Episode 5 (Pengakuan Tama)

Akhirnya Ira duduk di kursi yang berada di teras, menata kembali pikiran dan wajahnya seakan-akan tidak melihat apapun, setelah rapi semuanya, Ira langsung mengetok pintu kembali dan mengucap salam, kali ini langsung mendapat sahutan dari Toni ayah Tama, pintu dibuka dan dilihatnya Toni yang rambutnya masih basah habis mandi

Toni segera memeluk Ira dan menyuruhnya masuk, Ira pun masuk, tak berselang lama datanglah Maya ibu Tama

"Hai cantik, ya ampun lama kita gak ketemu ya, kamu kesini sama Tama?"

"Sendiri tante, begini Om Tante, sebelumnya Ira minta maaf, akan memberikan kabar kurang enak buat kalian"

Mendengar hal itu Kedua orang tua Tama langsung duduk dengan suasana serius dan tegang, Ira menceritakan semua kejadian antara dia dan Tama, sontak kedua orang tua Tama sangat kecewa dengan kelakuan anaknya, namun mereka juga tidak menghalangi niat Ira untuk memutuskan ikatan pertunangannya

"Baiklah sayang, Tante tidak menyalahkan mu, apa Tama menerima hal ini?"

"Entahlah Tante, aku akan mengatakan niatku sesampainya di Jakarta nanti, aku harap kita dapat berpisah dengan baik-baik"

"Tenanglah sayang, biar nanti om juga yang akan membantu menenangkan Tama, anak itu gak pernah mau berubah" ucap Toni

Sekilas Ira menatap Toni

"Dasar baji*ngan, maling teriak maling" batin Ira geram dengan sikap Toni

Setelah melakukan semua pembicaraan dengan orang tua Tama, Ira merasa lega karena semuanya berjalan dengan lancar, hari sudah semakin sore, Ira segera pamit pulang

Sampai dirumah Ira langsung mandi dan membantu mamanya menyiapkan makan malam

"Apa semuanya lancar sayang, mama khawatir banget lo"

"Alhamdulillah baik Ma, Om Toni dan Tante Maya juga tidak mempersulit keputusan Ira"

"Baguslah kalau begitu, mama ikut lega, nanti biar kami sebagai orang tua kamu akan kesana dan meminta maaf dengan semua keputusan yang kamu ambil"

"Iya Ma, makasih ya, mama dah dukung Ira"

"Tentu saja sayang, mana mungkin mama membiarkan kamu di miliki oleh laki-laki gak bertanggung jawab kayak gitu"

"Hem papa juga setuju itu, bersyukur kita tau semua tentang Tama hari ini, aku tidak bisa membayangkan kalau kita taunya setelah kalian menikah"

"Iya pa, semua ada hikmahnya ya, hehe"

Setelah itu semua makan dengan tenang, selesai makan malam ketiganya berkumpul di depan TV, menikmati tontonan dan berbincang kecil

"Jadi kamu cuma cuti tiga hari sayang?" tanya Lina

"Iya Ma, besok aku sudah balik ke Jakarta, tiket pesawat juga sudah aku boking"

"Yah, cepet banget ya, padahal mama masih kangen sama kamu Lo"

"Iya, apa gak bisa diundur barang dua atau tiga hari lagi, papa juga masih kangen sayang"

"Gak bisa Ma, Pa, apalagi di perusahaan sekarang sangat sibuk mengerjakan proyek-proyek baru yang membutuhkan tenaga Ira"

"Ya sudah, yang penting jaga kesehatan ya, papa gak pengen kamu nanti kenapa-napa"

"Iya Pa, siap, Ira kan sudah gede, bisa jaga diri kok"

"Berarti siap untuk nikah dan punya anak juga ya?" Sindir Lina

"Mama mulai deh, baru aja putus tunangan, dah mikirin kawinan"

"Hahaha"

Ketiganya tertawa bareng

Tiba-tiba terdengar bunyi panggilan dari handphone Ira

"Halo Assalamualaikum" ucap Satria

"Waalaikumsalam, gimana Sat?"

"Kamu baik-baik saja kan Ir?"

"Iya, emang kenapa?"

"masalah kamu dah beres kan?"

"Udah, kamu lagi dimana ini Sat, masih diluar kota?"

"Iya, 2 hari lagi balik, kerjaan dah hampir kelar kok Ir"

"Yang nanya siapa, mau loe balik apa nggak, aku mah bodo amat"

"Eh, mulai ya, coba aja kalau pas lagi suntuk, rengek-rengek minta di temenin, dimasakin, disuapin" ucap satria

"Eh, asal, aku gak pernah minta di suapin ya, yang ada kalau loe nyuapin aku gak pakek sendok tapi pakai centong, bisa melar mulutku" sahut Ira

"Ha ha ha, gimana kabar mama sama papa kamu, sehat?" tanya Satria

"Iya dong, tiap hari bulan madu doang, ya jelas sehat" jawab Ira

"Oh ya, nanti aku minta resep deh, gimana bisa tiap hari bulan madu, hahaha" satria tertawa

"Halah, mulai, ngeres pikirannya, aku cuci pakai pembersih lantai nanti ya" sahut Ira

"Ye, emang otakku kuman, ya udah aku tutup dulu, Ingat jaga kesehatan, salam buat mama dan papa kamu, jangan banyak nangisi Tama, ikhlaskan saja, nanti tak carikan yang lebih Hot dari Tama" Satria

"Emang ada, siapa?"

