Sore hari saat Anin akan pulang baru saja beranjak dari meja kerjanya tiba-tiba pak Marwan menghampirinya,dengan ekspresi yang sangat senang tuan Marwan berjalan ke adah Anin.
"Anin kamu sudah selesai?"
"Sudah pak,apakah ada pekerjaan lain yang bisa saya bantu?"
"Oh tidak,hari ini kamu ada acara?"
"Tidak pak,memangnya kenapa?"
"Bagus,saya mau mengajak kamu makan malam bersama klien kita yang baru saja menandatangani kontrak tadi siang"
"Maksud bapak tuan Faren?"
"Iya tuan Faren,dia baru saja menghubungi saya untuk merayakan kerja sama bersama perusahaan kita. Dia memintaku datang ke hotel Aston bersama mu"
"Bersama saya pak? tapi apa hubungannya dengan saya? bukankah penandatanganan kontrak sudah selesai?"
"Saya sendiri juga tidak tahu,hanya saja tuna Faren memintaku untuk mengajakmu bersamaku"
"Tapi..."
"Sudah tidak usah tapi tapian saya tunggu kamu di bawah"
"Pa....kkk"
Anin akhirnya hanya dapat mengikuti apa yang menjadi perintah dari bosnya,meski di dalam kepalanya banyak sekali pertanyaan kenapa tuan Faren meminta dia untuk ikut ke acara makan malam itu.
Setiba di bawah bosnya telah menunggu di dalam mobil,Anin menunggu beberapa karyawan pergi terlebih dahulu karena tidak ingin membuat mereka berfikir kalau dirinya ada sesuatu dengan bos karena pergi bersama. Setelah lumayan sepi Anin berjalan menuju pintu mobil tuan Marwan dan langsung duduk di samping kemudi.
"Kamu lama sekali Nin? kita bisa terlambat nanti apalagi jam pulang kerja pasti jalanan macet"
"Maaf pak,saya menunggu teman-teman yang lain pergi nanti takutnya saya dan bapak jadi bahan pembicaraan karena pergi semobil"
"Jangan kamu hiraukan mereka,yang penting kan tidak ada apa-apa antara kamu dan saya"
ucap Marwan sambil melajukan mobilnya
"Oh ya pak saya mau tanya"
"Tanya saja"
"Perihal tuan Faren bukankah ini terlihat aneh ya pak,tidak biasanya seorang klien mengajak dinner seperti ini setelah menandatangani kontrak"
"Kamu jangan samakan tuan Faren dengan yang lain, klien kita kali ini beda jauh. Tuan Faren itu investor terkenal dan tidak sembarang mau bekerjasama dengan perusahaan kecil seperti kita"
"Lalu apa kelebihan kita dari perusahaan-perusahaan besar lainnya pak,sehingga tuan Faren begitu berminat dengan produk yang kita jual"
"Saya sendiri juga bingung,saat mengajukan proposal ke perusahaannya saya saja tidak menaruh harapan besar pada keberhasilan. Namun siapa sangka setelah pen deskripsian kamu tadi saat meeting justru membuat beliau tertarik"
Tak terasa mereka berdua telah sampai di halaman pintu masuk hotel Aston,Marwan turun begitu juga dengan Anin. Seorang petugas memarkirkan mobil Marwan dan sekretaris tuan Faren yaitu Diana menghampiri mereka berdua yang tengah berjalan di lobby hotel.
"Selamat malam nona Anin dan tuan Marwan"
sapa Diana
"Selamat malam nona Diana"
balas Anin
"Siapa dia Nin?"
tanya Marwan
"Oh maaf sebelumnya anda baru pertama kalinya bertemu dengan saya, perkenalkan nama saya Diana sekretaris pribadi tuan Faren"
"Oh iya, perkenalkan saya Marwan CEO PT. MITRA BERSAMA"
"kalau begitu mari silahkan ikuti saya untuk bertemu tuan Faren"
Marwan dan Anin mengikuti Diana yang berjalan di depannya,kedua bola mata Marwan tidak dapat lepas dari pemandangan yang ada di depannya. Dua gundukan besar yang berjalan dengan seksinya di balik rok span pendek milik Diana,Anin yang melihat bosnya hanya dapat menggeleng kepala. Tak dapat di pungkiri laki-laki di sampingnya itu terkenal sekali dengan mata keranjangnya apalagi ia sering bertengkar dengan sang istri di kantor karena sering kepergok menggoda para karyawannya.
Mereka berhenti di depan sebuah ruangan yang di jaga oleh dua orang bodyguard,saat masuk ke dalam ruangan itu Anin sedikit terkejut karena hanya ada satu meja dengan ruangan yang sangat begitu luas.
