Disebuah loker rumah sakit tampak para perawat sedang bersiap-siap untuk memulai pekerjaan,ada yang sedang berdandan memoles riasan diwajah nya,ada yg sedang membenarkan posisi name tag nya,ada pula yang besenda girau atau sekedar mengobrol. Salah satu perawat yang tengah mengobrol itu adalah Aruni dan Ines
" Nes,kamu nanti istirahat bareng aku ya." Pinta Aruni pada salah seorang sahabat nya
" Ia Run,ko tumben ngajakin aku istirahat bareng,ada apa ni?" tanya Ines penuh selidik
" Aku mau cerita sesuatu,hehee." jawab Aruni sambil nyengir kuda.
"Cerita apa,penting ga?kalau ga penting males ah dengerin nya." jawab Ines sambil terus menyisir rambut nya yg panjang
"Ya penting lah,ini menyangkut perasaan ku."jawab Aruni pelan
" Perasaan mu,memang nya perasaan mu kenapa?" tanya Ines penasaran.
Saat Aruni akan menjawab pertanyaan Ines tiba-tina seorang security wanita berteriak sambil memukul-mukul pintu loker.
"Udah buruan beres-beres nya,sudah jam 07.00 ni,sudah waktu nya bekerja." teriak seorang Security wanita yang menjaga loker itu.
Waktu memang telah menunjukan tepat pukul 07.00 pagi,yang artinya semua Perawat shift satu sudah harus mulai bekerja.
"Ia bu rima,ini juga sudah selesai ko," ucap salah seorang perawat yang tak terima diteriaki oleh security wanita tadi.
Satu persatu para perawat keluar dari ruangan loker. Dan saat aruni berjalan terlebih dahulu tiba-tiba tangan nya di tarik oleh Ines.
" Runi,tunggu dlu kamu belum jawab pertanyaan ku tadi,kenapa dengan perasaan mu." Tanya Ines penasaran.
"Ada deh poko nya nanti aku ceritain kekamu ya."jawab Aruni sambil terus berjalan
"Ya kasih clue dulu,kenapa?" tanya Ines yang tak puas dengan jawaban dari Aruni.
" Poko nya ini mengenai Ari." Jawab Aruni sambil berlalu meninggal kan Ines.
" Ari? kenapa lagi sama laki-laki brengsek itu lagi." tanya Ines pada diri nya sendiri seraya menggaruk-garuk kepala nya.
"Runi,tunggu ko aku malah ditinggal si,nyebelin deh kamu." gerutu Ines sambil berlari kecil mengejar Aruni.
Aruni dan Ines pun sudah larut dengan pekerjaan nya masing-masing.Aruni yang bertugas membantu seorang dokter anak pun sedang disibukan dengan aktivitas nya. Mulai dari mengecek data pasien,sampai melakukan pembukuan.
Aruni memang termasuk salah satu perawat terbaik di rumah sakit tersebut. Banyak yang menyukai cara kerja nya, selai cepat dia juga teliti dalam pembukuan data pasien. Maka dari itu banyak dokter yang merasa terbantu dengan nya.
...
Ditempat berbeda diwaktu yang sama tampak seorang pria tengah disibukan dengan tumpukan laporan didepan nya. Pria tersebut sedang sibuk memeriksa laporan yang sudah dikerjaan oleh para karyawan nya. Tampak raut kesal di wajah pria tersebut. Bahkan saking kesal nya dia sampai merobek kertas laporan tersebut.
Ya pria itu adalah Reno Putra Herlambang, seorang CEO di kantor nya.
"Br*ngs*k..laporan apa ini?!" ucap nya kesal sambil merobek kertas-kertas itu.
"Suruh Ali keruangan saya !" Perintah Reno pada sekertaris nya lewat sambungan telepon.
"Baik Pa." jawab Winda sang sekretaris.
Tak berapa lama suara pintu diketuk pun terdengar.
" Masuk." Perintah Reno dari dalam ruangan nya.
"Maaf pa,panggil saya?"Tanya seseorang yang baru saja masuk keruanga itu, yang tak lain adalah Ali Zainal seorang asisten pribadi Reno.
