EPISODE 3

Anin hanya dapat duduk terdiam sembari terus memegangi jas pemberian tuan Faren dengan ketat,tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 20.21 Marwan dan tuan Faren mengakhiri pertemuan malam itu.

"Ayo Anin kita pulang?"

ajak Marwan

"Oh ya tuan Marwan,jika anda tidak keberatan bagaimana jika Anin saya yang mengantarkan pulang. Lagi pula saya dengar jalan menuju rumah Anin berlawanan arah dengan jalan menuju rumah anda"

"Bagaimana anda tahu?"

"Oh saya hanya membaca biodata Anin tadi siang"

"Kalau tidak merepotkan tuan Faren silahkan,tapi apakah anda searah dengan Anin?"

"Ya tentu saja,maka itu saya menawarkan untuk mengantarnya"

"Ta tapi tuan anda tidak perlu mengantarkan saya,saya bisa pesan taksi saja"

"Sudah Anin lebih baik kamu di antar sekalian oleh tuan Faren"

ucap Marwan sembari mengenakan jasnya kembali

"Kalau begitu saya duluan tuan"

ucap Marwan yang langsung pergi meninggalkan ruangan itu

Anin gugup dengan keadaan setengah malu karena Tuan Faren telah melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat

"Ayo aku antar kamu pulang"

ucap tuan Faren sembari mengulurkan tangannya kepada Anin

"Tapi saya benar-benar tidak perlu tuan,saya bisa memesan taksi"

"Dan setelah itu kamu membiarkan orang-orang melihatmu dengan keadaan seperti ini,kamu tidak berfikir jika ada orang jahat yang mencoba mencelakai kamu di jam-jam rawan seperti ini?"

"Kalau di pikir-pikir ada benarnya juga apa kata tuan Faren,apalagi posisi aku pakai rok pendek pasti banyak mata jahat yang tertuju padaku"

ucap Anin dalam hati

"Baiklah tuan kalau begitu,terima kasih sudah mau merepotkan diri untuk mengantar saya pulang"

"Tidak sama sekali,kalau begitu ayo"

uluran tangan tuan Faren hanya di balas dengan senyuman oleh Anin,ia memilih untuk berdiri sendiri dan berjalan lebih belakang dari tuan Faren.

Pintu terbuka,dua bodyguard tuan Faren telah stay di sana apalagi Diana yang masih menunggunya.

"Kita pulang tuan?"

tanya Diana

"Iya,tapi sebelumnya kita Antar kan Anin pulang terlebih dahulu"

"Baik tuan"

Du bodyguard berjalan lebih dulu kemudian di susul Diana dan juga tuan Faren,Anin memilih untuk berjalan di belakang tuan Faren untuk menjaga jarak. Tetapi siapa sangka saat hendak masuk ke dalam lift tuan Faren menarik tangan Anin dan akhirnya mereka berdiri sejajar.

Jantung Anin berdegup kencang karena ini pertama kalinya ada orang asing yang menggenggam tangannya seperti itu,ia mencoba melepaskan tangannya namun tuan Faren sepertinya tidak memberi izin.

Setelah lift berhenti tuan Faren terpaksa melepaskan genggamannya karena Anin yang terus melawan untuk melepaskan genggaman itu,dua mobil telah berhenti di depan lobby keduanya adalah milik Faren.

"Diana kamu ikut mobil depan,biar Anin duduk di sebelah saya"

"Baik tuan"

Diana membuka pintu untuk Anin dan tuan Faren seketika Anin merasa tersanjung karena baru pertama kalinya ia di perlakukan seperti tuan putri.

"Silahkan nona Anin"

"Terima kasih nona Diana"

Anin duduk di belakang bersama tuan Faren,jantungnya kembali berdegup karena sekarang jarak antara ia dan tuan Faren hanya tiga puluh cm.

"Oh ya kalau boleh tahu rumah tuan Faren dimana? kok bisa satu arah dengan saya?"

tanya Anin memberanikan diri

"Rumah saya ada di jalan pahlawan,tepatnya di paviliun Center Park"

"Center Park? bukankah itu vila keluarga Sanjaya ?"

"Kamu tahu keluarga Sanjaya?"

"Siapa yang tidak tahu dengan keluarga Sanjaya tuan? pengusaha terkenal dan terkaya nomer dua se-Asia yang punya perusahaan ekspor impor terbesar di dunia"

"Kamu tahu banyak tentang keluarga itu?"

