Diskusi yang dilakukan oleh Satria dan ketiga temannya berjalan sampai jam dua malam, karena sudah tidak kuat, akhirnya mereka tertidur di sofa ruang kerja Satria, pagi hari semua terbangun dan segera berangkat menuju kantor
Sesaat Satria teringat dengan Ira, detik berikutnya Satria langsung menghubungi Ira dan menanyakannya keadaannya
"Aku baik Sat, ini dah sampai kantor" jawab Ira
"Ya sudah kalau gitu, aku pergi dulu"
"Ok, jangan khawatir sat, I'm fine"
"Oh ya Ir, empat hari kedepan aku keluar kota, ngerjakan proyek penting, baik-baik ya disini, jaga kesehatan, jangan terlalu stres"
"Ih, nyinyir amat pak, dah kayak emak-emak"
"Heh, di bilangin"
"Iya iya, paham akunya"
"Pinter, aku tutup dulu, dah nyampek kantor ni"
"Iya satria, heh"
Tut Tut
Sambungan telepon terputus
Ira segera melanjutkan pekerjaannya sebagai sekretaris di perusahaan besar bergerak di bidang properti bernama "Star Jaya Nugraha" , perusahaan ini di bawah kepemilikan Nugraha Company yaitu perusahaan Terbesar di Asia yang di pimpin oleh suami Reyna sahabatnya bernama Brian Alex Nugraha
Kemampuan kerja Ira memang tidak diragukan lagi, Ira sosok sekretaris yang tanggap, cermat dan sigap dalam bekerja, loyalitas dan kesupelannya dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan lain membuat namanya di kenal baik
Terdengar suara panggilan masuk dari handphone Ira
"Assalamualaikum Ira"
"Halo, Waalaikumsalam Ma" jawab Ira kaget karena mamanya menelepon dan menyuruh pulang segera
"Iya Ma, Ira akan minta cuti 3 hari, nanti malam berangkat, besok pagi saya pastikan Ira dah Sampek Malang"
Telepon terputus setelah Ira menyudahi pembicaraan dengan mamanya
Sebelum pulang kerja Ira langsung ke bagian kepengurusan pegawai
"Mbak, saya mau ambil cuti 3 hari, ada kepentingan keluarga, ini surat pemberitahuan dari saya"
"Ya ampun Bu Ira, kan bisa telpon saya saja Bu, gak perlu Sampek datang sendiri ke sini" ucap kepala pengururusan pegawai yang sangat terkejut dengan kedatangan Ira di ruangannya
"Gak apa-apa, ini sekalian saya pulang kok mbak"
"Iya Bu, saya terima permohonannya"
"Ok, aku pulang duluan ya"
"Iya Bu, hati-hati ya Bu"
Ira hanya tersenyum kemudian melangkah meninggalkan ruangan itu, sampai dirumah Ira segera membereskan keperluan yang akan dibawa terbang ke kota kelahirannya Malang Jawa Timur
Jam 8 malam Ira segera berangkat ke bandara untuk menuju kota Malang, selama dalam perjalanan Ira tidak bisa memejamkan matanya, hingga sampai juga di kota malang jam setengah sembilan malam
Berada di depan rumah keluarganya, Ira tersenyum dan menghirup nafas panjang sambil memejamkan mata, mengobati semua kerinduan di hatinya
Semua orang yang ada dirumah itu langsung heboh menyambut kedatangan Putri semata wayang keluarga Hartanto, setelah semuanya saling melepas kangen sejenak, Ira segera pergi ke kamarnya untuk beristirahat
Keesokan harinya sehabis sarapan, Ira bersama orang tuanya berbincang serius tentang masalah pertunangannya dengan Tama
"Apa yang sebenarnya terjadi Ir, kemaren papamu mendapatkan telpon dari Tama" kata lina yang tak lain adalah ibunya Ira
"Apa yang Tama beri tahu ke mama sama papa?" tanya Ira kemudian
"Tama bercerita tentang kedekatanmu dengan Satria, katanya kalian berselingkuh, dan sering tinggal dalam satu Apartemen" ucap Rudi ayah Ira
"Apa papa percaya?" tanya Ira
"Entahlah sayang, papa tau betul siapa Satria, dia sahabat kamu sejak lama, dan sepertinya dia orang yang baik, ga mungkin sepertinya Satria berbuat hal itu"
"Hem, terimakasih atas kepercayaan papa, aku dan Satria hanya sebatas teman pa, Satria menemani Ira di apartemen kalau keadaan darurat saja kok pa, tentu kami tidur di ruang terpisah"
"Ya Alloh, syukurlah Ir, mama sudah shock rasanya saat Tama bilang yang enggak-enggak soal kamu dan Satria, sebenarnya kalian ini ada masalah apa sih?"
