"Wah itu sangat lucu" Gege tertawa saat mendengarkan ucapan Bara tentang taktiknya tadi, Bara bahkan memikirkan seratus kali lipat tempat mana yang harus ia hancurkan terlebih dahulu.
Catalo tidak akan bangkrut hanya karna kerusakan satu kasino milik mereka, lagian mereka lebih kaya dari pada dirinya.
"Aku tidak tau siapa bos mereka sebenarnya, apa kau pernah melihatnya?" tanya Gege.
Karna memang benar, untuk mencari di internet saja itu tidak dapat di temukan, hanya karyawan mereka saja yang mengetahuinya bahkan pernah ada seorang penulis berita yang diam-diam mengikuti Alex untuk mencari tau siapa pemimpin Catalo yang populer dengan kekayaan dan kekuatan mereka itu.
Dan lagi, jika terungkapnya berita tentang pemimpin Catalo, mungkin itu akan menjadi sebuah bom ledakan yang akan menguntungkan berbagai media, tentu saja banyak media yang berlomba-lomba untuk mencari tau.
Namun hal itu harus di telan dengan pahit saat di temukannya tubuh sang penulis berita yang mengikuti Alex itu dengan keadaan tak bernyawa dan hal yang lebih tragisnya lagi beberapa organ di tubuhnya sudah menghilang.
Berita itu sontak pernah menjadi berita paling populer selama dua bulan berturut-turut di majalah Cina dan tiga minggu di beberapa belah negara di dunia.
Hal yang menjadi perbincangan terpanas saat itu adalah beberapa foto yang ia kirimkan kepada kepala medianya sebelum ia tertangkap dan di bunuh dengan keji.
Ada beberapa foto yang menunjukan pemimpin Catalo yang di rahasiakan dari publik itu, namun foto yang ia kirimkan hanya foto bagian belakang dan samping tubuhnya dan lagi ia mengambilnya dari jarak jauh jadi tidak begitu jelas untuk melihat siapa pemimpin catalo yang sebenarnya.
Dan satu hal lagi, tidak ada bukti bahwa dia mati karna perbuatan Catalo, jadi berita itu masih simpang siur sampai saat ini.
"Aku tidak tau" Bara meminum sedikit demi sedikit kopi miliknya.
"Kau tidak tau? Wah apa kau ini seorang pemimpin" Gege menggelengkan kepalanya tidak percaya, bagaimana bisa bos nya saja tidak tau apalagi bawahannya.
"Kenapa mereka sangat ingin bekerja sama dengan kita"
"Aku tidak tau, tapi sepertinya ada hal aneh yang mereka rencanakan"
"Aku akan melindungimu, kau tenang saja" Gege menepuk pundak Bara untuk menenangkannya agar tidak berpikir yang lebih jauh lagi.
"Aku percaya padamu" Bara tersenyum dan meminum lagi kopi nya yang sekarang sudah terasa hangat itu.
Beda lagi dengan Tata yang saat ini sudah di buat emosi, pagi tadi Tata merasa kecolongan waktu karna Bara bangun terlebih dahulu dan sialnya Tata tidur begitu pulas benar benar tidur yang pulas.
Tadi pagi Tata harus cepat-cepat untuk pergi ke perusahaan miliknya yang di berikan oleh ayahnya saat ulang tahunnya yang ke 17.
Tata bangun jam sembilan pagi padahal ia ada meeting pukul sepuluh, jika sampai ke sana kemungkinan pukul dua belas baru sampai dan hal yang paling-paling-paling membuat Tata marah adalah ****** ***** miliknya yang sudah koyak tak tersisa, bahkan satu pun.
Jika di tanya pelakunya siapa, ya tentunya si kunyuk suaminya itu, dia itu definisi di kasih hati minta jantung yang sesungguhnya.
Setelah mereka bertengkar hebat itu, sekertaris kim langsung menelfon kedua belah keluarga dan menceritakan semuanya tapi tidak menjadi hal yang serius atau menjadi permasalahan, mereka hanya disuruh akur dan segera memiliki momongan.
Saat mendengar kata anak, walaupun Tata terlihat senyum cerah tapi TIDAK di dalam hatinya.
'Ana**k! Hell yang benar saja!'
Banyak ucapan yang tidak bisa Tata ucapkan, apalagi kalau tau dirinya masih perawan, sudahlah antara ia di keluarkan dari keluarga atau di asingkan.
