Episode 3 : Surat Perjanjian

Feni kembali merangkul Alma menuju tempat parkir, suasana sudah sepi, karena semua murid sudah bubar sejak setengah jam yang lalu.

Hanya ada sepeda Alma dan motor Feni yang tersisa di parkiran.

" Peluk yang erat, biar nggak jatuh", Feni menuntun tangan Alma melingkar di perutnya untuk berpegangan. Alma memang masih terlihat pucat dan lemas.

" Aku lihat pagi tadi kamu masih baik-baik saja, tapi kenapa saat keluar dari kolam, tiba-tiba mukamu berubah pucat pasi?".

" Apa kamu mengidap aquaphobia?".

" Atau..... thalassophobia ?", Feni terus bertanya sepanjang perjalanan, mengajak Alma berbicara, untuk memastikan jika Alma tidak pingsan.

" Aku tidak punya fobia apa-apa, hanya sedikit lelah, dan shock", gumam Alma.

Feni terus melajukan motornya menuju jalan Diponegoro, seperti yang Alma ceritakan kemarin, dimana rumahnya berada.

" Shock?, memangnya kamu liat apa?".

Alma hanya menggelengkan kepalanya, " tidak ada yang aneh", jawabannya singkat.

" Nggak lihat apa-apa kok bisa shock", gerutu Feni. Namun Alma memilih diam dan tidak berniat untuk menjelaskan apapun.

Setelah mengikuti petunjuk arah yang dilakukan Alma untuk belok kanan, belok kiri dan jalan terus, mereka sampai di rumah Alma. Feni hanya melongo melihat rumah Alma yang lebih mirip rumah tua yang reyot.

"Jika di pakai untuk syuting film horor pasti dapet banget nih feel nya", batin Feni.

Rumah tua yang cukup luas, halamannya pun cukup luas dengan pagar keliling besi yang sudah berkarat, terlihat beberapa bagian rumah yang rusak, dan dinding rumah yang terlihat usang karena material kayu yang sudah terlihat lapuk, dan cat kusam yang mengelupas.

Alma menyuruh Feni ikut masuk dan mampir ke dalam rumah.

Di ruang tamu yang luas dan terdapat banyak jendela kaca, hanya ada kursi kayu dengan dudukan dan sandaran busa yang juga sudah kusam.

Alma mengeluarkan segelas air putih dan satu sisir pisang mas, hasil memetik di pekarangan samping rumah, " maaf hanya ada itu, silahkan di nikmati".

Feni menatap suguhan untuk dirinya, " bahkan untuk membeli gula dan teh saja tidak mampu, lalu apa yang dimakannya setiap hari?", batin Feni.

" Maaf ya, cuma ada nasi dan sayur bening, apa mau makan siang?".

Feni langsung menggelengkan kepalanya, " Nggak usah repot, santai dan duduk saja, kamu kan lagi sakit, aku nanti makan dirumah saja, biasanya ibu marah kalau aku makan di luar tanpa sepengetahuannya".

" Aku makan ini saja", Feni memotek sebuah pisang dari tandannya.

Dalam hati, Feni langsung mematahkan argumen ibunya yang selalu menyuruhnya makan teratur dan bergizi, jangan lupa minum vitamin dan juga susu, belajar giat , ikut les dan privet sebanyak-banyaknya, dan kurangi melakukan hal-hal yang tidak penting.

Kata ibunya, saingan di SMA Pelita Jaya itu bukan anak-anak sembarangan, hidup mereka pasti di penuhi dengan belajar, membaca buku, les privat dan istirahat cukup. Karena teman yang lain memang tidak harus capek-capek bekerja membersihkan rumah dan melakukan kegiatan melelahkan lainnya. Jika mau bersaing dengan mereka harus melakukan semuanya dengan sempurna.

Awalnya Feni setuju dengan pendapat ibunya, tapi saat melihat keadaan Alma, semua argumen itu langsung di patahkan begitu saja.

Alma si gadis jenius setiap hari makan seadanya, lebih sering kelelahan karena harus bersepeda ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh.

Bahkan Feni yakin bahan belajar Alma hanya penjelasan dari guru dan bacaan yang di bacanya di perpustakaan. Keadaan ekonominya tidak memungkinkan dirinya untuk mengikuti les tambahan. Feni yakin seratus persen.

" Ya sudah aku pamit pulang dulu, kamu istirahat ya biar cepet pulih".

