...Keputusasaan...
...-------------------------------------------------------------------------------------...
"Teng. . .ting. . .teng. . .tong. . "
Bel pulang sekolah pun berbunyi, Kazehaya segera berlari menuju bangunan kosong di dekat sekolah, yang ditunjukan oleh Kudo.
"Tap. . .tap. . .tap. . ."
"hhhhh. . .hhhh. . .hhhh," dengan nafas terengan-engah Kazehaya melihat-lihat keadaan sekitar, dia pun masuk kedalam bangunan gedung kosong itu.
Kaze berteriak.
"Hoe, dimana kamu kudo!"
"Hahahahaha, akhirnya kau datang juga, Kazehaya!" Kudo pun muncul dibalik tembok.
Kaze menengok ke arah Kudo.
"Apa maumu kudo, apa kau mau membalas dendam kepadaku, kalau begitu, cepat selesaikan sekarang!"
"Prok. . .prok. . .prok," tiba-tiba kudo menepuk tanganya.
Semua preman-preman pun muncul, teryata kudo sudah mengupulkan preman-preman itu.
Kaze pun terkejut.
"Cih! Kenapa kamu megumpulkan mereka semua! apa kamu takut melawanku kudo?!"
Kudo menyeringai.
"Hahahaha, ini baru sebagian dari rencanaku, semuanya serang dia!"
Kudo menyuruh semua preman untuk menyerang Kaze.
Kaze langsung melawan mereka semua.
"Banyak sekali, ini buruk!"
"Plaaakkkkkkk" kaze menumbangkan satu persatu preman-peman itu.
"Plaaakkkkkk," Kaze terkena pukulan salah satu Preman itu.
Kaze mengelap darah yang keluar didekat mulut sembari berpikir.
"Cih! Aku tidak bisa menahan semunya!"
"hhhhh. . .hhhh. . .hhhh. . ." nafas Kaze teregah-engah.
"Jrottttttttt, uhukkkkkkkkk," Kaze terkena tendangan dan terpental.
Kaze kesakitan sembari memegangi perutnya.
"Cih! Aku sudah tidak punya tenaga lagi!"
Kudo menyeringai.
"Hee! Cepat ikat dia!"
Kazehaya di ikat dan dipukuli oleh Kudo.
Kaze sudah babak belur dia menatap Kudo.
"Apa kau sudah puas Kudo, cepat lepaskan Aku dan jangan ganggu Yuki lagi!"
Kudo tertawa.
"Hahahah, kesenagan baru akan dimulai, mana ponselmu," Kudo mengambil Ponsel Kaze didalam sakunya, dia menyeringai, "Aku akan memamanggil Yuki kesini hee!"
Kaze meninggikan suaranya.
"Kamu!! apa yang akan kau lakaukan Kudo!! Sialan!"
Kudo menelpon Yuki dari ponsel Kaze.
Aku sedang berjalan pulang dengan Yuzuke dan Kakak, tiba-tiba ponselku berbunyi.
"Telelet. .telelet. .telelet. ."
Aku menghentikan langkah kakiku dan segera mengambil Ponselku didalam tas, "Sebentar Yuzuke Aku mau angkat telpon dulu!"
"Hallo! Kazehaya kun!"
"Yuki chan, apa kabarmu!"
Aku terkejut setelah mendengar suara ini, ini bukan suara Kaze, "Siapa!!"
"Aku kudo, Yuki chan, kalau kamu ingin Kazehaya selamat datanglah ke bangunan kosong di dekat Sekolah sendirian, kalau kamu membawa teman atau memanggil Polisi, Aku akan menghabisi Kazehaya, cepatlah waktumu tidak banyak Yuki chan, hahaha?"
"Tot. .tot. .tot" Kudo menutup teleponya.
Yuzuke memandangku yang sedang gelisah, "Siapa Yuki? ada apa? mukamu sangat serius sekali!"
Aku tersenyum Kaku.
"Ahahaha, Ano Yuzuke maaf, Aku baru ingat ada janji dengan Nao, kamu dan kakak pulang saja duluan, tidak usah khawatir, Aku nanti pulang bareng Nao!"