"Salonpas Hot, hahaha"

"TAMA !"

"Awas kamu ya, dasar otak gesrek" teriak Ira kesal

"Assalamualaikum" ucap Satria

"Waalaikumsalam" jawab Ira

Ira menutup handphone nya dengan mulut yang komat-kamit menyumpahi Satria, sedangkan kedua orang tua Ira yang dari tadi memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan anaknya hanya saling tatap dan tersenyum penuh misteri

*

Ira segera merebahkan tubuhnya di kamar Apartemen, badannya lumayan lelah sehabis perjalanan dari Malang kota kelahirannya, setelah makan malam Ira segera membuka laptop dan mengecek kembali pekerjaan di perusahaan, tanpa terasa Ira tertidur lelap

Keesokan paginya, setelah sholat subuh Ira segera mandi dan menyiapkan diri memasak untuk makan paginya dan bersiap ke kantor untuk bekerja

"Sampai juga di kantor" batin Ira

"Ir, aku pengen ngomong" ucap Tama yang tiba-tiba muncul di depan ruangan Ira bekerja

"Tama, apa yang kamu lakukan disini, jangan sekarang kalau ingin membicarakan hal pribadi, aku sedang kerja, nanti saja di jam istirahat" ucap Ira

"Aku cuma mau bilang, kalau aku seneng bisa keluar dari pertunangan dengan kamu, dan satu lagi, aku menjalin kasih dengan teman sekantor mu, jadi nanti jangan kaget dan membuat keributan" kata Tama

"Apa maksudmu, siapa?" tanya Ira

"Linda, wanita yang kau temui di hotel waktu itu" jawab Tama dengan bangga

"Jadi, dia Linda, maksudmu Linda asistenku?" Ira berkata sambil bergetar dan tak percaya

"Iya, dia lebih baik darimu, sudahlah, aku harap kamu tidak mengganggu hubunganku dengannya walaupun dia bawahan mu" ucap Tama

"Dasar kau baji*ngan, aku tidak akan menggunakan jasanya lagi, biar dia pindah ke divisi lain, kalian pasangan breng*sek dan tidak tau malu" ucap Ira langsung berjalan masuk keruangan nya dan membanting pintu dengan keras

Sementara itu linda yang sengaja bersembunyi mendengarkan semua percakapan kekasihnya dan Ira segera menghampiri Tama dan menciumnya

"Linda, kau mendengar semua pembicaraan ku dengan Ira?" ucap Tama

"Aku gak apa-apa kok sayang walaupun dipindah oleh nona Ira, yang penting aku bersamamu" Linda mencium bibir Tama, melu*at lembut sebentar kemudian merapikan bajunya kembali bersiap untuk melanjutkan pekerjaannya

Tama langsung pergi meninggalkan perusahaan tempat mantan dan kekasihnya bekerja

Sementara itu Ira benar-benar dibuat kesal oleh kelakuan Tama

"Kurang ajar, kalian menikam ku dari belakang, dasar breng*sek, Baji*ngan, rasanya ingin aku mence*kikmu Linda" batin Ira berusaha mengendalikan emosinya

Dengan tidak tau malu, Linda masuk keruangan Ira dan menanyakan pekerjaan apa yang bisa di bantu hari ini, seolah tidak ada masalah apapun dengan Ira

Bersambung

Hayo, Awas ya, Jangan lupa

LIKE

KOMEN

FAVORIT

HADIAH

VOTE

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LINDA JALANG MURAHAN, MAU2NYA DIZINAHI SBLM DIHALAKN,, KASIAN BPAK LO YG IKUT NANGGUNG DOSA2 LO, LO SERET BPK LO KNERAKA

2024-07-11

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

AHH TYPO BIKIN EMOSI, SATRIA JDI TAMA..

