Pria misterius itu kembali mendatangi sebuah gudang kosong, gudang yang di gunakan sekelompok pemuda sebagai markas. kelompok itu bernama Kompak Merah. kelompok yang di pimpin oleh seseorang pemuda bernama jangkung, entah kenapa di panggil jangankung padahal tubuhnya tidak begitu jangkung, masih kalah tinggi dengan Arka yang paling pendek di antara ketiganya.
Ia datang masih dengan membawa tongkat bisbol yang sama dan hendle yang sama. Sebelum datang ke gudang pria itu menyempatkan diri mendatangi markas Tangan Setan.
" Siapa kau!," Pria itu langsung di sambut dengan aura permusuhan oleh pemuda bernama jangkung itu.
" Aku adalah sang penguasa, dan aku ingin kalian menjadi anak buah ku." Tegas pemuda misterius itu.
" Apa?, anak buahmu?!, jangan mimpi anak muda, langkahi dulu mayat ku kalau kau ingin menjadi bos di sini!." Ucap pemuda bernama jangkung itu.
"Dengan senang hati." tanpa babibu pemuda misterius menyerang jangkung.
kalian ini ia tidak menganggap remeh lawan nya, dia tidak mau meninggalkan jejak luka di wajahnya seperti kemarin. karena hal itu dapat mendatangkan kecemasan untuk sang kaka, Dalfa. Dalfa akan menceraimahinya karena pulang dengan luka memar di wajahnya.
Tidak butuh waktu lama pemuda misterius itu berhasil mengalahkan jangkung. Menghabisi jangkung dengan memukul kuat kapala nya dengan tongkat bisbol, dan tewas dalam sekali pukul.
Pria itu melangkahi mayat jangkung, mengusap tongkat bisbol yang penuh darah pada salah satu anak buah Jangkung.
" Ada yang mau melawan ku lagi?," ucap pria itu penuh intimidasi.
" Kau?!," menuju salah satu dari mereka dengen tongkat bisbol yang berlumuran darah itu.
"Tidak." menjawab tegas, tak nampak rasa takut di wajah pemuda yang pria itu tunjuk.
" Bagus, jadi mulai sekarang kalian menjadi anak buah ku, dan kamu..," menujuk pemuda itu lagi. "... siapa nama mu?,"
" Dewa."
" Dan kau Dewa, kau yang akan menjadi tangan kanan ku, memimpin kelompak ini."
"Aku?, kenapa aku?, kenapa tidak anda sendiri?,"
" Kau melawan perintahku?!!, kalau begitu aku habisi saja kau!." mengancam dengan tongkat bisbol.
" Tidak,baik, baik aku menuruti perintah anda."
" Bagus, jalankan tugas mu dengan baik, habis mereka yang mencoba berkhianat,"
"Baik tuan,"
"Kalian..," menujuk anak buah Kapak Merah yang baru saja resmi menjadi anak buahnya. "...buang mayat ini ke pembuangan sampai, lakukan dengan cepat."
" Baik tuan,"
Selesai membuat kekacauan pria itu pergi dengan santainya.
"Ada yang tau siapa orang itu?," tanya Dewa.
"Sepertinya dia orang yang sama dengan orang yang sudah mengalahkan anak-anak Dragon."
" Benarkah?, seperti nya dia sedang membentuk kekuatan,"
" Kau benar Wa, soalnya di melakukan hal yang sama, hanya mengeklem dan membiarkan merkas di pimpin oleh orang dia perca di kelompok itu sendiri."
"Aku akan cari tau siapa dia, dan apa rencananya,"
Masih di malam yang sama.
Dengan menunggang kuda besi miliknya, pria kembali mendatangi sekelompok pria yang menyebut dirinya Codet, kelompal itu memang tidak begitu kuat, tetapi kelompok itu sangat berpengaruh di wilyah itu. kelompok yang sebagian besar sudah berusia paruh baya. walau mereka berada di bawah taklukkan Draks. tapi mereka tidak bersungguh-sunggguh bergabung dengan Dreks, mereka lakukan hanya untuk keselamatan mereka dan keluarga mereka.
