Episode 2 Perubahan

Saat pulang sekolah, Alma yang tengah mengayuh sepeda melihat si anak laki-laki, teman sekelas yang duduk di belakangnya. Masuk ke dalam mobil pribadi, yang pintunya di bukakan oleh pak supir.

" Benar-benar laki-laki yang dingin, arogan dan juga misterius, bahkan setelah di bukakan pintu mobil dia tidak menatap pada si supir, apalagi mengucapkan terimakasih", gumam Alma sambil menggelengkan kepalanya melihat sikap teman sekelasnya itu.

Sesampainya di rumah, Alma langsung mengambil piring dan mengisinya dengan nasi, sayur kangkung, dan juga kerupuk hingga penuh menutupi piring.

" Capek banget ya kak?", Bara yang sedang main di depan rumah tetangga memilih pulang saat melihat Alma mengayuh sepeda menuju rumah.

Alma hanya mengangguk, karena saat ini mulutnya penuh dengan nasi dan kerupuk.

" Kak... kemarin kakak bilang mau nyari uang tambahan buat beli HP pintar, apa masih pengen?", Alma kembali mengangguk dan meraih gelas berisi air putih dan meminumnya hingga tandas.

" Alhamdulillah, akhirnya kenyang juga". Alma mengelus perutnya yang kini sudah penuh terisi nasi.

" Apa ada yang nawari kamu pekerjaan buat kakak?", Alma bertanya pad Bara sambil mencuci piring bekas makan nya. Itulah kebiasaan yang diterapkan oleh maemunah pada kedua anaknya, agar menjadi anak yang rajin dan tidak menjadi pemalas.

" Ibu RT tadi kesini, beliau bilang anaknya yang masuk SMP minta ikut Les matematika, apa kak Alma mau mengajar privat anaknya Bu RT?".

" Ya sudah, sekarang kita ke rumah Bu RT, kita terima tawarannya", Alma begitu semangat mencari penghasilan sendiri untuk membeli smartphone, agar bisa masuk grup kelas, dan tidak ketinggalan berita.

***

Pagi hari saat Alma baru sampai di parkiran sekolah dan tengah mengatur nafas setelah bersepeda jauh, salah satu teman sekelas Alma mendekatinya.

" Baru sampai juga ya Al?", Feni yang juga baru saja memarkir motornya menyapa Alma.

Bahkan Feni yang mengendarai motor saja dianggap dari kalangan miskin, dan tidak banyak teman yang bergaul dengannya, lalu apa kabarnya Alma yang hanya naik sepeda pemberian. Mungkin Alma akan masuk ke dalam golongan biangnya fakir miskin.

" Dari rumah jam berapa Al?, bukankah rumah kamu ngelewatin rumahku ya?, kemarin pas aku sampai rumah, aku lihat kamu bersepeda ngelewatin depan rumahku".

" Memangnya rumahmu dimana?", Alma balik bertanya.

" Jalan Pattimura No 8 ". Alma mengangguk tanda paham.

" Padahal rumahnya cukup besar dan bagus, tapi kenapa Feni di golongkan dari keluarga miskin, lalu seperti apa rumah-rumah mereka yang tergolong dari keluarga kaya?", Alma kembali bergumam dalam hatinya.

" Woy....!"

tepukan di lengan membuatnya tersadar dari lamunan." Eh, rumahku masih 3 kilometer dari rumah kamu, dari Jalan Diponegoro masih masuk gang, jauh ke dalam ", jawab Alma sambil berjalan bersama dengan Feni menuju kelas mereka.

" Al, yang duduk di belakang kamu itu, siapa namanya?, kelihatan cool banget", Feni berbisik di dekat telinga Alma.

" Namanya si Chuun", Jawa Alma asal. Feni mengangguk-anggukan kepalanya, percaya begitu saja dengan yang Alma katakan.

Padahal Alma sendiri tidak tahu siapa nama anak laki-laki itu, saat datang kemarin, hingga pulang sekolah, dia sama sekali tidak melepas jaket hitamnya, jadi tidak bisa membaca name tag yang ada di seragam sekolahnya.