" Periksa ini." titah Reno pada Ali sambil memberikan laporan-laporan dihadapan nya.
Ali pun langsung memeriksa laporan-laporan tersebut. Saat sedang memeriksa laporan tersebut wajah Ali nampak kesal. Dia menemukan beberapa kejanggalan didalam laporan tersebut.
"Bagai mana sudah menemukan nya?" tanya Reno sambil berjalan mendekati Ali.
" Sudah pa,ada kejanggalan di laporan keuangan ini." Jawab Ali tegas
" Good boy, segera lakukan apa yang harus kau lakukan." titah Reno pada Ali.
Dan yang diberi perintah pun hanya mengangguk seraya pamit keluar ruangan.
Reno adalah tipe atasan yang bisa dibilang kejam,dia tidak mentoleransi siapa pun yang berbuat curang kepada nya.Sudah banyak yang menerima konsekuensi dari nya akibat berbuat curang. Mulai dari memecat secara tidak hormat sampai membuat orang yang dipecat nya merasa hidup segan mati pun tak mau.
Tetapi dia tidak akan menutup mata pada karyawan yang memiliki prestasi dan dedikasi pada perusahaan. Banyak dari karyawan nya yang sudah menikmati apresiasi yang di berikan oleh Reno.
"Kriiiiiing..kriiing.."tiba-tiba suara ponsel Berdering
"Mama" Ucap Reno sambil membaca tulisan dilayar ponsel nya dengan nama Malaikat ku.
"Hallo,ma." sapa Reno pada mama nya
"Hallo ,nak kamu nanti bisa kan jangan pulang malam." Jawab ibu Rosa yang tak lain adalah mama Reno.
"Emm..bisa si ma,tapi ada apa ya?mama mau aku anterin kemana memang nya?" tanya Reno dengan lembut pada mama nya.
"Engga kemana-mana si sayang,kita cuma mau makan malam sama keluarga teman lama papa." Jawab mama reno tak kalah lembut.
"Oke,nanti aku pulang cepet.see you ma,love you." ucap Reno pada mama nya
"Ia nak,love you too sayang." jawab mama reno seraya menutup sambungan telepon nya.
Reno kembali berkutat dengan pekerjaan nya. Memeriksa semua laporan yang tersisa.
...
Ditempat lain di sebuah rumah sakit tampak seorang suster tengah mengambil sesuatu dari loker nya. Ya, dia adalah Aruni yang tengah mengambil dompet dan handphone nya dari dalam loker.
" Nomer telepon siapa lagi si ini?sampe 5 kali telepon" Gumam Aruni.
"Hallo,Run ." suara orang di sebrang telepon. Aruni menelepon balik nomer tersebut.
Aruni pun tersentak karena kaget dan tak percaya bahwa yang menelepon nya adalah Ari. Ari bisa dibilang adalah kekasih Aruni. Tapi Aruni ragu mengakui Ari sebagai kekasih nya, sebab Ari seprti makhluk tak kasat mata, yang kadang hilang,kadan muncul. Hampir 1 tahun lama nya mereka menjalin asmara tapi Aruni jarang bertemu dengan Ari, bahkan sudah hampir 3 bulan terakhir Ari menghilang tanpa kabar. Dan hari ini Ari menghubungi nya lagi dengan nomer telepon baru.
"Runi ." Ucap Ari yang langsung menyadarkan Aruni kembali.
"Ah..i..iya,maaf ini siapa?" tanya Aruni pura-pura tidak tahu siapa yang menelepon.
"Ini aku Ari,Run ."jawab orang di sebrang telepon.
"Ooh...Ari,ada apa ya?" tanya Aruni datar
"Ko datar gitu si jawab nya,kamu ga kangen sama aku." Tanya Ari pada Aruni dengan PeDe nya.
"Hah..biasa aja,kangen dikit doang,ada apa Ri?"Jawab Aruni yang sebenar nya sedang dilanda debaran
"Eemm..nanti pulang jam brp?nanti Ari jemput ya?" tanya seseorang disebrang telepone dengan antusias
"Pulang seperti biasa,tp aku bawa motor." jawab Aruni yang mulai merasa berbunga.
