...Sekolah Baru...
...------------------------------------------------------------------------------------------------------...
Pagi yang cerah, Alarm jam pun berbunyi menunjukan pukul 06:00 pagi.
Aroma udara pagi di musim panas dan sinar matahari yang menyinari kaca jendela menambah kehangatan pagi.
"Berisik!"
Aku membuka mataku dan mematikan Alarmnya.
"Ahh...sudah pagi ya? malasnya."
Aku bangun dari tidurku, rambut panjangku pun terlihat berantakan, dengan mata yang masih setengah tertutup Aku memegang-meggang dadaku sendiri.
Hah? Apa ini? apa ini dadaku? Ah benar juga, Aku sekarang perempuan yaa? merepotkan.
"Tok. . tok. . .tok. . .!"
Terdengar Ada yang mengetok pintu kamarku.
"Yuki kamu sudah bangun?"
Ahh teryata ibu.
"Yaa Bu!"
Aku segera berjalan pelan dan membuka pintu kamarku.
Saat Aku membuka pintu, Ibuku langsung mengomel padaku.
"Yuki ini seragam barumu, cepat berangkat sekolah, ibu sudah mengurus kepindahanmu ke Sekolah yang baru, jangan sampai telat ya!"
"Ya...yaa.. Baiklah Bu!"
Aku menjawab dengan nada malas.
Aku melihat Kakaku berjalan menghampiri ibu dengan membawa sesiatu.
"Bu! apa Ibu melupakan sesuatu? Bra dan CD Yuki kok tidak ibu berikan? bisa bahaya nanti kalau Yuki ke Sekolah tidak pakai Bra, padahal Aku yang memilih Bra buat Yuki, pasti sangat imut."
Ibu pun tersenyum. "Oh...maafkan Ibu Yuki-chan."
Aku sangat kesal dan malu setelah mendengar Kakak membeli Bra dan CD untuku.
"Dasar Kakak bodoh! Aku tidak mau memakai itu."
"Ini sangat imut loh Yuki, mau kakak pakaikan sini."
Aku meninggikan suaraku, "Mau aku pukul!"
Ibu segera melerai kami.
"Sudah-sudah kalian jangan ribut! Yuki ibu tidak mau tau, cepat mandi dan pakai seragamu, Akira cepat habiskan sarapanmu, ibu tunggu dibawah."
Cetus ibu dengan wajah kesal.
"Baiklah!" Aku cuma bisa pasrah.
Aku segera pergi ke Kamar mandi, saat memlihat ke arah cermin, Aku memandangi diriku sendiri didepan cermin seolah Aku merasa asing dengan diriku sendiri.
Apa ini benar-benar Aku? Imutnya, rambutku panjang hitam, mataku merah dan imut, badan ku sexy, dadaku lumayan, Aku ini cowok kan?
Aku berendam di bak mandi dan mencoba memegang dadaku sendiri.
Apa tidak apa-apa Aku memegang dadaku seperti ini? ah...ini sangat lembut, kenapa tiba-tiba Aku merasa aneh, ini terasa nikmat, sial! apa sih yang aku pikirkan? Aku menggaruk-garuk kepalaku.
Gawat! ini berbahaya, lebih baik Aku cepat keluar dari sini.
Aku pun keluar dari kamar mandi dan tidak sengaja bertemu dengan kakaku.
Kakak melihatku yang cuma mengenakan handuk dengan pandangan mesum.
"Yuki-chan!! Badanmu sangat sexy."
Aku pun Kesal setelah Kakaku berbicara begitu, Aku mengayunkan kakiku untuk menendang Kakak tapi?
"Gawat!"
"Brukkkkk!!'
"Itaaa...!" kakiku terpleset, Aku jatuh dan menimpa Kakak handuku pun terlepas.
Kakak memasang wajah mesum saat melihat tubuhku.
"Y-Yuki handukmu?"
Aku segera melihat badanku sendri teryata handuku sudah terlepas, Aku pun berteriak.
"Kyaaaaaaaa...Matamu melihat kemana Bodoh! dasar kakak mesum."
"Plakkk!"
Aku memukul wajah Kakaku dan berlari ke kamar.
"Itaiiiii!" Kakaku kesakitan.
Sialan! ini sangat memalukan.
Aku melihat seragam perempuan, Bra dan CD yang tergeletak dikasur, Aku pun mengambil Branya.
"Apa ini? apa aku harus memakai Bra ini? merepotkan, ini memalukan sekali, bagaimana cara memakainya?
"Ibu, tolong Aku!" Aku meminta bantuan ibuku.
''Ada apa Yuki-chan?" jawab Ibu.
