nasib di anak tirikan

Di dapur kediaman keluarga Sadli, para kaum wanita berkumpul untuk menyiapkan sarapan pagi bersama..

"Anna, belum cukuplah putri mu itu membuat masalah terus dalam keluarga ini?" kata mama Sinta.

"Sinta, lebih baik kamu urusi saja urusan mu" jawab mama Anna kesal...

"Lihattt, mama sama anak sama aja kelakuannya, tidak bisa di kasih hati" kata mama Sinta memancing keributan..

"Maaf tante, bagaimanapun saya, saya akan selalu salah di mata kakek, karena saya tau hanya Rosa cucu kesayangan kakek.. Sekalipun Rosa melakukan kesalahan pun akan dilemparkan ke saya" jawab Rayyan sedikit emosi..

"Ya karena Rosa memang pantas mendapatkan itu semua, emang seperti kamu yang suka membangkang!!" jawab mama Rosa mengejek..

"Kamu ya...!!!" kata mama Anna tertahan.

"Sudah ma, jangan di tanggepin.. Maafin Rayyan mah" kata Rayyan menenangkan sang mama..

Waktu sarapan pun tiba, dimana semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan..

Rayyan baru datang sambil tersenyum menyapa anggota keluarga yang lain, dan mengambil posisi di samping sang adik..

"Rayyan!!!... Lebih baik kamu makan di dapur, saya tidak berselera satu meja dengan mu!!" kata kakek yang mengejutkan semua di sana...

Yang lain menatap kakek Sadli dan Rayyan secara bergantian..

"Selamat menikmati" kata Rayyan beranjak dari kursinya...

Arga kakak Rosa sepupu Rayyan mencoba menyusul Rayyan, karena tak suka dengan sikap kakeknya itu.

"Arga, kamu jangan kemana mana, tetap di tempatmu" kata kakek Sadli tegas..

Saat Arga akan tetap bangkit dari duduknya, tiba tiba tangannya di tahan oleh sang mama..

"Mahhh..." kata Arga memohon..

Mama Sinta hanya menggeleng sebagai isyarat untuk mematuhi kata kata kakeknya..

"Aku mau menyusul kakak makan di dapur" tiba tiba Gendis membuka suara..

"Sayang, tetap di sini ya, biar mama yang menyusul kakak mu" kata mama Anna..

Namun, tangan ditahan oleh papa Hazar dengan dan papa Hazar yang bangkit dari bangkunya lalu menganggukan kepalanya sebagai isyarat kepada istrinya..

"Selamat menikmati" kata papa Hazar meninggalkan ruang makan tersebut..

Kakek Sadli menatap kepergian putra sulungnya tersebut dengan sedikit kesal...

Sementara yang lain tetap melanjutkan makannya..

Papa Hazar menuju ke arah dapur, namun dia melihat di tangga Rayyan duduk sambil menangis dan dia menghampiri Rayyan dan duduk di sampingnya..

"Kenapa papa tidak ikut makan?" tanya Rayyan yang sedikit terkejut melihat sang papa menyusulnya..

"Mana mungkin papa bisa makan di sana,melihat putri kesayangan papa tidak makan bersama di sana" jawab papa Hazar sedikit tersenyum...

"Maafkan Rayyan pah, semua karena Rayyan" kata Rayyan memeluk papanya..

"Ga apa apa sayang, papa mengerti" jawab papa Hazar memeluk sang putri..

"Kenapa kakek tidak pernah menganggap aku pah, aku selalu di bedakan dengan Rosa" tanya Rayyan terisak..

"Sabar ya sayang, kakek sayang sama putri papa ini.. Hanya caranya yang berbeda.. Sudah jangan menangis lagi, nanti mawar papa ini jadi jelek" kata papa Hazar melonggarkan pelukannya dan tersenyum menghibur sang putri..

"Papa, aku sangat menyayangi mu pa" kata Rayyan kembali memeluk papanya

"Papa juga sangat sayang sama putri papa ini" kata papa Hazar sambil mencium kening Rayyan...

Rayyan sangat bersukur memiliki seorang papa yang sangat menyayanginya, selalu mengerti dia..

☘☘☘☘☘

Saat semua sudah kembali ke aktifitas masing masing, Rayyan ingin memasuki kamarnya..

