Eps 2. Salah Sangka

Gadis remaja yang bernama Raya itu melempar pandangannya pada Ares, dan ayahnya itu membalas tatapan anak sulungnya sambil mengendikkan bahu, seolah memberi isyarat bahwa, ia pun tidak tahu mengapa anak bungsunya yang bernama Yoni, tidak mengamuk saat berdekatan dengan Nayana, yang notabene adalah orang asing. Biasanya, Yoni akan tantrum jika didekati siapa saja selain orang dari keluarganya.

Namun, interaksi antara Naya dan Yoni saat itu tidak membuat anak kecil itu bereaksi secara berlebihan.

Naya, menatap wajah Yoni dengan intens, meraih tubuh kecil dan montok itu ke dalam pangkuannya.

"Kamu lucu banget, sih? Jadi, siapa namamu?" tanya Naya lembut. Ia duduk di jajaran kursi tak jauh dari meja Ares dan Raya.

"Nayoni!" kata gadis kecil itu membalas tatapan Naya.

"Eh, nama kita mirip ya? Nama Tante Nayana. Kamu Nayoni!" kata Naya sambil tertawa kecil.

"Apa? Nama Tante Nayana? Sama apanya? Jelas-jelas beda!" sahut Raya sambil melirik pada Ares-ayahnya, ia berharap laki-laki itu tidak marah atas komentarnya.

"Yoni, sudah makan?" tanya Naya, mengabaikan kelakar Raya, ia tahu anak itu bersaudara karena wajah mereka mirip.

"Belum dihabiskan. Ayo sini, Yoni! Habiskan makananmu!" kata Ares, sambil menunjukkan piring Yoni yang masih utuh.

"Oh, belum makan ya? Ayo, makan sana, bisa sendiri kan?" tanya Naya dan Yoni menggeleng.

"Wah, masih disuapin? Ayo sini, tante suapin!" kata Naya sambil menurunkan Yoni dari pangkuannya. Berniat menyuapi Yoni, karena ia juga merasa tidak terlalu sibuk. Apalagi anak itu sangat lucu hingga ia tertarik untuk mengasuhnya sebentar saja.

"Tidak usah! Biar makan sendiri saja!" kata Ares sudah menggamit tangan Yoni dan mendudukannya dikursi dekat Raya.

"Jangan ganggu orang! Tantenya mau kerja!" kata Ares tanpa melihat pada Naya yang terlihat kecewa, ia tahu Naya adalah pegawai di sana karena melihat seragam yang dikenakannya.

"Emang tante kerja ya, disini?" kata Yoni sambil menyuap nasi kemulutnya. Naya mengangguk dan tersenyum, kemudian pergi ke dapur.

Raya menatap kepergian Naya dengan senyum samar. Ia meletakkan ponselnya dan menghabiskan sisa air putih dalam gelasnya.

"Papa, bukankah tante itu cantik? Apa Papa tidak tertarik?" katanya.

Mendengar kata-kata Raya, Ares mengerutkan alisnya. Anak pertamanya ini memang pendiam, jarang bicara sejak kepergian mamanya, tapi sekali bicara ia akan mengeluarkan kata-kata pedas atau ceplas ceplos semaunya.

Sudah beberapa bulan ini Ares menjadi pelanggan di restoran sederhana yang menjadi tempat bernaung bagi Nayana dan beberapa karyawan lainnya. Akan tetapi ia merasa kalau Naya tidak pernah menganggapnya ada. Baginya, Naya hanya lah pelayan restoran biasa yang juga memperlakukan para pelanggannya dengan biasa pula.

Tentu saja Ares tidak pernah memperhatikannya, apalagi Naya juga sejak bicara dengan Yoni tadi menganggapnya seperti udara, yang tak terlihat. Mungkin karena wanita berjilbab itu sangat menjaga harga dirinya sebgai muslimah atau wanita yang bersuami. Sehingga ia tidak berinteraksi dengan lawan jenis secara berlebihan.

