Di ruang BK
Pak Darma menyerahkan buku keterlambatan siswa pada salah satu anak. Setelah itu mereka di minta menulis dua puluh lima baris kalimat 'SAYA BERJANJI TIDAK AKAN TERLAMBAT LAGI' di kertas A4. Kelima anak itu mengisi nama dan kelas asal masing-masing di buku keterlambatan. Sekilas Rindu melirik pada cowok yang menabraknya di depan pagar, mengintip tulisannya.
Apaan sih pake ngintip segala? Mau tau nama aku ya? ajak kenalan dong harusnya! batin Rindu dongkol, lalu melirik sekilas ke barisan kedua catatan itu. Ardian putra Moriz, anak 1-7, awas aku tandain kamu.
Rindu Kharisma, anak kelas 1-9 ... emm, nama yang cantik, kelasnya juga dekat, baguslah, pikir Ardian kemudian. Ia tersenyum senang setelah berhasil melihat data gadis itu.
"Eemm ... hukuman kalian cukup sampai di sini, segera selesaikan apa yang bapak minta. Letakkan saja di atas meja, lain kali bapak akan menyuruh kalian membersihkan WC jika terlambat lagi!" ucap Pak Darma tegas. Semua anak-anak tertunduk mendengarkan.
"Kamu!" Pak Darma menunjuk pada Rindu, sontak membuatnya terkejut.
"Saya percayakan sama kamu, jika ada yang tidak mengerjakan kamu harus bertanggung jawab, mengerti!"
"Ba--baik Pak!" jawabnya terbata-bata, lalu sebuah kunci diserahkan ketangannya.
Waduh, awas aja anak-anak ini kalau buat masalah, aku gak mau di semprot pak Darma! pikiran Rindu.
"Semua mengerti ...!" ucap Pak Darma tegas.
"Mengerti Pak!" jawab mereka bersamaan.
"Baiklah saya masuk ke kelas dulu."
Setelah pak Darma pergi, anak-anak segera mengambil posisi ternyaman mereka. Dengan duduk di lantai, berjongkok, bahkan ada yang berani duduk di kursi guru BK yang galak itu. Rindu lebih memilih menulis di luar bersama seorang siswa perempuan yang juga terlambat. Setelah selesai mereka masuk ke kelas masing-masing. Sebelum itu, Rindu memastikan semua kertas telah terkumpul dan menutup pintu ruang BK itu lalu menguncinya. Rindu menyerahkan kunci ke salah seorang guru, karena ia tidak tahu pak Darma ada di kelas mana.
Prosesi belajar di hari pertama masih belum di mulai. Biasanya akan ada tahap perkenalan antara sesama murid dan guru. Wali kelas 1-9 masih berada di dalam kelas. Para siswa sedang memperkenalkan diri secara bergantian. Rindu mengetuk pintu kelas.
Tok ... tok ... tok.
"Selamat pagi Buk ... maaf saya terlambat."
"Masuk, langsung perkenalkan diri kamu."
Rindu masuk dan berdiri di depan kelas, lalu mulai memperkenalkan diri. Rindu memandangi seisi kelasnya. Beberapa anak menatapnya intens, tatapan kagum dengan kecantikan Rindu.
"Ok ... karena terlambat, bagaimana kalau Rindu kita hukum menyanyi, setuju?" Bu Yani bertanya ke semua murid.
"Setuju ...!" jawab mereka serentak.
"Silahkan Rindu," ucap bu Yani lalu tersenyum.
"Ermm ... lagu apa, Buk?" tanyanya binggung.
"Terserah apa saja."
Rindu memejamkan mata sejenak. Memikirkan lagu yang tepat untuk di nyanyikan. Rindu menarik nafas pelan. Anak-anak mulai bertepuk tangan memberinya semangat.
"Erm ... Erm ..."
Di atas bumi ini ku berpijak
pada jiwa yang tenang di hariku
tak pernah ada duka yang terlintas
ku bahagia
ingin ku lukis semua hidup ini
dengan cinta dan cita yang terindah
masa muda yang tak pernah kan mendung
ku bahagia
dalam hidup ini
arungi semua cerita indah ku
saat-saat remaja yang terindah
tak bisa terulang
ku ingin nikmati
segala jalan yang ada dihadap ku
kan ku tanamkan cinta tuk kasihku
agar ku bahagia
Ku bahagia - Melly Goeslow
Tepukan tangan bergemuruh, semua mata terkesima dengan nyanyian Rindu. Suara nya yang merdu membuat membuat semua orang takjub. Anak-anak bersorak, beberapa anak cowok sampai bersiul. Rindu tersenyum senang dengan sambutan semuanya.
