Volume 1 Chapter 5

Balas dendam

Hari sudah semakin sore, langit sudah menguning, suara burung gagak pun bergema di telinga mengiringi langkahku.

Akhirnya Aku sampai dirumah.

"Clerekk!"

"Aku pulang," Aku langsung berlari kekamar.

"Brukk!!" Aku langsung tidur tengkurap dikasur.

Ahhh hari ini sangat melelahkan, banyak hal yang terjadi, Aku malah bertengkar dengan Kaze, seharusnya Aku tidak berkata seperti itu, ini semua salahku, besok aku harus meminta maaf dan mengatakan yang sebenarnya.

Sungguh tidak terduga Aku malah bertemu dengan Yuzuke, aku langsung lari dan tidak mengatakan apapun, aku ini memang pengecut, Aku tidak mau kalau Yuzuke sampai tau Aku jadi seorang gadis, Aku sangat malu.

"Tok. .tok. .tok. .yuki!"

Aku mendengar Kakak memagilku.

"Kenpa kamu tadi pulang tidak nungguin Kakak yuki?"

Aku langsung menjawabnya.

"Maafkan Aku Oni~chan, Aku ada urusan tadi, Aku mau tidur dulu, capek jangan ganggu aku!"

Hari pun sudah larut malam, karena merasa tak enak, Aku mencoba menghubungi Yuzuke dengan menulis pesan lewat Line.

[Yuki] "Hy yuzuke," 🙂

[Yuzuke] "Yuuki dari mana saja, lama tidak ada kabar, kenapa baru menghubungiku."🙁

[Yuki] "Maaf Yuzuke, baru meghubungimu, bayak hal yang terjadi hehe,"🙏🤭

[Yuzuke] "Hmmm kirain kamu dah mati wkwkwk,"🤣

[Yuki] "Enak aja,😔 gimana kabarmu di sekolah?"

[Yuzuke] "Aku baik-baik saja, eh kamu pidah sekolah SMA bareng kakakmu ya,"🤔

[Yuki] "Iya dipaksa pindah sama Ayahku," 😟

[Yuzuke] "Begitu ya, nee Yuki Aku tadi ketemu cewek cantik baget loh, dia nangis terus nabrak Aku, pas Aku tolong, begitu dia melihatku, dia malah kabur sayang sekali, mugkin habis diputusin pacarnya kali yahh wkwkwk," 😆

[Yuki] "Mungkin dy sedang terburu-buru,"😅

[Yuzuke] "Ahh sayang sekalu mudah-mudahan aku bisa bertemu lagi denganya,"🤤

"Glekkk," Aku langsung lemas, membaca pesan Yuzuke.

"Gawat, bagaimana nanti kalau yuzuke sampai tau, kalau cewek yang nabrak itu aku,"

[Yuki] "Hei yuzuke, sudah dulu ya, aku mau tidur dulu bye,"🥱

[Yuzuke] "Ok Yuki."

Yuki akhirnya mengakhiri pesannya.

"Ahh sudah lahh, aku capek hari ini sangat melelahkan, tidur dulu deh,"

Malam telah berlalu, pagi ini Aku dan Kakaku telah sampai di sekolahan.

"Aku harus segera menemui Kaze dan meminta maaf,"

Aku langsung berjalan menuju loker sepatu.

"Tapi aneh sekali, tidak biasanya kazehaya tidak terlihat hari ini, biasanya dia langsung menyapaku dan mengangguku, apa karena aku sudah mulai terbiasa denganya, kenapa perasaanku jadi tidak enak, kenapa setiap memikirkan dia, hatiku terasa sakit, mungkin dia membeciku sekarang, aku sudah mengatakan hal buruk kepadanya, aku sangat bodoh,"

Di sisi lain Kudo dan Anak buahanya sedang mererencanakan sesuatu.

"Aku harus membuat perhitungan dengan cewek itu, berani-beraninya dia mempermalukanku, menolakku didepan bayak orang, dasar cewek sombong, dia harus membayarnya,"

Scen pun berganti.

Aku langsung membuka loker sepatuku.

"Clerreekk,"

Saat Aku membuka loker, seperti bisa, Aku selalu mendapatkan bayak sekali surat cinta.

"Dasar merepotkan,"

Di dalam loker, Aku melihat ada sobekan kertas berisi pesan, Aku langsung membacanya.

"Yuki datanglah ke gudang olahraga saat pulang nanti, dari kazehaya,"

"Ehh, Kaze minta ketemuan," Aku pun terkejut.

"Kenapa harus digudang olahraga, apa dia mau menembaku,  hmmmm,"

"Ahhh, apa sih yang aku pikirkan bodoh! pokoknya nanti Aku harus minta maaf,"

"Klotak. .klotak. .klotak,"

Terliahat kaze berjalan lesu dia nampak murung memasuki kelasnya

Anak-anak cewek dikelas pun ramai membicarakanya.

"Lihat, kazehaya hari ini terlihat aneh sekali, tidak seperti bisanya dia begitu, apa terjadi seseuatu, biasanya dia sangat ceria dan penuh senyum tapi liat hari ini, dia cuma diam saja dan tidak tersenyum sama sekali, dia nampak sedih,"

Waktu terus berjalan hari sudah menjelang sore, bel pulang sekolah pun berbunyi, Aku segera bergegas menemui Kakaku yang sudah menunggunya.