"Mana ada itu! Kita kenal saja tidak! Ada-ada aja kamu!" jawab Ares, sambil menggelengkan kepalanya. Ia benar-benar tidak tau harus berkata apa, karena ia memang tak pernah memperhatikan Naya, walau sering makan di sana.

Kalau ia datang, biasanya hanya memesan, duduk menunggu sambil menatap layar ponselnya, setelah hidangan tersedia, ia langsung menyantapnya tanpa banyak bicara. Ia sama sekali tak pernah melihat siapa yang sudah menghidangkan makanannya.

"Tapi Yoni tidak muntah waktu dipegang sama Tante itu! Anak manja ini tidak nangis, tidak ngamuk waktu dipangku sama tante itu, apa Papa tidak penasaran sama semua itu?" kata Raya.

"Apa kamu sudah selesai makan? Suapi adikmu! Jangan bicara hal aneh lagi!"

"Aku tidak mau! Biar anak manja ini makan sendiri?" kata Raya, dan kembali meraih ponselnya.

"Papa ..!" kata Yoni, dipipinya banyak sekali nasi yang menempel, tapi makanan di piringnya hampir habis, meski berantakan di meja itu.

Ares membereskan makanan anaknya, lalu menyuapinya makan sampai habis dengan sabar. Anak kecil itu tak henti-hentinya berceloteh dengannya.

"Hei, yoyo!" panggil Raya pada adiknya.

"Panggil nama adikmu dengan benar. Yoyo itu nama mainan!" kata Ares sambil merapikan Yoni, mereka sudah selesai makan, dan bersiap hendak pergi.

"Sstt..! Yoyo! Panggil Tante itu ajumma. Apa kamu tahu, Tante itu bisa jadi ibumu! Soalnya kamu tidak kumat, kan?" kata Raya pada Yoni sambil berbisik agar tidak didengar oleh ayahnya yang sedang membayar makanan mereka di kasir.

Saat itu Raya melihat Naya yang sedang mengelap satu meja tak jauh dari tempatnya berdiri,

Yoni diam tanpa ekspresi, anak kecil polos itu tentu tak tahu apa maksud kakaknya dengan kata-kata kumat dan orang yang bisa menjadi Ibu. Selama ini, anak kecil itu pun tak tahu kalau dirinya menderita alergi atau phobia terhadap orang asing. Ia akan kumat jika berdekatan dengan orang yang belum pernah dekat dengannya.

Raya kembali mengarahkan pandangan Yoni pada Naya. Lalu, dia membawa Yoni mendekatinya dan meminta agar Yoni mau digendong Naya.

Yoni menurut, lalu ia mendekati Naya dan menarik roknya. Tingkah anak kecil itu membuatnya merasa terusik. Lalu, Naya menoleh kebelakang, dan mendapati Yoni yang sedang memegangi roknya.

"Eh, ada anak manis disini ..., ada apa, Sayang?" kata Naya seraya berjongkok, mensejajarkan tubuh pada Yoni sambil tersenyum dan mengusap rambut kuncirnya.

"Apa, kamu mau pulang?" kata Naya lembut. Yoni pun mengangguk.

"Hemm ...!" Naya mencium pipi gembil Yoni, "Hhati-hati di jalan, ya? Besok kesini lagi!" kata Naya, dan Yoni tersenyum lucu padanya.

Adegan itu dilihat oleh Ares dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan, ada rasa heran campur takjub dibuatnya. Sungguh hal langka kalau Yoni tidak muntah-muntah disentuh Naya. Biasanya, alerginya kambuh setiap kali disentuh orang yang baru saja ditemuinya.

"Benarkan, Pa. Anak manja itu tidak kumat disentuh tante itu!" kata Raya begitu Ares berdiri didekatnya, bersiap-siap pergi menuju mobil. Lalu, setelah semua orang masuk ke mobil, mereka pergi dengan cepat dari restoran itu.

