CINTA DALAM PERJODOHAN
Disebuah loker rumah sakit tampak para perawat sedang bersiap-siap untuk memulai pekerjaan,ada yang sedang berdandan memoles riasan diwajah nya,ada yg sedang membenarkan posisi name tag nya,ada pula yang besenda girau atau sekedar mengobrol. Salah satu perawat yang tengah mengobrol itu adalah Aruni dan Ines
" Nes,kamu nanti istirahat bareng aku ya." Pinta Aruni pada salah seorang sahabat nya
" Ia Run,ko tumben ngajakin aku istirahat bareng,ada apa ni?" tanya Ines penuh selidik
" Aku mau cerita sesuatu,hehee." jawab Aruni sambil nyengir kuda.
"Cerita apa,penting ga?kalau ga penting males ah dengerin nya." jawab Ines sambil terus menyisir rambut nya yg panjang
"Ya penting lah,ini menyangkut perasaan ku."jawab Aruni pelan
" Perasaan mu,memang nya perasaan mu kenapa?" tanya Ines penasaran.
Saat Aruni akan menjawab pertanyaan Ines tiba-tina seorang security wanita berteriak sambil memukul-mukul pintu loker.
"Udah buruan beres-beres nya,sudah jam 07.00 ni,sudah waktu nya bekerja." teriak seorang Security wanita yang menjaga loker itu.
Waktu memang telah menunjukan tepat pukul 07.00 pagi,yang artinya semua Perawat shift satu sudah harus mulai bekerja.
"Ia bu rima,ini juga sudah selesai ko," ucap salah seorang perawat yang tak terima diteriaki oleh security wanita tadi.
Satu persatu para perawat keluar dari ruangan loker. Dan saat aruni berjalan terlebih dahulu tiba-tiba tangan nya di tarik oleh Ines.
" Runi,tunggu dlu kamu belum jawab pertanyaan ku tadi,kenapa dengan perasaan mu." Tanya Ines penasaran.
"Ada deh poko nya nanti aku ceritain kekamu ya."jawab Aruni sambil terus berjalan
"Ya kasih clue dulu,kenapa?" tanya Ines yang tak puas dengan jawaban dari Aruni.
" Poko nya ini mengenai Ari." Jawab Aruni sambil berlalu meninggal kan Ines.
" Ari? kenapa lagi sama laki-laki brengsek itu lagi." tanya Ines pada diri nya sendiri seraya menggaruk-garuk kepala nya.
"Runi,tunggu ko aku malah ditinggal si,nyebelin deh kamu." gerutu Ines sambil berlari kecil mengejar Aruni.
Aruni dan Ines pun sudah larut dengan pekerjaan nya masing-masing.Aruni yang bertugas membantu seorang dokter anak pun sedang disibukan dengan aktivitas nya. Mulai dari mengecek data pasien,sampai melakukan pembukuan.
Aruni memang termasuk salah satu perawat terbaik di rumah sakit tersebut. Banyak yang menyukai cara kerja nya, selai cepat dia juga teliti dalam pembukuan data pasien. Maka dari itu banyak dokter yang merasa terbantu dengan nya.
...
Ditempat berbeda diwaktu yang sama tampak seorang pria tengah disibukan dengan tumpukan laporan didepan nya. Pria tersebut sedang sibuk memeriksa laporan yang sudah dikerjaan oleh para karyawan nya. Tampak raut kesal di wajah pria tersebut. Bahkan saking kesal nya dia sampai merobek kertas laporan tersebut.
Ya pria itu adalah Reno Putra Herlambang, seorang CEO di kantor nya.
"Br*ngs*k..laporan apa ini?!" ucap nya kesal sambil merobek kertas-kertas itu.
"Suruh Ali keruangan saya !" Perintah Reno pada sekertaris nya lewat sambungan telepon.
"Baik Pa." jawab Winda sang sekretaris.
Tak berapa lama suara pintu diketuk pun terdengar.
" Masuk." Perintah Reno dari dalam ruangan nya.
"Maaf pa,panggil saya?"Tanya seseorang yang baru saja masuk keruanga itu, yang tak lain adalah Ali Zainal seorang asisten pribadi Reno.
" Periksa ini." titah Reno pada Ali sambil memberikan laporan-laporan dihadapan nya.
Ali pun langsung memeriksa laporan-laporan tersebut. Saat sedang memeriksa laporan tersebut wajah Ali nampak kesal. Dia menemukan beberapa kejanggalan didalam laporan tersebut.
"Bagai mana sudah menemukan nya?" tanya Reno sambil berjalan mendekati Ali.
" Sudah pa,ada kejanggalan di laporan keuangan ini." Jawab Ali tegas
" Good boy, segera lakukan apa yang harus kau lakukan." titah Reno pada Ali.