"Rindu ... bagus suara kamu, kamu berbakat jadi penyanyi."
"Terimakasih Buk, saya cuma hobi aja."
"Baiklah, silahkan duduk di bangku yang kosong."
"Iya Buk."
Rindu berjalan ke arah belakang. Hanya satu bangku yang masih kosong di dekat jendela. Di sebelahnya ada anak yang tadi juga terlambat. Tidak ada pilihan lain, terpaksa harus duduk dengan anak cowok itu. Beberapa pasang mata mengekornya berjalan. Rindu membuat mereka terpesona.
"Hai ... Aku Dimas!" Anak itu memperkenalkan diri setelah Rindu duduk di bangkunya.
"Ah ... hai ... aku Rindu!" Ia menyambut jabatan tangan Dimas sesaat.
"Suara kamu bagus, aku suka."
"Makasih," jawab Rindu canggung.
"Kita temenan ya!"
Rindu tersenyum membalas Dimas. Senyuman dengan lesung pipi di kiri yang membuat Dimas ikut senyum, sangat cantik.
🍂🍂🍂
Jam istirahat di kantin
"Dim!"
"Mmm ... Apa?"
"Di kelas Lo, ada cewek yang namanya Rindu?" tanya Ardian sambil menikmati nasi goreng buatan Bu kantin.
"Erm ... yang tadi pagi telat juga?" Dimas balas bertanya dan menyeruput jus alpukat nya.
"Iya!"
"Ada, kita sebangku, memang kenapa?"
"Hah? Enak Lo bisa deket-deket cewek. Eh, anaknya asyik kayanya, kenalin ke gue!"
"Woiii ... apaan, dia aja dingin gitu, gak banyak ngomong. Eh ... tapi tadi dia nyanyi di depan kelas!"
"Hah? Trus gimana?"
"Suaranya ... beeww ... bagus banget. Anak-anak pada bengong denger dia nyanyi," ucapnya seraya mengeluarkan kedua jempol tangan.
"Jadi penasaran gue."
"Haha ... apa? jangan bilang Lo naksir, gue saranin jangan deh ... galak!"
"Hahaha gak lah, gak lah ... gue cuma penasaran sama suaranya."
"Em ... Lo tau, tadi gue gak sengaja nyenggol siku dia, tiba-tiba gue di pelototi, tapi dia gak ngomong apa-apa!"
"Hahaha ... Iya, Lo lihat tadi pas gue juga gak sengaja nabrak dia, matanya itu seperti mau keluar. Haha ... cewek yang model gitu susah ditangani."
"Hahaha ... bener, bener, salah dikit aja bisa KO," ucap Dimas masih dengan tawanya.
"Lo belum lihat pas dia senyum Ardi, lesung pipinya cantik, gue yakin lo bakalan naksir juga," batin Dimas, lalu pandangannya beralih ke arah pintu masuk kantin.
"Ardi ... itu orangnya, lagi jalan ke sini sama Dian."
Ardian menoleh ke belakang. Lalu memberi isyarat ke Dimas dengan menggoyangkan dagunya ke depan dan ke samping. Dimas langsung paham dengan isyarat Ardian.
"Dian!" panggilnya agar ikut duduk dengan mereka. Dian yang langsung mengerti mengajak Rindu bergabung.
"Hai ... Ardi, Dimas," sapa Dian saat sampai di meja Ardian dan Dimas.
"Gabung di sini aja!"
Dian pun mengangguk dan duduk di sebelah Dimas, Sedangkan Rindu di sebelahnya Dian. Ardian menunduk menikmati makanannya, lalu melirik sebentar ke arah Rindu dan Dian yang baru saja ikut gabung.
"Kalian kelihatannya dekat?" tanya Rindu heran dengan sikap mereka seperti sudah lama kenal.
"Erm ... kita satu SMP, ini Dimas, kamu udah kenal kan. Ini Ardian, anak kelas 1-7."
Rindu tersenyum sesaat. Dia yang nabrak aku tadi pagi, ternyata temenan sama Dian, huh ..., batin Rindu.
Ardian melihat Rindu meliriknya, mereka saling pandang untuk sesaat, lalu Rindu mengalihkan pandangannya ke deretan makanan yang ada di kantin.
"Dian, aku beli makanan dulu, kamu nitip apa?"
"Aku persen jus jeruk aja, makasi ya Rindu!"
