"ayo, masuk dulu lah Ndra", Alan segera mendorong tubuh Indra yang mematung melihat Diva duduk dengan laki-laki.
Alan dan Indra memasuki restoran itu dan duduk agak jauh dari tempat duduk Diva dan Arfan.
Alan memesan makanan, "kamu mau makan apa Ndra?"
"terserah kamu ajalah",pandangan Indra masih tertuju pada Diva dan Arfan.
"cowok itu Arfan, satu kampus denganku",kata Alan mengalihkan pandangan Indra.
"Arfan dan Diva sempat menjalin hubungan waktu SMP dan putus waktu kelas 1 SMA",jelas Alan.
"kamu sengaja ya mengajakku kesini? tau kalau Diva mau kencan dengan teman kampusmu itu. Teman macam apa kamu menjebak teman sendiri!" Indra malah mencurigai Alan sudah membantu Arfan.
"sabar dulu Ndra, aku nggak tau Arfan akan mengajak Diva kesini. Yang aku tau tadi Arfan memang berencana mau menjemput Diva", Alan mencoba menenangkan Indra.
Indra terlihat emosi saat melihat Diva bersama Arfan.
"Mereka sudah balikan?", tanya Indra dengan melihat ke arah Diva dan Arfan
"kata Arfan mereka sudah pacaran lagi",tegas Alan.
Indra terdiam dan matanya masih tertuju pada Diva.
"kamu sudah putus sama Diva ,Ndra?" tanya Alan untuk memastikan tak ada salah paham diantara mereka.
"aku dan Diva break",jawab Indra singkat
"nanggung amat, kenapa nggak putus sekalian aja?"Alan sedikit meledek Indra.
"sebenernya aku nggak mau kehilangan Diva tapi aku bosan dengan hubungan yang aku jalani selama ini. Diva sibuk kerja dari pagi sampai sore, sedangkan kalau malam Diva nggak diizinkan ibunya keluar rumah. jadi tiap ketemuan aku dan Diva hanya di rumah Diva", Indra menceritakan isi hatinya pada Alan.
"kamu yang kurang inisiatif Ndra, lihat tuh Arfan bisa aja dia ngajak Diva makan di sini", ledek Alan.
mata Indra masih tertuju ke arah Diva dan Arfan. tampak ekspresi menyesal dari wajah Indra.
Arfan menikmati makanannya. Diva masih asyik membuka-buka media sosial di ponselnya.
"Diva, kamu beneran nggak mau makan? enak loh makanan disini. yakin nggak mau nyicipin?"tanya Arfan sambil menyantap makanannya.
"Nggak Fan, makasih. aku juga belum lapar kok",jawab Diva yang masih asyik dengan ponselnya.
Arfan segera menghabiskan makanannya. Diva dengan setia menunggu sampai Arfan selesai makan.
Setelah selesai makan, Arfan pun segera mengajak Diva pulang.
Di meja lain Indra masih memperhatikan Diva dan Arfan.
"Ndra, makan dulu. udah jangan dilihatin terus. nanti kita pikirkan cara untuk mendapatkan Diva lagi",bujuk Alan.
Malam ini Diva merasa sangat lelah. Banyak yang harus dikerjakan di tempat kerjanya tadi.
Diva bersiap untuk tidur.
Tiba-tiba ponsel Diva berbunyi. Diva mengambil ponselnya dan melihat nomer tak dikenal menelponnya.
dengan agak ragu Diva menerima telpon itu
"Halo, dengan siapa ini?" tanya Diva ragu-ragu.
Tidak ada jawaban dari telpon itu, sama sekali tidak ada suara.
"Halo, siapa ini?" tanya Diva sekali lagi.
karena tidak ada jawaban Diva langsung mematikan telpon itu.
"mungkin salah sambung",gumam Diva kemudian menaruh ponselnya di meja.
Tiba-tiba ada chat masuk, Diva pun mengambil ponselnya kembali.
Diva membuka chat itu,
chat itu dari nomer yang tidak dikenal tadi.
Diva tercengang membaca isi chat itu
"Diva dibalik cantiknya wajahmu ternyata kamu itu cewek murahan!
kamu suka berganti-ganti lelaki
bukankah kamu masih punya pacar kenapa kamu bersama laki-laki lain!!!"
"siapa yang mengirimkan ini? nomer siapa ini?!" tanya Diva dalam hati.
Diva pun mencoba tidak menghiraukan chat itu dan bergegas untuk tidur.
keesokan pagi, seperti biasa Diva bangun pagi dan bergegas berangkat kerja.
Arfan sudah menunggu Diva di depan rumahnya.
seampainya di tempat kerja ponsel Diva berbunyi. Ternyata nomer tidak dikenal mengirim chat lagi.