"Yaudah kita ketemuan dirumah aja ya,nanti ari kerumah." Jawab Ari dengan lembut
"Oke,udah dulu ya aku masih kerja." ucap Aruni yang enggan melanjutkan obrolan via telepon dengan kekasih nya karna memang saat ini ia sedang dilanda gugup.
"Ia, semangat ya kerja nya,bye..Ari kangen Runi."jawab Ari
"Emm."jawab Aruni singkat langsung mematikan telepon nya.
"Teleponan sama siapa,Run?" tanya Ines yang tiba-tiba dan sontak membuat Aruni kaget
"Ihh..kamu Nes ngagetin aja si." jawab Aruni sambil menepuk pundak Ines karna kaget
"Lagian disapa dari tagi ga jawab,tau deh yang lagi asik teleponan. Emang telepon dari siapa si?" tanya Ines penasaran.
"Makan dulu yu laper ni,nanti baru aku ceritain."jawab Aruni sambil menarik tangan Ines menuju kantin rumah sakit.
Suasana kantin rumah sakit saat itu tengah ramai. Ada perawat,keluarga pasien,penjaga keamanan, petugas kebersihan hingga dokter pun ada,memang sedang jam istirahat jadi kantin sangat ramai.
" Mau makan apa,Nes?"tanya Runi pada Ines
"Aku soto ajalah,kamu makan apa?jawab Ines sambil memantau kursi yang kosong
"Aku samain aja deh."jawab Aruni sambil ikut mencari kursi yang kosong.
"Yaudah aku pesen soto nya,kamu cari tempat duduk nya ya." ucap Ines sambil melangkah kearah gerobak soto.
"Siap bos." jawab Aruni sambil berjalan mencari kursi kosong.
Merekapun menjalankan tugas masing-masing.Tak berapa lama Aruni pun sudah mendapat kursi kosong,untuk mereka tempati.
Tak berapa lama kemudian Ines pun datang menghampiri Aruni.
"Udah pesen?" tanya Aruni pada Ines
"Udah,nanti dianter kata nya." jawab Ines sambil mendaratkan bokong nya kekursi yang akan dia duduki.
"Eh kamu masih hutang cerita ni sama aku lho Run."ucap Ines yang kini telah duduk
"Ia Nes,jdi gini kamu tau kan Ari sudah hampir tiga bulan lebih ga ada kabar?" ucap Aruni memulai untuk bercerita. Dan Ines pun hanya manggut-manggut untuk menjawab
"Tiba-tiba semalam dia messeger aku,tanya kabar aku,minta no telepon aku." ucap Aruni antusias menjelas kan
"Trus kamu luluh lagu,kamu kasih lagi no telepon mu?" Tanya Ines tak kalah antusias.
Aruni pun hanya menganggukkan kepala nya untuk menjawab pertanyaan Ines
"Yaampun,Aruni Pratiwi..kamu ko jadi perempuan lemah banget si,kan udah aku bilang jagan mudah luluh lagi dengan laki-laki ga punya sopan santun gitu."ucap Ines gemas
Aruni hanya diam tak bersuara dia tau dia salah karena telah luluh dengan Ari,padahal dia sudah berjanji pada Ines untuk tidak mudah luluh denga Ari,karena kelakuan Ari yang seenak nya datang dan pergi sesuka hati.
"Dia udah sering banget buat kamu kecewa,sering buat kamu nangis,kenapa masih mau nanggepin dia?"tanya Ines yang mulai aga pelan.
"Ya,gimana Nes. Aku masih cinta sama dia." jawab Aruni pelan.
"Yaampun Run,inget dong dia udh nyakitin kamu dengan pergi tanpa pamit,datang ga permisi. Kamu tuh dianggap apa si sama dia?" Tanya Ines yang mulai kesal.
"Iya,terus aku harus gimana Nes,aku ga bisa bohongin perasaan aku sendiri." jawab Aruni yang mulai berkaca-kaca.