Rindu mengangguk dan memberi tanda OK di tangannya. Ardian, Dimas dan Dian mengekori langkah Rindu hingga menjauh dengan mata mereka.
"Dian, Lo kelihatanya udah dekat sama Rindu, kok bisa?" tanya Dimas penasaran.
"Kita pertama kali ketemu pas OSPEK kemaren. Gue satu kelompok sama Rindu, orangnya ternyata asyik kalau ngobrol, dan akhirnya kita dekat." Dimas dan Ardian mengangguk mendengarkan.
"Tapi sama gue kok galak?" tanya Ardian.
"Em? Ooo itu ... Rindu bilang dia memang gak suka sama cowok yang pegang-pegang seenaknya. Mode galak nya bisa keluar, Lo tadi pagi pegang bahu dia kan?" Dian balik bertanya.
"Itu karena gue reflek, soalnya ketabrak gue tadi pas lari!"
"Lo minta maaf aja lagi. Dia pasti maafin, anaknya baik kok!" Ardian mengangguk, pandangannya beralih ke Rindu yang jalan mendekat.
"Dian, ini jus kamu!" Rindu meletakkan jus pesanan Dian dan air mineral serta Roti isi coklatnya di meja.
"Rindu, kamu cuma makan Roti sama minum air mineral aja?" tanya Dian.
"Iya ... aku gak begitu suka minuman dingin, kecuali yang rasa coklat. Minuman coklat di kantin habis jadi aku cuma beli ini!" Rindu menggoyangkan roti isi coklatnya lalu tersenyum.
Tuhh kan, senyumannya manis. Duhh, jantung gue deg deg serrr...," batin Dimas. Ardian juga tersenyum mendengar cerita Rindu dan Dimas melihat itu. Ardi, tuhh kan? Lo pasti naksir juga!
"Rindu," panggil Ardian, sontak membuat Rindu menoleh padanya.
"Aku minta maaf ... soal yang tadi pagi. Aku benar-benar gak sengaja." Rindu berpikir sejenak lalu tersenyum.
"Iya ... lupain aja, udah lewat juga," jawab Rindu tersenyum manis. Untung kamu temannya Dian, kalau gak udah aku cuekin, huh.
"Aku, aku ... Rindu, sudah di maafkan juga?" Dimas ikut menyela.
"Iya ... kita temenan sekarang." Mereka semua tersenyum senang.
"Ok ... kalau gitu kita berempat sahabatan ya? sahabat baik!" kata Dian memberi ide, kemudian Dimas menyambut dengan meletakkan tangan nya di meja. Ardian, Dian dan Rindu menumpuk tangan mereka di atas tangan Dimas, dan mereka bersorak mengangkat tangan ke atas.
" Yeah ...." Persahabatan itupun di mulai. Semakin hari mereka semakin dekat. Tertawa bercanda di manapun mereka berkumpul.
Dimas dengan kekonyolannya. Ardian yang selalu peduli dengan ketiga temannya. Yang lebih sering mengeluarkan biaya jika mereka nongkrong. Dian yang centil dan selalu ceplas-ceplos, dan Rindu yang biasanya kalem menjadi lebih terbuka. Sifatnya yang tidak suka dengan cowok genit, masih ada. Jika ada yang sengaja mendekati Rindu, Ardian dan Dimas akan maju lebih dulu menghalangi. Mereka berempat sepakat, tidak ada yang boleh pacaran dulu, ingin bermain bersama sampai puas. Jika ada yang pacaran, otomatis hubungan mereka akan renggang.
Begitulah awal mula persahabatan mereka berempat. Hingga akhirnya mereka naik ke kelas dua, mereka masih sering berkumpul. Sekarang Dimas dan Dian di kelas lain. Sementara Ardian dan Rindu di kelas yang sama, mereka juga duduk sebangku. Hubungan persahabatan mereka banyak di nilai anak-anak lain berlebihan, TTM (teman tapi mesra). Tanpa ada yang tau bahwa sebenarnya Rindu telah menaruh hati pada Ardian.
*
*
*
*
Jangan lupa tinggalin jejak...
LoPe dan JemPol kamu yang berharga. 🥰
Komen Yuuu ramein...
Love you all ☺️😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
HIATUS
masa masa putih abu abu memang masa masa paling so sweet... 😍
2021-12-06
0
HIATUS
maksih dimas 🤗
2021-12-06
0
HIATUS
reques lagu.. aku bukan jodohny nduuu... 😂
2021-12-06
0