Kalau Bara sih enak keluarganya bener-bener sayang dan pengertian lah Tata, Orang tua Tata juga baik cuma terkadang ucapan mereka selalu menusuk ke jiwa dan raga yang membuat dirinya langsung terpental ke bulan.
Karna hari Tata merasa kacau hari ini, ia tidak berangkat ke kantor lagian ia juga sudah terlambat, mungkin nanti sore ia akan pergi mengecek toko bunga miliknya yang sudah lama tidak ia kunjungi.
Tata sudah menyuruh sekertaris Kim untuk membelikannya pakaian dalam dengan segera karna ia benar-benar harus pergi sebelum malam tiba.
Jam menunjukan pukul satu siang dan itu juga bertepatan dengan Tata yang baru saja selesai mandi.
Ia melihat ruangan yang kosong, mungkin sekertaris Kim belum sampai atau mungkin juga ia sedang sibuk dengan pekerjaannya.
DREETRRRR DREEETTTT DREETTTT
Getaran ponsel di nakas menghanyutkan pikiran Tata yang baru saja akan melamun, alisnya sedikit bertaut saat melihat siapa yang menelfonnya.
Sekertaris menelfonnya namun tak lama sambungan telfonnya mati, di sana Tata bisa melihat ada tiga panggilan tak terjawab darinya dan beberapa pesan yang masuk.
"Haa di kunci?" ucap Tata spontan yang merasa bingung.
Di pesan itu, sekertaris Kim mengatakan bahwa ia tidak bisa mengakses pin maupun kartu untuk masuk ke kamarnya dan menyimpan pesanan yang Tata minta tadi.
Tak berfikir lama, Tata langsung beranjak berjalan ke arah pintunya.
TIT TIT TIT TIT TIT
Suara ketikan pin yang terdengar memenuhi ruangan yang sepi ini terasa menjadi saksi.
"Kenapa gabisa" Tata mencoba berkali-kali untuk membuka kuncinya namun tetap tidak bisa, padahal Tata sudah memasukan nomor pin yang benar.
"Eh" Tata merasa bingung sekarang, bahkan menggunakan kartu akses pun masih tidak bisa terbuka.
'Apa jangan-jangan ini ulah si kunyuk itu!...sialan..brengsek..bajingan"
Ini pasti ulah si kunyuk itu, ini pasti kerjaan dia yang sudah mengubah kode pinnya.
"Sialan" Tata semakin merasa marah karna panggilan telfonnya selalu di tolak, emang cari gara-gara aja dia itu, tapi ini kelewatan banget sih udah pakaian dalem miliknya di sobek dan sekarang, ia terkunci di dalam kamarnya sendiri, Wah orang gila mana yang seperti dirinya ini.
*********: Maaf istriku, aku lupa bahwa aku memilikimu.
*******: 150819, jangan di sebariiiinnnnn**!.
Dua pesan baru saja masuk dan itu membuatnya muak.
Bisa bisanya dia mempermainkannya seperti ini, ingat dunia ini keras! sobekan di balas dengan sobekan dan kuncian di balas dengan kuncian! Liat saja nanti.
Sebenarnya Bara merasa bersalah sekarang, menurutnya ia terlalu lunak kepada Tata, mengerjainya seperti itu terlalu gampang dan cenderung lunak baginya yang keras dan kasar.
Biasanya Bara akan tertawa jika sudah mengerjai Tata tapi kali ini terasa berbeda, isi hati dan pikirannya berkecamuk sekarang, entah apa yang sebenarnya ia pikirkan namun perkataan Gege tadi sukses membuatnya terganggu.
Pemimpin Catalo pasti tidak akan tinggal diam, sebentar lagi peperangan di mulai, tapi ia sedikit bersyukur karna nanti Catalo grup itu tidak akan mengganggunya lagi atau mengajak kerja sama yang tidak masuk akal baginya.
Tapi mengenai siapa pemimpin Catalo, sepertinya Bara sendiri yang harus turun tangan dan menanganinya sendiri.
Bagaimana pun kedepannya dan siapapun lawannya bahkan apapun tujuannya, Bara akan pastikan semuanya berjalan dengan baik dan orang-orangnya tidak ada yang terluka, Bara pastikan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments