Pisau Perak Part 2

*### Sekilas Pemberitahuan Mengenai Pisau Perak Part 2*

*Kepada Pembaca Yang Terhormat Konten di bawah ini mengandung Unsur Kekerasan dan Penganiayaan.

Penulis Meminta Maaf atas Ketidaknyaman nya ketika membaca konten tersebut.

Atas perhatian nya Penulis mengucapkan Terima Kasih*

Ziana mendapati Pemabuk itu Terbaring pingsan karena mabuk berat.

Ketika Ziana mendekati pria mabuk itu terdengar langkah kaki dan terdengar langkah kaki itu semakin mendekat dengan hati-hati Ziana menyelipkan badan dan bersembunyi di balik bayangan rumah.

""astaga..!" kalau bukan tuan Goldi siapa lagi pemabuk terkenal di desa ini " kata salah seorang petugas keamanan sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Aku harap pecandu ini tidak membuat keributan lagi" sambung teman petugas lainya.

setelah menemukan tuan goldi kedua petugas keamanan itu mengangkat tuan Goldi membantu nya berdiri, dan menopang tuan goldi agar bisa berjalan dengan baik.

"ugh.. berat juga badan mu pak"

"ayo kita akan mengantarkan mu pulang"

"bantulah kami dengan menggerakan kedua kaki mu pak !" tegur petugas keamanan itu.

Ketika Ziana melihat mereka menopang dan membawa tuan Goldi pergi, Ziana pun mengendap-endap mengikuti arah pergi nya Petugas keamanan dan Tuan Goldi.

Saat dalam perjalanan Ziana mengendap-endap dengan hati-hati. baju putih yang di pakai untuk menutupi kepala nya membuat Ziana terlihat seperti hantu kecil yang berlarian kesana kemari.

Zania mencoba untuk melewati Penjaga yang berada di tengah perempatan jalan.

sang penjaga tampak sibuk mengunyah roti isi nya sambil berdiri.

Petugas yang menopang tuan Goldi mulai berbelok arah dan membuat Zania ketinggalan.

Namun Zania tidak habis akal. dengan mengambil kerikil Zania melemparkannya dan mengenai sebuah ember alumunium.

Ember tersebut jatuh dan membuat petugas berpaling menuju arah bunyi, untuk mengecek sumber keributan.

Zaniah yang gesit berlari menyambar petugas keamanan yang berfokus ke arah sumber bunyi.

"Siapa itu?" teriak Salah satu petugas lain yang melihat Ziana berlari.

Ziana berhenti sejenak..

"haah? hiks.. sepertinya cuma perasaan ku saja, tapi serius aku melihat kain putih yang menyeberang begitu cepat hiks"

Ziana menghembuskan napas lega melanjutkan lari nya agar bisa menyusul Ketinggalannya.

Ketika Ziana hampir kehilangan arah, tuan Goldi muntah dan suara nyaring nya mengeluarkan muntah itu terdengar begitu keras dan jelas sejauh 1 blok kedengarannya.

Dan Ziana pun segera bergegas mengikuti sumber suara berhasil menemukan tuan Goldi dan petugas Namun tiba tiba di sebuah lorong gelap tempat Ziana mengendap-endap terdengar suara geraman anjing.

*grrrh...grrhh...grrhh*

Ziana berjalan mundur pelan-pelan ke belakang hingga tersandar di tembok rumah.

Anjing itu semakin mendekat..

Ziana mengepalkan tinju nya dan bersiap untuk bertahan..

Namun ketika anjing itu mendekatinya..

ekor aniing itu berkibas-kibas dan anjing itu hanya menjilat jilat tangan Zania dan mengendus-endus tangan Zania.

Zania yang tadi nya siaga meletakan tangan nya di atas tangan anjing itu dan mengelus-elus kepala anjing itu.

Anjing itu senang dan meloncat keatas dan menjilat wajah Zania.

Zania pun tertawa geli.

"sshh sshh ssh" kata Zania sambil menaruh jari telunjuk nya di hadapan bibir.

Zaniah menengok keluar lorong dan melihat tuan Gokdi sudah setengah jalan kedepan menjauhi nya

Zania mengayun-ayunkan tangan nya menunjuk ke arah depan sambil menyuruh anjing itu pergi.

" pergilah pulang... cepat" bisik Zania

*rufh* *suara gonggongan kecil*

Anjing itu pun berlari meninggalkan Zania.

Mereka pun berpisah dan kemudian Zania pun dengan Cepat menyusul tuan Goldi dan penjaga.

