Pisau Perak

Malam yang sunyi senyap dengan hawa dingin yang berhembus dari pegunungan, di selimuti dengan kabut yang cukup tebal membuat seluruh warga desa memilih untuk menghangatkan diri di rumah mereka masing-masing.

Tepat setelah makan malam selesai di kediaman tuan dan nyonya smith, mereka akan segera menuju ke kamar tidur untuk beristirahat namun terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras, membuat kedua pasangan ini bertanya-tanya kenapa di tengah malam seperti ini ada yang ingin bertamu...

"Permisi... tuan smith"

"Tuan smith.. apakah kau masih terjaga?"

*Klik* *suara pintu di buka*

Tampak dari luar 3 orang bertubuh gagah dan kuat berdiri dan menyapa...

"Ah tuan smith, selamat malam, maafkan kami karena sudah mengganggu malam kalian" kata petugas keamanan desa

"Oh pak petugas, selamat malam, mari silahkan masuk dulu kita lanjutkan percakapan ini di dalam saja, di luar sangatlah dingin" tawar tuan smith

"Terima kasih atas ramah tamah nya tuan smith.. tapi.. tanpa mengurangi rasa hormat.. kami hanya datang dan ingin menyampaikan kabar Darurat desa.. dan kepala desa meminta supaya kami mengumpulkan dan mengundang secara sukarela tiap kepala keluarga yang ada untuk menghadiri Rapat Darurat singkat di balai desa malam ini..

Apa tuan smith bersedia?" tanya petugas.

Tuan smith membalikan badan dan melihat isterinya, sambil memegang pundak istrinya dengan kedua tangan tuan smith berkata dengan pelan...

"Aku akan segera kembali, pergilah ke kamar Ziana temanilah dia, dan jangan membuka pintu jika ada orang yang tidak di kenal mengetuk , aku akan membawa kunci cadangan, tidur lah duluan jika aku belum kembali sebelum jam 11 malam.." perintah tuan smith

"Pakailah jaket tebal ini sayang, di luar sangatlah dingin" kata nyonya smith sambil memberikan jaket bulu domba dan membantu memakaikannya.

"Terima kasih sayang, aku pergi dulu" sambil mengecup dahi istri nya tuan smith berpamit dan pergi.

Nyonya smith segera pergi memeriksa kamar Ziana yang berada di lantai dua dan tampak Ziana sedang duduk di dekat jendela yang tertutup sambil menengok kebawah dan melihat tuan smith dan rombongan nya berjalan menjauhi rumah..

"Papa mau kemana mah?" tanya Ziana sambil memeluk kedua lutut kaki nya.

"Papa akan pergi ke balai desa, Kepala desa membutuhkan nya sayang" kata nyonya smith sambil merangkul badan Ziana

Setelah rombongan tuan smith berjalan cukup lama mereka pun tiba di balai desa.

Letak dan jarak balai desa dari rumah tuan Smith sekitar kurang lebih 500 meter jauh nya dan waktu yang di habiskan saat berjalan kaki menuju balai desa kurang lebih 10 menit.

Saat tuan smith dan rombongan nya tiba di balai desa, tempat itu sudah cukup ramai dengan beberapa anggota kepala keluarga.

Mereka pun masuk dan di persilahkan untuk mengambil secangkir teh hangat yang sudah di sediakan di meja prasmanan.

Kepala desa berjalan menuju podium dan akan segera memulai Rapat darurat Desa.

*cek mic satu*

*cek mic satu*

"Selamat Malam tuan-tuan dan selamat datang di balai desa, pertama-tama saya Selaku kepala desa, ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besar nya karena telah mengganggu waktu tuan-tuan yang berharga, dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada para kepala keluarga yang mau menyempatkan diri untuk memenuhi panggilan rapat darurat ini...

" Sambil menghangatkan diri dengan secangkir teh yang sudah tersedia, mohon dengarkanlah dan simaklah baik-baik...

"Kabar duka telah sampai di kediaman keluarga Walles, anaknya yang bernama Rojer yang di kabarkan hilang 1 minggu yang lalu, di temukan sudah tidak bernyawa lagi, lokasi tempat penemuan Mayat anak malang ini tidak jauh dari lokasi tempat dia bermain...