"Iya,aku ngerti. Tapi kamu harus inget dia itu yang sering udah buat kamu sedih,yang sering buat kamu nangis." jawab Ines yg kini suara nya mulai melemah.
"Kamu ga boleh lemah,dia ga boleh terus-menerus buat kamu sedih,kamu harus tegas Run,kalau dia memang cinta sama kamu. Minta dia buat komitmen dengan hubungan kalian. Jangan kaya jalangkung gini,datang tak di jemput pulang tak diantar." ucap Ines panjang lebar.
"Maksud nya aku harus buat perjanjian sama dia gitu,Nes?" tanya Aruni pada Ines
"Iya,Kasih dia kesempatan satu kali ini lagi,kalau dia masih tetap dengan sifat nya yang kaya gini,udah lebih baik kamu tinggalin dia,ga ada guna nya nungguin orang macam dia. Yang ada kamu tua belum dapat jodoh." ucap Ines sambil mensruput kuah soto nya.
"Ihh..Ines amit-amit ah." Jawab Aruni sambil mengetuk-ngetuk meja dengan jari nya.
"Masa kamu ngedoain aku ga dapet jodoh si,Nes." cicit Aruni.
"Ya maka dari itu jagan nungguin Ari terus, masih banyak laki-laki lain yang mau sama kamu. Tapi kamu nya tutup mata." ucap Ines sambil kipas-kipas karena pedas dan panas.
Aruni hanya tersenyum menanggapi ucapan sahabat nya itu. Dia bersyukur memiliki sahabat seperti Ines.
Jam istirahat pun hampir usai Aruni dan Ines bergegas kembali ke loker untuk sekedar tuch up dan menaruh barang-barang nya. Dan kembali ke rutinitas pekerjaan.
lanjut di bab dua ya..
Waktu sudah menunjukan pukul 15.30 WIB. Aruni baru saja memarkirkan kendaraan nya dihalaman rumah nya. Aruni baru pulang dari rumah sakit. Dan saat Aruni tiba dia sudah di hadap kan dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah Ari.
"Hai,Run. Baru pulang?" Tanya Ari basa basi.
" Iya,kamu udah lama?" tanya Aruni aga sedikit kaget.
"Engga baru aja."Jawab Ari santai
"Eh,kamu sudah pulang,Run."tanya wanita paruh baya yang baru keluar membawa minuman untuk tamu.
"Iya bu,Runi baru sampe."Jawab Runi pada wanita itu yang tak lain adalah ibu nya.
"Nak Ari,diminum air nya,ibu tinggal kedalam ya."ucap ibu Aruni seraya meninggal kan dua insan yang sama sama kikuk.
"Ari,ada apa kesini?" tanya Aruni yang berusaha menetralkan ke kikukan nya.
"Kangen sama Runi. Runi emang ga kangen sama Ari ?" tanya pria itu dengan santai nya.
'Enak banget si dia ngomong begitu setelah hampir tiga bulan dia ngilang tanpa jejak,terus sekarang dia bilang dia kangen sama aku,kaya ga punya dosa.' bati Aruni.
"Hei..ko diem." ucap Ari seraya melambaikan tangan di hadapan wajah Aruni untuk menyadarkan nya kembali.
"Ah..ga..ga apa-apa." jawab Aruni terbata.
"Ari kangen tau sama Runi. " Cicit pria itu sambil memegang tangan Aruni.
"Maaf Ri,Runi kedalam dulu ya? Runi mau bersih-bersih dulu."jawab Aruni seraya melepaskan tangan pria itu dari tangan nya.
"Iya,Ari tunggu disini ya?" Ucap pria itu smbil tersenyum.
"Iya." Jawab Aruni singkat sambil berlalu.
Sesampai nya didalam rumah Aruni bertemu dengan kakak dan ibu nya yang sedang menonton televisi.
"Cie..yang sekian purnama ga pernah di apelin eh sekarang diapelin lagi." goda kak Arini sambil terkekeh
"Apaan si kakak lebai ah." jawab Aruni pelan
"Ko tumben de,dia datang lagi. kaya bang toyib tau ga." tanya kak Arini pada adik nya.
"Mana aku tau dia mau datang,lagian ga usah kepo kenapa si ka." jawab Aruni Ketus
"Lho ko kamu sewot,kan kakak cuma tanya,ga usah keki gitu dong." ucap kak Arini sambil terkekeh
"Lagian kakak udah punya anak masih ajah kepo sama urusan anak muda." jawab Aruni sekena nya
"Udah-udah kalian berdua ini apaan si,nanti kalau tamu nya denger lagi di omongin bagai mana?kan ga enak." ucap Ibu dari Aruni dan Arini.
"Tau tuh Ka rini yang mulai bu." ucap Aruni penuh kemenangan.
"Iih..apaan si kan kakak cuma tanya." cicit Arini
"Udah-udah,Runi sana mandi kasian tuh Ari nungguin." Ucap Ibu Asti yang tak lain adalah ibu Aruni dan Arini.
"Iya." jawab Aruni seraya melangkahkan kaki nya menuju kamar nya.
Tak berselang lama Aruni pun sudah selesai membersihkan diri nya. Dia tampak lebih segar dan cantik. Aruni berjalan menuju teras rumah nya untuk menemui laki-laki yang dari tadi menunggu nya.
"Maaf lama nunggu ya Ri?" tanya Aruni basa basi.
" Ah..ga ko." jawab Ari yang terpesona melihat Aruni.
"Kamu cantik banget,Run." ucap Ari yang masih terpesona dengan Aruni.
"Apaan si Ri,gombal." Jawab Aruni Kikuk.
"Beneran kamu cantik,oh iya Ari bawa sesuatu buat kamu,sebentar ya." ucap Ari seraya beranjak menuju mobil nya.
Ari meneluarkan Buket bunga yang lumayan besar dan sebuah coklat s*lv*r q*u*n berukuran besar yang kalau di timbang satu kilo berat nya.
"Ni buat kamu." ucap Ari seraya menyerahkan buket bunga dan coklat besar pada Aruni.
"Hah..dalam rangka apa kamu kasih aku ini semua?" tanya Aruni yang tampak masih bingung dengan perlakuan Ari. Pasal nya selama mengenal Ari dia bukan tipe royal man.
"Ga dalam rangka apa-apa. Ari siapin ini khusus untuk Runi." jawab Ari.
"Terimakasih ya,Ri." jawab Aruni singkat
Dan kedua insan itu pun larut dalam obrolan yang mereka ciptakan. Tak jarang mereka tertawa bersama, dan sesekali si pria tampak membelai kepala si wanita.
Hingga hari pun mulai bergeser untuk berganti peran. Sore hari mulai meninggalkan bumi dan akan digantikan oleh sang malam.
" Emm..Run,sebelum Ari pulang,Ari mau bilamg sesuatu ke Runi. Tapi janji Runi jangan marah ya." ucap pria itu seraya membuka tas nya. Dan si wanita pun hanya mengangguk pelan
"Ini undangan untuk Runi,hari sabtu besok Ari mau nikah,Runi jangan sampe ga datang ya." Ucap laki-laki itu dengan santai nya.
Aruni pun lantai terdiam. Dia mencoba mencerna setiap kata yang diucap kan oleh Ari. Aruni masih dengan mode diam nya .Hingga sentuhan lembut mengusap pipi mulus nya.
"Runi,ko bengong." Ucap Ari sambil mengusap pipi Aruni.
Aruni pun sontak menjauhkan diri nya dari Ari.
"Kenapa si Ri,harus bikin aku seneng dulu lalu kamu sakitin?" ucap aruni dengan suara bergetar.
"Ari lakuin ini karna Ari sayang sama Runi."jawab Ari sambil berusaha menenangkan Aruni.
"Kalau kamu sayang sama aku ga gini cara nya,Ri." pekik Aruni.
"Kenapa ga dari awal kamu datang langsung bilang aja kalau kamu mau nikah,setelah itu kamu bisa pergi." ucap Aruni dengan mata yg sudah berkaca-kaca.
"Ga usah pake segala kasih aku barang-barang ini."ucap Aruni sambil menunjuk buket bunga dan coklat yang di berikan oleh Ari.
"Kamu jahat,Ri. Aku fikir setelah kamu menghilang selama ini dan sekarang kamu datang lagi kamu berusaha buat memperbaiki semua nya,ternyata kamu malah sakitin aku segitu nya,salah aku sama kamu apa?" ucap Aruni dengan air mata yang sudah berlinang.
"Maafin Ari,Run.Ari tau Ari salah.Ari janji Ari akan perbaiki semua nya.Ari pasti akan kembali sama Aruni,Ari janji." Ucap Ari seraya menggenggam tangan Aruni.
Plak !!
Tanpa disangaka Aruni melayangkan tamparan di wajah Ari.
"Gila kamu ya. Sadar ga si kamu. Kamu itu baru aja kasih aku undangan pernikahan,sekarang kamu bilang mau perbaiki semua nya,bagai mana cara nya." Pekik Aruni yang sudah tidak bisa menahan emosi.
" Ari janji,setelah anak itu lahir ari akan bercerai dan kembali sama Aruni,kita bisa wijudin mimpi kita Run." ucap Ari meyakinkan Arni.
Plak !!
Sekali lagi tamparan dari Aruni mendarat di pipi mulus Ari. Nampak warna pipi yang merah merona karena tamparan yang cukup keras.
"Cukup Ri,kamu jahat. Kamu ga kamu udah hamilin perempuan sekarang kamu datangin aku untuk ngomongin masa depan. Kamu ga waras." ucap Aruni sambil menyeka air mata nya.
"Aku juga perempuan Ri, aku ga mau nyakitin hati perempuan juga." cicit Aruni yang mulai bisa mengontrol emosi nya
"Sekarang aku minta kamu pulang, dan jangan pernah kembali lagi. Kita Putus !" Ucap Aruni tegas
"Tapi Run. Aku sayang nya sama kamu. Aku nikah itu cuma untuk tanggung jawab karna dia hamil. Setelah anak itu lahir aku akan ceraikan dia." ucap Ari dengan sedikit nada mengiba
"Terserah,yang jelas sekarang kita putus dan aku udah ga mau liat kamu lagi. Sekarang aku minta kamu pergi." Tegas Aruni sambil melangkah meninggalkan Ari yang masih mematung.
" De..?" tanya kak Arini. Namun tak mendapat jawaban dari Aruni. Aruni berjalan melewati dia dam ibu nya.
Tok..tok..
suara ketukan pintu terdengar. Dan ketika di buka orang yang mengetuk pintu itu adalah Ari.
"Kak..aku boleh ketemu Aruni nya sebentar." tanya Ari pada kak Arini
"Aku ga tau masalah kalian apa,yang jelas Aruni saat ini lagi ga mau di ganggu. Kamu bisa pulang dulu aja. Nanti kalau Aruni sudah baikan baru kamu kesini lagi ya." jelas kak Arini.
Ari pun kemudian pergi meninggalkan rumah Arini. Tampak raut kecewa di wajah nya saat dia meninggalkan rumah itu.
Tok..tok..tokk..
Suara ketukan pintu terdengar dikamar Aruni.
"De..kakak boleh masuk." tanya kak Arini sambil memengan buket bunga dan coklat yang diberikan Ari untuk Aruni.
"Masuk aja ka ga di kunci." Jawab Aruni sambil menangis.
Kemudian kak Arini pun melangkah masuk kedalam kamar Aruni. Tampak si empunya kamar sedang tertelungkup memeluk guling sambil menangis.
" De..kenapa? mau cerita sma kakak?" tanya kak Arini sambil mengusap punggung Aruni.
"Kakak..." Aruni pun membalikan badan nya dan langsung memeluk kakak nya.
Arini pun langsung mengusap-usap bahu adik nya dengan lembut. Sampai akhir nya Aruni menceritakan semua yang dia alami,muali dari awal hingga akhir.