Tampaklah ketika mereka berbelok di tikungan terakhir rumah tuan Goldi.

"oii Pak Goldi.. di mana kunci mu" tanya salah seorang petugas.

"aah tuan-tuan.. hik.. ada di.. hik saku baju ku di bagian kanan" jawab tuan Goldi dengan suara yang berat.

Petugas yang mengambil kunci di saku tuan Goldi pun mulai membuka pintu rumah tuan goldi.

Zania yang gesit sudah berdiri di belakang mereka tanpa bersuara sedikit pun..

*klik* *suara pintu terbuka*

Pintu kayu itu di dorong dan mereka menggotong tuan Goldi kedalam.

Dan kedua penjaga itu menaruh tuan Goldi di ruang makan.

"Tuan Goldi yang kau lakukan ini adalah tindakan yang tidak sepatut nya, Mabuk di saat bertugas adalah tindakan kriminal dan seharusnya anda kami tahan..."

"Hiks... sstt sstt.. ambil ini jangan Sungkan hiks.." potong tuan Goldi Sambil mengeluarkan 10 lembar Uang Pecahan 100 dolar dan menyodorkan ke saku petugas.

"uhuuk.. tapi karena kami menghormati anda sebagai salah satu Pembuat Minuman keras no.1 di desa kami, dan pebisnis terhormat.. kami hanya akan memberikan anda peringatan tuan Goldi" Jawab Petugas tersenyum Sambil menekan Uang agar bisa masuk seutuhnya dalam saku.

"hik.. ayoo tuan tuan.. kita minum lagi hik" ajak tuan goldi

"Maaf atas kelancangan kami tuan Goldi, kami harus kembali agar kepala Desa tidak memecat kami karena Kedapatan mabuk-mabukan saat bertugas" jelas petugas keamanan.

"hik.. terserah.. hik.. aku akan mabuk.. hik.. sampai pusing.. dan tertidur seperti bayi hik" kata tuan Goldi

Kedua petugas itu keluar dari rumah dan menutup pintu..

Namun satu hal yang tidak mereka ketahui adalah Ziana sudah berada di dalam rumah tuan Goldi sejak mereka sibuk bercakap-cakap.

Tuan Goldi sang pecandu mengambil sebotol anggur merah membuka penutupnya dan meminum langsung dari botol anggur itu.

seteguk botol anggur terakhir membuat Tuan Goldi terhuyung-huyung dan akhirnya tertidur di atas meja.

Ziana melihat kesempatan itu ..

mendekati tuan Goldi dan menatap sejenak Tuan Goldi..

Tiba-tiba Ziana teralihkan dengan Kilauan dari pantulan Cahaya yang berasal dari Pisau Perak yang di tancapkan di atas Daging ham setengah terpotong.

Ziana menuju tempat pisau itu dan mencabut nya.

Kursi kayu di samping meja makan tempat tuan Goldi tertidur di tarik Ziana ke arah belakang tempat duduk tuan Goldi mengaturnya agar sejajar satu dengan lainnya.

Ziana memanjat kursi itu berdiri di atas nya..

tepat di hadapannya leher tuan Goldi yang tidak terlindungi apa pun.

Sambil memegang Pisau dengan kedua tangan nya..

Ziana mengangkat tangannya keatas..

dan mengayunkan tangannya kebawah dengan kecepatan penuh..

Pisau di tangan Ziana tertancap di leher tuan Goldi.

"aakhhh !!!"

Ziana menggunakan berat tubuh nya untuk menjaga agar kepala tuan goldi tetap tertindih di atas meja dan dengan sekuat tenaga menekan pisau semakin ke dalam menembus leher tuan goldi...

memutar-mutarkan pisau perak itu..

ke kiri dan ke kanan..

menusuk nusuk leher tuan Goldi mengiris iris leher tuan goldi..

Hingga kepala tuan goldi hampir putus karena sobekan di leher yang cukup lebar..

Tuan goldi yang mabuk berat tidak dapat melakukan perlawanan, tumpuan kepala tuan goldi yang di tekan dengan badan Ziana membuat dia tidak berdaya.

Darah yang keluar mengalir memenuhi meja..

menetes turun ke lantai dan membanjiri ruangan dapur itu dengan darah segar.

Sekujur tubuh Ziana di penuhi dengan darah

wajah hingga kaki..

baju dan celana nya..

Pada malam itu Ziana kecil bermandikan darah merah segar.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!