Yuzuke memegang dagunya.
"Begitu ya!"
"Sudah ya jaa!" Aku melambaikan tanganku.
"Yuki, pulangnya jangan telat," seru Akira.
"Baiklah Onii-chan!"
Aku berjalan pelan-pelan menuju bangunan yang dibilang oleh Kudo dan akhirnya sampai, Aku melihat Kazehaya yang sudah babak belur, Aku terkejut dan segera berlari menghampirinya.
"Yuki kenapa kamu kesini cepat pergi, tinggalkan Aku saja," pinta Kaze.
"Tunggu dulu," teriak kudo.
Aku menghentikan langkah kakiku dan menengok ke arah Kudo.
Kudo menyeringai.
"Yuki chan, kenapa kamu lama sekali, aku hampir saja membunuhnya loh!"
Aku meninggikan suaraku.
"Kudo kun, cepat lepaskan Kaze! kumohon!"
Kudo tersenyum jahat.
"Aku akan melepaskannya, tapi ada syaratnya, bukalah Bajumu cepat Aku ingin melihatmu tidak memakai Baju!"
Mendengar kata-kata Kudo Kaze sangat kesal.
"Sialan! apa yang kau katakan Bajingan!"
Kaze menatapku.
"Yuki jangan lakukan itu, Aku mohon!"
"Diamlah!! Plakkkk," Kudo memukul Kaze, "Yuki lihatlah ini, kalau kamu tidak membuka Bajumu Aku akan memukulnya lagi, cepatlah!"
Aku mengepalkan tanganku sembari berpikir.
"Cih! apa yang harus Aku lakukan!"
Aku sudah tidak punya pilihan lagi, kalau Aku tidak menuruti kemauan Kudo, Kaze Akan memukulnya lagi, Aku tidak mau itu terjadi, Aku sudah memutuskanya.
Aku berkata dengan serius.
"Baiklah akan Aku lakukan!"
Kaze langsung berteriak.
"Jangan Yuki! jangan!"
Aku melepas dasiku dan mulai membuka kancing bajuku satu persatu.
Semua orang langsung memandangiku dengan tatapan mesum.
Aku tidak bisa menahan Air mataku.
"Maaf Kazehaya kun, maafkan Aku!"
Sementara itu, Yuzuke dan Akira yang sedang berjalan pulang, tiba-tiba melihat Nao sendirian, Yuzuke segera berlari mengejar Nao.
Yuzuke memegang pundak Nao.
"Nao chan, boleh minta waktunya sebentar?"
Nao menghentikan langkah kakinya dan berbalik.
"Ehh! Yuzuke! ada apa?"
Yuzuke memsang wajah serius.
"Nao chan, dimana Yuki? bukanya kamu tadi janjian pergi bersamanya?"
Nao berpikir sejenak.
"Ehhh!! Aku tidak janjian dengan Yuki hari ini!"
Yuzuke terkejut.
"Benarkah?!"
"Benar! sebenarnya apa yang terjadi?" tanya nao
Yuzuke berfikir sembari memegang dagunya.
"Mungkinkah? sudah kuduga Yuki sikapnya tadi sangat aneh,"
Yuzuke tersenyum.
"Nao chan, trimakasih, Aku pergi dulu, ya!"
Yuzuke berlari meninggalkan Nao.
"Ehhhhhhhh," teriak Nao bingung.
Yuzuke berkata pada Akira dengan serius.
"Akira senpai ini gawat! Nao tidak pergi bersama Yuki, pasti terjadi sesuatu, apa kau ingat Senpai, setelah Yuki mendapatkan panggilan telpon tadi, wajahnya sangat serius, Senpai! kita harus cepat mencari Yuki!"
"Baiklah ayo Yuzuke!"
Mereka berdua pun berlari mencari Yuki
Yuzuke mrlirik ke arah Akira.
"Senpai! kita harus berpencar, Aku akan mencari di dalan sekolah, Senpai kau cari disekitar Sekolah!"
"Baiklah!" jawab Akira.