"Iya ma, sebenarnya ada kenyataan pahit yang ingin Ira katakan ke mama sama papa, ini soal Tama, tapi janji mama sama papa Jangan mikir terlalu berat ya, aku gak apa-apa"
"Katakanlah sayang, papa akan mendengarkan mu"
"Aku harap kalian tidak terlalu memikirkannya setelah aku mengatakan segalanya"
"Iya, mama akan tetap mendukungmu asal itu benar sayang"
Sesaat kemudian Ira menceritakan masalah yang sebenarnya, bagaimana sepak terjang Tama dengan para wanita yang suka di tiduri nya, bahkan Ira melihat dengan mata kepalanya sendiri, Ira juga memperlihatkan foto dan Video tentang kebeja*tan Tama, kedua oranga tua Ira sampai terperanjat melihat kenyataan yang diungkap oleh anaknya
"Astagfirullah, keterlaluan Tama itu, mama sampai jijik melihat kelakuannya, Gila ya ini anak!"
"Beruntung kalian belum menikah sayang, papa bisa mengambil keputusan sekarang"
"Keputusan apa pa?"
"Kita batalkan pertunangan ini, papa tidak Sudi punya menantu baji*ngan macam Tama itu"
"Iya pa, tapi kita juga harus menjaga perasaan orang tua Tama, kasian mereka pa"
"Iya, kita mengatakannya dengan pelan saja" ucap Rudi
"Sebaiknya biar Ira dulu yang membicarakan hal ini dengan paman dan bibi"
"Baiklah, kapan kamu akan kesana, mungkin bisa papa antar"
"Gak perlu pa, Ira akan kesana sendiri siang ini, perjalanan paling cuma satu jam saja, sekalian Ira ingin menikmati pemandangan kota Malang, kangen banget"
"Iya sayang, hati-hati ya" ucap Lina
Setelah makan siang Ira segera meluncur ke rumah kedua orang tua Tama, satu jam kemudian Ira sudah sampai di depan rumah megah milik keluarga Tama
Ira mengetok pintu dan mengucap salam tapi tidak ada jawaban, diulangi sampai beberapa kali, hasilnya tetap sama, akhirnya Ira memberanikan diri membuka pintu yang ternyata tidak di kunci, Ira berjalan masuk dan memanggil pelan orang tua Tama, hingga Ira mendengar suara desa*han yang membuat Ira curiga
"Siapa yang lagi mende*sah di siang bolong gini, apa mungkin paman dan bibi, mana mungkin sih, atau jangan-jangan kelakuan para pembantu yang ada dirumah ini” batin Ira
Dengan langkah pelan Ira menuju ke arah sumber suara, yang ternyata berasal dari arah dapur
"Oh tuan, saya takut, ini sudah siang, nanti ibu pulang, ah"
"Diamlah, jangan berisik"
Perbincangan panas itu membuat Ira yang melihat apa yang kedua orang itu lakukan langsung membelalakkan mata dan membungkam mulutnya sendiri
Kenyataan yang membuat Ira sangat shock, mendapati ayah Tama yaitu Toni Mahardika sedang bercin*ta dengan salah satu pembantunya yang masih sangat muda
Ira serasa tidak percaya dan diam ditempat karena takut akan ketahuan
Ira melihat dengan nyata pemandangan erotis di dapur itu, Toni yang sedang telan*jang bulat melucuti semua pakaian pembantunya dengan bri*ngas, membalik tubuh pembantunya, setelah itu dengan penuh naf*su langsung menghujamkan miliknya melesak masuk ke dalam inti kenik*matan yang diinginkan, dengan gerakan memompa yang semakin lama semakin cepat akhirnya keduanya berteriak dan menge*rang mencapai puncak kenik*matan bersama
"Sudah tuan, kema*luanku rasanya sakit, tuan terlalu keras tadi memasukkannya"
"Tapi kamu suka kan, gimana, apa kurang puas, aku masih sanggup ini"
"Jangan tuan, buat besok-besok lagi saja"
"Hem, aku akan naik ke atas, rapikan pakaianmu, jangan sampai istriku tau"
Sesaat kemudian kedua manusia be*jat itu sudah menghilang dari dapur, Ira langsung berlari kecil keluar pintu sambil terengah-engah dan mengelus dadanya
"Dasar Baji*ngan, bapak sama anak sama saja kelakuannya, breng*sek" batin Ira mengumpat dalam hatinya
Bersambung
Jangan lupa beri dukungan Author ya
LIKE
KOMEN
FAVORIT
HADIAH
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Samsul Ono
lebih ciamik dilengpai deskripsi.
2024-12-17
1
Sulaiman Efendy
KLO LO JDI MNANTU TONI, BISA2 LO KLK DILECEHKN TONI, SPRTI MRTUA2 DI JEPANG YG SUKA GAULI MNANTU WANITANYA SAAT PUTRANYA PERGI KERJA...
2024-07-11
1
Nor Azlin
udah dua kali mata mu udah enggak perawan ira selepas ini cuci bersih2 mata mu 🤣🤣🤣 bagai mana bapak nya begitu juga anak nya dasar...ibu tama pasti pingsan sama jantungan kalau lihat apa yang kamu lihat barusan tadi ...kasihan sekali ada suami mencari lubang yang kain ditambah anak nya bergantian lubang sepanjang masa ck ck ck ..bisa mati berdiri ni ibu mu kalau tau tama ...lanjutkan thor
2023-06-01
4