___

Hari sudah hampir mendekati waktu ashar, saat Naya sudah menyelesaikan pekerjaannya dan ia bersiap untuk pulang. Jadwal ship siangnya sudah selesai. Ia segera berpamitan dengan pemilik restoran atau Bos-nya, sebagai bentuk kesopanan.

Sampai di pinggir jalan, ia berniat menaiki angkutan umum seperti biasanya. Rudian tidak bisa menjemputnya, karena suaminya itu juga sibuk bekerja. Ia akan menjemput Naya kalau ia menjalani ship sore saja.

Tiba-tiba sebuah mobil minibus keluaran brand ternama berhenti di depannya. Salah satu jendela kaca mobil terbuka perlahan dan sebuah wajah muncul disana.

"Tante mau pulang? Ayo bareng!" kata Raya, ia terlihat tersenyum ramah dari balik jendela yang terbuka.

Naya melihat hal ini tak percaya, kok bisa kebetulan seperti ini, baru saja mereka bertemu saat makan siang tadi.

"Ayo, gak apa biar sekalian, siapa tahu kita satu arah!" kata Ares dari balik kemudi.

Walau agak ragu, Naya tetap masuk ke dalam mobil. Setelah duduk di samping Raya, ia melihat Yoni yang tengah tertidur. Ia tersenyum dan membelai pipinya dengan lembut. sementara mobil terus melaju.

"Dimana rumahmu?" tanya Ares tanpa melirik Naya, pandangannya lurus ke jalanan.

Naya menunjukkan alamat dan jalan yang mengarah pada perumahan tempatnya tinggal bersama suaminya. Rumah yang jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain berhimpitan, hanya terbatas bata saja dan halaman yang kecil.

"Tante seneng ya, lihat Yoyo?" kata Raya mencoba memecah kesunyian.

"Yoyo, siapa Yoyo?" tanya Naya heran.

"Yoni,.Tante, maksudnya?" jawab Raya sambil tertawa. Mereka baru saja kenal, tapi sudah terlihat akrab.

"Oh! Kalau tante punya anak, pasti sudah sama besarnya dengan Yoni!" kata Naya, sambil melirik anak kecil di sampingnya.

"Oh! Jadi, Tante belum punya anak?"

"Belum!"

"Oh!"

Tak membutuhkan waktu lama, Naya menghentikan mobil Ares dan mengatakan kalau mereka sudah sampai rumahnya.

"Terimakasih, Pak" kata Naya begitu turun dari mobil. Ares hanya mengangguk dan Raya tersenyum tipis. Ia yang sudah berinisiatif pada ayahnya untuk mengajak Naya ikut serta, saat ia melihat perempuan itu berdiri di jalanan dan terlihat sedang menunggu angkutan umum.

Saat Naya baru saja menginjakkan kaki di teras rumahnya, ada sebuah suara yang mengagetkan dirinya.

"Siapa itu tadi?" tanya sebuah suara dari belakang Naya, begitu mobil Ares telah menjauh.

"Bukan siapa-siapa. Jangan salah sangka! Orang itu cuman mengantarku pulang tadi, kebetulan kita searah!" kata Naya setelah menoleh kebelakang dan melihat Rudian--suaminya, berdiri di dekat motornya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hajime Nagumo

Hajime Nagumo

bukankah cemburu itu tandanya cinta

2021-12-14

10

El_Tien

El_Tien

gitu laki-laki ya...

