4. Dua Serangan Besar

Titik-titik hujan menerpa deras orang-orang di sana. Mereka memang sedari awal terkena hujan akan tetapi tidak membuat mereka basah, karena mereka sendiri telah membuat pelindung di sekujur tubuh.

Bila diperhatikan, saat ini para dewa/dewi terlihat memiliki awan mendung dihatinya. Entah siapa yang memulai, mata para dewa/dewi kini telah sayup seakan memberitahu, Ya... Ini akhir hidup mereka. Semua ini telah selesai, tidak ada hari esok untuk mereka...

Pangeran Xing Liang juga tidak luput dari keputusasaan. Tadinya Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi Ia urungkan. Bagaimanapun memberi harapan berlebih bukan sesuatu hal yang bagus. Mereka juga bukan anak-anak yang biasanya naif, jadi Ia hanya menghela napas panjang. Cukup frustasi sebenarnya.

Saudarinya, Putri Xing Wu juga merasakan hal yang sama. Ia ingin membantah dan berkata 'Hei! Ayolah, kita pasti bisa! jangan menyerah!' Tapi, Ia paham kata-kata tersebut cukup buruk digunakan sekarang. Karena dilihat dari manapun kata-kata ini seperti sedang membodohi diri sendiri agar menjauh dari kenyataan.

Suara gemuruh langit semakin berteriak kencang, ditambah retakan dimensi yang telah meluas, membuat orang ketakutan. Hanya saja tidak separah yang ada di tempat ini sekarang.

JDAR!! JDAR!!

Tapi, mereka melupakan sesuatu. Kristal putih itu masih menyala. Ia tampak puas melihat para makhluk abadi ini menderita, Ia juga sengaja tidak menyerang mereka disaat sedang termenung sedih.

Biarkan mereka sedih, lalu menyerah dan jadikan mereka sebagai santapan nutrisi. Kira-kira seperti itulah yang dipikirkan roh inti dunia dewa.

Jika Ia memiliki bentuk manusia, mungkin saja saat ini Ia akan menyeringai lebar seperti iblis yang haus akan darah.

Merasa waktunya untuk makan, inti dunia dewa mengeluarkan sulur raksasanya yang terbentuk dari petir berwarna merah, tampak petir merah berderak-derak seolah bersemangat. Lalu Ia kibaskan dari samping.

Pangeran Xing Liang yang melihat serangan licik inti dunia dewa segera berseru, "AWAS!!"

BOOMMMM...!!

JDARR!!

Drrttt...

Sayangnya, petir itu lebih cepat daripada yang Ia kira. Seketika kepulan asap terbentuk besar di tengah badai yang mengerikan.

"Oh tidak... Jangan lagi..." Ucapnya lemah sampai menundukkan kepala. Ia merasa kali ini korban akan berjatuhan lebih banyak dari sebelumnya.

Ia memejamkan matanya perlahan, berdoa kepada leluhur semoga mereka diberi keberuntungan. Pria paruh baya disebelahnya juga merasakan hal yang sama. Ia segera menghilang, dan muncul lagi di dekat kepulan asap. Ia tampak khawatir.

Tapi detik berikutnya kekhawatirannya perlahan menghilang digantikan oleh perasaan terkejut setelah mendengar suara orang yang dikenalnya.

"Kenapa kalian terlihat murung? Jangan jadikan diri kalian sebagai domba ternak yang siap untuk disembelih kapan saja..!" Ucapnya menyadarkan para dewa/dewi yang terlihat putus asa tersebut.

Mereka yang larut akan kesedihan cukup terkejut ketika mendengar suara perempuan yang amat lembut dan menyegarkan hati itu.

Tak terkecuali Pangeran Xing Liang dan Putri Xing Wu. Pria tampan tersebut tampak menyipitkan matanya seakan sedang mencari tahu, "Siapa ..." Tapi Ia merasa suaranya familiar.

Ketika kepulan asap menipis, Putri, Pangeran, Si Pria sepuh, serta ribuan orang yang melayang di atas langit seketika membelalakkan matanya kaget.

"ADIK?!" Teriak Pangeran Xing Liang dan Putri Xing Wu terperangah. Pangeran yang tadinya ada di atas tanah segera terbang menuju Xing Shi yang tengah menghadang serangan petir merah inti dunia dewa dengan pedang emasnya yang berukuran 100 meter.