"Dan baru-baru ini, dua orang anak di nyatakan hilang dan belum kembali sampai sekarang..

"Di samping saya adalah seorang dokter yang bertugas di klinik desa, yang sudah tidak asing lagi melayani desa ini dengan sepenuh hati akan menjelaskan sedikit penemuan nya kepada kita, silahkan Dokter Ron.

"terima kasih Pak Kepala Desa.. saya tidak akan berbicara panjang lebar dan akan meringkas nya sebaik mungkin..

" Turut berduka kepada Keluarga walles atas berpulangnya Rojer Walles yang merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri keluarga walles..

"Semoga keluarga di beri ketabahan dan penghiburan atas kepergian anak nya yang begitu sangat muda..

"Hasil dari observasi dan otopsi yang saya lakukukan terhadap anak Rojer sangatlah mengejutkan...

" di area tengkorak anak Rojer terdapat banyaknya retakan yang tertutup membuat banyak tulang tengkorak nya mengalami deformitas atau terpisah dari tempat asalnya..

"dugaan para petugas keamanan desa yang menemukan mayat anak rojer adalah anak ini terjatuh dari atas bukit yang curam..

"namun tidak dengan pendapat ku..

" kaki dari anak rojer, memanglah patah.. dan luka dari patahan tersebut sangatlah terlihat jelas.. atau dalam istilah medis "Open Fracture"..

"tetapi kepala anak Rojer mendapatkan hantaman yang berulang-ulang dari benda yang tumpul..

"Sehingga hasil dari pengamatan ku adalah..

"Rojer.. Anak yang malang ini... di bunuh setelah dia terjatuh dari ketinggian..

"Tindakan ini adalah brutal dan kejam..

"Siapa pun yang melakukan nya adalah orang yang pengecut, tidak berperasaan, dan gila..." tegas Dokter Ron dengan amarah

Seluruh Kepala keluarga yang hadir saling berbisik-bisik satu dengan lainya dan seisi ruangan menjadi gaduh..

"Harap tenang..!"

"Harap tenang..!"

Kata kepala desa menenangkan seisi ruangan..

"Terima Kasih Dokter Ron atas penyampaian nya..

"Ini adalah kejadian yang belum pernah terjadi di desa ini..

"Siapa pun pelaku nya..

"Dia akan di hukum dengan berat di penjara kota.

"Yang saya dengar dari mantan narapidana yang pernah saya temui...

"Penjara Kota adalah tempat yang mengerikan bagi seluruh penjahat yang pernah masuk ke penjara itu...

"Oleh sebab itu.. tuan-tuan sekalian.. Mulai besok aku akan mengeluarkan Jadwal jaga malam khusus para pria yang akan berpatroli mengelilingi desa dan jika menemukan Penyintas, Pendaki, atau siapa pun yang mencurigakan dan bahkan yang tidak di kenal Nama dan tempat tinggal dan bukan dari warga desa harap segera membawanya ke kantor keamanan desa agar di periksa lebih lanjut..

"Jika kejadian ini bertambah buruk saya terpaksa akan Memanggil Pihak Keamanan Kota untuk mendatangkan Detektif terbaiknya dan melakukan penyelidikan di desa kita"

"Saya pikir hanya itu yang bisa sampaikan..

"Saya persilahkan tuan-tuan sekalian untuk kembali pulang dan jangan lah lupa untuk mengunci pintu rumah kita..

"Kita adalah kepala keluarga..

"Maka keselamatan seisi rumah kita adalah tanggup jawab kita sebagai kepala keluarga..

"Sekian dari Saya..

"Selamat malam..

"Selamat beristirahat..

"Jaga Diri jaga keselamatan Jagalah Keluarga kita"

*Seluruh seisi ruangan bertepuk tangan*

Dan selesailah rapat singkat yang di adakan di balai desa. Seluruh kepala keluarga yang hadir pulang ke rumah mereka masing-masing.

Begitu juga dengan tuan Smith yang sudah tiba di rumah, mendapati istri nya belum tidur kemudian tuan Smith mengambil waktu sejenak untuk menceritakan kejadian yang menimpa keluarga Walles...