2021-10-27

13

Suharnik

Suharnik

Jangan salah faham dulu Rudian, belum apa2 udah cemburu duluan

2021-10-27

14

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Kata Mertua
2 Eps 2. Salah Sangka
3 Eps 3. Mendahui Selingkuh
4 Eps 4. Ajumma! Panggilan Manis
5 Eps 5. Menikahinya 1
6 Eps 6. Menikahinya 2
7 Eps 7. Ibu Juga Wanita
8 Eps 8. Mungkin Salah Lihat
9 Eps 9. Dia Bukan Siapa-siapa
10 Eps 10. Menyelesaikan Masalahnya
11 Eps 11. Siapa Bertanggung Jawab
12 Eps 12. Mengatakan Soal Mahar
13 Eps 13. Jangan Mengatakannya
14 Eps 14. Sikap Yang Tak Pantas
15 Eps 15. Sesuatu Yang Harus Dipercaya
16 Eps 16. Sesuatu Yang Harus Dipercaya
17 Eps 17. Biar Dia Bersamaku
18 Eps 18. Dia Hamil
19 Eps 19. Cinta Sejati Apa?
20 Eps 20. Kejutan Di Rumah
21 Eps 21. Perasaan Tak Berarti
22 Eps 22. Beberapa Menit Di Ranjang
23 Eps 23. Cinta Wanita Biasa
24 Eps 24. Cinta Itu Kata Kerja
25 Eps 25. Cinta Itu Kata Kerja
26 Eps 26. Bukan Dia
27 Eps 27. Oh Sayang Sekali
28 Eps 28. Hak Yang Sama
29 Eps 29. Masih Menyukaimu
30 Eps 30. Cara Memandang Kebaikan
31 Eps 31. Apa Tidak Boleh?
32 Eps 32. Tentang Dia
33 Aps 33. Mengalah Itu Sederhana
34 Eps 34. Mengalah Itu Sederhana
35 Eps 35. Cinta Tidak Salah
36 Eps 36. Cinta Tidak Salah
37 Eps 37. Yola
38 Eps 38. Bukan Menggodanya
39 Eps 39. Berbuat Adil Itu Susah
40 Eps 40. Kamu Yang Bilang
41 Eps 41. Bukan Pebinor
42 Eps 42. Pulang
43 Eps 43. Salahkah Aku?
44 Eps 44. Dia Suamimu?
45 Eps 45. Dia Sakit Apa?
46 Eps 46. Menjaga Sikap
47 Eps 47. Itu Hakku
48 Eps 48. Maaf, Mbak
49 Eps 49. Batas Kesabaran
50 Eps 50. Batas Kesabaran
51 Eps 51. Boleh Berharap
52 Eps 52. Bimbang
53 Eps 53. Bimbang Juga
54 Eps 54. Hari Tenang
55 Eps 55. Mari Bercerai
56 Eps 56. Biarkan Aku Pergi
57 Eps 57. Dilema
58 Eps 58. Ibu Tiri Yang Lembut
59 Eps 59. Masih Ada Harapan
60 Eps 60. Kalau Suka Bilang Saja
61 Eps 61. Waktu Takkan Menunggu
62 Eps 62. Takdir Diantara Kita
63 Eps 63. Ini Tanah Sengketa!
64 Eps 64. Masa Tenggang
65 Eps 65. Apa Dia Tidak Melihatku?
66 Eps 66. Kemanusiaan Saja
67 Eps 67. Berdamai Dengan Keadaan