"Silahkan masuk tuan Marwan dan nona Anin"
ucap Diana
Anin mengangguk dan berjalan masuk ke dalam ruangan itu,terlihat tuan Faren duduk di salah satu kursi yang ada di meja tersebut lalu mempersilahkan mereka berdua duduk.
"Selamat datang nona Anin"
ucap Tuan Faren
Marwan duduk di seberang tuan Faren sembari berjabat tangan dengannya,sedangkan Anin hanya duduk sambil tersenyum kecil kepada tuan Faren.
"Terima kasih sudah mengundang saya dan Anin untuk makan malam disini,saya sangat senang bertemu dengan anda tuan. oh ya sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak karena telah mau bekerjasama dengan perusahaan saya"
tutur Marwan
"Sama-sama,saya senang bisa bekerjasama dengan anda dan saya harap kedepannya tidak ada halangan untuk kerjasama ini"
"Saya pastikan tidak akan ada halangan apapun tuan"
"Bagus,oh ya nona Anin apa kabar?"
"Em saya baik tuan"
"Oh syukurlah"
Tuan Faren menepuk tangannya dan enam orang pelayan masuk ke dalam ruangan sembari membawa makanan,setelah selesai menyajikannya di atas meja tuan Faren mempersilahkan mereka berdua untuk menyantap hidangan yang ada di hadapan mereka itu.
Anin yang terakhir kali makan steak merasa sedikit bingung dengan beberapa pilihan saos di depannya,kemudian tuan Faren menunjuk salah satu saos dengan pisaunya.
"Jika kau suka pedas pakailah saos barbeque itu,tetapi jika tidak kamu bisa menggunakan mushroom saos atau Tiram saos"
tutur tuan Faren
Amin tersenyum sembari mengambil saos barbeque di kanan tangannya,Tuan Faren sedikit terkejut karena Anin menuang seluruh saos itu di atas steak nya.
Setelah selesai makan Anin merapikan saos yang berada di sekitar bibirnya dengan jari lalu menjilat ibu jarinya,hal itu terlihat oleh Tuan Faren sehingga membuat ia kehilangan fokus dan menjatuhkan garpu ke lantai.
"Maaf... maaf"
ucap Tuan Faren
Setelah selesai makan Tuan Faren dan Marwan berbincang-bincang kecil di balkon yang ada di ruangan itu sedangkan Anin membersihkan kemejanya yang terkena saos akibat tidak hati-hati saat makan tadi. Ia melepas menyingkap sedikit kemeja putihnya itu agar lebih mudah terjangkau air,,namun kran air yang mengalir deras justru membuat dirinya basah.
"Ahmmbbb"
teriak Anin dari dalam kamar mandi yang sedikit terdengar dari luar
Seketika Marwan dan tuan Faren terkejut dan menghampiri Anin yang ada di dalam.
"Anin kamu kenapa?"
teriak Marwan dari luar
Anin yang setengah basah keluar dari kamar mandi sambil terus mengelap kemejanya dengan tissue,kemeja putih yang basah membuat tubuh Anin tembus pandang terlihat oleh siapa saja yang ada di depannya.
"Ka kamu kenapa bisa basah kuyup begini?"
tanya Marwan
"Em tadi saya mau membersihkan noda ini pak,tapi saya tidak tahu kalau kran airnya justru membludak dan membuat kemeja saya basah"
"Astaga Anin,ya sudah kalau begitu kamu keringkan dulu"
Saat Anin hendak menghampiri tasnya yang ada di atas meja,tuan Faren melihat Anin yang terus menyembunyikan bagian depannya yang tembus pandan itu. Seketika tuan Faren melepas jas yang ia kenakan dan langsung memakaikannya kepada Anin dari belakang.
Anin pun terkejut dengan hal itu,ia seketika berbalik dan melihat tuan Faren yang berdiri di belakangnya
"Tuan,ini kan jas anda"
ucap Anin sembari memegang jas tersebut
"Kamu pakai saja"
"Tidak usah tuan,saya tidak apa-apa hanya basah sedikit"
"Kamu ingin semua orang melihat baju kamu yang tembus pandang itu?"
ucapan Tuan Faren seketika membuat Anin terkejut
Ia langsung merapatkan jas itu untuk menutupi bagian dadanya yang tembus pandang
"Ja jadi dari tadi tuan melihatnya?"
ucap Anin dengan nada malu
Faren hanya tersenyum kecil dan pergi dari hadapannya,ia berjalan menuju balkon menghampiri Marwan dan membiarkan Anin berdiri dengan raut wajah yang sangat malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
bagus kak ceritanya,,,, aku suka
2022-09-29
0
Aracely
Ini duda...sdh punya anak blm ya?
2022-02-26
1
Lheea Amelia
baguslah klo gitu....
2022-01-12
2