Sampai juga akhirnya mereka di depan gedung Apartemen yang ditempati oleh Ira, seperti biasa Ira langsung keluar dan menuju pintu lif, tanpa disadari ternyata Satria ikut di belakangnya
"Loh, ngapain kok kamu ikut juga?" tanya Ira
"Ini dah tengah malam, ngantuk gue"
"Ngantuk kok malah ngintilin aku, tidur Sono!"
"Ya ini mau tidur"
"Dimana?"
"Numpang di tempat kamu lah"
"Eh, enak aja, gak bisa"
"Ya harus bisa"
"Ih maksa!"
"Aku dah ngantuk Ir, ini dah tengah malam, mau aku kenapa-napa di jalan?"
"Ish, ngancam, kebiasaan, ya udah ayok!"
Satria langsung tersenyum sumringah mendapatkan ijin dari Ira tanpa perdebatan yang panjang, sampai di lantai 5, mereka berdua keluar dan langsung masuk ke Apartemen Ira
Ira berjalan cepat menuju ke kamarnya, berniat membersihkan diri dan segera tidur, namun kali ini di buat kaget lagi dengan kelakuan Satria yang masih ngikuti jalan di belakangnya
"Eh, ngapain lagi kamu ngikutin aku?" tanya Ira semakin heran
"Mau tidur, ngantuk"
"Terus kenapa kesini?"
"Lah kan cuma ini kamar di apartemen kamu"
"Terus?"
"Ya aku tidur disinilah"
"SATRIA !!"
Teriak Ira makin dongkol dengan perbuatan Satria
"Hus! malam-malam jangan teriak, dikira kita sedang enak-enakan lo sama tetangga"
"Kamu tu, bikin aku kesel"
"Hehehe, bercanda doang, aku mau pinjam bantal ma selimut, ada nggak?"
"Iya bentar"
BUK BUK
Satria di kejutkan dengan lemparan bantal ma selimut dari pintu kamar Ira
"IRA !"
Suara Satria sedikit keras
"Apa lagi?"
"Gila kamu ya, main lempar sembarangan, bukan sahabatku, udah tak lempar balik kamu pakek ni meja"
"Ha ha ha"
Ira bukannya minta maaf malah ngakak sambil membanting pintu
JEDAR !
Suara pintu tertutup keras
"An*jing, kaget gue, ampun sama kelakuan wanita satu ini" batin Satria sambil mengelus dadanya
"Woi, Awas ya, sekali lagi lu ngagetin gue!" teriak Satria mengancam
"Emang mau apa?!"
"Aku hamilin lu !"
"Enak dong !"
"Aku serius ni !"
"Gak takut !"
Satria yang masih kesal dengan kelakuan Ira, segera membereskan sofa agar nyenyak buat tidur indahnya, tanpa disadari oleh Satria, beberapa kali Ira menengoknya dan membenarkan selimut yang melorot dari tubuh Satria
"Ini orang, tidur kayak kebo banget, selimut kemana, bantal ke mana, pada buyar gak karuan gini" gumam Ira lirih sambil membenarkan bantal dan selimut Satria
Sejenak Ira menatap wajah Satria, wajah yang bersih, mata yang indah, hidung mancung dan bibir terlihat seksi, tiba-tiba tangan Ira mengelus rambut Satria begitu saja, ada getaran aneh saat tangan Ira menyentuh lembut pipi Satria
"Kenapa aku merasa nyaman banget ada di dekat Satria, Ini kenapa jantungku berdetak kenceng ya" batin Ira segera melepas tangannya dan kembali ke dalam kamar
Pagi hari Ira terbangun saat mendengar ketukan pintu
"Iya, tunggu bentar Sat!" teriak Ira
"Ngapain sih ni orang gedor-gedor pintu, masih subuh gini" batin Ira
CEKLEK
Suara pintu terbuka, dan terlihat wajah bantal Ira dengan mata masih merem melek
"Apa?" tanya Ira
"Dah subuh"
"Tau"
"Dah sholat?"
"Belum, masih ngantuk"
"Sholat dulu, wajib itu, dosa lo nanti"
"Iya tau, bawel, aku sholat dulu"
Ira segera masuk kembali kedalam kamar dan segera menunaikan sholat, setelah itu langsung meluncur di atas kasur
"Tidur lagi ah, mumpung weekend" batin Ira
Setelah tidur agak lama, Ira menggeliat terganggu dengan cahaya matahari yang masuk ke kamar tidurnya, sejenak Ira duduk dan berniat menutup gorden jendela kamar, namun indra penciumannya mengendus bau lezat masakan
Ira segera keluar dan menuju ke dapur
"Pagi pak koki, wih, lezat banget nih kayaknya" ucap Ira
"Pagi putri tidur, itu bekas air liurnya dah di bersihkan?"
"Ish, mana ada"
"Ada tu, sini aku bersihkan" goda Satria sambil mendekat ke arah Ira
"Eh, ngapain sedekat ini?" Ira gelagapan saat wajah Satria hanya beberapa senti di depannya
"Mau bersihin bibir kamu, pakek bibir aku, sini !"
"Satria Mesum !" teriak Ira langsung mundur menghindari Satria
"Ha ha ha, gitu aja dah kalang kabut, gimana nanti kalau di coblos"
"Ya Bolong"
"Mau?" tanya Satria
"Apa?"