Ribuan dewa/dewi yang ada di atas langit seketika terkejut. Antara terharu karena diselamatkan oleh seorang malaikat, sedih karena kenapa kecantikan sepertinya harus ikut bertarung bersama mereka, dan senang karena ada harapan.

"Tuan putri kecil" Ucap mereka serempak sambil mencoba untuk membungkuk, tapi tidak berhasil karena banyaknya tulang mereka yang patah. Jadi mereka hanya tersenyum canggung, dan bersorak ria di dalam hati.

Mereka benar-benar berterimakasih kepada Xing Shi. Untung saja mereka diselamatkan putri kecil, kalau tidak saat ini mereka telah menjadi abu.

Xing Shi yang baru saja sampai segera melihat mereka satu persatu. Dari timur ke barat dan Utara ke Selatan. Ia mendesah pelan. Banyak yang terluka parah diantara mereka. Dan yang paling ringan hanya seseorang yang bajunya kusam dengan sedikit darah mengalir dari bibirnya.

Ini... ini benar-benar krisis...

"Adik apa yang kau lakukan disini?" Tanya Putri Xing Wu khawatir karena Ayahnya dulu pernah berpesan agar tidak membiarkan adik kecilnya ini keluar dari lingkup formasi.

Xing Shi menatap sedih kakak perempuannya itu. Penampilan manis yang biasa ia lihat kini terlihat berantakan, banyak bagian kain yang sobek. Wajahnya yang menawan juga sedikit berlumuran darah dan terlihat agak pucat dari biasanya.

Saat ini Ia sedang fokus menahan serangan inti dunia dewa itu, setelah beberapa detik menatap kakaknya Ia akhirnya menjawab seraya menghela napas berat.

"Aku hanya ingin membantu" Katanya dengan senyum manis. Tapi, bila ada yang memperhatikan urat-urat lehernya sedikit terpampang. Ia marah karena inti dunia melukai kakaknya. Benar-benar berani..?!!

Kemudian Ia menatap inti dunia dewa lagi. Dengan usaha yang cukup ekstra, Xing Shi menekan kekuatannya lalu Ia tebas dengan kasar hingga petir-petir tersebut melemah dan pada akhirnya menghilang secara perlahan.

SRING...!!

BOOMMM..!!!!!

Apa itu mudah?

Semudah itu?

Tentu tidak!

Setelah melenyapkan petir-petir merah, tiba-tiba sudut mulut Xing Shi mengeluarkan darah segar. Tidak banyak, namun Ia mengerutkan keningnya, ini begitu kuat dan sulit untuk dihadapi.

"Adik apa kau tidak apa-apa? Kenapa kau disini..? Terimakasih karena telah menyelamatkan mereka, hanya saja lihat bibirmu berdarah..! Apa kau baik-baik saja? apa ada yang sakit?" Kali ini Xing Liang mendekati Xing Shi setelah berhasil menyelamatkan diri dari efek ledakan buatan adiknya.

Ia memegang tangan Xing Shi lalu membolak-balikkan tubuh adiknya. Ia hanya menjaga-jaga jika ada luka lain karena, Ia sangat khawatir.

Tadi, setelah mengetahui yang datang adalah adiknya sendiri, Xing Shi. Ia menegang teringat oleh titah Ayahnya. Tapi, segera menghilangkan pikiran itu saking khawatir akan keselamatan adik perempuannya yang satu ini.

Xing Shi sebagai korban hanya bisa tersenyum pasrah. Biarkan Kakaknya memeriksa. Saat ini Ia hanya fokus melihat inti dunia dewa yang terlihat aneh.

Inti dunia dewa yang gagal mendapatkan makanannya mendadak marah. Tubuhnya berdengung keras. Akibatnya fluktuasi udara muncul hingga menghasilkan gelombang udara yang berhasil menerbangkan ratusan orang di barisan depan.

WUNG.....!

"ARKHH!!"

"KAKAK AWAS!!" Teriak Xing Shi kepada kedua kakaknya itu.

Mendengar jeritan sang adik, Xing Liang refleks membuat array pelindung yang menyelimuti Xing Shi dan sebagian di sana.

Apa yang dilakukan Xing Liang juga diikuti cepat oleh Si pria sepuh, Xing Wu, dan beberapa jenderal. Karena bagaimanapun juga, untuk yang terkuat hanyalah Kedua saudara Xing Shi, Pria sepuh dan 3 jenderal lainnya. Jadi, sebisa mungkin mereka harus meminimalisir korban.