2024-07-11

1

suharwati jeni

suharwati jeni

pecat aja si linda, ir

2024-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Tertangkap Basah)
2 Episode 2 (Bermalam)
3 Episode 3 (Hampir Saja)
4 Episode 4 (Aksi Gila)
5 Episode 5 (Pengakuan Tama)
6 Episode 6 (Makan Siang)
7 Episode 7 (Rencana Perjodohan)
8 Episode 8 (Mengejutkan)
9 Episode 9 (Keputusan)
10 Episode 10 (Mencoba Menerima)
11 Episode 11 (Perjalanan)
12 Episode 12 (Curahan Hati)
13 Episode 13 (Berkunjung)
14 Episode 14 (Sang Mantan)
15 Episode 15 (Makan Siang)
16 Episode 16 (Sikap Aneh)
17 Episode 17 (Keraguan)
18 Episode 18 (Nasi Rawon)
19 Episode 19 (Jalan Berdua)
20 Episode 20 (Tuduhan)
21 Episode 21 (Mencari Kebenaran)
22 Episode 22 (Kenyataan)
23 Episode 23 (Kawin)
24 Episode 24 (Perawatan Nikah)
25 Episode 25 (Menikah)
26 Episode 26 (Malam Pertama)
27 Episode 27 (Villa yang Panas)
28 Episode 28 (Masih di Villa)
29 Episode 29 (Tangan Nakal)
30 Episode 30 (Rencana Bepergian)
31 Episode 31 (Memasak)
32 Episode 32 (Berjauhan)
33 Episode 33 (Perlakuan paksa)
34 Episode 34 (Menjemput Istri)
35 Episode 35 (Perseteruan)
36 Episode 36 (Godaan di Siang Hari)
37 Episode 37 (Ketahuan)
38 Episode 38 (Rencana Pertunangan)
39 Episode 39 (Putus)
40 Episode 40 (Di saat Fajar)
41 Episode 41 (Suara Tangis)
42 Episode 42 (Pesta)
43 Episode 43 (di Pantai)
44 Episode 44. (Sukses)
45 Episode 45 (Apa yang Terjadi)
46 Episode 46 (Terkendali)
47 Episode 47 (Ingin Kembali)
48 Episode 48 (Aktivitas Sore)
49 Episode 49 (Sarang Burung)
50 Episode 50 (Kecewa)
51 Episode 51 (Pertemuan)
52 Episode 52 (Insiden)
53 Episode 53 (Tantangan)
54 Episode 54 (Baru Menyadari)
55 Episode 55 (Mengejutkan)
56 Episode 56 (Hari pertama)
57 Episode 57 (Maling)
58 Episode 58 (Bantuan Istri)
59 Episode 59 (Pasangan Gila)
60 Episode 60 (Musuh yang sama)
61 Episode 61 (Diambil Alih)
62 Episode 62 (Pertanda)
63 Episode 63 (Satria Junior)
64 Episode 64 (Kenyataan mengejutkan)
65 Episode 65 (Pernyataan)
66 Episode 66 (SAHABATKU KEKASIHKU)
67 Hadiah Dari Author
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Episode 1 (Tertangkap Basah)
2
Episode 2 (Bermalam)
3
Episode 3 (Hampir Saja)
4
Episode 4 (Aksi Gila)
5
Episode 5 (Pengakuan Tama)
6
Episode 6 (Makan Siang)
7
Episode 7 (Rencana Perjodohan)
8
Episode 8 (Mengejutkan)
9
Episode 9 (Keputusan)
10
Episode 10 (Mencoba Menerima)
11
Episode 11 (Perjalanan)
12
Episode 12 (Curahan Hati)
13
Episode 13 (Berkunjung)
14
Episode 14 (Sang Mantan)
15
Episode 15 (Makan Siang)
16
Episode 16 (Sikap Aneh)
17
Episode 17 (Keraguan)
18
Episode 18 (Nasi Rawon)
19
Episode 19 (Jalan Berdua)
20
Episode 20 (Tuduhan)
21
Episode 21 (Mencari Kebenaran)
22
Episode 22 (Kenyataan)
23
Episode 23 (Kawin)
24
Episode 24 (Perawatan Nikah)
25
Episode 25 (Menikah)
26
Episode 26 (Malam Pertama)
27
Episode 27 (Villa yang Panas)
28
Episode 28 (Masih di Villa)
29
Episode 29 (Tangan Nakal)
30
Episode 30 (Rencana Bepergian)
31
Episode 31 (Memasak)
32
Episode 32 (Berjauhan)
33
Episode 33 (Perlakuan paksa)
34
Episode 34 (Menjemput Istri)
35
Episode 35 (Perseteruan)
36
Episode 36 (Godaan di Siang Hari)
37
Episode 37 (Ketahuan)
38
Episode 38 (Rencana Pertunangan)
39
Episode 39 (Putus)
40
Episode 40 (Di saat Fajar)
41
Episode 41 (Suara Tangis)
42
Episode 42 (Pesta)
43
Episode 43 (di Pantai)
44
Episode 44. (Sukses)
45
Episode 45 (Apa yang Terjadi)
46
Episode 46 (Terkendali)
47
Episode 47 (Ingin Kembali)
48
Episode 48 (Aktivitas Sore)
49
Episode 49 (Sarang Burung)
50
Episode 50 (Kecewa)
51
Episode 51 (Pertemuan)
52
Episode 52 (Insiden)
53
Episode 53 (Tantangan)
54
Episode 54 (Baru Menyadari)
55
Episode 55 (Mengejutkan)
56
Episode 56 (Hari pertama)
57
Episode 57 (Maling)
58
Episode 58 (Bantuan Istri)
59
Episode 59 (Pasangan Gila)
60
Episode 60 (Musuh yang sama)
61
Episode 61 (Diambil Alih)
62
Episode 62 (Pertanda)
63
Episode 63 (Satria Junior)
64
Episode 64 (Kenyataan mengejutkan)
65
Episode 65 (Pernyataan)
66
Episode 66 (SAHABATKU KEKASIHKU)
67
Hadiah Dari Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!