"Aku tidak bisa pakai Bra tolong bantuin Aku Dong!"
"Pftttttttt!"
Ayah, Ibu dan Akira menahan tawanya setelah mendengar teriakanku.
"Baik, tunggulah sebentar Yuki." Ibu pun berjalan kekamarku.
Ibuku segera memakaikain Branya sembari mengajariku.
"Yuki sekarang kamu harus belajar, besok pasang sendiri ya?"
"Ah...baiklah, terimakasih Bu, sekarang Ibu boleh keluar dulu." Aku mendorong Ibu keluar kamar.
Sekarang tinggal pakai CD, imutnya apa Aku harus memakai CD ini? apa lebih baik pakai Boxer saja? emmmmm? Aku masih belum percaya Aku sekarang tidak punya burung lagi, coba pakai boxer dulu deh.
Aku pun memakai Boxerku.
Ah...rasanya aneh sekali, sudah kuduga Aku memang harus memakai CD yang imut ini, merepotkan.
Setelah memakai seragam baruku, Aku segera turun menemui Ayah dan Ibuku dengan malu.
"Ayah, Ibu, bagaimana penampilanku?"
Kakaku menyeringai.
"Yuki-chan imutnya, kamu sangat imut, Kakak sangat bahagia kamu berubah menjadi perempuan, akhirnya impian kakak punya adik cewek yang imut terkabul, sini peluk Kakak?"
Mendengar kata-kata kakak wajahku jadi memerah, sialan malu banget.
Dasar Kakak bodoh selalu saja meledeku.
''Apa yang kau lakukan tadi pagi, Aku tak bisa memafkanmu!"
"Maafkan kakak, Yuki-chan." Kata Kakak sembari menempelkan kedua tanganya.
"Hmmmph!" Aku pun memalingkan wajahku.
"Sudah-sudah jangan bertengkar kalian berdua, Yuki cepat duduk makan sarapanmu nanti terlambat," seru Ayah.
"Baiklah!" Ayahku memang selalu menakutkan.
Ibu tersenyum padaku.
"Yuki kamu cantik sekali, ibu senang melihatnya, oh iya nanti kamu berangkat bareng Akira, kamu belum tau kan sekolah barumu?"
''Baiklah, Aku mengerti Bu."
Aku dan Kakak Akhirya berangkat sekolah berdua.
"Ibu, Ayah, Aku berangkat ya?" Aku berpamitan dan melambaikan tanganku.
"Selamat jalan." ibu juga membalas dengan melambaikan tanganya.
Ayah menghentikan ku.
"Tunggu Yuki-chan, cium ayahmu dulu."
Tiba-tiba Ayahku memintaku untuk menciumnya, apa-apaan itu, dasar memalukan, tapi Aku tidak bisa menolaknya.
"B-baiklah!"
"Cup!" Aku pun mencium pipi Ayahku.
"Huaa...bagaikan dimusim semi, banyak bunga yang berjatuhan, oh terimakasih tuhan," ungkap Ayah dengan espresi menjijihkan.
Aku cuma bisa melihat Ayaku dengan pandangan kosong. Ehh...apa-apan itu
Akira cuma bisa gigit jari dan menangis melihat Yuki mencium Ayahnya.
"Sialan aku juga ingin dicium Yuki." pikir Akira.
"Yuki cium Kakak juga dong?"
"Berisik!"
Dasar kenapa Aku dikelilingi Orang-orang aneh sih.
Setelah itu Aku berjalan dengan Kakak, Aku harus naik kereta untuk sampai ke Sekolah, dalam perjalanan ke sekolah Kakak malah menceramahiku.
"Hey Yuki? bersikaplah layaknya perempuan sekarang, jangan berbuat seenaknya sendiri!"
Aku menjawanya dengan nada datar.
''Baiklahhhhhh...."
Dasar kakak bodoh, berisik tau!
"Yuki, sudah berapa lama ya kita tidak berangkat sekolah bareng begini?"
"Memangnya kenapa?" Aku bertanya.
"Dulu waktu kecil kamu sangat mengandalkanku, kamu juga sering dibuli teman-temanmu kan? Aku sering datang menolongmu dan menggedongmu pulang saat kamu menangis, kamu dulu sangat cengeng sekali dan selalu manja kepadaku, tapi entah kenapa setelah remaja kamu jadi kuat, bandel dan kasar, itu sangat menyebalkan."
Aku terkejut tiba-tiba kakak membicarakan itu, Aku jadi penasaran Apa kakak membenciku.
"Hey Onii~chan? apakah kamu membenciku?"