68 Eps 68. Berdamai Dengan Keadaan Lagil
69 Eps 69. Tidak Diharapkan
70 Eps 70. Hadiah Dariku
71 Eps 71. Pelakor
72 Eps 72. Modus
73 Eps 73. Hanya Mirip
74 Eps 74. Berlari Menjauh
75 Eps 75. Apa Kabar?
76 Eps 76. Pelakor Lagi
77 Eps 77. Kebiasaan Naya
78 Eps 78. Kita Tidak Sama
79 Eps 79. Tidak Mungkin Menghindar
80 Eps 80. Ternyata Dia Adalah
81 Eps 81. Jadi, Dia Adalah
82 Eps 82. Diujung Harapan
83 Eps 83. Lain kali
84 Eps 84. Ini Akhir Pekan
85 Eps 85. Eh, Saya
86 Eps 86. Dia Ibu Raya Dan Yoni
87 Eps 87. Papa Hilang
88 Eps 88. Pertanyaan Kapan
89 Eps 89. Ibu Untuk Anakku 1
90 Eps 90. Ibu Untuk Anakku 2
91 Eps 91. Ada Apalagi?
92 Eps 92. Aku Buru-buru
93 Eps 93. Turun Ranjang
94 Eps 94. Kenapa Kau Pergi
95 Eps 95. Dilain Waktu
96 Eps 96. Apa? Tidak Mungkin!
97 Eps 97. Kejutan Untuk Naya
98 Eps 98. Dimana Naya 1
99 Eps 99. Dimana Naya 2
100 Eps 100. Itu Bukan Cinta
101 Eps 101. Jaga Dia Dengan Baik
102 Eps 102. Kak Fanan
103 Eps 103. Rumah Mertua Indah
104 Eps 104. Villa Pantai Anyelir
105 Eps 105. Kau Yang Terakhir Untukku
106 Eps 106. Sebulan Kemudian
107 TAMAT
108 Cerita 1. Di Akhir Waktu 1
109 Di Akhir Waktu 2
110 Di Akhir Waktu 3
111 Di Akhir Waktu 4
112 Di Akhir Waktu 5
113 Di Akhir Waktu 6
114 Ceritaku 2. Shafa Dan Takdirnya
115 Shafa Dan Takdirnya
116 Shafa Dan Takdirnya
117 Shafa Dan Takdirnya
118 Shafa Dan Takdirnya
119 Cerita 3. Di Bayar Untuk Kerja Semalam
120 Dibayar Untuk Kerja Semalam
121 Dibayar Untuk Kerja Semalam
122 Dibayar Untuk Kerja Semalam
123 Dibayar Untuk Kerja Semalam
124 Cerita 4. Cinta Si Penyelamat
125 Cinta Si Penyelamat
126 Cinta Si Penyelamat
127 Cinta Si Penyelamat
128 Cerita 5. Silakan Ambil Dia
129 Silakan Ambil Dia
130 Silakan Ambil Dia
131 Silakan Ambil Dia
132 Cerita 6. Obrolan Hangat
133 Cerita 7. Kalina Dan Kadero
134 Kalina Dan Kadero
135 Kalina Dan Kadero
136 Cerita 8. Dimdim Dan Serulingnya
137 Dimdim Dan Serulingnya
138 Dimdim Dan Serulingnya
139 Dimdim Dan Serulingnya
140 Cerita 9. Obrolan Perempuan
141 Cerita 10. Obrolan Hangat Lagi