Tiba tiba tangannya ditarik seseorang dengan kasar..

Rosa menarik tangan Rayyan begitu kasar menyeretnya ke dalam kamarnya..

"Hehhh kenapa kamu bisa bertemu dengan Miran!!!" tanya Rosa kasar..

"Apa cuma aku yang benar benar tidak mengenali pria tadi?... Lagian kamu pasti sudah tau alasannya kenapa aku bisa bersama pria tadi.." jawab Rayyan kesal..

"Aku ingetin kamu ya, jangan pernah coba coba kamu deketin Miran.. Karena Miran hanya milikku, kekasih ku.. Aku mencintai dia" ancam Rosa..

"Hehhh Rosa, kamu mau pacaran sama dia, mau cinta dia atau apalah aku tidak peduli... Silahkan kamu ambil, aku tidak tertarik dengan pria macam dia" balas Rayyan..

"Lihat saja kamu!!!" tunjuk Rosa di depan muka Rayyan..

Rayyan pun pergi keluar dari kamar Rosa dan langsung masuk kekamarnya...

"Apa bagusnya dengan pria tadi, sangat arogant dan sombong" batin Rayyan..

☘☘☘☘☘☘

Di dalam mobil, Miran mencoba menghubungi sang nenek..

"Hallo nek, apa kabarmu nek?" tanya Miran saat panggilan teleponnya di angkat oleh sang nenek..

"Kabar ku baik baik saja Miran" jawab sang nenek..

"Nenek, aku membawakan kabar baik untukmu.. Sebentar lagi semua akan terbalaskan nek, nenek tak perlu lagi bersedih" kata Miran.

"Sungguh Miran??? Kamu adalah singa nenek yang hebat" jawab sang nenek dengan senyum sinisnya...

"Ok nek, nanti akan aku kabari kembali" kata Miran lagi..

"Baik cucu nenek" jawab sang nenek dan mengakhiri panggilan teleponnya..

"Sadli, kini saatnya giliranmu untuk merasakan apa yang pernah aku rasakan selama ini" batin nenek tersenyum sinis..

Miran telah sampai di kantornya dan di sambut oleh Riyan sang asisten sekaligus dianggap saudara oleh Miran karena sedari kecil mereka telah hidup bersama..

"Miran, dari mana saja kamu? Kenapa baru sampai?" tanya Riyan..

"Sepertinya rencana kita sudah mulai titik terang" kata Miran..

"Maksud kamu?" tanya Riyan..

"Aku sudah bertemu dengan putri Hazar" jawab Miran..

Riyan terkejut sambil menganga dan hanya menganggukan kepala pelan..

"Atur semua, akan aku buat mereka juga merasakan apa yang aku dan nenek rasakan selama ini" kata Miran tersenyum sinis..

"Kamu sudah yakin Miran?" tanya Riyan..

"Kamu meragukan ku?" tanya Miran dengan tatapan dingin..

"Ok...ok...jangan kesal seperti itu" kata Riyan..

Siang itu Miran dengan Kakek Sadli yang di ikuti oleh papa Bram dan papa Hazar kembali bertemu di ruang meeting mereka...

Miran memberikan beberapa berkas terkait dengan kontrak kerja sama mereka kepada kakek...

Kakek tersenyum dan langsung saja menanda tangani berkas tersebut tanpa membaca secara seksama..

Setelah meeting selesai, mereka saling berjabat tangan tanda kesepaktan atas kerja sama mereka..

"Papa yakin akan melakukan semua ini? Apa tidak terlalu berlebihan pah? Ini sangat beresiko?" kata papa Hazar mengingatkan sang papa..

"Hahahaha papa yakin, dengan kerja sama dengan Miran kita akan mendpatkan keuntungan yang lebih besar lagi" jawab kakek percaya diri..

Papa Hazar hanya diam, dia tidak bisa lagi membantah. Namun dia tetap merasa curiga terhadap Miran...

☘☘☘☘☘

Hari terus berjalan, Miran dan Riyan pergi menuju ke kediaman sang nenek di kota x, hampir sebulan dia pergi meninggalkan sang nenek..

Sesampainya di depan rumah, Miran langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah..

"Nenek, aku sangat merindukan mu nek" kata Miran sambil memeluk sang nenek dari belakang saat nenek sedang berdiri di gazebo..