Kakak menurunkan pandanganya.
''B-bukan begitu, hanya saja Aku sedikit kesepian, Aku tidak bisa main denganmu lagi seperti dulu, kamu selalu marah-marah dan itu membuat Aku sangat sedih, tapi Aku tidak membencimu sih Yuki hehe..."
Apa-apain itu, kenapa Kakak tidak membenciku? Kenapa? kenapa air mataku keluar sendiri mendengar cerita Kakak? Apa aku menangis?
"Yuki, apa kamu baik-baik saja? kenapa kamu menangis Yuki?"
Aku segera mengelap Air mataku dan berbicara dengan gugup.
"M-mana mungkin Bodoh!"
Aku menurunkan pandanganku.
"Onii-chan maafkan Aku ya! Mungkin Aku sudah jahat padamu, Aku sungguh minta maaf, maafkan aku Onii-chan, Aku janji akan menjadi adik yang baik mulai sekarang, Aku tidak akan merepotkanmu lagi, terima kasih sudah menjadi Kakak yang baik untuku." Aku pun memeluk kakaku.
Akira gugup dipeluk oleh Yuki.
''Y-Yuki apa kamu? Apa kamu memeluku?"
Aku segera melepas pelukanku dan berbicara dengan gugup.
"B-bukan begitu, jangan salah paham, dasar bodoh!"
Aku berlari kedepan kakaku.
"Jangan berharap kau akan dapat pelukanku lagi dasar Kakak bodoh! Weeeee..." Aku mejulurkan lidahku dan menarik mataku kebawah.
Akira pun tersenyum bahagia melihat Yuki yang bersikap seperti itu.
Setelah sampai di Sekolah, kesan pertama setelah melihat sekolah ini adalah bangunan sekolah yang bagus dan besar, mungkin ini akan menyenangkan.
"Yuki kelasmu ada disebelah sana kelas 1C, mau Kakak antar?"
"Tidak perlu, Aku bisa sendiri kok!"
"Baiklah kalau begitu Yuki, nanti pulangnya tunggu kakak ya?" Kakak pun pergi sembari melambaikan tanganya.
Aku pun pergi keruang Guru dulu untuk melapor.
Bel masuk pun berbunyi.
Aku menunggu di depan pintu kelas untuk masuk.
"Selamat pagi anak-anak, Hari ini kita kedatangan murid baru, Silakan masuk Kazu-san."
Sensei menyuruhku untuk masuk ke kelas.
Aku segera mengenalkan diri pada teman-teman.
"Perkenalkan namaku Yuki Kazuko, mulai sekarang Aku akan bersekolah di sini, mohon bantuanya semuanya!"
Para murid bersorak-sorak untuk ku.
"Yatta kelas kita kedatangan cewek cantik."
Para cowok pun heboh membicarakan Yuki, Karena Yuki sangat cantik dan imut impian semua cowok.
Aku pun cuma bisa tersenyum kaku melihat tingkah mereka
"Merepotkan."
"Yuki silkan duduk di bangku yang kosong disana, ibu akan mulai pelajaranya."
"Terimakasih sensei."
Aku segera pergi menuju tempat duduku.
Setelah duduk, Aku disapa seorang cewek di sebelahku.
"Kazu-san salam kenal ya, Aku Nao!"
"Salam kenal panggil saja Aku Yuki, mohon bantuanya dari sekarang Nao-chan."
Aku beruntung duduk disebelah cewek, Nao cantik juga, rambutnya pendek sebahu berwarna coklat, tubuhnya ramping, kulitnya putih dia cewek yang manis.
"Lihat CD Kazu-chan kelihatan." bisik anak-anak cowok ramai.
Aku tanpa sadar duduk melebarkan kakiku, jadi sedikit kelihatan dalemanya, karena Aku belum terbiasa menjadi perempuan, Aku masih belum memperdulikanya.
"Yuki-chan," bisik Nao, "Lihatlah para cowok sedang mengintip dalemanmu, kenapa kamu sangat ceroboh Yuki."
Aku pun terkejut.
"Maafkan Aku, aku tidak sadar, ahaha...ahaha..." d
Dengan cepat Aku langsung merapatkan kakiku, Sialan, Ini sangat memalukan, Aku lupa sekarang Aku cewek, ternyata jadi cewek itu sangat merepotkan sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Riru Saya hebat
apakah novel ini terinspirasi dari komik change mirip cuy alur nya
2024-01-20
2
Manusia Biasa
sial gak bisa berhenti ketawa gw🤣🤣
2023-07-08
0
Cleydra
hal yg biasa dalam novel genderbender
2023-06-15
2