"Sangat kuat..!!" Ujar Xing Liang bersusah-payah untuk mempertahankan array pelindung. Dia merasa begitu lemah. Tapi ini bukan salahnya, salahkan saja energi spiritualnya yang telah berkurang akibat terlalu lama bertarung.

Lapisan yang dibuat Xing Liang sedikit bergetar. Xing Shi yang melihatnya segera membantu. Ia menyalurkan energi spiritual ke punggung kakaknya, berharap ini menambah energi spiritual Xing Liang yang hilang.

Aliran udara berwarna emas seketika keluar dari tangan kiri Xing Shi. Xing Liang yang merasakannya tersenyum lembut, "Terimakasih Adik.." Kata Xing Liang yang merasa array pelindung sudah tidak seberat tadi. Tubuhnya juga terasa lebih ringan.

Xing Shi mengangguk. Lalu menatap Kristal raksasa yang tingginya mencapai awan dengan kejam. Dengan perasaan marah dan kesal, Ia mulai bersiap untuk menyerang. Berani sekali benda ini melukai kakak-kakaknya. Ia sungguh benci bila ada yang melukai mereka!

Xing Shi melafalkan sedikit mantra, lalu Ia terbang agak tinggi dan merentangkan kedua tangannya ke atas.

"Cahaya Suci tahap ke-10. Bintang pembabtisan..!" Ucapnya pelan namun mampu didengar oleh ribuan orang dibawahnya. Sekalipun ada badai, mereka tetap mampu karena telah mencapai ranah dewa tingkat tinggi.

Ribuan orang itu menengadahkan kepalanya ke langit. Mereka terlihat kagum namun sebagian menelan ludahnya dengan kasar. Itu..itu apa?

Selama ini mereka tahu Putri kecil merupakan yang terkuat kedua setelah Pangeran pertama [Bukan Pangeran Xing Liang, ada lagi pangeran yang lain] Tapi, ini sungguh luar biasa. Mereka hanya mendengar itu dari desas desus jarang bahkan tidak pernah melihat kemampuan putri kecil.

Mereka berpikir bahwa itu berlebihan dan Putri kecil merupakan yang terlemah diantara para saudaranya karena titah kaisar yang menyebutkan agar jangan membiarkan Putri kecil keluar dari istana. Tapi, lihatlah ini kenyataan! Tanpa sadar mereka mulai bersemangat. Mereka.. mereka akhirnya memiliki harapan!

Kembali menuju tempat Xing Shi. Awan mendung dengan badai mulai tersingkir menyisakan lingkaran besar di atas langit. Sangat besar. Bila diukur, diameternya hampir mencapai setengah mil. Sedikit menyamai tinggi inti dunia dewa.

Setelah itu cahaya putih keemasan menyeruak hingga menyinari tempat mereka bertarung. Ditengahnya terdapat suatu simbol emas besar yang mengeluarkan aura kuno. Simbol itu tepat berada di atas Kristal putih yang merupakan inti dunia dewa.

Inti dunia dewa merasakan tekanan hebat diatasnya. Benda ini tampak sedikit terguncang, hanya saja karena harga diri, Ia tidak mau kalah.

Heh, ingin mengalahkan dewa ini?! Omong kosong! Batinnya penuh arogansi.

Inti dunia dewa lalu membentuk pusaran angin dan petir Merah diatasnya. Bila dilihat ini berbentuk kerucut dengan moncongnya menghadap simbol emas Xing Shi yang perlahan turun dengan aura dominasi.

Sungguh pemandangan yang menakjubkan!

Saat ini ribuan orang berdoa-doa kepada para leluhur agar diberi keberuntungan. Terlihat, di atas langit dua warna saling mendekat dengan kekuatan dahsyat.

Warna putih keemasan menyinari atas, dan warna merah dengan petir-petir menjalar bersinar di bagian bawah yang membuat awan mendung disekitar berderak-derak.

Dengan suara petir yang beradu, menambah orang-orang di sana gugup dan berkeringat dingin. Tidak terkecuali Pangeran Xing Liang dan Putri Xing Wu yang masih mempertahankan array pelindung.