"Ahhh Miran cucu nenek, kau membuat nenek terkejut" jawab sang nene.

Lalu Miran menyalimi sang nenek dan mencium tangannya...

"Kamu istirahat terlebih dahulu, baru nanti kita bicara lagi" kata nenek sambil mengusap kepala Miran..

"Baik nek" jawab Miran dan berlalu meninggalkan nenek..

"Riyan....! Bagaimana?? Apa semua berjalan semestinya?" tanya nenek

"Sampai saat ini semua berjalan baik nek" kata Riyan..

"Bagus, pastikan Miran jangan sampai menggunakan hatinya, jangan sampai dia menjadi lemah" ucap nenek..

"Baik nek" jawab Riyan mengangguk..

☘☘☘☘☘

"Mei..., kenapa kamu di kamar ku?" tanya Miran terkejut melihat Mei berada di kamarnya terlihat sangat seksi mengenakan baju tidur dengan belahan dada yang rendah..

"Miran... Kamu sudah sampai?, aku menunggumu sejak tadi... Apa kamu sudah makan?" kata Mei senang melihat Miran akhirnya sampai di rumah...

"Sudah tadi di kantor, aku mau istirahat. Bisakah kamu meninggalkan aku" pinta Miran..

"Baiklah, selamat istirahat Miran" kata Mei dan langsung mencium pipi Miran..

Miran acuh dengan kelakuan Mei, dia langsung berbaring ketempat tidurnya mencoba untuk tidur..

Sebelum benar benar keluar dari kamar Miran, Mei menatap Miran yang berbaring di tempat tidur nya dengan lengan sebelah kanan di atas kepalanya..

"Kamu tidak pernah berubah Miran, tapi sampai kapan pun hati ku hanya untuk mu" batin Mei dan langsung menutup pintu kamar Miran..

