Waktu sudah menunjukan pukul 15.30 WIB. Aruni baru saja memarkirkan kendaraan nya dihalaman rumah nya. Aruni baru pulang dari rumah sakit. Dan saat Aruni tiba dia sudah di hadap kan dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah Ari.
"Hai,Run. Baru pulang?" Tanya Ari basa basi.
" Iya,kamu udah lama?" tanya Aruni aga sedikit kaget.
"Engga baru aja."Jawab Ari santai
"Eh,kamu sudah pulang,Run."tanya wanita paruh baya yang baru keluar membawa minuman untuk tamu.
"Iya bu,Runi baru sampe."Jawab Runi pada wanita itu yang tak lain adalah ibu nya.
"Nak Ari,diminum air nya,ibu tinggal kedalam ya."ucap ibu Aruni seraya meninggal kan dua insan yang sama sama kikuk.
"Ari,ada apa kesini?" tanya Aruni yang berusaha menetralkan ke kikukan nya.
"Kangen sama Runi. Runi emang ga kangen sama Ari ?" tanya pria itu dengan santai nya.
'Enak banget si dia ngomong begitu setelah hampir tiga bulan dia ngilang tanpa jejak,terus sekarang dia bilang dia kangen sama aku,kaya ga punya dosa.' bati Aruni.
"Hei..ko diem." ucap Ari seraya melambaikan tangan di hadapan wajah Aruni untuk menyadarkan nya kembali.
"Ah..ga..ga apa-apa." jawab Aruni terbata.
"Ari kangen tau sama Runi. " Cicit pria itu sambil memegang tangan Aruni.
"Maaf Ri,Runi kedalam dulu ya? Runi mau bersih-bersih dulu."jawab Aruni seraya melepaskan tangan pria itu dari tangan nya.
"Iya,Ari tunggu disini ya?" Ucap pria itu smbil tersenyum.
"Iya." Jawab Aruni singkat sambil berlalu.
Sesampai nya didalam rumah Aruni bertemu dengan kakak dan ibu nya yang sedang menonton televisi.
"Cie..yang sekian purnama ga pernah di apelin eh sekarang diapelin lagi." goda kak Arini sambil terkekeh
"Apaan si kakak lebai ah." jawab Aruni pelan
"Ko tumben de,dia datang lagi. kaya bang toyib tau ga." tanya kak Arini pada adik nya.
"Mana aku tau dia mau datang,lagian ga usah kepo kenapa si ka." jawab Aruni Ketus
"Lho ko kamu sewot,kan kakak cuma tanya,ga usah keki gitu dong." ucap kak Arini sambil terkekeh
"Lagian kakak udah punya anak masih ajah kepo sama urusan anak muda." jawab Aruni sekena nya
"Udah-udah kalian berdua ini apaan si,nanti kalau tamu nya denger lagi di omongin bagai mana?kan ga enak." ucap Ibu dari Aruni dan Arini.
"Tau tuh Ka rini yang mulai bu." ucap Aruni penuh kemenangan.
"Iih..apaan si kan kakak cuma tanya." cicit Arini
"Udah-udah,Runi sana mandi kasian tuh Ari nungguin." Ucap Ibu Asti yang tak lain adalah ibu Aruni dan Arini.
"Iya." jawab Aruni seraya melangkahkan kaki nya menuju kamar nya.
Tak berselang lama Aruni pun sudah selesai membersihkan diri nya. Dia tampak lebih segar dan cantik. Aruni berjalan menuju teras rumah nya untuk menemui laki-laki yang dari tadi menunggu nya.
"Maaf lama nunggu ya Ri?" tanya Aruni basa basi.
" Ah..ga ko." jawab Ari yang terpesona melihat Aruni.
"Kamu cantik banget,Run." ucap Ari yang masih terpesona dengan Aruni.
"Apaan si Ri,gombal." Jawab Aruni Kikuk.
"Beneran kamu cantik,oh iya Ari bawa sesuatu buat kamu,sebentar ya." ucap Ari seraya beranjak menuju mobil nya.
Ari meneluarkan Buket bunga yang lumayan besar dan sebuah coklat s*lv*r q*u*n berukuran besar yang kalau di timbang satu kilo berat nya.
"Ni buat kamu." ucap Ari seraya menyerahkan buket bunga dan coklat besar pada Aruni.
"Hah..dalam rangka apa kamu kasih aku ini semua?" tanya Aruni yang tampak masih bingung dengan perlakuan Ari. Pasal nya selama mengenal Ari dia bukan tipe royal man.
"Ga dalam rangka apa-apa. Ari siapin ini khusus untuk Runi." jawab Ari.
"Terimakasih ya,Ri." jawab Aruni singkat
Dan kedua insan itu pun larut dalam obrolan yang mereka ciptakan. Tak jarang mereka tertawa bersama, dan sesekali si pria tampak membelai kepala si wanita.
Hingga hari pun mulai bergeser untuk berganti peran. Sore hari mulai meninggalkan bumi dan akan digantikan oleh sang malam.
" Emm..Run,sebelum Ari pulang,Ari mau bilamg sesuatu ke Runi. Tapi janji Runi jangan marah ya." ucap pria itu seraya membuka tas nya. Dan si wanita pun hanya mengangguk pelan
"Ini undangan untuk Runi,hari sabtu besok Ari mau nikah,Runi jangan sampe ga datang ya." Ucap laki-laki itu dengan santai nya.
Aruni pun lantai terdiam. Dia mencoba mencerna setiap kata yang diucap kan oleh Ari. Aruni masih dengan mode diam nya .Hingga sentuhan lembut mengusap pipi mulus nya.
"Runi,ko bengong." Ucap Ari sambil mengusap pipi Aruni.
Aruni pun sontak menjauhkan diri nya dari Ari.
