku? lagi banyak duit ya?",tanya Indra meledek Alan
"aku cuma mau ngomong sama kamu Ndra, kebetulan aku juga lapar jadi sekalian kita makan aja di sini. Di sini terkenal enak steaknya",Alan merangkul Indra menuju ke dalam restoran.
"itu Diva ya?",Indra menghentikan langkahnya dari balik kaca restoran itu Indra melihat Diva duduk bersama laki-laki.
bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Archer
saya mampir kak ☺️😊
2021-10-09
1
Via🔥💰
ayoo sepertinya indra mulai cemburu
2021-10-09
0
Xianlun Ghifa
Seru ceritanya
2021-09-30
2