Zara's Sadness

Apakah aku tak pantas mendampingi mu?

Zara memoles tipis wajahnya yang sudah cantik alami itu untuk menghadiri pesta perayaan ulang tahun Ibu Serkan sekaligus meminta restu tentang hubungan mereka yang berjalan tanpa status selama 3 tahun.

Zara mengikat rambut bergelombang nan tebal itu dengan gaya ekor kuda. Menggunakan gaun hitam beludru tanpa lengan bertali spageti membuat aura Zara semakin sakit dan terlihat sexy.

Serkan yang menunggu di teras rumah Zara, sangat terpukau melihat gadis cantik pujaan hatinya terlihat sangat cantik menggunakan gaun pilihannya itu.

"Apakah aku tidak cocok menggunakan gaun ini?" Tanya Zara yang melihat Serkan hanya diam menatapnya.

"Kamu, terlalu cantik hingga aku tak bisa mengalihkan pandangan ku." Zara tersenyum mendengar pujian Serkan.

"Sudah, ayo kita berangkat nanti telat. Aku tak ingin membuat kesan yang buruk kepada orang tua mu," ucap Zara.

"Baiklah, ayo Tuan putri kita perjuangkan cinta kita." Zara mengangguk dan merangkul lengan kekar Serkan.

Serkan membukakan pintu mobil untuk Zara, setelah Zara masuk baru Serkan masuk ke mobil dan segera mengendarai mobilnya menuju rumahnya menghadiri pesta perayaan ulang tahun ibunya.

30 menit kemudian,

Zara begitu terpukau melihat betapa megahnya rumah Serkan, rumah bergaya romawi, berdiri kokoh, dan mewah.

Zara menunduk betapa kecil dan tidak ada harganya sama sekali dirinya di hadapan keluarga Serkan yang bagaikan langit dan bumi dengan dirinya.

"Ayo, kita masuk?" Serkan mengulurkan tangan ke arah Zara.

Zara menerima uluran tangan Serkan dan tersenyum manis.

Serkan dan Zara masuk ke dalam istana megah kediaman Sayisman yang tersohor sebagai keluarga pejabat terpandang di negara Turki.

Zara memandang kagum interior rumah dari pria yang setia menggandeng tangannya, sangat mewah dan mahal.

Serkan mengajak Zara menemui kedua orang tuanya sebelum acara perayaan pesta ulang tahun Ibunya di mulai.

Tangan Zara berkeringat dingin langkah kakinya terasa berat saat sudah dekat dengan posisi kedua orang tua Serkan berdiri.

"Papa, Mama? Kenalkan ini Zara,"ucap Serkan memperkenalkan Zara kepada orang tuanya.

Tuan Azmar Sayisman dan Nyonya Aittul Sayisman melihat putra pertamanya menggandeng seorang gadis cantik dengan tatapan datar tanpa minat.

"Siapa nama mu, Nak?" Tanya Tuan Azmar.

"Saya Zara Khayatian Al Rasyid, Tuan." Tuan Azmar menaikkan satu alisnya mendengar ucapan Zara.

"Dari keluarga mana kamu? Pejabat atau pengusaha?" Tanya Tuan Azmar lagi.

"Saya yatim piatu bukan dari keluarga pejabat maupun pengusaha. Kami hanya memiliki toko kain kecil Tuan," jawab Zara dengan suara rendah.

"Oow ya sudah silahkan menikmati acara megah kami," jawab Nyonya Aittul dan langsung meninggalkan Zara dan Serkan.

Serkan mengepalkan tangan melihat reaksi kedua orang tuanya yang seperti memandang rendah Zara.

"Maafkan kedua orang tua ku, Zara." Zara tersenyum dan mengangguk.

"Mungkin Papa dan Mama mu sedang sibuk dengan acaranya, tidak apa-apa kamu tidak perlu khawatir tentang aku," jawab Zara berusaha menutupi rasa kecewanya.

"Baiklah, ayo kita kesana. Kamu coba makanannya ya?" Serkan menggandeng tangan Zara untuk duduk di kursi yang telah di sediakan.

Acara perayaan ulang taun ke 50 tahun Nyonya Aittul Sayisman telah di mulai.

Banyak pejabat dan artis kenamaan Turki turut menghadiri pesta yang di gelar mewah dan tertutup untuk media itu.

Zara hanya diam saja melihat kemeriahan pesta orang tua Serkan, dan saat selesai meniup lilin. Nyonya Aittul memanggil Serkan ke atas panggung, Serkan yang di panggil lalu berpamitan dengan Zara dan Zara tersenyum melepas pria yang bertahta di hatinya pergi ke atas panggung.

"Terima kasih saya ucapkan untuk anda semua yang sudah datang ke acara perayaan ulang tahun saya. Saya sangat senang dan bersyukur di berikan kehidupan yang baik, sehat dan tidak kekurangan.