" Brengsek tuh cowo. Pengen banget kakak hajar rasa nya. Emang nya dia pikir kamu halte apa bisa maen singgah seenak nya." ucap ka Arini geram.
"Kakak.."cicit Aruni sambil menangis.
"Udah de laki-laki begitu ga usah kamu tangisin,buang-buang energi kamu aja. Ga ada faedah nya." ucap kak Arini seraya mengusap air mata Aruni.
"Sekarang kamu cuci muka trus ambil wudhu abis itu kita shalat berjamaah ya sama ibu juga." perintah ka Arini yang langsung di jawab anggukam oleh Aruni.
"Oh iya de..ini bunga ama coklat nya gede banget." ucap kak Arini sambil berjalan menuju luar kamar.
" Buang aja kak aku ga sudi nerima nya."pekik Aruni.
"Bener ni,kakak buang ya?" tanya kak Arini untuk memastikan
"Iya buang aja." jawab Aruni.
Kak Arini melangkah keluar seraya membawa bunga dan coklat tersebut.
lanjut bab berikut nya ya..
Kak Arini membawa keluar bunga dan coklat yang diberikan Ari untuk Aruni.
"Bagai mana adik mu,Rin?" tanya ibu Asti pada ka Arini.
"Sudah ga nangis bu,tapi keliatan masih sedih." jawab ka Arini prihatin
"Memang nya ada apa si dengan adik mu, sampai dia menangis?" tanya ibu kembali
"Yah,biasalah bu masalah percintaan." jawab kak Arini sambil terus menjelaskan pernasalahan yang sedang di alami adik nya.
"Ibu ga habis pikir,ko ada ya laki-laki pengecut model kaya gitu. Kalau aja ibu tau maslah nya dari awal,ibu buat jadi perkedel si ari itu" ucap ibu dengan gemas.
"Akh ibu ada-ada aja,masa anak orang mau dinperkedel."jawab kak Arini sambil tertawa.
Kemudian waktu shalat magrib pun telah tiba,dan keluarga Aruni pun melakukan kewajiban nya sebagai umat muslim.Mereka shalat berjamaah dengan ayah Aruni sebagai imam nya. Ya, ayah Aruni telah pulang dari bekerja sesaat sebelum waktu magrib tiba. Dan memang sudah menjadi kebiasa dan kewajiban di rumah Aruni untuk menjalankan shalat berjamaah ketika shalat magrib,isya dan subuh.
Selesai melaksanakan shalat berjamaah, mereka semu kembali ke aktifitas masing-masing.
Tadi ade liat ibu masak bnayak,mau ada acara ya?" tanya Aruni pada Kakak nya.
"Lah,memang nya kamu belum tau de?" kak Arini balik bertanya.
Sementara Aruni yang di tanya hanya menggeleng pelan.
"Ada temen lama nya ayah mau datang berkunjung,kata nya si gitu." jelas kak Arini
"Oo.." Jawab Aruni sambil manggut-manggut tanda mengerti.
...
Sementara di tempat berbeda di waktu yang sama. Reno tengah melihat pantulan diri nya di cermin. Reno terlihat tampan dengan kemeja lengan panjang dan celana bahan yang dia kenakan. Aura maskulin nya terpancar dengan jelas. Reno adalah pria keturunan Indonesia korea, yang dikaruniai wajah tampan bak artis-artis korea.
Tok..tok..tok..
Terdengar ketuk pintu kamar Reno
"Iya.." Jawab Reno masih dari dalam kamar nya.
"Maaf den, ini bibi. Aden sudah di tunggu di bawah sama tuan dan nyonya." ucap bi Irah dari luar kamar Reno. Bi Irah adalah ART senior di ruamh keluarga Herlambang.
"Iya bi,yu turun." ucap Reno lembut pada bi Irah sambil merangkul pundak bi Irah.
Reno memang dekat sekali dengan bi Irah. Karena bi Irah lah yang sudah merawat Reno dari kecil. Reno pun berjalan menuju lantai satu bersama bi Irah.
"Udah siap,No?" tanya papa Herlambang pada putra nya.?
"Udah pa,ayo jalan." jawab Reno sedikit tegas.