"Kenapa si Ri,harus bikin aku seneng dulu lalu kamu sakitin?" ucap aruni dengan suara bergetar.
"Ari lakuin ini karna Ari sayang sama Runi."jawab Ari sambil berusaha menenangkan Aruni.
"Kalau kamu sayang sama aku ga gini cara nya,Ri." pekik Aruni.
"Kenapa ga dari awal kamu datang langsung bilang aja kalau kamu mau nikah,setelah itu kamu bisa pergi." ucap Aruni dengan mata yg sudah berkaca-kaca.
"Ga usah pake segala kasih aku barang-barang ini."ucap Aruni sambil menunjuk buket bunga dan coklat yang di berikan oleh Ari.
"Kamu jahat,Ri. Aku fikir setelah kamu menghilang selama ini dan sekarang kamu datang lagi kamu berusaha buat memperbaiki semua nya,ternyata kamu malah sakitin aku segitu nya,salah aku sama kamu apa?" ucap Aruni dengan air mata yang sudah berlinang.
"Maafin Ari,Run.Ari tau Ari salah.Ari janji Ari akan perbaiki semua nya.Ari pasti akan kembali sama Aruni,Ari janji." Ucap Ari seraya menggenggam tangan Aruni.
Plak !!
Tanpa disangaka Aruni melayangkan tamparan di wajah Ari.
"Gila kamu ya. Sadar ga si kamu. Kamu itu baru aja kasih aku undangan pernikahan,sekarang kamu bilang mau perbaiki semua nya,bagai mana cara nya." Pekik Aruni yang sudah tidak bisa menahan emosi.
" Ari janji,setelah anak itu lahir ari akan bercerai dan kembali sama Aruni,kita bisa wijudin mimpi kita Run." ucap Ari meyakinkan Arni.
Plak !!
Sekali lagi tamparan dari Aruni mendarat di pipi mulus Ari. Nampak warna pipi yang merah merona karena tamparan yang cukup keras.
"Cukup Ri,kamu jahat. Kamu ga kamu udah hamilin perempuan sekarang kamu datangin aku untuk ngomongin masa depan. Kamu ga waras." ucap Aruni sambil menyeka air mata nya.
"Aku juga perempuan Ri, aku ga mau nyakitin hati perempuan juga." cicit Aruni yang mulai bisa mengontrol emosi nya
"Sekarang aku minta kamu pulang, dan jangan pernah kembali lagi. Kita Putus !" Ucap Aruni tegas
"Tapi Run. Aku sayang nya sama kamu. Aku nikah itu cuma untuk tanggung jawab karna dia hamil. Setelah anak itu lahir aku akan ceraikan dia." ucap Ari dengan sedikit nada mengiba
"Terserah,yang jelas sekarang kita putus dan aku udah ga mau liat kamu lagi. Sekarang aku minta kamu pergi." Tegas Aruni sambil melangkah meninggalkan Ari yang masih mematung.
" De..?" tanya kak Arini. Namun tak mendapat jawaban dari Aruni. Aruni berjalan melewati dia dam ibu nya.
Tok..tok..
suara ketukan pintu terdengar. Dan ketika di buka orang yang mengetuk pintu itu adalah Ari.
"Kak..aku boleh ketemu Aruni nya sebentar." tanya Ari pada kak Arini
"Aku ga tau masalah kalian apa,yang jelas Aruni saat ini lagi ga mau di ganggu. Kamu bisa pulang dulu aja. Nanti kalau Aruni sudah baikan baru kamu kesini lagi ya." jelas kak Arini.
Ari pun kemudian pergi meninggalkan rumah Arini. Tampak raut kecewa di wajah nya saat dia meninggalkan rumah itu.
Tok..tok..tokk..
Suara ketukan pintu terdengar dikamar Aruni.
"De..kakak boleh masuk." tanya kak Arini sambil memengan buket bunga dan coklat yang diberikan Ari untuk Aruni.
"Masuk aja ka ga di kunci." Jawab Aruni sambil menangis.
Kemudian kak Arini pun melangkah masuk kedalam kamar Aruni. Tampak si empunya kamar sedang tertelungkup memeluk guling sambil menangis.
" De..kenapa? mau cerita sma kakak?" tanya kak Arini sambil mengusap punggung Aruni.
"Kakak..." Aruni pun membalikan badan nya dan langsung memeluk kakak nya.
Arini pun langsung mengusap-usap bahu adik nya dengan lembut. Sampai akhir nya Aruni menceritakan semua yang dia alami,muali dari awal hingga akhir.
" Brengsek tuh cowo. Pengen banget kakak hajar rasa nya. Emang nya dia pikir kamu halte apa bisa maen singgah seenak nya." ucap ka Arini geram.
"Kakak.."cicit Aruni sambil menangis.
"Udah de laki-laki begitu ga usah kamu tangisin,buang-buang energi kamu aja. Ga ada faedah nya." ucap kak Arini seraya mengusap air mata Aruni.
"Sekarang kamu cuci muka trus ambil wudhu abis itu kita shalat berjamaah ya sama ibu juga." perintah ka Arini yang langsung di jawab anggukam oleh Aruni.
"Oh iya de..ini bunga ama coklat nya gede banget." ucap kak Arini sambil berjalan menuju luar kamar.
" Buang aja kak aku ga sudi nerima nya."pekik Aruni.
"Bener ni,kakak buang ya?" tanya kak Arini untuk memastikan
"Iya buang aja." jawab Aruni.
Kak Arini melangkah keluar seraya membawa bunga dan coklat tersebut.
lanjut bab berikut nya ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yani
Mending di putusin udah keliatan banget laki" ga bener
2022-07-24
0
alya
lantas kali ya thor bukan lantai
2022-06-21
0