Sepeninggal Feni dari rumahnya, Alma membuka lipatan kertas yang ada dalam saku bajunya. Kertas pemberian Akio tadi di UKS.

Ternyata benar, setelah Alma membaca dan memahami isi surat itu, tidak lain isinya adalah perjanjian, bahwa Alma harus merahasiakan apa yang dilihatnya di dasar kolam.

Jika menyetujui dan menandatangani surat perjanjian itu, Alma akan memperoleh subsidi sebesar 75 juta, sebagai tanda terimakasih karena Alma bersedia merahasiakan identitas Akio yang sebenarnya.

Namun Alma kembali melipat kertas itu dan memasukkannya kedalam tas.

Alma berusaha untuk memejamkan mata dan beristirahat di kamarnya.

***

Pagi ini hujan turun dengan deras. Sudah dua hari Alma beristirahat di rumah, sabtu dan minggu memang sekolah libur. Alma merasa dirinya sudah kembali sehat dan bugar.

Dengan membawa payung di tangan kanan dan plastik berisi sepatu dan kaos kaki di tangan kiri, Alma kembali berangkat ke sekolah melewati jalan becek yang masih sepi . Berjalan seorang diri menuju halte bus terdekat. Karena sepeda miliknya di tinggal di sekolahan jumat kemarin.

Dari balik kabut yang masih pekat muncul sosok pria tampan yang menutupi kepalanya dengan jas hujan berwarna hitam. Dia berjalan menuju ke arah Alma. Akio...

Setelah melewati jalan sempit, Akio menyuruh Alma masuk kedalam mobilnya yang terparkir di tepian jalan.

Pak supir melajukan mobil BMW seri X dengan pelan sesuai perintah tuan nya.

" Apa sudah kamu tanda tangani surat perjanjian itu?". Akio bertanya dengan pandang lurus kedepan, tanpa menatap ke arah Alma.

" Belum, masih ada yang perlu saya tanyakan sebelum menandatangani perjanjian itu".

" Apa kamu manusia?", tanya Alma to the points.

" Apa harus di jawab?" .

" Kamu tidak takut aku lenyapkan jika tidak bisa ber kompromi?.

Mendengar kalimat Akio, seketika detak jantung Alma berdentum dengan hebatnya.

" Lenyapkan ?", dengan nada gemetar, Alma mengulang kata-kata Akio sambil menelan salivanya merasa ngeri.

Semudah itu pemuda di sampingnya mengatakan kalimat yang mengerikan.

" Ya, jika kau tidak mau menandatangani perjanjian tutup mulut, maka satu-satunya jalan kau harus ku lenyapkan".

Dari awal Akio memang berencana akan melenyapkan Alma, setuju atau tidak dengan isi surat perjanjian, hasil akhirnya adalah nyawa Alma taruhannya.

Karena tidak boleh ada yang mengetahui siapa Akio sebenarnya.

Alma langsung mengambil kertas perjanjian dan pulpen, dari dalam tas ranselnya, dan menandatangani surat perjanjian itu dengan cepat, tak lagi mengajukan pertanyaan.

Akio sempat memperhatikan gantungan kunci yang ada di tas Alma, Akio ingat jika gantungan pahatan batu berbentuk bintang bulan itu adalah miliknya yang diberikan pada manusia yang dulu pernah menyelamatkan nyawanya.

Seorang ilmuwan yang merawatnya saat Akio terdampar di bumi.

Delapan tahun lalu UFO yang di kendalikan Akio mengalami kerusakan karena berbenturan dengan meteoroid dan merusak sistem operasi UFO, sehingga UFO mengalami gesekan dengan atmosfir bumi, dan memunculkan percikan api, membakar mesin UFO, dan UFO jatuh, tertarik gravitasi bumi.

Beruntung Akio bertemu dengan manusia yang baik hati , profesor Sobari yang merawat dan mengajarinya bahasa manusia. Dan juga cara hidup di planet bumi.

Akio adalah salah satu makhluk luar angkasa (alien) yang berwujud sangat mirip dengan manusia, Akio berasal dari planet Mesier yang berada di galaksi Andromeda.

IQ mahluk dari planet Mesier memang diatas rata-rata IQ manusia di bumi, proses penuaan mahluk Mesier juga lebih lamban dari pada manusia. Umur mahluk Mesier bisa mencapai ribuan tahun. Tapi perkembang biakan makhluk Mesier cukup lambat, karena proses pembuahan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

" Siapa nama ayahmu?", Kini mata Alma dan Akio saling bertemu, namun Alma langsung membuang pandangan keluar kaca mobil.