142 Cerita 11. Prahara Ninis
143 Prahara Ninis
144 Prahara Ninis
145 Cerita 12. Pertengkaran Antar Tetangga
146 Pertengkaran Antar Tetangga
147 Pertengkaran Antar Tetangga
148 Cerita 13. Mantan Pacarmu Telepon
149 Mantan Pacarmu Telepon
150 Mantan Pacarmu Telepon
151 Cerita 14. Gara-gara Telepon
152 Gara-gara Telepon
153 Gara-gara Telepon
154 Cerita 15. Jatah Belanja Harian
155 Jatah Belanja Harian
156 Cerita 16. Dendam Edi
157 Cerita 17. Kehidupan Baru Anne
158 Cerita 18. Kehidupan Raka
159 Cerita 19. Aku Dan Menantu
160 Aku Dan Menantu
161 Aku Dan Menantu
162 Kisah Sang Herbalis 1
163 Kisah Sang Herbalis 2
164 Kisah Sang Herbalis 3
165 Kisah Sang Terapis 4
166 Kisah Sang Terapis (Selesai) 5
167 Dia Yang Tertindas 1
168 Dia Yang Tertindas 2
169 Dia Yang Tertindas 3
170 Dia Yang Tertindas 4
171 Dia Yang Tertindas 5
172 Dia Yang Tertindas 6
173 Dia Yang Tertindas 7 (Selesai)
174 Cinta Yang Berubah 1
175 Cinta Bisa Berubah 2
176 Cinta Bisa Berubah 3
177 Cinta Bisa Berubah 4
178 Cinta Bisa Berubah 5
179 Cinta Bisa Berubah 6
180 Cinta Bisa Berubah 7
181 Cinta Bisa berubah 8
182 Cinta Untuk Berubah 9 (Tamat)
183 Tunangan Yang Tertukar 1
184 Tunangan Yang Tertukar 2
185 Tunangan Yang Tertukar 3
186 Tunangan Yang Tertukar 4
187 Tunangan Yang Tertukar 5
188 Tunangan Yang Tertukar 6
189 Tunangan Yang Tertukar 7 (Selesai)
190 Prahara Dua Wanita 1
191 Prahara Dua Wanita 2
192 Prahara Dua Wanita 3
193 Pertengkaran Biasa 1
194 Pertengkaran Biasa 2
195 Mimpi Dicintai 1
196 Mimpi Dicintai 2
197 Mimpi Dicintai 3
198 Mimpi Dicintai 4
199 Mimpi Dicintai 5
200 Mimpi Dicintai 6
201 Antara Benci Dan Cinta 1
202 Antara Benci Dan Cinta 2
203 Antara Benci Dan Cinta 3
204 Antara Benci Dan Cinta 4
205 Antara Benci Dan Cinta 5
206 Antara Benci Dan Cinta 6
207 Antara Benci Dan Cinta 7
208 Antara Benci Dan Cinta 8
209 Antara Benci Dan Cinta 9
210 Antara Benci Dan Cinta 10
211 Antara Benci Dan Cinta 11
212 Antara Benci Dan Cinta 12
213 Antara Benci Dan Cinta 13 (selesai)
214 Harapan Kosong 1
215 Harapan Kosong 2
216 Harapan Kosong 3
Episodes