"Tidak tuan,hanya sedikit katanya sih keluarga itu mempunyai dua orang putra yang tampan. Dan salah satunya ada yang sudah menikah"

"Dan yang sudah menikah itu sekarang sudah bercerai dengan istrinya"

"Kenapa anda bisa bilang begitu tuan? apa karena kabar bahwa istrinya hanya menginginkan harta dari laki-laki itu saja?"

"Selain itu istrinya juga sangat posesif,selain hobi menghamburkan uang ia juga tidak bisa mengurus anak bahkan ia meninggalkan anak dan suaminya hanya demi kekasihnya di masa lalu"

"Bagiamana tuan tahu banyak cerita tentang keluarga itu?"

Belum sempat Tuan Faren menjawabnya mobil mereka berhenti tepat di depan kontrakan Anin

"Tuan bahkan tahu kalau ini rumah saya"

"Bukankah saya sudah bilang kalau tadi siang saya baca di bio kamu,ini rumah kontrakan kamu kan?"

"I...iya tuan"

"Kalau begitu hati-hati,sampai bertemu besok"

"Terima kasih tuan,anda juga hati-hati di jalan"

Anin pun turun dari mobil setelah Diana membukakan pintu untuknya,Dian tersenyum kepadanya sembari melambaikan tangan tanda perpisahan.

Anin berdiri di depan rumahnya sambil melihat mobil Tuan Faren menghilang di pertigaan jalan,sedikit aneh tetapi Anin tidak ingin menaruh curiga karena Tuan Faren sudah berbaik hati mengantarkannya pulang. Tiba-tiba ia teringat bahwa jas tuan Faren masih ia kenakan dan lupa untuk mengembalikannya.

"Astaga bagaimana mungkin aku lupa mengembangkan ini"

ucap Anin yang kemudian memutuskan masuk ke dalam rumah untuk istirahat

Sementara itu di perjalan menuju pulang Tuan Faren mengobrol dengan Diana yang sudah pindah mobil dan duduk di depan tuan Faren.

"Diana,besok kita ke kantor Marwan dan jangan lupa kamu bawakan pesanan saya yang sudah saya kirim ke ponsel kamu"

"Baik tuan"

"Oh ya satu lagi,saya ada tugas untuk kamu. Kamu cari tahu latar belakang Anin,dan semua tentang dirinya,saya tunggu besok malam di meja saya"

"Baik tuan"

Faren melihat membuka jendela sembari mengulurkan tangannya keluar, menikmati sejuknya udara malam ini ia tersenyum melihat langit yang penuh dengan bintang.

Diana sedikit kebingungan karena baru kali ini ia melihat bosnya tersenyum begitu bahagia setelah hampir dua tahun semenjak kejadian istrinya yang mengkhianati dia dulu.

"Tuan apakah anda ingin kamu berhenti sejenak?"

tanya Diana

"Tidak usah,aku hanya ingin menghirup udara segar yang hari ini membuat hatiku tenang"

"Kalau boleh saya tahu apakah ada hal baik mengenai perusahaan di luar negeri? sehingga tuan bisa sebahagia ini?"

"Tidak ada,aku hanya senang karena hari ini bisa menghabiskan waktu bersama dengan Anin"

"Jadi tuan...."

"Ya,aku jatuh hati kepada wanita itu. Entah kenapa sikapnya yang sedikit ceroboh dan kepolosannya membuatku jatuh hati seakan-akan ia berhasil membuatku nyaman saat di sampingnya"

"Kalau begitu apa yang bisa saya bantu untuk mendapatkannya tuan?"

"Kamu cari saja dulu info tentang dia,aku ingin tahu sejauh mana dia selama ini. Dan yang terpenting kamu cari tahu apakah dia sudah punya kekasih atau belum"

"Baik tuan"

Faren pun kembali memandang keluar jendela sembari memejamkan matanya,kali ini ia benar-benar di mabuk cinta oleh perempuan bernama Anindira Maheswari.

Terpopuler

Comments

Senopati Arya Mada

Senopati Arya Mada

cie cie🤣🤣🤣

2023-05-02

0

mag_ma63

mag_ma63

lanjut thoorrrr ceritanya bagus tetap semangat ya

2022-05-12

0

Aracely

Aracely

Sy dan suami juga dulu begitu. cinta pd pandang pertama 😍

2022-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!