Mereka tampak takut, takut, cemas bila ada sesuatu yang buruk terjadi kepada adik kecil mereka. Keduanya ingin membantu, tapi tidak bisa karena energi spiritual mereka yang melemah.

Pria sepuh juga, Ia memang yang terkuat diantara mereka hanya saja kekuatannya melemah akibat terkena serangan inti dunia dewa dan menyebabkan beberapa organnya hancur. Sehingga kekuatan Xing Shi lah yang terkuat untuk saat ini.

Menggunakan pil untuk menyembuhkan? Tidak mungkin, pil-pil yang mereka miliki tidak mempan untuk mengobati luka yang disebabkan inti dunia dewa. Kalau bisa sudah dari tadi mereka mengalahkan kristal putih ini.

Disaat ribuan orang sedang cemas dan berdoa, lain halnya dengan Xing Shi. Ia terlihat santai, akan tetapi sudut bibirnya tidak bisa berhenti untuk mengalirkan darah.

Gaunnya berkibar akibat hembusan angin dari mendekatnya dua energi besar. Gadis ini mendengus kasar. Sungguh merepotkan baginya. Ia menjadi agak pesimis, apakah Ia bisa mengalahkan benda ini? Pikirnya.

Lalu Ia menatap was-was ke arah depan. Beban untuk menahan tekanan inti dunia dewa sungguh besar, hanya seperti ini tidak cukup. Xing Shi kemudian menambah tekanan simbol miliknya.

Dengan tangan masih direntangkan, gadis ini lalu menggerakkan tangannya sedikit kebawah hingga Ia sendiri sedikit bergetar. Tapi Ia masih bisa menahannya.

Sama halnya dengan Xing Shi, inti dunia dewa juga mempercepat laju pusaran merah. Apabila Ia memiliki wajah, benda ini sekarang akan tersenyum sinis ke arah Xing Shi dan mengatakan bahwa serangan kecil tidak akan menundukkan nya.

Sombong!

Beberapa detik kemudian dua serangan akhirnya terbentur sampai membuat fluktuasi udara yang teramat kencang. Bahkan ribuan orang di sana, meski telah memasang array tetap mundur ratusan meter. Mereka juga dipaksa untuk memuntahkan darah segar.

BOOMMMM....!!!

SWISHH....!!

JDAR!! JDARR!!

WOOSH.....

...______________________...

...🍁[Bersambung...]🍁...

...…………………………………………………...

...Readers~ Jangan lupa like dan komennya, it's easy guys~...

...See U~...

...-Marionatte Rose-...

Terpopuler

Comments

Endri 👋

Endri 👋

semangat authorrr....