Di momen pertambahan usia saya ini, saya dan keluarga besar Sayisman akan mengumumkan bahwa Putra pertama kami Serkan Sayisman akan bertunangan dengan Putri tunggal keluarga Cayoglu, Mia Cayoglu."

Jedeeerrr!!!!!

Senyum manis di bibir Zara langsung sirna kala mendengar Ibu Serkan mengumumkan pertunangan Serkan dengan wanita lain.

Mata Zara terasa panas, dadanya sesak seolah oksigen di dadanya habis.

Tess....

Air mata gadis cantik ini, menetes dengan sendirinya. Sakit sekali, di hina karena miskin karena tidak punya status sosial yang tinggi.

Serkan yang berada di panggung langsung kaget mendengar ibunya menyebutkan dirinya akan bertunangan dengan Mia teman masa kuliahnya.

Mata Serkan menatap Zara di kejauhan yang terlihat menghapus air matanya dan berbalik meninggalkan mejanya.

Serkan yang akan menyusul Zara, di cekal tangannya oleh Mia yang menghadangnya.

"Tetap disini, kamu akan membuat malu keluarga mu bila menuruti keegoisan mu Serkan," bisik Mia di telinga Serkan.

"Sial, awas kau Mia." Mia hanya tersenyum tipis mendengar ancaman Serkan.

Serkan di gandeng oleh Mia menghampiri kedua orang tua Serkan dan acara perayaan ulang tahun Nyonya Aittul tetap berlangsung meriah, tanpa ada yang tahu bahwa ada seorang gadis cantik tersakiti.

Zara berjalan keluar rumah mewah keluarga Sayisman dengan air mata yang berjatuhan dan terus di hapus oleh Zara.

Sepanjang jalan Zara berjalan bertelanjang kaki, karena dia menggunakan sepatu hak tinggi yang akan mempersulit dia berjalan.

Kaki putihnya berjalan tanpa merasakan sakit menginjak kerikil kecil yang tersebar di atas aspal jalanan.

Dinginnya malam yang menusuk kulit putihnya tak di rasakan sama sekali.

Semua itu tidak sebanding dengan sakit hati seorang Zara. Hidup sendiri di dunia ini menjadi yatim piatu dan tidak memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat membuatnya begitu mudah untuk di hina dan ditindas.

Dia mencintai seorang pria kaya dan terpandang yang selalu menemaninya melewati massa kuliah dan sulitnya harus kehilangan Babanya, namun sekarang?

Zara benar-benar sendiri di dunia ini, pria yang mencintainya kini sudah bisa di pastikan akan memilih keluarganya bersanding dengan wanita kaya yang sepadan dengannya.

Tiba-tiba...

Ada sebuah taxi berhenti di samping Zara yang berjalan di pinggir jalan.

"Zara, kamu kenapa Nak? Ayo paman antar pulang," ucap seorang pria bernama Amir yang merupakan tetangganya.

"Terima kasih paman," jawab Zara yang lalu masuk ke dalam mobil.

"Kamu darimana? Kenapa malam-malam begini berjalan sendirian di jalanan sepi nak?" Tanya paman Amir terlihat khawatir.

Hiikss... Hiiks..

Zara sudah tidak dapat menahan lagi air matanya. Air matanya mengalir deras, merasakan hatinya yang sangat sakit karena penghinaan keluarga Serkan terhadapnya.

Paman Amir tidak jadi menjalankan mobilnya karena melihat Zara yang menangis terisak.

"Ada apa Zara? Cerita kepada paman Nak?" Tanya Paman Amir lagi.

"Apa aku tidak pantas paman mencintai seseorang? Apa yang salah dengan status kita sebagai warga biasa? Aku juga tidak bisa memilih terlahir di keluarga kaya atau miskin, tapi kenapa mereka merendahkan aku paman? Apa salah ku paman, apa?"

Paman Amir hanya diam mendengar pertanyaan Zara yang syarat kesedihan itu.

Hatinya ikut sakit melihat Zara yang begitu menyedihkan dan rapuh,

Paman Amir mengelus rambut gadis cantik itu.

"Kamu tidak salah apa-apa Zara, kamu gadis cantik, pintar dan baik. Orang yang hanya melihat status sosial itu adalah orang picik, mengukur semuanya hanya dari harta dan kedudukan.

Paman tidak tahu apa yang terjadi, tapi yakinlah dia bukan jodoh mu. Allah telah menunjukkannya di awal, lebih baik kamu merasakan sakit sekarang daripada kamu kecewa nanti setelah menikah," ujar Paman Amir memberi nasehat Zara.

"Terima kasih Paman. Mungkin benar nasehat paman, kalau dia bukan jodoh Zara. Zara akan berusaha melupakan dia Paman," jawab Zara sambil berusaha menahan tangisannya.

