05.

Seseorang itu pasti memiliki dua hal di hidupnya yang tidak akan pernah ia ucapkan atau kasih tau kesiapapun terkecuali orang itu tau dan menyadari tentang dirinya.

Yang pertama jati dirinya dan yang kedua isi pikirannya.

Kadang orang itu memiliki banyak hal tentang apapun yang menyangkut dirinya sendiri, antara baik atau buruknya sejujurnya orang itu menyadari akan perlakuannya, namun menjadi diri sendiri kadang selalu menjadi rendah di mata orang lain.

Suara beberapa orang terdengar gaduh di luar ruangan kantor milik Bara, Bara yang baru saja menikmati secangkir kopi miliknya namun mood nya terasa rusak karna suara di luar sana, entah apa yang terjadi di luar sana ia tidak peduli apapun itu, asalkan jangan mengganggu dirinya.

"Bos ada beberapa anak buah Catalo yang datang dan menerobos masuk" Disana terdapat Kepala keamanan, Ketua Xao dan wakil nya Woyu yang baru saja masuk dengan sedikit tergesa gesa.

"Dimana Zan Ge?" Tanya Bara, Zan Ge atau yang biasa di panggil Gege itu adalah sekertaris sekaligus teman bagi Bara, biasanya Gege akan melaporkan apapun padanya dengan sendiri tanpa melalui perantara siapapun dan dalam bentuk apapun.

"Sepertinya dia ada di bawah menghadapi wakil pemimpin Catalo, tapi aku akan segera mencarinya bos"

"Tidak, tidak perlu. Aku yang akan menemui mereka, kau diam saja dan siapkan ambulance untuk berjaga jaga" Bara berjalan melewati mereka dan pergi turun ke bawah untuk melihat kondisi.

"Kalian berdua" Tunjuk Bara kepada Xao dan Woyu.

"Kalian urusi mereka" tunjuknya dengan dagunya saat ia membuka pintu dan terdapat 4 orang berbadan tinggi kekar yang setara dengan tubuh Xao dan Woyu.

Bara berjalan melewati hingar pingar anak buah catalo yang menerobos masuk dan merusak beberapa fasilitas kantornya, bukankah ini sudah kelewatan?.

Bara tidak pernah bertarung langsung dengan siapapun, hanya satu orang yang pernah berkelahi dengan Bara, yaitu Tata.

Bukannya tanpa Alasan, tapi Bara tidak ingin menyakiti tubuhnya bahkan semut sekalipun ia tidak akan mengizinkannya.

TING.

Pintu lift terbuka, disana ada Gege yang sedang berbincang dengan Alex wakil pemimpin Catalo, dari kejauhan Bara sudah bisa melihat situasi disana terbilang sangat mendesak Gege dan itu melukai Bara.

"Mau berapa kalipun kalian kesini, hasilnya tetap sama, Kita tidak menerima kerjasama dari para pecundang" Gege masih santai walaupun lawannya terlihat kentara ingin membunuh Gege.

"Bocah ini" Alex tertawa hambar, saat datang kesini ia hanya membawa rasa iba dan kebaikannya hanya sedikit dan sekarang sudah habis.

"Aku hanya ingin menyampaikan kepadamu, sebaiknya kalian pergi sebelum semuanya menjadi kacau"

"Wah kau mengusir dan mengancamku secara bersamaan HAHA dasar bocah sialan, apa kau tau siapa bos ku! jika kalian tau aku tidak yakin kau masih bisa bernafas sekarang"

"Ahhh bos mu yang penakut itu" ucap Bara saat dirinya sudah berada tak jauh dari mereka.

"Shhhh. Sebenarnya aku sangat baik kepada siapapun tapi kau dan para anjingmu itu sudah merusak kantor ku"

"Mm bagaimana kalau kita membuat kesepakatan" tawar Bara, disana Gege hendak memprotes ucapan Bara karna Bara memiliki pikiran dangkal dan sulit di tebak.

"Tenang saja, aku tidak akan menerima tawaran mereka" Bara bisa melihat wajah cemas Gege yang perlahan ia bisa mengontrol mimik wajah nya saat Bara mengatakan hal itu.

"Aku harus memperbaiki kantorku karna ulah kalian, jadi aku juga ingin hal yang sama" Bara tersenyum namun itu hanya berdurasi tiga detik sebelum ia mengubah mimik wajahnya menjadi serius.