Sebenarnya "chuun' adalah bahasa Korea yang artinya 'dingin', Alma hanya asal saja menamainya si chuun' yang artinya 'si dingin', nama yang menurut Alma sesuai dengan sikap dan perilaku anak itu yang sangat dingin.

Alma langsung duduk di bangkunya, sudah banyak teman-teman yang datang lebih awal, karena memang sebentar lagi bel masuk berbunyi. Tapi 'si dingin' belum menampakkan batang hidungnya. Dan ternyata bukan hanya kemarin maupun hari ini. Sudah seperti rutinitas, anak itu selalu datang tepat saat bel masuk berbunyi. Dan lagi-lagi dia tidak pernah berinteraksi dengan anak-anak yang lain.

Sudah lima hari, sejak kemunculan anak itu, belum pernah ada yang diajaknya berbicara, beberapa yang berusaha mendekatinya dan mengajaknya bicara, namun tidak pernah di tanggapi nya. Satu-satunya kalimat yang pernah terdengar dari mulutnya adalah permintaan maaf nya pada pak guru, saat pertama kali masuk kelas.

Benar-benar laki-laki yang misterius, sekaligus menarik, karena kebanyakan dari gadis berlatar belakang keluarga yang kaya seperti teman-teman Alma akan dibuat tertarik oleh laki-laki tinggi, tampan dan bersikap cool, juga misterius seperti itu.

Namun jum'at siang hari, saat kelas Alma mengikuti kegiatan olahraga renang di kolam yang ada di gedung olahraga. Akhirnya semua siswa tahu siapa nama 'si dingin' yang sebenarnya.

Setelah melakukan pemanasan, Pak Bayu, wali kelas sekaligus guru olahraga memberi contoh loncat paku. Satu persatu siswa di panggil dan menempati starting block ( pijakan balok ).

" Akio Toyoda, Almahyra Elshanum, Alzex Rudiarto, Boy Hendarto, Daniel Antoni. Berbaris sejajar di pijakan, saat bapak meniup peluit, kalian langsung loncat ke dalam kolam, mengerti?".

" Mengerti...!", jawab mereka kompak. Dan saat pak Bayu meniup peluit, mereka berlima langsung meloncat ke dalam kolam sedalam 4 meter itu.

Si dingin alias Akio yang pertama muncul di permukaan, langsung menepi ke pinggiran kolam, semua teman perempuan sekelas Alma langsung bertepuk tangan dan terpesona pada Akio, apalagi saat melihat bentuk tubuh Akio yang sudah berbentuk diusia muda. Really perfect.....

Semua murid mendapatkan jatah sekali loncatan, namun saat muncul di permukaan wajah Alma tampak begitu pucat, hingga Pak Bayu mempersilahkan Alma untuk beristirahat di UKS sekolah.

Alma pun mengganti baju renangnya dengan seragam sekolah. Untung di SMP juga ada olahraga renang, jadi Alma sudah mempunyai baju renang sejak SMP, Alma berhasil membeli baju renang setelah menabung selama dua bulan.

Feni yang kini cukup dekat dengan Alma menemani Alma ke UKS usai Alma berganti baju.

" Kamu sakit Al?, takut ketahuan udah bohong sama aku, tentang nama ' dia ' ya ?".

Alma hanya mengangguk asal, tapi buru-buru menarik tangan Feni sebagai pegangan menuju UKS. Karena dirinya sudah merasa sangat tidak nyaman berada di sana. Feni pun tidak membahas lebih lanjut melihat wajah Alma yang semakin pucat.

Masih dengan wajah nya yang pucat. Alma langsung menelan 2 butir tablet yang diberikan oleh petugas kesehatan di UKS. Dan merebahkan diri di atas kasur/ bed.

" Aku tinggal ya Al, sebentar lagi giliran ku melakukan loncatan", Alma mengangguk sambil berterimakasih pada Feni.