Yuzuke mencari di setiap sudut sekolah, dia tidak menemukanya.
"Cih, kamu dimana Yuki?"
Akira mencari di sekitar sekolah, dia juga tidak menemukan Yuki.
Yuzuke pun kembali.
"Bagaimana Yuzuke, apakah kau menemukan Yuki," tanya akira.
"Maaf, Senpai! Aku tidak menemukan Yuki!"
"Merepotkan! dasar adik bandel," geram Akira.
Yuzuke mendengar pembicaraan Anak yang sedang lewat didepanya.
"Ada banyak preman disekitar bangunan kosong itu lagi pada ngapain yaa? mereka semua menakutkan!"
Yuzuke menatap Akira.
"Senpai ada yang tidak beres, ayo coba kita kesana!"
"Baiklah," jawab Akira sembari berlari.
Tinggal dua kancing lagi Aku akan melepaskan Bajuku, Braku yang yang berwana Pink mulai terlihat, orang-orang semakin bersemangat untuk melihatnya. Semua kancing sudah terlepas Aku bersiap untuk membuka bajuku.
"Tunggu dulu!"
Terdengar teriakan yang suaranya tidak Asing bagiku.
"Sialan, apa yang sedang kalian lakukan pada Yuki! Aku tidak akan memaafkan kalian semua!"
Aku melihat Yuzuke dan Kakak datang, Aku sangat lega.
"Yuzuke, Oni-ichan" Aku tidak bisa menahan Air mataku.
Yuzuke memasang wajah serius.
"Yuki keluarlah dari sini dengan Senpai!"
"Tapi Yuzuke!"
Yuzuke membentaku.
"Tidak ada tapi-tapian, apa kau tidak mengerti keadaan disini Yuki, kau selalu saja ceroboh, selalu bertindak sendirian tanpa memikirkan perasaan orang lain, apa kau tidak tau, Aku dan Senpai sangat menghawatirkanmu, Apa kau mengerti Yuki!"
Aku menatap kebawah.
"Maaf," Aku menatap Yuzuke, "Yuzuke tolong selamatkan Kaze, Aku percaya padamu jangan sampai kalah!"
Yuzuke melepaskan pakaianya, dia tersenyum kepadaku, "Tenang saja, hanya kau yang tau siapa Aku sebenarnya Yuki!"
Aku membalas senyumanya.
"Baiklah Aku Keluar dulu!"
Setelah Yuko keluar dengan Akira, Yuzuke langsung berteriak dengan wajah yang menyeramkan.
"Kalian semua harus membayar perbuatan kalian!"
Preman-preman itu langsung gemetaran.
"Bu~bukankah orang itu Yuzuke, rambut merah itu tidak salah lagi, dia bukanya pemegang SMK Akatsuki, kenapa dia ada disini, orang itu sangat berbahaya, dia dijuluki Yuzuke sang pembunuh, lebih baik kita jangan berusan denganya," kata salah satu preman itu.
Teryata Yuzuke sangat ditakuti banyak orang yang mengenalnya, orang-orang yang mengenalnya pun memilih mundur.
"Ada apa dengan kalian, cepat serang orang itu," geram Kudo.
Preman-preman yang tidak mengenalnya pun langsung mengeroyok Yuzuke, dengan gampangnya Yuzuke melumpuhkanya.
"Apa-apaan orang itu dasar monster, ayo kita kabur saja," kata preman itu.
"Kudo, sebaiknya kita mundur, apa kau tidak mengenal orang itu, dia adalah Yuzuke pemegang SMK Akatsuki, dia sangat kuat," tegas salah satu anak buah Kudo.
Kudo sangat kesal.
"Berisik! Aku yang Akan melawanya!"
Yuzuke menatap Kudo dan berteriak
"Kudooo Aku akan membunuhmu, maju sini dasar babi gendut!"
"Bacot," Kata kudo sembari menyerang Yuzuke.
Yuzuke langsung menendang wajah Kudo sampai giginya rontok "Jroottttttttttttt,"
"Uhukkkkkk,"
"Siapa yang menggangu Yuki pasti akan kubunuh!" Yuzuke langsung menginjak-injak kudo yang tersungkur.