"Kapan waktu jaga malam mu sayang?" tanya nyonya smith.

"Besok sayang.. Berjanjilah pada ku untuk selalu waspada.. aku tidak akan memafkan diriku jika terjadi sesuatu kepada mu.. atau Zania" jawab tuan smith sambil memeluk istri nya erat.

keesokan hari nya beberapa warga desa mempersiapkan diri untuk melaksanakan jaga malam hari pertama.

Tuan Smith memilih untuk tinggal di rumah menemani istri nya dan mengajak istri nya untuk melalukan latihan dasar menggunakan Senapan.

"Sayang aku rasa ini terlalu berlebihan" kata nyonya Smith resah

"Tidak apa-apa sayang.. latihan ini akan sangat berguna bagimu.. aku tidak meminta-minta.. tapi jika aku tidak mampu melindungi kita atau berhasil di kalahkan, maka kau adalah pertahanan terakir di rumah kita istri ku." Jawab tuan smith dengan serius

"luruskan lengan..

"lebarkan kuda kuda..

"bukalah kedua mata..

"kunci dari akurasi agar tepat sasaran adalah nafas..

"hembuskanlah nafas dan tariklah pelatuknya saat kau sudah siap sayang".. jelas tuan Smith

"hhuuup... haaa... huupp haa"

Nyonya smith menarik nafas dan menghembuskan nafas.. berkonsentrasi dan menarik pelatuk..

*Cttasssh* *bunyi letusan senapan*

"wow.. lihat itu.. ehem.. turunkan senapannya istri ku"

"hehehe maaf..."

"pelurunya memang tidak mengenai botol.. tapi lubang di samping kayu tempat mendarat peluru nya hanya berjarak 3cm dari target.. harus ku akui kau sepertinya mempunyai bakat menembak..

mau menggantikan ku menjadi pemburu?

"heh !"

"bercanda sayang.. bercanda.." teruslah berlatih sayang, habiskanlah peluru latihan nya aku harus melaporkan Diri ke balai desa dan mengisi absensi" kata tuan smith sambil mengecup dahi istrinya dan berjalan pergi

"Ziana...

"kau di situ sayang..?

"iah mamah.. aku di sini.. di belakang mamah...

"lagi apa sayang dedek ku?" tanya nyonya smith sambil mengokang senjata dan mengarahkannya ke botol target.

"lagi main sama belalang nih mamah" jawab lugu Ziana.

*ctass*

*ciklik*

*ctass*

*ciklik*

"jangan jauh-jauh ya sayang" kata nyonya smith sambil menarik pelatuk.

*ctass*

*ciklik*

"iah mamah" teriak Ziana mengimbangi suara letusan senapan

Siang pun berganti petang. Tuan Smith, nyonya Smith dan Ziana sedang duduk dan menikmati hidangan makan malam mereka.

"Jam berapa sayang bertugas?" tanya nyonya smith

"di surat undangan mengatakan jam 08.00 tepat... lokasi tempat patroli ku adalah area Pasar desa dan klinik desa.. aku akan berangkat pukul 7:30"

jawab tuan smith memperjelas.

"okeh.. sepertinya aku harus bergegas.. dan seperti biasa makanan nya enak sayang much" kata tuan Smith sambil mengecup pipi nyonya Smith dan berjalan ke dapur.

Nyonya Smith berdiri di samping pintu keluar rumah dengan Ziana di samping nya untuk berpamitan.

"Jagalah diri kalian ya.. Aku sudah membeli peluru tajam dan mengisi senapannya, jauhkan dari Ziana tapi sebelum tidur letakan senapan nya di sebelah kasur.. jangan lah ragu untuk menarik pelatuk nya..

" dan untuk Ziana.. jangan larut tidur nya ya syg"

"Sampai ketemu besok.. dadah.."

Tuan Smith pun beranjak menuju balai desa.

"ayok dedek waktu nya tidur.. malam ini kamu tidur di kamarnya mamah ya.." kata nyonya smith

Waktu pun berganti menjadi tengah malam tepat nya pukul 00.00 beberapa petugas patroli desa tampak melakukan pekerjaan mereka di iringi dengan meminum minuman berakohol.