2023-12-26

2

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

NEXTTTT

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kematian Sang Ayah
2 2. Mencoba Keluar Dari Istana
3 3. Dosa Xing Shi Dan Kesengsaraan Hati
4 4. Dua Serangan Besar
5 5. Ledakan! 3 VS 1
6 6. Keadaan Terdesak
7 7. Kebangkitan Naga Dan Tranformasi 3 Saudara Xing
8 8. Arogansi Naga Ungu Surgawi
9 9. Pertarungan Sengit!
10 10. Awal Dari Akhir
11 11. Kehancuran Yang Membawa Petaka
12 12. Semuanya Akan Berakhir
13 13. Pengorbanan Dan Kepedihan Seorang Xing Shi
14 14. Reinkarnasi, Shangguan Yue
15 15. Di Hutan Mistis
16 16. Pohon Aneh
17 17. Pertemuan dan Orang Yang Dicurigai
18 18. Siapakah penghianatnya? Shangguan Ren?
19 19. Shangguan Yue Diculik
20 20. Pertunangan Yang Kacau
21 21. Kenapa Kau Melakukannya?
22 22. Awal Dari Tragedi, Kehilangan..
23 23. Penyergapan
24 24. Kumpulan Sosok Berjubah Hitam
25 25. Terambil nya Cincin Phoenix Biru
26 26. Kematian, Kesedihan, Dan Kebencian
27 27. Serangan Balik
28 28. Shangguan Yue Lepas Kendali
29 29. Semua Menjadi Kacau!
30 30. Usai [Penyebab Segalanya End]
31 31. Shen Long
32 32. Berada Di Tempat Asing
33 33. 'Gerhana' Telah Merasuki Sang 'Bulan'
34 34. Berlatih Adalah Proses
35 35. Delapan Tahun Kemudian
36 36. Kembali Ke Rumah Sebenarnya
37 37. "Ayah, Yue Yue Pulang...!"
38 38. Ia Adalah Seorang 'Villain' Bukan 'Saint'
39 39. Kekaisaran Wei
40 List Penting!
41 40. Ambisi Pangeran Mahkota
42 41. Teka-teki Pembawa Konspirasi
43 42. Hidup Yang Rumit
44 43. Permintaan Maaf Tak Terhingga
45 44. Nasihat Seorang Ayah
46 45. Memberi Tahu Masa Lalu
47 46. Rahasia Menjadi Tantangan
48 47. Membuka Mulut
49 48. Kami Dahulu Manusia
50 49. Pertolongan Shangguan Yue
51 50. Racun Teratai Hitam
52 51. Pilihan Fang Lao
53 52. Surat Shangguan Yue untuk Patriark Keluarga Du
54 53. Langkah Awal Rencana Licik
55 54. Kota Makam Seribu Pedang
56 55. Pelelangan dan Artefak Perjanjian Darah
57 56. Wang Lei Tian?
58 57. Shangguan Ying
59 58. Pertemuan Rahasia Antar Pewaris Keluarga Aristokrat
60 59. Pertemuan Rahasia Antar Pewaris Keluarga Aristokrat (Bagian 2)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
1. Kematian Sang Ayah
2
2. Mencoba Keluar Dari Istana
3
3. Dosa Xing Shi Dan Kesengsaraan Hati
4
4. Dua Serangan Besar
5
5. Ledakan! 3 VS 1
6
6. Keadaan Terdesak
7
7. Kebangkitan Naga Dan Tranformasi 3 Saudara Xing
8
8. Arogansi Naga Ungu Surgawi
9
9. Pertarungan Sengit!
10
10. Awal Dari Akhir
11
11. Kehancuran Yang Membawa Petaka
12
12. Semuanya Akan Berakhir
13
13. Pengorbanan Dan Kepedihan Seorang Xing Shi
14
14. Reinkarnasi, Shangguan Yue
15
15. Di Hutan Mistis
16
16. Pohon Aneh
17
17. Pertemuan dan Orang Yang Dicurigai
18
18. Siapakah penghianatnya? Shangguan Ren?
19
19. Shangguan Yue Diculik
20
20. Pertunangan Yang Kacau
21
21. Kenapa Kau Melakukannya?
22
22. Awal Dari Tragedi, Kehilangan..
23
23. Penyergapan
24
24. Kumpulan Sosok Berjubah Hitam
25
25. Terambil nya Cincin Phoenix Biru
26
26. Kematian, Kesedihan, Dan Kebencian
27
27. Serangan Balik
28
28. Shangguan Yue Lepas Kendali
29
29. Semua Menjadi Kacau!
30
30. Usai [Penyebab Segalanya End]
31
31. Shen Long
32
32. Berada Di Tempat Asing
33
33. 'Gerhana' Telah Merasuki Sang 'Bulan'
34
34. Berlatih Adalah Proses
35
35. Delapan Tahun Kemudian
36
36. Kembali Ke Rumah Sebenarnya
37
37. "Ayah, Yue Yue Pulang...!"
38
38. Ia Adalah Seorang 'Villain' Bukan 'Saint'
39
39. Kekaisaran Wei
40
List Penting!
41
40. Ambisi Pangeran Mahkota
42
41. Teka-teki Pembawa Konspirasi
43
42. Hidup Yang Rumit
44
43. Permintaan Maaf Tak Terhingga
45
44. Nasihat Seorang Ayah
46
45. Memberi Tahu Masa Lalu
47
46. Rahasia Menjadi Tantangan
48
47. Membuka Mulut
49
48. Kami Dahulu Manusia
50
49. Pertolongan Shangguan Yue
51
50. Racun Teratai Hitam
52
51. Pilihan Fang Lao
53
52. Surat Shangguan Yue untuk Patriark Keluarga Du
54
53. Langkah Awal Rencana Licik
55
54. Kota Makam Seribu Pedang
56
55. Pelelangan dan Artefak Perjanjian Darah
57
56. Wang Lei Tian?
58
57. Shangguan Ying
59
58. Pertemuan Rahasia Antar Pewaris Keluarga Aristokrat
60
59. Pertemuan Rahasia Antar Pewaris Keluarga Aristokrat (Bagian 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!