Kalian ini pria itu datang dengan cara baik-baik, ia menyembunyikan tongkat bisbolnya di dalam handle.
"Wahay para suhu, bolehkah aku bicara dengan pemimpi kalian?," ucao pria itu sedikit berteriakan, pria itu bicara tepat di depan pintu yang terbuka, dengan nada yang cukup tengil.
Mereka kompak menoleh kearah pria itu. tatapan mereka tanpak tidak bersahabat, Bonza bersiap meraih tongkat bisbol di dalam baju nya.
Tak lama salah satu dari mereka berdiri.
"Waha anak muda, kau panggil kita apa tadi!, suhu?, kalau begitu mendekatlah, suhu kau ini sudah tidak bisa mendengar dengan baik, penglihatan kita juga mulai rabun jadi, mendekatlah." pintanya.
Dengan sedikit ragu pria itu masuk kedalan markas mereka yang berupa rumah yang lumayan besar. " Duduklah, dan katakan apa yang akan kau bicarakan, akan kami dengarkan semua keluhkesah mu." pinta pria gendut paruh baya itu lagi.
"Aku mau membicarakan tentang Draks,"
" Draks?," pria paruh baya bertubuh tambun yang memanggilnya tadi sedikit terkejut. " Kenapa degannya?, dan apa hubungannya mu dengan orang itu?."
"Aku hanya inggun bicara dengan anda, empat mata, kalau anda ingin, kalau tidak? lupakan saja," berniat pergi.
" Tunggu anak muda, jangan seperti itu, baiklah kita bicara di dalam," pria tambun itu bangkit dan mengajak Bonza masuk kedalam ruangan nya.
" Duduk, dan katakan apa yang kau inggin kau katakan,"
" Anda percaya akan adanya reinkarnasi?," tanya pria itu lagi.
" Reinkarnasi?, apa masud mu, kau bilang inggin bicara soal Drak, kenapa-?."
" Jawab saja pertanyan ku!," tegas pria misterius itu.
Pria tambun itu tersenyum, "Kau tau nak, saat aku pertamakali mendengar kau bicar, aku merasa...( menghela nafas berat) …aku merasa kembali mendengar suara seseorang yang selama ini aku rindukan, tapi sayang orang itu sudah tiada." jawab pria tambun itu, terlihat sedikit sendu.
" Cihhhh … apa kau sangat merindukan nya?, sampai- sampai mendengar suara ku saja seperti mendengar suara nya?." meremehkan apa yang di ucapkan pria tambun itu.
" Tentu, karena dia aku seperti ini, Saat kami masih muda, kami haya sekelompok pria tak berguna dan haya menjadi polusi untuk warga sekitar, hingga suatu hari datang dua orang remaja yang menyadarkan kami, dengan cara membantai kelompok kami sampai meyisahkan beberapa dari kami, merekrut kelompok kami yang tersisa untuk bergabung dengan kelompok nya, termasuk aku,"
" Hal apa yang membuat mu terkesan, dengan pembatain itu?,"
" Sifat asli dari dua pemuda itu,"
Pria misterius itu terus memperhatikan pria tambun yang sedang berbicara dengan nya.
"Dari luar, dia tampak kejam, sadis dan tidak punya rasa iba terhadap orang lain, dua pemuda beredar dingin, tak pernah punya rasa penyesalan saat membantai lawan nya. tak pernah takut mati, dengan kekuasaan yang dia miliki mereka melindungi rakyat lemah dan tak berdaya, merak lakukan dengan caranya sendiri." menatap pria misterius. "Hanya sedikit orang yang bisa melihat kebaikan nya, salah satunya, aku dan sebagian dari rekan-rekan ku yang bisa melihat kebaikan mereka." sambutngnya lagi.
"Apa yang akan anda lakukan, seandai nya orang itu ada di hadapan anda?."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
triana 13
melanjutkan like yang tertunda
2021-11-07
0
syafridawati
3 like mendarat dan fav semangat
2021-10-04
1
ɴɪʜᴏɴᴘᴀʟᴀᴜ
- Likeeee 👍
2021-09-09
3