"Bangunlah! dasar Babi, bangunlah!"
Semua preman sudah kabur, Aku dan Kakak langsung masuk kedalam gedung untuk melihatnya.
Aku melihat Yuzuke sedang menginjak-injak Kudo.
Kakak langsung berlari menenagkan Yuzuke.
"Yuzuke! tenanglah! Sudah cukup hentikan Yuzuke! kendalikan amarahmu, kalau kamu terus menginjaknya kamu bisa membunuhnya!"
"Ampuni Aku, tolong maafkan aku," Kudo memohon ampun.
Yuzuke memelototi Kudo.
"Diamlah! Minta maaflah pada Yuki, cepat atau ku bunuh kau!"
"Ba~baiklah!" Kudo langsung bersujud padaku, "Yuki maafkan Aku, Aku sungguh minta maaf! tolong ampuni Aku, Yuki chan!"
Aku menjawab sembari memalingkan wajahku.
Pergilah dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku!"
Keiko yang melihat dari jauh pun pergi dia terlihat sangat kesal.
"Dasar tidak berguna,"
Kudo pun pergi kabur.
Aku segera berlari dan memeluk Kaze.
"Kazehaya kun, apa kamu tidak apa-apa, Aku sangat menghawatirkanmu,"
Kaze membalas dekapanku.
"Maaf Yuki! gara-gara Aku kamu dalam bahaya, kenapa kamu datang kesini, apa kamu bodoh, Aku tidak bisa membayangkan andai saja Yuzuke tidak datang!"
"Maaf! Aku terlalu khawatir padamu, jadi Aku tidak bisa berfikir tenang!"
Tiba-tiba Yuzuke Marah.
"Dasar lemah, kau hampir saja membahayakan Yuki, kamu pacarnya bukan? kenapa tidak bisa melindunginya bodoh, kamu tidak pantas bersama Yuki!"
Aku tidak habis pikir Yuzukr akan berkata begitu.
"Plakkk," Aku menampar Yuzuke, "Jaga bicaramu Yuzuke, kamu sudah sangat keterlaluan, kamu tidak pantas berkata seperti itu!"
Yuzuke memegang pipinya.
"Cih! sesukamu saja Yuki, Aku memang bukan siapa-siapa bagimu, tapi Aku sangat menghawatirkanmu!"
Aku jadi berpikir Apa Aku sudah keterlaluan telah menamparnya? Aku berkata dengan lirih.
"Maaf! telah menamparmu Yuzuke! terima kasih sudah menolongku!"
Kaze menatapku.
"Yuki! yang dikatakan Yuzuke memang benar, Aku memang cowok yang tidak berguna, Aku tidak bisa melindungimu, Aku tidak pantas untukmu trimakasih Yuki, Aku akan pulang!"
"Kazehaya kun, Tunggu!" Aku memegang tangan Kaze, "Ada apa denganmu, kenapa kau berkata begitu?"
Kaze melepaskan tanganku.
"Maaf! Yuki Aku tidak bisa bersamamu lagi, maafkan Aku!"
Aku melebarkan mataku.
"Kenapa? kenapa kamu bilang begitu Kazehaya kun, apa artinya ini!"
"Selamat tinggal Yuki, biarakan Aku pergi, Aku ingin sendiri jangan menggaguku lagi," tegas Kaze sembari pergi meninggalkan Yuki.
Aku terdiam dan menangis.
"Kenapa? kenapa Kazehaya kun!"
Kakak mendekatiku, "Yuki tenanglah!"
"Onii~chan, kenapa hatiku sangat sakit, onii~chan," Aku menagis sembari memeluk Kakak.
Akira membalas dekapan Yuki.
"Menangis lah sepuasmu Yuki!"
Bersambung. .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Dance Seaweed
gadis pintar!
2023-02-14
2
asuna
uwoww
2022-05-15
1
ikan :v
anjimm hampir tergengbeng tu yuki
2022-05-11
1