"Di Coblos"
"Dasar gila" jawab Ira
"Hahaha" keduanya tertawa sambil melanjutkan aktifitasnya, kini Satria di bantu oleh Ira, sesekali gelak tawa dari keduanya terdengar saat saling melempar guyonan
Selesai masak Ira dan Satria sarapan pagi bareng
"Wah, lumayan ni masakan kamu Sat"
"Iya dong, siapa dulu"
"Heleh, di puji dikit langsung gede anunya" ucap Ira
"Heh, ngomongnya, sembarangan, kayak yang dah tau anuku saja"
Ira terkekeh dan melanjutkan makannya, setelah selesai Ira segera membereskan meja makan dibantu dengan Satria
"Kamu gak pulang?" tanya Ira
"Dasar, habis di buatkan makanan, sekarang ngusir?"
"Ya nggak Sat, aku cuman nanya doang kok, aku juga bakal seneng kalau kamu mau disini dulu, mumpung lagi weekend"
"Halah, ngomong aja kamu lagi butuh teman curhat buat mengobati luka hati kamu"
"Ya masak kamu tega sama sahabat yang lagi sedih dan galau gini"
"Nah bener kan, udah tau aku ni, sama kebiasaan kamu, kalau lagi pas sedih-sedih gini, pasti ngrengek-ngrengek minta di temani"
"Ya udah terserah, kalau kamu gak ikhlas, pulang sana!"
"Ye, gitu aja ngambek, aku makan bibir kamu kalau manyun gitu"
"Ish, apaan sih Sat, dasar kamu tu!"
Satria langsung beranjak dari duduknya dan berniat keluar dari pintu
"Satria !!"
Teriak Ira kenceng
"Beneran tega kamu ninggalin aku, jangan keterlaluan deh, aku pengen cerita sama minta pendapat kamu tentang masalahku sama Tama"
ucap Ira memelas
"Yang mau ninggalin kamu itu siapa, ini mau cari cemilan buat teman kita ngobrol nanti"
"Oh, hehehe, iya, maaf, Sono cepet pergi"
"Dasar kamu ini, sana mandi dulu, lihat tampang kamu tu, dah kayak emak-emak yang habis tempur sama suaminya" ucap Satria sambil melangkah pergi
"Satria ! Awas kamu ya, suka asal ngatain orang!" teriak Ira
Ira langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri, berganti pakaian, memakai parfum kesukaannya
"Emh, wangi deh, beres, tinggal nunggu si kunyuk itu datang" Ira bicara sendiri
Tidak menunggu lama akhirnya Satria datang dengan menenteng semua cemilan yang berhasil dia beli, segera meletakkan di depan Tv sambil selonjoran di karpet tebal nan hangat
"Wih, asik nih, banyak banget belanjaannya?" Tanya Ira
"Biar kamu puas"
"Ih, puas apa coba, ambigu banget ngomongnya"
"Ya puas makanlah, dasar jorok pikirannya"
"Enak aja, kamu tu yang hobi ngomong jorok"
"Tapi kamu suka"
"Ih, siapa bilang"
"Halah sok gaya, pengen kan kamu?
"Pengen apa?, Asal deh kamu ngomongnya, gak jelas!"
"Pengen di bolongin sama Tama"
PLAK
Ira langsung memukul lengan Satria
"Aduh ! Sakit Ir, heran sama kamu ini, suka banget KDRT sama aku ya"
"Rasain, biar kapok kamu, kalau ngomong suka los, gak ada Rem"
Sesaat kemudian Satria membuka salah satu cemilan kesukaan Ira, lalu ikut memakannya, Ira mulai bercerita panjang lebar tentang perasaannya terhadap Tama
"Mangkanya aku juga heran ya Sat, kok aku gak sakit banget gitu Lo, waktu lihat sendiri mereka bercinta gitu" kata Ira
"Masak sih Ir, kok bisa ya, emang perasaan kamu itu sebenarnya ke Tama kayak apa sih, dah hampir dua tahun lo kalian itu menjalin hubungan"
"Tau Sat, aku juga kadang bingung, apa hatiku masih belum cinta banget sama Tama ya?"
"Hah, gila ah, terus pengen kamu sekarang gimana, udah tau Tama selingkuh Sampek kayak gitu"
"Ya jelas putuslah Sat, cuman bingung mau ngomong ke orang tua, belum lagi mama yang udah ngebet banget aku cepet nikah, pusing kan aku"
"Sabar Ir, jelasin pelan-pelan aja sama orang tua kamu, pasti ngerti kok"
"Bantu aku ngomong ke mereka ya Sat, biar aku punya keberanian"
"Hemh, aku lagi deh yang ribet, ya udah nanti aku bantu ngomong, jangan di ilangin bukti foto ma videonya"
"Siap, makasih ya, kamu emang sahabat sejatiku"
"Kalau dah ada maunya aja, suka muji-muji gitu"
BRAK
Tiba-tiba pintu Apartemen Ira terbuka dengan keras, dan terlihat sosok laki-laki yang penuh dengan emosi
Bersambung
Hayo, Awas ya, Jangan lupa
LIKE
KOMEN
FAVORIT
HADIAH
VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
maharastra
pasti tama...emosi diaa mo dibatalin nikahnya🥰😁🤣🤣🤣
2022-06-12
3
Sakura
AKU YANG KLEPEK -KLEPEK NIH SENYUM SENYUM SENDIRI. GREGET BANGET.
Di novel AKULAH WANITAMU, ngakak terus dengan kelakuan si jasmine. apalagi membayangkan si Abraham waktu mertuanya meminta mencopot semua barang barang yg melekat dibadan Abraham sampai kolor aja diminta lepas. antara ngakak dan kasihan. Astaga banget mertuanya.
2022-04-29
2
Sakura
jangan -jangan satria udah menyimpan perasaan sama ira yah?
2022-04-29
0