Heboh

"Apaaa?" Teriakan paling keras keluar dari mulut Ryan. Membuat para kru yang masih di sana menengok ke arahnya.

"Masuk!" Hanan segera menarik tangan Kiara agar masuk ke mobilnya lalu menutup pintunya. Hanan tidak ingin membuat gempar seisi lokasi syuting karena ucapan Kiara ini.

"Kamu di sini saja. Ada hal penting yang harus aku bicarakan berdua dengan gadis kecil ini!" Ryan pun mengangguk.

Hanan segera berlari ke pintu kemudi. Dia lalu masuk dan segera melajukan mobilnya meninggalkan lokasi syuting.

"Eh...kita mau kemana? Temanku masih di sana?" Kiara teringat pada Arya yang mengantarnya tadi ke lokasi syuting.

"Kamu bisa menghubunginya agar menunggumu sebentar. Kita perlu bicara penting sekarang!"

***

Disaat Hanan membawa Kiara meninggalkan lokasi syuting untuk berbicara, saat ini di lokasi syuting yang tadinya sepi menjadi gempar.

Arya yang kebingungan mencari Kiara dengan polosnya bertanya kepada mereka yang ia temui di sana.

"Maaf, Mas. Tadi lihat ada seorang cewek memakai seragam sekolah putih abu-abu nggak?" Tanya Arya sesopan mungkin. Seolah dia ingin membangun image baik di hadapan semua yang berada di sana.

"Nggak lihat. Coba tanya mbaknya di sebelah sana!" Tunjuk Masnya itu.

Arya segera berjalan ke arah yang ditunjuk Masnya tadi. Ada tiga wanita disana.

"Permisi, Mbak. Mau tanya, apa tadi mbak- mbak ini melihat teman saya? Seorang cewek cantik memakai seragam seperti saya!"

Ketiganya mulai berpikir.

"Temanmu seorang artis?" Tanya salah satu wanita.

"Bukan." Jawab Arya.

"Lalu?" Lanjut wanita satunya lalu.

"Dia ke sini mau mengantarkan bekal makan siang untuk calon suaminya?"

"Calon suami? Siapa namanya?" Wanita terakhir yang bertanya.

Arya mulai mengingat-ingat nama calon suami sahabatnya itu. Seingatnya namanya Han..Hanan. Iya, Hanan.

"Namanya Hanan. Dia seorang sutradara terkenal!" Tegas Arya.

Ketiga wanita itu langsung berbinar mendengar berita itu. Oh, pasti akan langsung menjadi berita utama besok pagi.

"Ehem, bisa kita wawancara sebentar?" Ucap salah satu dari ketiga wanita itu. Ternyata ketiga wanita itu adalah para pencari berita. Betapa beruntungnya mereka.

"Oh, tentu saja bisa." Tanpa berpikir lagi, Arya menyetujuinya.

Ketiga wanita itu langsung menarik tubuh Arya. Mencari tempat yang tenang untuk sesi wawancara mereka. Mereka tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Begitupun dengan Arya. Dia pun harus menggunakan kesempatan ini agar dirinya bisa langsung viral dan terkenal. Siapa tahu ia langsung bisa jadi artis dadakan.

* keesokan harinya*

Pagi-pagi buta, ponsel Hanan sudah berdering. Deringan ponsel itu membuat tidur Hanan terganggu. Padahal rasanya ia baru saja menutup mata.

"Hallo!" Akhirnya Hanan mengangkat ponselnya tanpa melihat nama si penelepon.

"Hanan!" Teriak lelaki paruh baya dengan nada gembira.

"Ada apa, Pa? Tumben telpon pagi-pagi begini."

"Oh, putraku,  Papa senang sekali akhirnya kamu mau menerima perjodohan ini. Papa pikir kamu akan menolaknya tapi kamu malah sudah mengumumkan tentang perjodohanmu ini. Bahkan semua surat kabar pagi ini memberitakan tentang perjodohanmu dengan Kiara!"  Jelas Hans, Papa Hanan.

"Maksud Papa apa?" Hanan langsung saja membuka matanya.

"Kamu lihat saja sendiri. Semua surat kabar memberitakan tentang perjodohanmu!" Setelah itu panggilan ditutup.

Hah, kehebohan apalagi yang gadis bodoh itu lakukan sekarang, umpat Hanan.

Hanan segera keluar dari kamarnya setelah melihat berita lewat ponselnya. Benar yang Papanya katakan. Perjodohannya langsung menjadi trending topik pagi ini.

Sudah tak memperdulikan dia di rumah siapa, dengan tanpa permisi, Hanan nyelonong masuk begitu saja ke kamar Kiara yang masih satu lantai dengan kamarnya.

"Kiara!" Teriaknya saat sudah masuk ke kamar dan langsung menutup pintu kamar.

"Haahhhh!" Kiara balas berteriak melihat kedatangan Hanan di kamarnya. Dia yang saat ini hanya menggunakan pakaian dalam, kembali melilitkan handuknya yang sempat ia lepaskan karena ia ingin memakai seragamnya. Namun sebelum sempat memakai seragam, Hanan sudah keburu masuk.