Dan yang diberi perintah pun hanya mengangguk seraya pamit keluar ruangan.
Reno adalah tipe atasan yang bisa dibilang kejam,dia tidak mentoleransi siapa pun yang berbuat curang kepada nya.Sudah banyak yang menerima konsekuensi dari nya akibat berbuat curang. Mulai dari memecat secara tidak hormat sampai membuat orang yang dipecat nya merasa hidup segan mati pun tak mau.
Tetapi dia tidak akan menutup mata pada karyawan yang memiliki prestasi dan dedikasi pada perusahaan. Banyak dari karyawan nya yang sudah menikmati apresiasi yang di berikan oleh Reno.
"Kriiiiiing..kriiing.."tiba-tiba suara ponsel Berdering
"Mama" Ucap Reno sambil membaca tulisan dilayar ponsel nya dengan nama Malaikat ku.
"Hallo,ma." sapa Reno pada mama nya
"Hallo ,nak kamu nanti bisa kan jangan pulang malam." Jawab ibu Rosa yang tak lain adalah mama Reno.
"Emm..bisa si ma,tapi ada apa ya?mama mau aku anterin kemana memang nya?" tanya Reno dengan lembut pada mama nya.
"Engga kemana-mana si sayang,kita cuma mau makan malam sama keluarga teman lama papa." Jawab mama reno tak kalah lembut.
"Oke,nanti aku pulang cepet.see you ma,love you." ucap Reno pada mama nya
"Ia nak,love you too sayang." jawab mama reno seraya menutup sambungan telepon nya.
Reno kembali berkutat dengan pekerjaan nya. Memeriksa semua laporan yang tersisa.
...
Ditempat lain di sebuah rumah sakit tampak seorang suster tengah mengambil sesuatu dari loker nya. Ya, dia adalah Aruni yang tengah mengambil dompet dan handphone nya dari dalam loker.
" Nomer telepon siapa lagi si ini?sampe 5 kali telepon" Gumam Aruni.
"Hallo,Run ." suara orang di sebrang telepon. Aruni menelepon balik nomer tersebut.
Aruni pun tersentak karena kaget dan tak percaya bahwa yang menelepon nya adalah Ari. Ari bisa dibilang adalah kekasih Aruni. Tapi Aruni ragu mengakui Ari sebagai kekasih nya, sebab Ari seprti makhluk tak kasat mata, yang kadang hilang,kadan muncul. Hampir 1 tahun lama nya mereka menjalin asmara tapi Aruni jarang bertemu dengan Ari, bahkan sudah hampir 3 bulan terakhir Ari menghilang tanpa kabar. Dan hari ini Ari menghubungi nya lagi dengan nomer telepon baru.
"Runi ." Ucap Ari yang langsung menyadarkan Aruni kembali.
"Ah..i..iya,maaf ini siapa?" tanya Aruni pura-pura tidak tahu siapa yang menelepon.
"Ini aku Ari,Run ."jawab orang di sebrang telepon.
"Ooh...Ari,ada apa ya?" tanya Aruni datar
"Ko datar gitu si jawab nya,kamu ga kangen sama aku." Tanya Ari pada Aruni dengan PeDe nya.
"Hah..biasa aja,kangen dikit doang,ada apa Ri?"Jawab Aruni yang sebenar nya sedang dilanda debaran
"Eemm..nanti pulang jam brp?nanti Ari jemput ya?" tanya seseorang disebrang telepone dengan antusias
"Pulang seperti biasa,tp aku bawa motor." jawab Aruni yang mulai merasa berbunga.
"Yaudah kita ketemuan dirumah aja ya,nanti ari kerumah." Jawab Ari dengan lembut
"Oke,udah dulu ya aku masih kerja." ucap Aruni yang enggan melanjutkan obrolan via telepon dengan kekasih nya karna memang saat ini ia sedang dilanda gugup.
"Ia, semangat ya kerja nya,bye..Ari kangen Runi."jawab Ari
"Emm."jawab Aruni singkat langsung mematikan telepon nya.
"Teleponan sama siapa,Run?" tanya Ines yang tiba-tiba dan sontak membuat Aruni kaget
"Ihh..kamu Nes ngagetin aja si." jawab Aruni sambil menepuk pundak Ines karna kaget
"Lagian disapa dari tagi ga jawab,tau deh yang lagi asik teleponan. Emang telepon dari siapa si?" tanya Ines penasaran.
"Makan dulu yu laper ni,nanti baru aku ceritain."jawab Aruni sambil menarik tangan Ines menuju kantin rumah sakit.
Suasana kantin rumah sakit saat itu tengah ramai. Ada perawat,keluarga pasien,penjaga keamanan, petugas kebersihan hingga dokter pun ada,memang sedang jam istirahat jadi kantin sangat ramai.
