kematian Bonza

" Matilah kau setan!!!."

Bonza masih terlibat perkelahian dengan Dreks, kekuatan keduanya cukup seimbang, Bonza sedikit kewalan menghadapi Dreks.

Begitu juga dengan Dreks, Dreks juga sudah sangat kewalan, tenaga nya hampir terkuras habis tapi Bonza tanpak masih terlihat sangat berambisi untuk menghabisi nya.

" Tamatlah riwayat kau Setan!!," Bonza kembali melayang pukulan nya. Dreks yang kelelaha tidak bisa terus menghadapi seragan Bonza yang datang terus menerus.

Dreks kalah, beberapa kali ia terkenal pukulan dan tendangan Bonza.

" Inilah akhir hidupmu setan!!,"

Mengeluarkan senjata tajam, ia tusukan pada perut Dreks.

" Ahhhhh!!!, Bangsat kau Bonza.!!!," Mengerang kesakitan.

" Matilah kau Derks, ini adalah akhir dari hidup mu karena berani mengusik ketenangan ku, harimau penguasa wilayah ini." mengeluarkan senjata api dan siap menembak kepala Draks.

" Bonza!!, tolong!!,"

Suara teriakan wanita yang sangat familir terdengar di telinga Bonza.

" Rika, kau....??

" Bonza tolong!! , tolong aku.!!."

Bonza terkejut melihat Rika berada di sana dalam keadaan di sandendera anak buah Dreks

" Bonza, tolong!, tolong aku!, aku tidak mau mati!, tolong aku!."

" Setan kau Dreks!!, beraninya kau menculik nya!!, lepas dia kalau tidak.... !!!"

"Kalau tidak apa?!,"

Draks bangkit sambil menahan sakit di bagian perutnya.

"Lihatlah wanita mu, dia ada di tangan ku!, dan aku bisa memerintahkan mereka untuk memberi sedikit lubang pada bangain tubuh nya." tersenyum sinis.

" Kuranga ajar kau setan!!, aku perintahkan kau untuk melepaskan dia kalau tidak....!!"

" Kalau tidak apa?!, ha!!, apa!!, nyawa di belas dengan nyawa, dan kamu pilih!, pilih wanita mu atau nyawamu yang aku habisi!," tegas Draks.

" Bonza tolong, tolong aku, aku tidak mau mati!!,"Rika kembali histeris meminta tolong.

" Kau tau, wanitamu sedang hamil anak mu, kalau dia mati, otomatis juniormu juga akan mati." tertawa puas.

" Apa, hamil?." terkejut,

Bonza lengah, ia sedikit bimbang, perhatiannya terbagi, tanpa ia sadari Dreks sudah siap dengan pistol nya, mengarahkan tembakan kearah nya

"DORRRRR!!! , DORRR!!

Dua tembakan mengarah padanya, satu nya mengenai pelipis. dan satu mengenai dadanya.

" Bonzaaaaa!!,"

Danil berlari menghampiri Bonza yang terkapar besimbah darah.

Dor!! dor!!! dor!!!

Tiga tembakan Draks arahkan pada Danil, dua diantarnya mengenai bahu dan paha Danil, sebelum ia sampai pada Bonza.

" Bosss," beberapa anak buah Bonza berlari menghampiri mereka namun naas, mereka tewas terkenal tembak Draks dan beberapa anak buahnya, meskipun sempat terjadi baku tembak tapi kubu Bonza tetap saja kalah, dan hampir sebagian dari mereka tewas dan luka-luka, namun mereka di selamatkan oleh kedatangan aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Draks dan anak buahnya sempat melekuk baku tembak melawan aparat kekpolisian, sebelum mereka benar-benar kabur melarikan diri dari kejaran petugas.

Danil dan Bonza segera mendapatkan pertolongan, nyawa Danil tertolong tapi tidak dengan Bonza, ia mengalami pendarahan hebat dan gagalnya fungsi jantung.

Kabar kematian Bonza tersebar luas. Sebagai orang menggap kematian Bonza adalah kabar baik. Tapi... ada juga yang merasa berduka, entah apa alasannya, tapi mereka sangat tidak rela akan kematian Bonza.

**

Dua hari kemudian

Di salah TPU di mana Bonza di makamkan, Danil dan beberapa anak buahnya datang untuk berjiarah kemakam Bonza. Bonza yang sudah di makan dua hari yang lalu.

" Za, kenapa kau pergi begitu cepat, cuma kau yang aku punya, cuma kau keluargaku, kau sudah aku agap sebagai sodara ku." tangis Danil pecah diatas pusaran makan sang sahabat yang sudah seperti adik nya sendiri.

" Bos,dia sudah tiada, lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya." Tanya salah satu anak buah nya yang juga datang kemakam Bonza.

"Aku tidak tau, lebih baik kalian bersembunyi, keselamatan kalian sekarang jauh lebih penting."