Updated 216 Episodes

1
Eps 1. Kata Mertua
2
Eps 2. Salah Sangka
3
Eps 3. Mendahui Selingkuh
4
Eps 4. Ajumma! Panggilan Manis
5
Eps 5. Menikahinya 1
6
Eps 6. Menikahinya 2
7
Eps 7. Ibu Juga Wanita
8
Eps 8. Mungkin Salah Lihat
9
Eps 9. Dia Bukan Siapa-siapa
10
Eps 10. Menyelesaikan Masalahnya
11
Eps 11. Siapa Bertanggung Jawab
12
Eps 12. Mengatakan Soal Mahar
13
Eps 13. Jangan Mengatakannya
14
Eps 14. Sikap Yang Tak Pantas
15
Eps 15. Sesuatu Yang Harus Dipercaya
16
Eps 16. Sesuatu Yang Harus Dipercaya
17
Eps 17. Biar Dia Bersamaku
18
Eps 18. Dia Hamil
19
Eps 19. Cinta Sejati Apa?
20
Eps 20. Kejutan Di Rumah
21
Eps 21. Perasaan Tak Berarti
22
Eps 22. Beberapa Menit Di Ranjang
23
Eps 23. Cinta Wanita Biasa
24
Eps 24. Cinta Itu Kata Kerja
25
Eps 25. Cinta Itu Kata Kerja
26
Eps 26. Bukan Dia
27
Eps 27. Oh Sayang Sekali
28
Eps 28. Hak Yang Sama
29
Eps 29. Masih Menyukaimu
30
Eps 30. Cara Memandang Kebaikan
31
Eps 31. Apa Tidak Boleh?
32
Eps 32. Tentang Dia
33
Aps 33. Mengalah Itu Sederhana
34
Eps 34. Mengalah Itu Sederhana
35
Eps 35. Cinta Tidak Salah
36
Eps 36. Cinta Tidak Salah
37
Eps 37. Yola
38
Eps 38. Bukan Menggodanya
39
Eps 39. Berbuat Adil Itu Susah
40
Eps 40. Kamu Yang Bilang
41
Eps 41. Bukan Pebinor
42
Eps 42. Pulang
43
Eps 43. Salahkah Aku?
44
Eps 44. Dia Suamimu?
45
Eps 45. Dia Sakit Apa?
46
Eps 46. Menjaga Sikap
47
Eps 47. Itu Hakku
48
Eps 48. Maaf, Mbak
49
Eps 49. Batas Kesabaran
50
Eps 50. Batas Kesabaran
51
Eps 51. Boleh Berharap
52
Eps 52. Bimbang
53
Eps 53. Bimbang Juga
54
Eps 54. Hari Tenang
55
Eps 55. Mari Bercerai
56
Eps 56. Biarkan Aku Pergi
57
Eps 57. Dilema
58
Eps 58. Ibu Tiri Yang Lembut
59
Eps 59. Masih Ada Harapan
60
Eps 60. Kalau Suka Bilang Saja
61
Eps 61. Waktu Takkan Menunggu
62
Eps 62. Takdir Diantara Kita
63
Eps 63. Ini Tanah Sengketa!
64
Eps 64. Masa Tenggang
65
Eps 65. Apa Dia Tidak Melihatku?
66
Eps 66. Kemanusiaan Saja
67
Eps 67. Berdamai Dengan Keadaan
68
Eps 68. Berdamai Dengan Keadaan Lagil
69
Eps 69. Tidak Diharapkan
70
Eps 70. Hadiah Dariku
71
Eps 71. Pelakor
72
Eps 72. Modus
73
Eps 73. Hanya Mirip
74
Eps 74. Berlari Menjauh
75
Eps 75. Apa Kabar?
76
Eps 76. Pelakor Lagi
77
Eps 77. Kebiasaan Naya
78
Eps 78. Kita Tidak Sama
79
Eps 79. Tidak Mungkin Menghindar
80
Eps 80. Ternyata Dia Adalah
81
Eps 81. Jadi, Dia Adalah
82
Eps 82. Diujung Harapan
83
Eps 83. Lain kali
84
Eps 84. Ini Akhir Pekan
85
Eps 85. Eh, Saya
86
Eps 86. Dia Ibu Raya Dan Yoni
87
Eps 87. Papa Hilang
88
Eps 88. Pertanyaan Kapan
89
Eps 89. Ibu Untuk Anakku 1
90
Eps 90. Ibu Untuk Anakku 2
91
Eps 91. Ada Apalagi?
92
Eps 92. Aku Buru-buru
93
Eps 93. Turun Ranjang
94
Eps 94. Kenapa Kau Pergi
95
Eps 95. Dilain Waktu
96
Eps 96. Apa? Tidak Mungkin!
97
Eps 97. Kejutan Untuk Naya
98
Eps 98. Dimana Naya 1
99
Eps 99. Dimana Naya 2
100
Eps 100. Itu Bukan Cinta
101
Eps 101. Jaga Dia Dengan Baik
102
Eps 102. Kak Fanan
103
Eps 103. Rumah Mertua Indah
104
Eps 104. Villa Pantai Anyelir
105
Eps 105. Kau Yang Terakhir Untukku
106
Eps 106. Sebulan Kemudian
107
TAMAT
108