"Oni~chan, hari ini kamu pulang duluan saja, aku ada urusan sebentar,"

"Ehhhhh, urusan lagi, memang mau kemana Yuki,"

"Pokoknya ada deh, jaa nee," Aku langsung berjalan pergi.

"Yuuki!! pulangnya jangan sampai malam,"

"Hai, hai," Aku menjawab sembari melambaikan tanganku.

Akira melihat Yuki yang berjalan dengan khawatir.

"Dasar tu anak, kenapa Aku jadi khawatir,"

Aku langsung bergegas menuju ke gudang olahraga,

Aku langsung membuka pintu gudang.

"Clerekk,"

"Kazehaya kun!"

"Brrraakkk, ceklekkk," terdengar ada yang menutup dan mengunci pintu gudang olahraga.

"Hallo, Yuki chan, hahahaha,"

Tiba-tiba Kudo muncul didepanku.

"Ternyata kamu mudah sekali tertipu juga ya, Yuki chan,"

"Sudahkuduga, ternyata semua ini sudah kamu rencanakan, sebenarnya apa maumu Genzo?"

Kudo tersenyum jahat.

"Sudah pasti, Aku menginginkan kamu Yuki chan,"

"Menjijihkan, Aku sudah bilang kepadamu, Kalau Aku tidak bisa kencan denganmu, Genzo, apa belum jelas!"

"Kalau begitu biar aku paksa saja kan? Aku akan menikmati tubuhmu Yuki chan,"

"Cih, dasar cowok mesum,"

"Kalian, cepat pegang yuki," Kudo menyuruh anak buahnya untuk memegangku.

Mereka semua langsung menghampiriku.

"Plakkkkk." Aku memukul salah satu dari mereka dengan keras diwajahnya.

"Bos maff bos, teryata cewek ini bisa berkelahi,"

Kudo langsung murka.

"Kalian, semuanya maju, cepat pegang yuki,"

Perkelahian pun, tidak bisa dihindarkan lagi.

"Cih, mereka terlalu banyak, kalau tidak cepat aku bisa kalah,"

"Plakkkk,"

"Kyaaaaaa," Aku terkena pukulan, dan terlempar, nafasku mulai terengah-engah.

"Sialan,"

Kudo langsung berbicara dengan senyum jahatnya.

"Kenapa yuki hanya sebatas itu kah kemapuanmu,"

Karena kesal Aku langsung mebantangnya.

"Tutup mulutmu genzo! kalau berani maju sini, dasar pengecut,"

Mendengar perkataanku kudo pun tidak terima, dan langsung maju menerima tantanganku.

Aku langsung megayunkan pukulan ke arah Kudo, tapi Kudo bisa menahan semua seranganku dengan baik.

"Hhhhh. .hhhh. ." Aku pun terengah-engah.

"Kenapa? kenapa, pukulanku lemah sekali, tubuh ini sangat berbeda, dibandingkan dulu sewaktu menjadi laki-laki, sekarang Aku lebih gampang kelelahan, ini buruk,"

"Jrotttttt," tiba-tiba kudo menendang perutku.

"Kyaaaaaa," Aku terpental.

"uhhukk. .uhhuk. . uhuhuk . ."

"Cih, sakit sekali,"

Aku sudah tidak punya tenaga lagi.

Kudo langsung memasang wajah mesumnya.

"Sekarang kamu sudah tidak bisa apa-apa lagi Yuki, sekarang kamu akan menjadi mainanku, hahahahahah,"

Kudo langsung memegang kedua tanganku.

"Kyaaaaaaa, Kudo kun mau apa kamu?"

"Srettt,"

Dasi yang menghiasi seragamku, langsung dilepasnya dengan kasar.

"Sialan,"

Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Kudo langsung melihatku dengan tatapan mesum.

"Bukanya begini lebih baik Yuki chan, Aku sudah tidak tahan lagi, Akan Aku lepas kancing bajumu satu persatu,"

"Ini, ini buruk, Aku bisa saja diperkosa olehnya, siapapun cepat, tolong Aku,"

Aku tanpa sadar mengeluarkan Air mataku.

"Apa kamu menagis Yuki chan, Mana kesombonganmu yang tadi, inilah akibatnya kalau kamu melawanku, hahahah,"

"Lepaskan Aku!! kudo, Hentikan!!"

"Aku ingin segera menikmati tubuhmu Yuki, apa Aku lepas paksa saja bajumu,"

"Bretttttt," kudo mebuka paksa kacing bajuku, bajuku pun rusak dan terbuka.

Kudo melihat Bra yuki yang berwarna hitam

"Luar biasa dadamu Yuki chan, Aku igin segera menyentuhya, sambil mecium bibirmu yang sexy Yuki chan,"

Kudo langsung mendekatkan wajahnya dia ingin menyentuh dadaku dan menciumku,

Aku langsung memejamkan mataku.

"Kumohon cepat siapapun tolonglah Aku,"

Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dan hanya bisa pasrah.

Tanpa sandar, terucap lirih dibibirku,

"KA~ZE~HA~YA, KUN, tolong Aku,"

Bersamaan dengan itu.

"Brakkkkkkk," pitu gudang tiba-tiba terbuka.

Kudo kaget dia langsung menengok ke arah pintu.

"Suara apa itu,"

Kudo pun gagal menciumku karena kaget.

"Dasar sialan!!! apa yang sedang kau perbuat terhadap yuki, Genzoo!!!"

Bersambung. .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***