" Kalau kamu tidak menjawab pertanyaan ku, apa aku perlu menjawab pertanyaan kamu?", Alma masih membuang muka.

" Pak Sobari, apa kau putri pak Sobari?", Alma begitu terkejut saat Akio menggenggam erat lengan Alma dan mengguncang-guncang tubuhnya. Apalagi Akio tahu siapa nama mendiang ayahnya. Alma semakin takut.

" Bagaimana bisa kamu mengenal ayahku?".

Mobil berhenti persis di depan pintu gerbang sekolah.

Akio langsung turun dari mobil dan pergi meninggalkan Alma yang masih duduk terpaku di dalam mobil mewah itu.

" Ayahnya sudah mati karena berusaha menyelamatkan ku, tidak mungkin aku melenyapkan nyawa dari putri orang yang menyelamatkan hidupku", hati Akio berkecamuk tak menentu, sambil berjalan cepat meninggalkan mobil.

" Nona, tuan muda memang jarang berbicara, mohon maaf kalau sikapnya terlihat arogan, dan dingin", pak supir membukakan pintu untuk Alma.

Alma turun dari mobil dan menerima payung dari pak Supir. Setelah mengucapkan terimakasih dan menyuruh pak supir kembali masuk ke mobil .

Di bawah guyuran hujan di pagi hari, Alma memasuki gerbang sekolah yang menjulang tinggi, tidak ada upacara bendera hari ini, karena hujan deras. Alma langsung menuju tempat parkir melihat keberadaan sepedanya.

" Masih berada di sana, lagian siapa yang mau mengambil sepeda itu?, semua murid disini adalah anak orang kaya. Mungkin uang jajan mereka bisa untuk membeli sepeda yang lebih bagus dari sepada itu", Alma kembali melanjutkan berjalan menuju kelasnya.

Ternyata suasana kelas masih sepi, belum banyak teman sekelas yang berangkat. Dan Akio...., entah pergi kemana anak itu,

" sebenarnya siapa dia, bisa mengenal mendiang ayahku,"

Sikap Akio si pria dingin yang misterius, benar-benar menyita perhatian semua orang, termasuk Alma.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Aquaphobia : (phobia air adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak masuk akal terhadap air )".

Thalassophobia : ( lebih berpusat pada badan air yang tampak luas, gelap, dalam, dan berbahaya. Orang-orang yang menderita fobia ini mungkin tidak terlalu takut dengan air, melainkan takut dengan apa yang bersembunyi di bawah permukaannya).

Meteoroid adalah : batu-batuan luar angkasa yang berukuran kecil dan melayang bebas serta bergerak dengan cepat. Rata-rata meteoroid berukuran tidak lebih besar dari asteroid atau sekitar batu kerikil yang ada di Bumi. ... Lalu, meteoroid akan masuk ke dalam lapisan atmosfer dengan kecepatan 70 km/detik.

Galaksi Andromeda : (nama lain, Messier 31 dan NGC 224) adalah sebuah galaksi spiral yang berjarak kira-kira 2,5 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi ini merupakan salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam yang cerah, tanpa bulan, dan tanpa polusi cahaya.

© copy by wikipedia.org

Terpopuler

Comments

bubur ayam

bubur ayam

ini satu satunya phobia yang aku punya...