" Sembunyi?, kita harus balas mereka Bos!, nyawa harus di balas dengan nyawa!!."

" Membalas mereka kalian bilang?!!." Menatap anak buahnya dengan tajam. "Apa yang bisa kalian lakukan untuk membalas mereka?!, Datang dan langsung menyerang mereka begitu saja?!, itu namanya cari mati!, jangan bodoh kalain!," Emosi Danil meledak mendengar ucapan anak buahnya.

" Maafkan kami Bos."

"Tidak ada gunanya kalian minta maaf, kalau kalian tidak mendengarkan ucapku!!,"

" Lalau apa yang harus kita lakukan?." tanya nya lagi.

"Pergi kalian semua!, lanjutkan hidupkalian masing-masing,"

" Maksudnya Bos?,"

" Anda membubar kan keloampok kita?," tanya yang lain.

" Yah, aku tidak bisa menjalankan ini semua sendiri, aku lemah tanpa Bonza, tidak yang bisa aku lakukan tanpa dia."

" Anda yakin bos, meskipun kita tidak menyetujuinya?," tanya anak buahnya lagi.

" Yah, kalau kalian inggin kalian bisa membuat kelompok kalian sendiri, tanpa aku."

Dengan kaki yang pincang, Danil pergi begitu saja meningalakan anak buahnya yang tak percaya dengan keputusan nya itu. Danil tangan kanan Bonza yang terkenal hebat terlihat lemah dan tak berdaya setelah di tinggal pergi oleh pemimpin sekaligus sahabat nya.

"Hidup seperti apa yang aku jalani tanpa kamu Za," batin nya.

Terlihat jelas Danil sangat kehilangan sang sahabat yang sudah seperti sodaranya sendiri.

***

Terlihat Danil mengemasi semua barang-barangnya kedalam koper dan bersiap untuk pergi.

Tak lupa ia membereskan semua barang-barang milik Bonza. ia simpan di dalam gudang bawah tanah dengan rapi.

Berdiri di depan rumah yang ia beli bersama Bonza. tak ada pikiran Danil untuk menjual nya, ia hanya menitipkan pada tetangga rumah, untuk merawat dan boleh di sewakan kalau ada yang berminat.

Setelah menyerahkan kunci, Danil pergi mengendarai mobilnya. sedangkan mobil Bonza tetap dia biarkan berada dalam garasi yang terkunci.

"Za aku pergi, maaf, maaf aku tidak bisa meneruskan apa yang kita perjuangankan selama ini, aku lemah tanpa kamu, untuk sementara aku fakum dari dunia ini, dan entah sampai kapan aku berhenti, bisa selamanya bisa juga sementara."

"Za, aku pamit,"

Bicara di atas makam,Danil kembali lagi kemakam Bonza untuk berpamitan.

Danil pergi jauh dari kota yang sudah membesarkan nya dan membesarkan namanya, beniat melupakan semua kenangan indah saat bersama dengan teman terabaik nya.

Rasa duka teramat sangat ia rasakan, membuat Sabil yang bisanya terlihat tangguh, kuat, kejam, sadis dan tidak memiliki rasa belas kasih, tampak lemah dan tidak berdaya, kedanya jauh berbeda dengan Danil yang dulu. Sabil yang terkena sebagai pembunuh berdarah dingin sudah tak nampak lagi, yang telihat hanya seorang pria putus masa yang tidak memiliki tujuan hidup.

"Maaf, maaf kalau aku menjadi lemah seperti ini, kepergian mu membut semua ambisi ku mati, terkubur bersama dengan kematian mu."

" Za, semoga kau tenang di sana, aku akan melanjutkan hidup ku dengan jalan yang berbeda, aku. inggin hidup lebih baik seperti. keinginan kita dulu."

flesbek off.

"Apa yang kau lihat?," Tanya Danil.

" Lihat mereka." Bonza menuju beberapa warga yang sedang bermain di salah satu taman hiburan di sebuah kompelak perumahan warga, bemian dengan anggota keluarga merek masing-masing.

" Kenapa mereka?,"tanya Danil lagi.

" Aku inggin hidup seperti mereka suatu saat nanti, aku inggin tinggal di pedesaan yang tidak mengenal siapa aku bersama orang yang aku cinta, aku ingin mempunyai keluarga kecil yang bahagia."

" Kita akan wujudkan itu, apapun yang kita mau semuanya harus terwujud, ini lah fisi misi kita."

" Kau benar, ini adalah cara hidup kita, siapa pun tidak berhak mengatur nya."

*

*

*

*

...****************...

Terpopuler

Comments

delissaa

delissaa

ceritanya bagus loh 😍

2021-09-25

0

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

hadir like back nya👍

2021-09-25

1

DN96 (Aries)

DN96 (Aries)

2 like mencicil thor 😘

"Hot Young Mom and King Mafia"
"Young Grandmom"

2021-09-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!