" Apa yang aku lihat tadi?, kenapa matanya menyala merah, dan telinganya berubah menjadi panjang seperti kelinci saat di dalam air tadi, apa aku hanya berhalusinasi?", Alma masih sedikit shock dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi, saat di dalam kolam renang.

" Apa Akio mempunyai kelainan pada tubuhnya, atau aku yang salah lihat karena sedang tidak sehat?". Alma tidak bisa tidur meski sudah meminum obat.

Dan semakin terkejut ketika orang yang sedang berada dalam pikirannya tiba-tiba muncul dari balik tirai.

" Kenapa membuka mata di dalam air?, apa kamu tidak mendengarkan instruksi pak Bayu agar memejamkan mata saat di dalam air?". Kalimat terpanjang yang pernah Alma dengar dari mulut Akio.

Alma semakin terkejut karena ternyata Akio menyadari jika dirinya melihat perubahan wujud Akio di dasar kolam.

" Bisa tetap diam dan jaga rahasia?".

Alma masih menatap Akio tanpa berkata sepatah katapun.

Sebenarnya Akio sendiri merasa bingung kenapa dirinya bisa lepas kontrol dan berubah wujud karena masuk ke dalam air, mungkin karena kolam yang cukup dalam, dan tekanan air yang cukup kuat, membuat tubuhnya bereaksi berlebihan.

" Kamu masih kaget dan nggak percaya dengan apa yang kamu lihat?".

" Baca ini di rumah, dan buatlah keputusan yang tepat".

" Tanda tangani jika kamu setuju". Akio menyerahkan selembar kertas yang terlihat seperti sebuah perjanjian. Alma langsung melipat dan menyimpannya ke dalam saku bajunya.

Tak lama kemudian Feni kembali menghampiri Alma ke UKS, dan menawarkan tumpangan mengantar Alma pulang.

" Wah...., entah ada angin apa, tiba-tiba si Chun menghampiriku dan memintaku mengantarkanmu pulang, Daebak...! ".

Feni menyampaikan apa yang terjadi di gedung olahraga tadi. Bahkan teman-teman perempuan yang lain, sampai begitu penasaran dengan apa yang Akio katakan pada Feni.

" Pengen tahu aja... apa tahu banget???", hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Feni saat dirinya di interogasi oleh teman-temannya yang begitu penasaran.