2023-03-07

0

Ida Firdaus

Ida Firdaus

menarik

2021-12-21

1

Teteh Lia

Teteh Lia

nunggu Kaka author na up..😚

2021-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 First Sight
2 Episode 2 Perubahan
3 Episode 3 : Surat Perjanjian
4 Episode 4 : Home Visit
5 Episode 5 : Kecewa
6 Episode 6 : Stay Overnight
7 Episode 7 : Rahasia Terkuak
8 Episode 8 : Balas Budi
9 Episode 9 : Dunia Yang Berbeda
10 Episode 10 : Pengakuan
11 Episode 11 : Ritual Unik
12 Episode 12 : Perjanjian Akio & Bara
13 Episode 13 : Ke Rumah Akio
14 Episode 14 : Posesif
15 Episode 15 : Penasaran
16 Episode 16 : Melewati Batasan
17 Episode 17 : Lolos Seleksi
18 Episode 18 : Malem Mingguan di rumah
19 Episode 19 : Secret Wedding
20 Episode 20 : Jakarta i'm coming
21 Episode 21 : It's Time to Fight
22 Episode 22 : Tamu Jauh
23 Episode 23 : The Winner
24 Episode 24 : My Hubby is My Hero
25 Episode 25 : Perubahan
26 Episode 26 : Keindahan Alam
27 Episode 27 : Cita-cita ?
28 Episode 28 : Perjalanan Pulang
29 Episode 29 : Ide Cemerlang
30 Episode 30 : Gara-Gara Kamu !
31 Episode 31 : Stalker
32 Episode 32 : Kabar Tak Terduga
33 Episode 33 : Malaikat Tak Bersayap
34 Episode 34 : Prioritas Utama
35 Bab 35 : Kawan Lama
36 Episode 36 : Kembali Muda
37 Episode 37 : Siapa Namanya?
38 Episode 38 : Sahabat Jadi Saudara
39 Episode 39 : Keguguran
40 Episode 40 : Kasih Ibu Sepanjang Masa
41 Episode 41 : Bagaimana Baiknya?
42 Episode 42 : Cinta Tulus
43 Episode 43 : VVIP
44 Episode 44 : Feeling Lucky
45 Episode 45 : Spontan
46 Episode 46 : Back to Home
47 Episode 47 : Kerinduan
48 Episode 48 : Prioritas
49 Episode 49 : Membuka Pikiran
50 Episode 50 : Check Up
51 Episode 51 : Wajah Berseri-seri
52 Episode 52 : Back to Jakarta
53 Episode 53 : Pria Misterius
54 Episode 54 : Si Penguntit
55 Episode 55 : Malam Ini Tak Ingin Aku Sendiri
56 Episode 56 : Nightmare
57 Episode 57 : One Week in Kazakhstan
58 Episode 58 : Surat Cinta untuk Akio
59 Episode 59 : Pengakuan
60 Episode 60 : Lepas Kontrol
61 Episode 61: Siang Terakhir di Jakarta
62 Episode 62 : Salam Perpisahan
63 Episode 63 : Pesan Terakhir
64 Episode 64 : Biarkan Sendiri Dulu
65 Episode 65 : Kejutan Menguntungkan
66 Episode 66 : Banyak Hadiah
67 Episode 67 : Hari Keberuntungan
68 Episode 68 : Berbeda Pemikiran
69 Episode 69 : Holiday
70 Episode 70 : Perjalanan Menuju Vila
71 Episode 71 : Orang Asing
72 Episode 72 : Kisah Perjalanan Panjang
73 Episode 73 : Dimana Alma?
74 Episode 74 : Menyambut Kedatangan Tamu
75 Episode 75 : Rasa Tidak Nyaman
76 Episode 76 : Keadaan Tak Memihak
77 Episode 77 : Insiden 1
78 Episode 78 : Kembali Bersatu
79 Episode 79 : Kejutan
80 Episode 80 : Perawatan Kecantikan
81 Episode 81 : Kantor Polisi
82 Episode 82 : Pindah Kelas
83 Episode 83 : Say Goodbye
84 Episode 84 : Pagi yang Penuh Cerita
85 Episode 85 : Bisa Membuat Salah Paham
86 Episode 86 : Ngantuk Berat
87 Episode 87 : Perjuangan
88 Episode 88 : Juara Bertahan
89 Episode 89 : Masalah Baru
90 Episode 90 : Insiden 2
91 Episode 91 : Girls Time 1
92 Episode 92 : Negosiasi
93 Episode 93 : Cita-Cita Bara
94 Episode 94 : Pemanasan
95 Episode 95 : Kegiatan Akhir Pekan
96 Episode 96 : Biang Kerok
97 Episode 97 : Arem-arem VS Kimbab
98 Episode 98 : Insiden 3
99 Episode 99 : Berjuang Lolos dari Maut
100 Episode 100 : Alien
101 Episode 101 : UU Mengenai Alien
102 Episode 102 : End
103 Episode 103 : Pedih
104 Episode 104 : Hadirnya Penyemangat Hidup