Diva semakin emosi membaca chat itu
"dasar cewek murahan!! "
"siapa sih pengecut ini?! hanya berani di balik nomer tak dikenal." umpat Diva dalam hati.
Diva merasa tidak tahan dengan hinaan dalam chat itu,
"siapa anda?
apakah saya punya salah dengan anda?
saya minta maaf jika saya punya salah dengan anda.
anda tidak perlu memaki saya seperti itu"
Diva membalas chat itu berharap orang yang mengirimkan chat itu juga meminta maaf pada Diva karena sudah memakinya.
Hingga Diva pulang kerja, nomer itu mengirimkan chat yang selalu memaki Diva
"cewek murahan!!
jangan bersikap sok baik dengan semua laki-laki! "
Diva semakin emosi dibuatnya
"apa sih mau anda!?
kenapa anda selalu memaki saya?!"
Diva membalas chat itu lagi.
Diva menebak-nebak siapa orang yang mengirim chat itu.
Diva mencoba menelpon nomer Indra yang dulu disimpannya. Ternyata nomer itu sudah tidak aktif.
"apa mungkin Indra yang mengirimnya?", gumam Diva.
entah kenapa Diva merasa sangat yakin Indra pelakunya. Segera Diva memblokir nomer itu.
Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana Diva libur kerja.
Diva lebih senang menghabiskan waktu liburnya untuk bersantai di rumah bersama ibunya yang kebetulan juga libur kerja.
Diva duduk bergelayut manja di samping ibunya yang sedang menonton tv.
"Assalamu'alaikum"
"wa'alaikum salam, Ferdy masuk aja!" , Diva langsung bisa mengenali suara Ferdy mengucapkan salam.
"iya Diva, maaf ibu Ferdy baru sempat kesini sekarang langsung aja Ferdy ingin pamit", Ferdy masuk sambil mengulurkan tangan ke ibu Diva.
"kamu sudah mau berangkat Ferdy?" tanya ibu sambil menjabat tangan Ferdy
"iya bu, habis dari sini aku langsung berangkat ke bandara diantar teman saya", jawab Ferdy sambil menunjukan temannya yang menunggu di depan rumah.
"iya nak, hati-hati ya. semoga kamu menjadi anak yang sukses tercapai semua yang kamu harapkan", pesan ibu pada Ferdy sambil mengelus punggung Ferdy.
Diva terdiam dari tadi melihat Ferdy berpamitan dengan ibunya.
"Diva, aku berangkat dulu ya. Jaga dirimu baik-baik. aku akan menelponmu setelah sampai",Ferdy pun mengulurkan tangan pada Diva.
Diva yang masih terdiam menjabat tangan Ferdy. Diva tidak bisa berkata apa-apa melihat temannya akan pergi jauh.
Diva dan ibunya mengantarkan Ferdy sampai depan rumah. Diva melambaikan tangannya dan tersenyum pada Ferdy.
Setelah Ferdy pergi Diva merasa sepi.
Diva merasa sendiri.
malam pun tiba, Diva akan bersiap pergi tidur.
Ponselnya berbunyi Diva segera mengambil ponselnya berharap itu telpon dari Ferdy.
"lagi-lagi nomer baru! siapa lagi ini?! Halo!" Diva menerima telpon dengan nada sinis
"wuih, galak banget mbak? biasa aja gitu... ini aku Ferdy"
"ooh... maaf Ferdy" Diva melembutkan suaranya "kirain telpon teror lagi?! lagian kenapa kamu ganti nomer baru?"
"iya Diva soalnya nomerku kemarin nggak ada sinyalnya disini. hanya operator tertentu yang bisa nyambung. harap maklum lah di daerah tambang jauh dari kota Div", jelas Ferdy.
"okelah kalau begitu... hahaha...." Diva tertawa seakan meledek Ferdy
"siapa yang menterormu Div?",tanya Ferdy penasaran ingin mendengar cerita Diva
"mana ku tahu Fer, nomernya ga aku kenal, dia memakiku lewat chat. tapi aku sudah memblokir nomernya", jawab Diva
"ya udah kalau udah kamu blokir. Terus gimana hubunganmu dengan Arfan? ada kemajuan?", tanya Ferdy yang masih penasaran.
bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Via🔥💰
sepertinya indra
2021-10-09
0
Sophia Verheyden✨
ini Indra x yg ngirim pesan sampah bgtu
2021-10-04
1
𝓐𝔂𝓾♡࿐
bunga dan like ku udh mendarat nh di karya kakak😁 oya aku masukam list favorit juga loh hihi mampir juga ya kak ke karyaku.
-SEGITIGA CINTA
-KUMPULAN CERBUNG
2021-10-03
1