#mudah mudahan suka 🙏🙏🙏

jangan lupa tinggalkan jejak ya ☺☺☺

Episodes
1 awal mula Rayyan bertemu Miran
2 nasib di anak tirikan
3 bertemu lagi
4 salah paham
5 balas dendam dimulai
6 kebencian yang ditanam
7 firasat
8 kekacauan
9 awal penderitaan
10 dibuang seperti sampah
11 terpuruk
12 Rayyan di paksa nikah dan Rosa bahagia
13 rencana yang gagal
14 kehilangan Rayyan dan Miran
15 ternyata selamat
16 Rayyan menembak Miran
17 ketahuan
18 masuk kerumah musuh dan menjadi kacau
19 di luar rencana dan Miran baru tahu
20 Rosa mencari informasi
21 munculnya sebuah perasaan tanpa disadari
22 Informasi untuk Rosa
23 hancurnya perasaan seorang ibu
24 menyangkal mencintainya
25 pengakuan yang tertunda
26 Jebakan Rosa
27 pengakuan Miran
28 kerjasama
29 Mia
30 Rayyan mengetahuinya
31 Arga akan menikahi Rayyan
32 Rayyan memilih Arga
33 Miran bimbang
34 Rayyan meninggalkan Arga.
35 Gendis ingin menyatukan Rayyan dan Miran
36 balas dendam yang sudah terencana
37 karena kalajengking
38 Miran dan Arga merebutkan Rayyan
39 emosi Miran ke Mei
40 Gendis membantu Miran
41 Miran menginginkan Rayyan kembali
42 kakek menolak Miran
43 kesalah pahaman Rayyan dengan Miran
44 usaha Miran
45 Miran menceraikan Mei
46 Miran menculik Rayyan
47 Arga menahan Mei
48 gagal kabur
49 mengakui telah jatuh cinta
50 penjelasan Miran
51 kepergian Rayyan lagi
52 Arga ditembak
53 penyitaan
54 kekecewaan Gendis
55 masa lalu kakek Sadli dan nenek Aisah.
56 berantem di depan umum
57 pernikahan atau kematian
58 penyerangan
59 menerima lamaran
60 hari terakhir Rayyan
61 pernikahan Miran dan Rayyan
62 di permalukan.
63 penembakan
64 kabar bahagia
65 menyusup
66 penyerangan
67 Rayyan diculik
68 Rayyan kembali.
69 sebuah pesan untuk nenek Aisah.
70 memaksa untuk bertemu Rayyan
71 pertemuan Arga dan Rayyan
72 Arga kacau
73 sebuah kejutan.
74 cari masalah.
75 kerjasama
76 menginap
77 rencana lain
78 kabar berita
79 rencana dijalankan.
80 rencana memishkan Miran dan Rayyan
81 tekad Rayyan
82 kecurigaan Riyan.
83 sebuah surat.
84 titipan untuk papa Hazar
85 Miran dituduh
86 kritis
87 jadi pendonor
88 kritis
89 sebuah surat
90 bersama mencari kebenaran
91 kekecewaan Gendis
92 apa tujuannya
93 ingin jujur
94 mencari surat itu
95 kembali sadar
96 pengakuan papa Hazar.
97 ternyata papa Hazar tau
98 akhirnya keluarga Sadli tau Miran pendonor itu
99 surat perceraian
100 terbelenggu dalam masalah
101 Miran putra papa Hazar
102 Miran dan Rayyan tau
103 akhir bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
awal mula Rayyan bertemu Miran
2
nasib di anak tirikan
3
bertemu lagi
4
salah paham
5
balas dendam dimulai
6
kebencian yang ditanam
7
firasat
8
kekacauan
9
awal penderitaan
10
dibuang seperti sampah
11
terpuruk
12
Rayyan di paksa nikah dan Rosa bahagia
13
rencana yang gagal
14
kehilangan Rayyan dan Miran
15
ternyata selamat
16
Rayyan menembak Miran
17
ketahuan
18
masuk kerumah musuh dan menjadi kacau
19
di luar rencana dan Miran baru tahu
20
Rosa mencari informasi
21
munculnya sebuah perasaan tanpa disadari
22
Informasi untuk Rosa
23
hancurnya perasaan seorang ibu
24
menyangkal mencintainya
25
pengakuan yang tertunda
26
Jebakan Rosa
27
pengakuan Miran
28
kerjasama
29
Mia
30
Rayyan mengetahuinya
31
Arga akan menikahi Rayyan
32
Rayyan memilih Arga
33
Miran bimbang
34
Rayyan meninggalkan Arga.
35
Gendis ingin menyatukan Rayyan dan Miran
36
balas dendam yang sudah terencana
37
karena kalajengking
38
Miran dan Arga merebutkan Rayyan
39
emosi Miran ke Mei
40
Gendis membantu Miran
41
Miran menginginkan Rayyan kembali
42
kakek menolak Miran
43
kesalah pahaman Rayyan dengan Miran
44
usaha Miran
45
Miran menceraikan Mei
46
Miran menculik Rayyan
47
Arga menahan Mei
48
gagal kabur
49
mengakui telah jatuh cinta
50
penjelasan Miran
51
kepergian Rayyan lagi
52
Arga ditembak
53
penyitaan
54
kekecewaan Gendis
55
masa lalu kakek Sadli dan nenek Aisah.
56
berantem di depan umum
57
pernikahan atau kematian
58
penyerangan
59
menerima lamaran
60
hari terakhir Rayyan
61
pernikahan Miran dan Rayyan
62
di permalukan.
63
penembakan
64
kabar bahagia
65
menyusup
66
penyerangan
67
Rayyan diculik
68
Rayyan kembali.
69
sebuah pesan untuk nenek Aisah.
70
memaksa untuk bertemu Rayyan
71
pertemuan Arga dan Rayyan
72
Arga kacau
73
sebuah kejutan.
74
cari masalah.
75
kerjasama
76
menginap
77
rencana lain
78
kabar berita
79
rencana dijalankan.
80
rencana memishkan Miran dan Rayyan
81
tekad Rayyan
82
kecurigaan Riyan.
83
sebuah surat.
84
titipan untuk papa Hazar
85
Miran dituduh
86
kritis
87
jadi pendonor
88
kritis
89
sebuah surat
90
bersama mencari kebenaran
91
kekecewaan Gendis
92
apa tujuannya
93
ingin jujur
94
mencari surat itu
95
kembali sadar
96
pengakuan papa Hazar.
97
ternyata papa Hazar tau
98
akhirnya keluarga Sadli tau Miran pendonor itu
99
surat perceraian
100
terbelenggu dalam masalah
101
Miran putra papa Hazar
102
Miran dan Rayyan tau
103
akhir bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!