Salah satu dari petugas sukarela itu sangatlah mabuk berat dia berjalan terhuyung-huyung sambil meneguk minumannya dan bernyanyi dengan suara nyaring.

sampai suatu ketika dia berjalan menghampiri rumah tuan Smith dan berusaha untuk menerobos paksa pintu rumah tuan Smith..

Zania yang terbangun keluar dari kamar nyonya smith tanpa membangunkan nyonya smith terlebih dahulu.

ia berjalan menuju ruang tamu dan melihat gagang pintu yang tampak ingin di buka paksa.

Ziana yang penasaran siapa yang berani mencoba menerobos pintu melihat ke jendela..

Dan pemabuk itu mendapati Zania yang sedang menoleh di balik jendela..

Pemabuk itu mengetok-ngetok jendela menatap Ziana dan berteriak...

"hik... heeii.. hikk.. gadis kecil yang manis.. bukalah pintu ini.. hikk.. paman punya permen loh.. hik" kata pemabuk itu sambil terhuyung-huyung

pintu rumah tuan smith terus di paksa untuk di buka.

terbangunlah nyonya Smith karena suara kegaduhan di depan rumahnya.

"Ziana.. dedek?"

Nyonya smith bergegas keluar dari kamar dan berlari ke ruang tamu..

"Ziana.. dedek.. kemarii.. jangan berdiri di situ.."

nyonya smith memanggil ziana

"Siapa di sana..!"

"Pergilah.. ini bukan rumah mu !"

"hiks.. biarkan aku masuk hiks.." teriak kencang pemabuk itu sambil mencoba untuk menerobos paksa pintu rumah tuan Smith

nyonya smith mengambil senapan mengokangnya dan berteriak..

"siapa pun yang ada di luar sana, aku punya senjata dan jangan memaksakan ku untuk menembakan nya" ancam nyonya smith

"hiks.. biarkan aku masuk.. hiks.. cepaatt buka pintu nya hiks..

nyonya smith mengangkat senapanya dan membidiknya keatas dan menembakan nya ke arah di bagian paling atas pintu dan menyebabkan lubang dua lubang kecil di atas pintu nya.

*cklik*

*ctass*

*cklik*

*ctass*

"oohh wow.. hiks wow.. hiks.. okeh okeh.. aku paham.. hiks aku paham.. hiks.." teriak pemabuk itu ketakutan

"pergilah !!! sebelum aku memecahkan kepala mu" teriak nyonya smith dengan marah

Suasana menjadi hening seketika. nyonya smith melihat keluar Jendela dan mendapati pemabuk itu berjalan menjauhi rumah dan keluar dari halaman.

"Sayang dedek.. kamu takut?" tanya nyonya Smith khawatir

Ziana hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"kamu tidur sendiri di kamar mamah yah sayang? mama mau tidur di ruang tamu, mau jaga-jaga, kalau ada orang mabuk datang ke rumah kita lagi mamah tidak akan segan melukai mereka" kata nyonya smith sambil memeluk Ziana

"ayok sayang masuk... tidur yang nyenyak ya"

setelah memastikan Ziana tertidur di kamar nyonya smith, ia pun duduk di sofa dengan senapan yang di sandarkan di samping sofa tempat ia duduk.

tiba-tiba Ziana membuka mata nya. bangun dari tempat tidur menuju ruang tamu mengecek keadaan nyonya Smith.

melihat Nyonya Smith yang sudah tertidur...

Ziana bergegas sambil menutupi kepala ya dengan baju yang di ambil di lemari pakaiannya..

membuka kaca jendela kamar nyonya smith meloncat keluar rumah dan mengejar orang mabuk itu..

dari kejauhan orang mabuk itu masih terlihat jelas

Ziana pun mengikuti nya dengan mengendap-endap menyusuri bayang-bayang bangunan rumah Desa itu melewati beberapa penjaga dengan gesit tanpa ketahuan.

pemabuk itu pun berhenti di tengah pertigaan jalan desa dengan terhuyung-terhuyung dan kemudian terjatuh pingsan...

Ziana mendekati nya....

Bersambung

Terpopuler

Comments

aseknyaaa

2023-03-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!