Terpopuler

Comments

Santi Rahma

Santi Rahma

masih lnjut semoga seru semngat

2022-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 First Sight
2 Episode 2 Perubahan
3 Episode 3 : Surat Perjanjian
4 Episode 4 : Home Visit
5 Episode 5 : Kecewa
6 Episode 6 : Stay Overnight
7 Episode 7 : Rahasia Terkuak
8 Episode 8 : Balas Budi
9 Episode 9 : Dunia Yang Berbeda
10 Episode 10 : Pengakuan
11 Episode 11 : Ritual Unik
12 Episode 12 : Perjanjian Akio & Bara
13 Episode 13 : Ke Rumah Akio
14 Episode 14 : Posesif
15 Episode 15 : Penasaran
16 Episode 16 : Melewati Batasan
17 Episode 17 : Lolos Seleksi
18 Episode 18 : Malem Mingguan di rumah
19 Episode 19 : Secret Wedding
20 Episode 20 : Jakarta i'm coming
21 Episode 21 : It's Time to Fight
22 Episode 22 : Tamu Jauh
23 Episode 23 : The Winner
24 Episode 24 : My Hubby is My Hero
25 Episode 25 : Perubahan
26 Episode 26 : Keindahan Alam
27 Episode 27 : Cita-cita ?
28 Episode 28 : Perjalanan Pulang
29 Episode 29 : Ide Cemerlang
30 Episode 30 : Gara-Gara Kamu !
31 Episode 31 : Stalker
32 Episode 32 : Kabar Tak Terduga
33 Episode 33 : Malaikat Tak Bersayap
34 Episode 34 : Prioritas Utama
35 Bab 35 : Kawan Lama
36 Episode 36 : Kembali Muda
37 Episode 37 : Siapa Namanya?
38 Episode 38 : Sahabat Jadi Saudara
39 Episode 39 : Keguguran
40 Episode 40 : Kasih Ibu Sepanjang Masa
41 Episode 41 : Bagaimana Baiknya?
42 Episode 42 : Cinta Tulus
43 Episode 43 : VVIP
44 Episode 44 : Feeling Lucky
45 Episode 45 : Spontan
46 Episode 46 : Back to Home
47 Episode 47 : Kerinduan
48 Episode 48 : Prioritas
49 Episode 49 : Membuka Pikiran
50 Episode 50 : Check Up
51 Episode 51 : Wajah Berseri-seri
52 Episode 52 : Back to Jakarta
53 Episode 53 : Pria Misterius
54 Episode 54 : Si Penguntit
55 Episode 55 : Malam Ini Tak Ingin Aku Sendiri
56 Episode 56 : Nightmare
57 Episode 57 : One Week in Kazakhstan
58 Episode 58 : Surat Cinta untuk Akio
59 Episode 59 : Pengakuan
60 Episode 60 : Lepas Kontrol
61 Episode 61: Siang Terakhir di Jakarta
62 Episode 62 : Salam Perpisahan
63 Episode 63 : Pesan Terakhir
64 Episode 64 : Biarkan Sendiri Dulu
65 Episode 65 : Kejutan Menguntungkan
66 Episode 66 : Banyak Hadiah
67 Episode 67 : Hari Keberuntungan
68 Episode 68 : Berbeda Pemikiran
69 Episode 69 : Holiday
70 Episode 70 : Perjalanan Menuju Vila
71 Episode 71 : Orang Asing
72 Episode 72 : Kisah Perjalanan Panjang
73 Episode 73 : Dimana Alma?
74 Episode 74 : Menyambut Kedatangan Tamu
75 Episode 75 : Rasa Tidak Nyaman
76 Episode 76 : Keadaan Tak Memihak
77 Episode 77 : Insiden 1
78 Episode 78 : Kembali Bersatu
79 Episode 79 : Kejutan
80 Episode 80 : Perawatan Kecantikan
81 Episode 81 : Kantor Polisi
82 Episode 82 : Pindah Kelas
83 Episode 83 : Say Goodbye
84 Episode 84 : Pagi yang Penuh Cerita
85 Episode 85 : Bisa Membuat Salah Paham
86 Episode 86 : Ngantuk Berat
87 Episode 87 : Perjuangan
88 Episode 88 : Juara Bertahan
89 Episode 89 : Masalah Baru
90 Episode 90 : Insiden 2
91 Episode 91 : Girls Time 1
92 Episode 92 : Negosiasi
93 Episode 93 : Cita-Cita Bara
94 Episode 94 : Pemanasan
95 Episode 95 : Kegiatan Akhir Pekan
96 Episode 96 : Biang Kerok
97 Episode 97 : Arem-arem VS Kimbab
98 Episode 98 : Insiden 3
99 Episode 99 : Berjuang Lolos dari Maut
100 Episode 100 : Alien
101 Episode 101 : UU Mengenai Alien
102 Episode 102 : End
103 Episode 103 : Pedih
104 Episode 104 : Hadirnya Penyemangat Hidup
105 Episode 105 : Finally