Hanan yang melihat semua itu langsung terdiam. Kemarahannya langsung menguap berubah menjadi rasa malu. Sekarang Hanan malah salah tingkah sendiri. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mau apa kamu kesini? Tanpa permisi lagi? Pasti kamu sengaja ingin melihat tubuh molekku. Dasar pria tua mesum!"

"Ish, tubuh molek. Semuanya saja rata. Tidak ada indah-indahnya. Jangan terlalu percaya diri jadi orang!"

"Dasaarrr....ya sudah, katakan mau apa kamu ke sini?" Tanya Kiara ketus

"Baca ini!" Hanan mulai melangkah mendekat sambil menyalakan ponsel.

"Eit, jangan dekat-dekat. Aku sudah mandi. Kamu masih bau!"

Mendengar itu, Hanan lantas melempar ponselnya ke ranjang Kiara.

"Baca!" Perintahnya lagi.

Kiara segera mengambil ponsel itu dan membacanya.

"Gila....berita apa ini? Kenapa kamu membuat berita begini?" Tanya Kiara tanpa dosa.

"Kamu pikir itu ulahku. Bukankah semua ini adalah ulahmu?"

"Aku!" Kiara menunjuk dirinya sendiri. "Tentu saja bukan. Aku tidak segila itu sampai harus berbuat begini dan membuat kehebohan seluruh jagat maya maupun dunia nyata di negeri ini!" Lanjut Kiara.

"Lalu siapa?" Keduanya berucap bersamaan. Keduanya sama-sama berpikir.

"Arya!" Teriak keduanya bersamaan juga.

*Flashback on*

"Ah, aku lupa nggak bawa ponsel!" Jawab Kiara saat Hanan memintanya menghubungi Arya.

"Kau ini. Apa yang tidak kamu lupakan?"

"Terus gimana nih? Kasihan Arya, pasti dia mencariku!"

"Aku akan menghubungi Ryan agar mencarinya dan menyuruhnya pulang. Kamu nanti biar aku yang antar!"

Hanan segera menghubungi Ryan agar mencari Arya. Dan setelah panggilan terputus, Hanan langsung memulai pembicaraan mereka.

"Sebenarnya apa yang kamu rencanakan? Kenapa tiba-tiba saja menyetujui perjodohan ini. Bukankah semalam kamu menolak dan menyuruhku untuk menolaknya juga?"

"Itu semua karena aku...hem, aku mencintaimu!"

Ah, pasti kelihatan banget bohongnya. Kenapa harus itu alasan yang aku berikan. Seharusnya aku mencari alasan yang tepat sebelumnya, batin Kiara menyesali jawabannya.

"Hahaha...kamu memang lucu. Kamu pikir aku akan percaya dengan bualanmu itu. Jangan mimpi!"

Nah, bener kan dia nggak percaya, batin Kiara.

"Terserah kamu mau percaya atau tidak. Yang jelas aku akan membuatmu mencintaiku!" Jelas Kiara.

"Jangan katakan kamu melakukan ini karena ini membalasku. Kamu pasti sakit hati karena aku sudah mengataimu tidak menarik. Benar kan?"

Ya, ternyata insting seorang sutradara begitu peka. Tebakannya benar-benar tepat dan tidak melenceng sedikitpun.

"Kau...!" Kiara mulai geram. Ternyata Hanan tahu semua. Ya sudah, kalau memang sudah terbongkar, buka-bukaan saja sekalian.

"Oke... kamu benar. Aku menerima perjodohan ini karena aku sakit hati dengan ucapanmu semalam. Lihat saja, dengan tubuh tak menarikku ini, aku akan membuatmu klepek-klepek di bawah ketiakku!"

"Hahaha... tak perlu di bawah ketiakmu. Dari jarak segini pun kau juga bisa membuatku klepek-klepek karena bau badanmu!"

Kiara reflek menaikkan kedua tangannya dan mencium kedua ketiaknya bergantian.

Memang bau sih tapi bau wangi, batinnya.

Kiara ingin mendebatnya namun keduluan oleh bunyi ponsel Hanan yang berdering. Dari Ryan. Tidak lupa Hanan menyalakan speaker ponselnya.

"Ya, Yan. Udah ketemu sama orangnya?"

"Sudah. Aku juga sudah menyuruhnya untuk pulang. Tapi..." Ryan menggantung ucapannya.

"Tapi apa?"

"Sepertinya teman gadis kecil itu habis diwawancara."

"Wawancara?" Hanan bertanya.

"Ya, kelihatannya begitu. Tapi saat aku ke sana, mereka sudah bubar!" Terang Ryan.

"Ya, sudah. Terima kasih. Aku tutup dulu telponnya." Ucap Hanan.

"Temanmu itu artis?" Kiara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

*Flasback off*

Terpopuler

Comments

AuliaNajwa

AuliaNajwa

lnjut author msh nyimak

2021-08-28

1

dek

dek

bagus cerita nya thor lanjut yaa

2021-08-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!