"Jangan kamu paksa melupakannya Nak. Itu malah akan membuat mu sakit, biarkan semua berjalan apa adanya. Bila kau merindukannya tidak apa itu tidak masalah. Bila kamu ingin menangis, menangis lah nak itu akan mengurangi rasa sakit di hatimu. Biarkan semua apa adanya berdoalah minta kepada Allah keikhlasan hati insya allah kamu akan bisa mengatasi sakit di hatimu," ujar Paman Amir.

Zara memeluk erat Paman Amir karena merasakan seperti Babanya yang menasehatinya.

"Terima kasih paman, terima kasih." Paman Amir mengangguk dan mengusap punggung Zara.

"Ini pakai jaket paman, dan sekarang ayo kita pulang." Zara tersenyum menerima jaket dari Paman Amir lalu memakainya.

Taxi milik paman Amir melaju meninggalkan daerah kediaman keluarga Sayisman dan menuju rumah Zara.

Tbc.

hii, ini novel ke 3 aku ya?

ini kisah mas Angga dan dek Zara.

yuukk baca terus!!!

Terpopuler

Comments

anisah

anisah

aku mampir Thor.....

2023-08-02

0

Yusneli Usman

Yusneli Usman

koleksi visual mu keren Thor...bikin adem cuci mata 😂😂seger..... semangat Thor novelmu bagus semua💗💗👌👌😘😘

2021-10-18

0

Miracle Tree

Miracle Tree

wah Visualnya keren thor💕

2021-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 The Beginning!
2 Zara's Sadness
3 Painfully!!
4 Move On
5 Story of Siti Amaliyah
6 Wadirut Angga!
7 Angga's Past!
8 Romi.
9 Remorse!!
10 Romi's Felling!
11 At the First sight
12 A Different Feeling!
13 Days with you
14 Lunch!
15 Angga's Past 2 !
16 Zara's Circle.
17 Close to you, Zara!
18 Converge!!
19 You Lied to Me ?
20 What you see ?
21 Opportunity!
22 I saw all
23 Complex Hearts
24 How could you
25 Indecision of the heart
26 Secrets begin to unfold!
27 Two-Faced?
28 Giving romi a chance
29 Decisions that determine everything!
30 You can do it! Angga Adnan Prayoga!!
31 Who's Antonie?
32 Complex
33 Tidak Semudah itu Ferguso!
34 Poor Sandra
35 Learning by doing.
36 Free : Sandra!
37 Sandra Aman, Zara ditawan!
38 The real of Romi
39 Bye Romi!
40 This is Who i am!
41 Finally!
42 Different
43 The Question?
44 a Guest
45 Check Up
46 You changed!
47 Let Me Go
48 Women who get hurt!
49 Sorry I left
50 The two unfortunate women!
51 The Truth
52 Regret.
53 A wasted love
54 Melepas & Kembali
55 After that
56 Let's Go...
57 Vincent's move.
58 Face to Face
59 Gerilya
60 Jealous
61 The Past!
62 Vincent's faith.
63 Conscience
64 Accident
65 Happiness
66 After Happiness
67 Cerita Aku dan Kalian,
68 Istanbul
69 Serkan Help!
70 Xaviera Ranjana Prayoga
71 End of Our Story
72 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 72 Episodes

1
The Beginning!
2
Zara's Sadness
3
Painfully!!
4
Move On
5
Story of Siti Amaliyah
6
Wadirut Angga!
7
Angga's Past!
8
Romi.
9
Remorse!!
10
Romi's Felling!
11
At the First sight
12
A Different Feeling!
13
Days with you
14
Lunch!
15
Angga's Past 2 !
16
Zara's Circle.
17
Close to you, Zara!
18
Converge!!
19
You Lied to Me ?
20
What you see ?
21
Opportunity!
22
I saw all
23
Complex Hearts
24
How could you
25
Indecision of the heart
26
Secrets begin to unfold!
27
Two-Faced?
28
Giving romi a chance
29
Decisions that determine everything!
30
You can do it! Angga Adnan Prayoga!!
31
Who's Antonie?
32
Complex
33
Tidak Semudah itu Ferguso!
34
Poor Sandra
35
Learning by doing.
36
Free : Sandra!
37
Sandra Aman, Zara ditawan!
38
The real of Romi
39
Bye Romi!
40
This is Who i am!
41
Finally!
42
Different
43
The Question?
44
a Guest
45
Check Up
46
You changed!
47
Let Me Go
48
Women who get hurt!
49
Sorry I left
50
The two unfortunate women!
51
The Truth
52
Regret.
53
A wasted love
54
Melepas & Kembali
55
After that
56
Let's Go...
57
Vincent's move.
58
Face to Face
59
Gerilya
60
Jealous
61
The Past!
62
Vincent's faith.
63
Conscience
64
Accident
65
Happiness
66
After Happiness
67
Cerita Aku dan Kalian,
68
Istanbul
69
Serkan Help!
70
Xaviera Ranjana Prayoga
71
End of Our Story
72
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!