Cerita 1. Di Akhir Waktu 1
109
Di Akhir Waktu 2
110
Di Akhir Waktu 3
111
Di Akhir Waktu 4
112
Di Akhir Waktu 5
113
Di Akhir Waktu 6
114
Ceritaku 2. Shafa Dan Takdirnya
115
Shafa Dan Takdirnya
116
Shafa Dan Takdirnya
117
Shafa Dan Takdirnya
118
Shafa Dan Takdirnya
119
Cerita 3. Di Bayar Untuk Kerja Semalam
120
Dibayar Untuk Kerja Semalam
121
Dibayar Untuk Kerja Semalam
122
Dibayar Untuk Kerja Semalam
123
Dibayar Untuk Kerja Semalam
124
Cerita 4. Cinta Si Penyelamat
125
Cinta Si Penyelamat
126
Cinta Si Penyelamat
127
Cinta Si Penyelamat
128
Cerita 5. Silakan Ambil Dia
129
Silakan Ambil Dia
130
Silakan Ambil Dia
131
Silakan Ambil Dia
132
Cerita 6. Obrolan Hangat
133
Cerita 7. Kalina Dan Kadero
134
Kalina Dan Kadero
135
Kalina Dan Kadero
136
Cerita 8. Dimdim Dan Serulingnya
137
Dimdim Dan Serulingnya
138
Dimdim Dan Serulingnya
139
Dimdim Dan Serulingnya
140
Cerita 9. Obrolan Perempuan
141
Cerita 10. Obrolan Hangat Lagi
142
Cerita 11. Prahara Ninis
143
Prahara Ninis
144
Prahara Ninis
145
Cerita 12. Pertengkaran Antar Tetangga
146
Pertengkaran Antar Tetangga
147
Pertengkaran Antar Tetangga
148
Cerita 13. Mantan Pacarmu Telepon
149
Mantan Pacarmu Telepon
150
Mantan Pacarmu Telepon
151
Cerita 14. Gara-gara Telepon
152
Gara-gara Telepon
153
Gara-gara Telepon
154
Cerita 15. Jatah Belanja Harian
155
Jatah Belanja Harian
156
Cerita 16. Dendam Edi
157
Cerita 17. Kehidupan Baru Anne
158
Cerita 18. Kehidupan Raka
159
Cerita 19. Aku Dan Menantu
160
Aku Dan Menantu
161
Aku Dan Menantu
162
Kisah Sang Herbalis 1
163
Kisah Sang Herbalis 2
164
Kisah Sang Herbalis 3
165
Kisah Sang Terapis 4
166
Kisah Sang Terapis (Selesai) 5
167
Dia Yang Tertindas 1
168
Dia Yang Tertindas 2
169
Dia Yang Tertindas 3
170
Dia Yang Tertindas 4
171
Dia Yang Tertindas 5
172
Dia Yang Tertindas 6
173
Dia Yang Tertindas 7 (Selesai)
174
Cinta Yang Berubah 1
175
Cinta Bisa Berubah 2
176
Cinta Bisa Berubah 3
177
Cinta Bisa Berubah 4
178
Cinta Bisa Berubah 5
179
Cinta Bisa Berubah 6
180
Cinta Bisa Berubah 7
181
Cinta Bisa berubah 8
182
Cinta Untuk Berubah 9 (Tamat)
183
Tunangan Yang Tertukar 1
184
Tunangan Yang Tertukar 2
185
Tunangan Yang Tertukar 3
186
Tunangan Yang Tertukar 4
187
Tunangan Yang Tertukar 5
188
Tunangan Yang Tertukar 6
189
Tunangan Yang Tertukar 7 (Selesai)
190
Prahara Dua Wanita 1
191
Prahara Dua Wanita 2
192
Prahara Dua Wanita 3
193
Pertengkaran Biasa 1
194
Pertengkaran Biasa 2
195
Mimpi Dicintai 1
196
Mimpi Dicintai 2
197
Mimpi Dicintai 3
198
Mimpi Dicintai 4
199
Mimpi Dicintai 5
200
Mimpi Dicintai 6
201
Antara Benci Dan Cinta 1
202
Antara Benci Dan Cinta 2
203
Antara Benci Dan Cinta 3
204
Antara Benci Dan Cinta 4
205
Antara Benci Dan Cinta 5
206
Antara Benci Dan Cinta 6
207
Antara Benci Dan Cinta 7
208
Antara Benci Dan Cinta 8
209
Antara Benci Dan Cinta 9
210
Antara Benci Dan Cinta 10
211
Antara Benci Dan Cinta 11
212
Antara Benci Dan Cinta 12
213
Antara Benci Dan Cinta 13 (selesai)
214
Harapan Kosong 1
215
Harapan Kosong 2
216
Harapan Kosong 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!