106 Karya baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Episode 1 First Sight
2
Episode 2 Perubahan
3
Episode 3 : Surat Perjanjian
4
Episode 4 : Home Visit
5
Episode 5 : Kecewa
6
Episode 6 : Stay Overnight
7
Episode 7 : Rahasia Terkuak
8
Episode 8 : Balas Budi
9
Episode 9 : Dunia Yang Berbeda
10
Episode 10 : Pengakuan
11
Episode 11 : Ritual Unik
12
Episode 12 : Perjanjian Akio & Bara
13
Episode 13 : Ke Rumah Akio
14
Episode 14 : Posesif
15
Episode 15 : Penasaran
16
Episode 16 : Melewati Batasan
17
Episode 17 : Lolos Seleksi
18
Episode 18 : Malem Mingguan di rumah
19
Episode 19 : Secret Wedding
20
Episode 20 : Jakarta i'm coming
21
Episode 21 : It's Time to Fight
22
Episode 22 : Tamu Jauh
23
Episode 23 : The Winner
24
Episode 24 : My Hubby is My Hero
25
Episode 25 : Perubahan
26
Episode 26 : Keindahan Alam
27
Episode 27 : Cita-cita ?
28
Episode 28 : Perjalanan Pulang
29
Episode 29 : Ide Cemerlang
30
Episode 30 : Gara-Gara Kamu !
31
Episode 31 : Stalker
32
Episode 32 : Kabar Tak Terduga
33
Episode 33 : Malaikat Tak Bersayap
34
Episode 34 : Prioritas Utama
35
Bab 35 : Kawan Lama
36
Episode 36 : Kembali Muda
37
Episode 37 : Siapa Namanya?
38
Episode 38 : Sahabat Jadi Saudara
39
Episode 39 : Keguguran
40
Episode 40 : Kasih Ibu Sepanjang Masa
41
Episode 41 : Bagaimana Baiknya?
42
Episode 42 : Cinta Tulus
43
Episode 43 : VVIP
44
Episode 44 : Feeling Lucky
45
Episode 45 : Spontan
46
Episode 46 : Back to Home
47
Episode 47 : Kerinduan
48
Episode 48 : Prioritas
49
Episode 49 : Membuka Pikiran
50
Episode 50 : Check Up
51
Episode 51 : Wajah Berseri-seri
52
Episode 52 : Back to Jakarta
53
Episode 53 : Pria Misterius
54
Episode 54 : Si Penguntit
55
Episode 55 : Malam Ini Tak Ingin Aku Sendiri
56
Episode 56 : Nightmare
57
Episode 57 : One Week in Kazakhstan
58
Episode 58 : Surat Cinta untuk Akio
59
Episode 59 : Pengakuan
60
Episode 60 : Lepas Kontrol
61
Episode 61: Siang Terakhir di Jakarta
62
Episode 62 : Salam Perpisahan
63
Episode 63 : Pesan Terakhir
64
Episode 64 : Biarkan Sendiri Dulu
65
Episode 65 : Kejutan Menguntungkan
66
Episode 66 : Banyak Hadiah
67
Episode 67 : Hari Keberuntungan
68
Episode 68 : Berbeda Pemikiran
69
Episode 69 : Holiday
70
Episode 70 : Perjalanan Menuju Vila
71
Episode 71 : Orang Asing
72
Episode 72 : Kisah Perjalanan Panjang
73
Episode 73 : Dimana Alma?
74
Episode 74 : Menyambut Kedatangan Tamu
75
Episode 75 : Rasa Tidak Nyaman
76
Episode 76 : Keadaan Tak Memihak
77
Episode 77 : Insiden 1
78
Episode 78 : Kembali Bersatu
79
Episode 79 : Kejutan
80
Episode 80 : Perawatan Kecantikan
81
Episode 81 : Kantor Polisi
82
Episode 82 : Pindah Kelas
83
Episode 83 : Say Goodbye
84
Episode 84 : Pagi yang Penuh Cerita
85
Episode 85 : Bisa Membuat Salah Paham
86
Episode 86 : Ngantuk Berat
87
Episode 87 : Perjuangan
88
Episode 88 : Juara Bertahan
89
Episode 89 : Masalah Baru
90
Episode 90 : Insiden 2
91
Episode 91 : Girls Time 1
92
Episode 92 : Negosiasi
93
Episode 93 : Cita-Cita Bara
94
Episode 94 : Pemanasan
95
Episode 95 : Kegiatan Akhir Pekan
96
Episode 96 : Biang Kerok
97
Episode 97 : Arem-arem VS Kimbab
98
Episode 98 : Insiden 3
99
Episode 99 : Berjuang Lolos dari Maut
100
Episode 100 : Alien
101
Episode 101 : UU Mengenai Alien
102
Episode 102 : End
103
Episode 103 : Pedih
104
Episode 104 : Hadirnya Penyemangat Hidup
105
Episode 105 : Finally
106
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!