"Aku sudah mengirim anak buahku, mungkin mereka sudah sampai sekarang"

"APA"

"Hey jangan terkejut seperti itu, kau tau aku juga terkejut saat kedatangan kalian tapi aku masih baik hati, disana bos mu sudah pergi dari kantor mungkin dia akan baik-baik saja"terang Bara dengan santai, tangannya menepuk-nepuk jas yang di pakai Gege yang terdapat beberapa helai bulu anjing yang menempel, itu bulu Holy anjing milik Gege.

"Apa kau menyadari perbuatanmu itu" Alex meremehkan ucapan Bara, tak masalah jika mereka merusak fasilitas kantornya lagian uang mereka terus mengalir setiap detik jadi tidak akan menjadi masalah.

"Kau sangat percaya diri Alex, aku mengagumimu kau tau" Bara menepuk pundak Alex namun langsung di tepis olehnya.

"Ah apa kau pikir aku mengirim mereka ke Catalo?" Bara tersenyum saat mengatakan hal itu.

"Apa yang kau bicarakan!"

"Aku mengirim mereka ke kasino HAHAHA" Bara tertawa dengan keras melihat wajah mereka yang cengo.

"Aku juga menyiapkan hadiah untuk kalian" Bara menunjukan waktu yang terus berjalan di ponselnya dengan cepat, hal itu semakin membuat Bara tertawa.

"Brengsek" Desis Alex sebelum ia pergi dan langsung menghubungi bos nya, namun sial tidak ada jawaban sedikitpun, Alex menelfon siapapun yang bisa ia hubungi saat ini namun tetap saja tidak ada jawaban.

"Sialan Bara" Alex merasa geram saat ini di tambah tidak ada yang bisa ia hubungi saat ini.

" Cepat tarik semua orang dan langsung pergi ke kasino!" Perintah Alex yang langsung di turuti oleh mereka.

"Sejak kapan kau melakukannya"Tanya Gege yang merasa heran karna waktunya tidak terduga.

Bara mengedikkan bahunya, ia juga tersenyum pelan dan mengajak Gege untuk pergi meminum secangkir kopi, mungkin itu akan meredakan sedikit amarah dan kekesalan mereka.

"Xao, aku percayakan kepadamu" Ucap Bara saat bertemu dengan Xao di lobi, untuk segera membereskan semua kekacauan disini.

"Siap bos"

Bara dan Gege berjalan masuk ke ruangan Bara, tidak ada tempat ternyaman di perusahaan ini selain ruangan Bara, status Gege tak pernah menjadi masalah untuk Bara, kedekatan mereka yang sudah kentara membuatnya seperti saudara saat ini.

Disisi lain seorang pria jangkung berwajah tampan rupawan sedang mengamati tempat miliknya yang sudah hancur, ia menghembuskan rokok miliknya dengan perlahan, tubuhnya ia sandarkan di mobil dan masih mengamati bangunan kesayangan miliknya itu.

"Bos kau sudah disini" Alex berlari pelan saat melihat bosnya sudah ada di sana.

"Apa yang membuatmu begitu lama"

"Kau pasti sudah tau bagaimana si licik itu" Alex melihat bangunan terbesar kasino milik Catalo yang saat ini sudah mengalami rusak sebagian.

"Ini adalah tempat kesukaanku" Dia mengatakan hal itu dengan sekali hrmbusan nafas, ia masih tidak rela tempat kesayangannya harus rusak.

Sangat di sayangkan.

"Maaf, seharusnya aku lebih cepat untuk datang kesini" Alex membungkukan tubuhnya, ia merasa ini benar-benar kesalahannya dan lagi ia begitu tau bahwa kasino ini adalah tempat paling disukai bosnya.

"Aku merasa sedikit pusing Alex, mungkin aku tidak akan ke kantor untuk sementara waktu, tolong urus semuanya, aku mempercayakan semuanya padamu"

"Aku tidak akan mengecewakanmu lagi bos" Alex membungkukan tubuhnya memberi hormat kepada bosnya diikuti yang lainnya sebagai bentuk penghormatan.

"Sialan bocah itu selalu saja mencari masalah" Desis Alex saat mengingat Bara yang mungkin tengah menertawakannya saat ini.

"Sialan".

Tapi masih beruntung tidak ada korban dalam kejadian ini, seperti semuanya sudah terencana dengan sangat rapi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!