" Mau makan apa,Nes?"tanya Runi pada Ines
"Aku soto ajalah,kamu makan apa?jawab Ines sambil memantau kursi yang kosong
"Aku samain aja deh."jawab Aruni sambil ikut mencari kursi yang kosong.
"Yaudah aku pesen soto nya,kamu cari tempat duduk nya ya." ucap Ines sambil melangkah kearah gerobak soto.
"Siap bos." jawab Aruni sambil berjalan mencari kursi kosong.
Merekapun menjalankan tugas masing-masing.Tak berapa lama Aruni pun sudah mendapat kursi kosong,untuk mereka tempati.
Tak berapa lama kemudian Ines pun datang menghampiri Aruni.
"Udah pesen?" tanya Aruni pada Ines
"Udah,nanti dianter kata nya." jawab Ines sambil mendaratkan bokong nya kekursi yang akan dia duduki.
"Eh kamu masih hutang cerita ni sama aku lho Run."ucap Ines yang kini telah duduk
"Ia Nes,jdi gini kamu tau kan Ari sudah hampir tiga bulan lebih ga ada kabar?" ucap Aruni memulai untuk bercerita. Dan Ines pun hanya manggut-manggut untuk menjawab
"Tiba-tiba semalam dia messeger aku,tanya kabar aku,minta no telepon aku." ucap Aruni antusias menjelas kan
"Trus kamu luluh lagu,kamu kasih lagi no telepon mu?" Tanya Ines tak kalah antusias.
Aruni pun hanya menganggukkan kepala nya untuk menjawab pertanyaan Ines
"Yaampun,Aruni Pratiwi..kamu ko jadi perempuan lemah banget si,kan udah aku bilang jagan mudah luluh lagi dengan laki-laki ga punya sopan santun gitu."ucap Ines gemas
Aruni hanya diam tak bersuara dia tau dia salah karena telah luluh dengan Ari,padahal dia sudah berjanji pada Ines untuk tidak mudah luluh denga Ari,karena kelakuan Ari yang seenak nya datang dan pergi sesuka hati.
"Dia udah sering banget buat kamu kecewa,sering buat kamu nangis,kenapa masih mau nanggepin dia?"tanya Ines yang mulai aga pelan.
"Ya,gimana Nes. Aku masih cinta sama dia." jawab Aruni pelan.
"Yaampun Run,inget dong dia udh nyakitin kamu dengan pergi tanpa pamit,datang ga permisi. Kamu tuh dianggap apa si sama dia?" Tanya Ines yang mulai kesal.
"Iya,terus aku harus gimana Nes,aku ga bisa bohongin perasaan aku sendiri." jawab Aruni yang mulai berkaca-kaca.
"Iya,aku ngerti. Tapi kamu harus inget dia itu yang sering udah buat kamu sedih,yang sering buat kamu nangis." jawab Ines yg kini suara nya mulai melemah.
"Kamu ga boleh lemah,dia ga boleh terus-menerus buat kamu sedih,kamu harus tegas Run,kalau dia memang cinta sama kamu. Minta dia buat komitmen dengan hubungan kalian. Jangan kaya jalangkung gini,datang tak di jemput pulang tak diantar." ucap Ines panjang lebar.
"Maksud nya aku harus buat perjanjian sama dia gitu,Nes?" tanya Aruni pada Ines
"Iya,Kasih dia kesempatan satu kali ini lagi,kalau dia masih tetap dengan sifat nya yang kaya gini,udah lebih baik kamu tinggalin dia,ga ada guna nya nungguin orang macam dia. Yang ada kamu tua belum dapat jodoh." ucap Ines sambil mensruput kuah soto nya.
"Ihh..Ines amit-amit ah." Jawab Aruni sambil mengetuk-ngetuk meja dengan jari nya.
"Masa kamu ngedoain aku ga dapet jodoh si,Nes." cicit Aruni.
"Ya maka dari itu jagan nungguin Ari terus, masih banyak laki-laki lain yang mau sama kamu. Tapi kamu nya tutup mata." ucap Ines sambil kipas-kipas karena pedas dan panas.
Aruni hanya tersenyum menanggapi ucapan sahabat nya itu. Dia bersyukur memiliki sahabat seperti Ines.
Jam istirahat pun hampir usai Aruni dan Ines bergegas kembali ke loker untuk sekedar tuch up dan menaruh barang-barang nya. Dan kembali ke rutinitas pekerjaan.
lanjut di bab dua ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yani
Mampir ah...
2022-07-24
0
alya
aku jejak ya thor
2022-06-21
0
Hiatus
kereen thor.
aku jejak ya, udh ku fav jg biar kita bs saling support.
jgn lp mampir jg ke lapakku.
trims^^
2021-10-02
2