105 Episode 105 : Finally
106 Karya baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Episode 1 First Sight
2
Episode 2 Perubahan
3
Episode 3 : Surat Perjanjian
4
Episode 4 : Home Visit
5
Episode 5 : Kecewa
6
Episode 6 : Stay Overnight
7
Episode 7 : Rahasia Terkuak
8
Episode 8 : Balas Budi
9
Episode 9 : Dunia Yang Berbeda
10
Episode 10 : Pengakuan
11
Episode 11 : Ritual Unik
12
Episode 12 : Perjanjian Akio & Bara
13
Episode 13 : Ke Rumah Akio
14
Episode 14 : Posesif
15
Episode 15 : Penasaran
16
Episode 16 : Melewati Batasan
17
Episode 17 : Lolos Seleksi
18
Episode 18 : Malem Mingguan di rumah
19
Episode 19 : Secret Wedding
20
Episode 20 : Jakarta i'm coming
21
Episode 21 : It's Time to Fight
22
Episode 22 : Tamu Jauh
23
Episode 23 : The Winner
24
Episode 24 : My Hubby is My Hero
25
Episode 25 : Perubahan
26
Episode 26 : Keindahan Alam
27
Episode 27 : Cita-cita ?
28
Episode 28 : Perjalanan Pulang
29
Episode 29 : Ide Cemerlang
30
Episode 30 : Gara-Gara Kamu !
31
Episode 31 : Stalker
32
Episode 32 : Kabar Tak Terduga
33
Episode 33 : Malaikat Tak Bersayap
34
Episode 34 : Prioritas Utama
35
Bab 35 : Kawan Lama
36
Episode 36 : Kembali Muda
37
Episode 37 : Siapa Namanya?
38
Episode 38 : Sahabat Jadi Saudara
39
Episode 39 : Keguguran
40
Episode 40 : Kasih Ibu Sepanjang Masa
41
Episode 41 : Bagaimana Baiknya?
42
Episode 42 : Cinta Tulus
43
Episode 43 : VVIP
44
Episode 44 : Feeling Lucky
45
Episode 45 : Spontan
46
Episode 46 : Back to Home
47
Episode 47 : Kerinduan
48
Episode 48 : Prioritas
49
Episode 49 : Membuka Pikiran
50
Episode 50 : Check Up
51
Episode 51 : Wajah Berseri-seri
52
Episode 52 : Back to Jakarta
53
Episode 53 : Pria Misterius
54
Episode 54 : Si Penguntit
55
Episode 55 : Malam Ini Tak Ingin Aku Sendiri
56
Episode 56 : Nightmare
57
Episode 57 : One Week in Kazakhstan
58
Episode 58 : Surat Cinta untuk Akio
59
Episode 59 : Pengakuan
60
Episode 60 : Lepas Kontrol
61
Episode 61: Siang Terakhir di Jakarta
62
Episode 62 : Salam Perpisahan
63
Episode 63 : Pesan Terakhir
64
Episode 64 : Biarkan Sendiri Dulu
65
Episode 65 : Kejutan Menguntungkan
66
Episode 66 : Banyak Hadiah
67
Episode 67 : Hari Keberuntungan
68
Episode 68 : Berbeda Pemikiran
69
Episode 69 : Holiday
70
Episode 70 : Perjalanan Menuju Vila
71
Episode 71 : Orang Asing
72
Episode 72 : Kisah Perjalanan Panjang
73
Episode 73 : Dimana Alma?
74
Episode 74 : Menyambut Kedatangan Tamu
75
Episode 75 : Rasa Tidak Nyaman
76
Episode 76 : Keadaan Tak Memihak
77
Episode 77 : Insiden 1
78
Episode 78 : Kembali Bersatu
79
Episode 79 : Kejutan
80
Episode 80 : Perawatan Kecantikan
81
Episode 81 : Kantor Polisi
82
Episode 82 : Pindah Kelas
83
Episode 83 : Say Goodbye
84
Episode 84 : Pagi yang Penuh Cerita
85
Episode 85 : Bisa Membuat Salah Paham
86
Episode 86 : Ngantuk Berat
87
Episode 87 : Perjuangan
88
Episode 88 : Juara Bertahan
89
Episode 89 : Masalah Baru
90
Episode 90 : Insiden 2
91
Episode 91 : Girls Time 1
92
Episode 92 : Negosiasi
93
Episode 93 : Cita-Cita Bara
94
Episode 94 : Pemanasan
95
Episode 95 : Kegiatan Akhir Pekan
96
Episode 96 : Biang Kerok
97
Episode 97 : Arem-arem VS Kimbab
98
Episode 98 : Insiden 3
99
Episode 99 : Berjuang Lolos dari Maut
100
Episode 100 : Alien
101
Episode 101 : UU Mengenai Alien
102
Episode 102 : End
103
Episode 103 : Pedih
104
Episode 104 : Hadirnya Penyemangat Hidup
105
Episode 105 : Finally
106
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!