Dan Keluarga Herlambang pun keluar rumah menggunakan mobil mewah.
...
Setelah hampir satu jam dalam perjalanan tiba lah Reno beserta keluarga dikediaman Tuan Baskara. Tuan Basakara tak lain adalah ayah dari Aruni.
a
"Bener ga si ini rumah nya pa?" tanya nyonya Rosa yang tak lain adalah ibu dari Reno.
"Bener deh kaya nya,mah."ucap tuan Herlambang tampak ragu.
"Ini sudah sesuai sama yang tadi papa kasih alamat nya ke aku."ucap Reno memberi keyakinan.
" Ya sudah memang benar ini rumah ya,ayo masuk." ajak papa Reno pada semua nya.
Tok..Tok..Tok..
Suara Ketukan pintu terdengar didalam rumah Tuan Baskara.Sehingga membuat si empunya rumah segera membuka pintu.
" Permisi,apa benar ini rumah Pa Baskara?" tanya tuan Herlambang ketika pintu sudah dibuka oleh seseorang
" Iya,benar. " Jawab seseorang yang ditanya yg tak lain adalah Aruni.
"Helambang!" tiba-tiba suara Tuan Baskara menggema menyambut tamu nya. "Mari-mari silahkan masuk." perintah Tuan Baskara pada tamu nya.
" Bagai mana kabar mu!" ucapa Tuan Herlambang seraya memeluk tuan Baskara
" Baik-baik, mari silahkan duduk." pinta tuan Baskara pada tamu-tamu nya.
"Run,panggilin ibu sama kakak mu." perintah Tuan Baskara pada Aruni.
" Iya ayah." Jawab Aruni patuh.
Kemudian Aruni pun masuk kedalam untuk memanggil ibu dan Kakak nya.
Tak lama kemudian Aruni keluar kembali sambil membawa baki yang berisi minuman,disusul oleh ibu dan kakak nya.
" Silahkan diminum,Tuan dan Nyonya." ucap Aruni sopan
" Terimakasih ya..."ucap nyonya Rosa nampak bingun karena tak tau nama Aruni.
"Aruni Ros, ini anak ku nomer dua." ucap nyonya Baskara memberi tau seraya tersenyum dan merentangkan tangan nya,seperti ingin memeluk.
"Yaallah Asti,serasa mimpi bertemu kembali dengan mu." ucap nyonya Helambang heboh membalas pelukan nyonya Baskara.
Ya nyonya Baskara dan nyonya Herlambang adalah sahabat lama, hingga membuat para suami mereka pun ikut bersahabat.
" Iya aku pun sempat ga percaya,pas mas Baskara bilang ketemu kalian dan minta kalian kemari."ucap nyonya Asti tak kalah heboh.
"Kalau ini pasti Arini ya?" tanya nyonya Herlambang pada Kak Arini.
"Iya tante,saya Arini dan ini suami saya Putra." Jawab kak Arini sambil memperkenalkan suami nya.
"Wah sudah menikah rupa nya.Sudah punya anak?"tanya nyonya Rosa.
"Sudah tan,baru satu." jawab ka Arini.
"Nah kalau Aruni sudah menikah?" tanya nyonya Rosa pada Aruni yang hanya diam sejak tadi.
"Belum tan."jawab Aruni singkat.
"Ngobrol nya nanti lagi dilanjutin ya,sekarang kita makan dulu.Kan saya ngundang keluar kamu makan malam,Her." ucap tuan Baskara pada tuan Herlambang.
"Iya bener,aku sudah masak banyak ni,yuk makan dulu." ucap nyonya Baskara membenarkan.
Dan dua keluarga itu pun berjalan menuju ruang makan,mereka duduk pada posisi nya masing-masing.
Mereka makan dengan tenang,terlihat mereka semua menikmati makan yang dihidangkan oleh nyonya Baskara.
Haiiii sahabat..ini adalah karya pertama ku..mohon maaf ya bila masih banyak kekurangan..semoga kalian semua terhibur..
lanjut bab selanjut nya ya..😊😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!