MAKAN MALAM

Makan malam pun telah usai,kedua keluarga itu pun sudah kembali ke ruang tamu lagi. Tuan dan nyonya kedua keluarga itu pun kembali bertukar pertanyaan dan cerita mereka.

"Dari tadi aku liatin anak mu,seperti sekarang jadi orang yang lebih pendiam ya.Padahal dulu waktu kecil dia banyak omong nya ya." ucap nyonya Baskara mengingat tentang masa lalu Reno.

"Haa..haa..haa..iya bener ya.Sekarang karna sudah dewasa kaya nya jadi lebih ke jaga image. Iya ga Ren?" ucap Tuan Herlambang yang senang seraya bertanya pada anak nya.

Dan yang di tanya pun hanya mengangguk. Suasa malam itu sangat hangat penuh dengan canda dan tawa. Cerita tentang masa lalu menjadi topik utama.

*Sedikit cerita mengenai asal muala terjalin nya persahabatan antara Keluarga Tuan Baskara dan Keluarga Tuan Herlambang.

Nyonya Rosa dan nyonya Asti adalah sahabat sedari kecil,mereka satu kampung, tumbuh dan besar bersama. Bahkan sampai mereka sama-sama menikah pun masih tetap tinggal berdekatan,sampai akhirnya Keluarga Tian Herlambang pindah ke Korea untuk menjalan kan usaha milik keluarga. Dan sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Dan tidak ada komunikasi juga antar kedua nya.*

Hari semakin larut,kedua keluarga itu masih asik dengan obrolan mereka.Sampai akhir nya tuan Herlambang pamit untuk pulang.

"Seneng banget deh yah,ibu bisa ketemu lagi sama Rosa." cicit nyonya Asti ketika mereka sudah berada dikamar dan bersiap untuk tidur.

" Iya bu,ayah juga seneng mereka bisa main kesini,jadi kan silaturahmi nya tetap berjalan." ucap Tuan Baskara.

"Atur pertemuan lagi,yah. Dengan mereka,ibu masih belum puas ngobrol nya."ucap nyonya Asti antusias

"Iya nanti lain waktu. Herlambang itu kan orang sibuk ,bu. Dia pengusaha sukses. Ga kaya ayah yang seorang Polisi lalu lintas."ucap ayah yang merendah

"Ayah,ga boleh ngomong kaya gitu. Biarpun ayah hanya seorang polisi lalu lintas. Ibu bangga karena ayah mengabdi untuk negara." ucap nyonya Asti seraya memeluk tuan Baskara.

" Ya udah,sekarang kita tidur yuk,bu." ajak tuan Baskara dan dijawab anggukan oleh nyonya Asti.

Kedua orang tua itu pun mulai terlelap.

...

Ditempat yang berbeda di waktu yang sama. Mobil Keluarga Tuan Herlambang baru saja memasuki pelataran rumah. Rumah yang luas dan bergaya bangunan eropa itu Di jaga ketat oleh beberapa orang penjaga keamanan.

Tuan dan Nyonya Herlambang masuk kedalam rumah dengan beriringan, sementara Reno berjalan dibelakang.

Sampai di dalam rumah mereka menuju kamar masing-masih untuk melepas penat setelah seharian beraktifitas. Reno yang telah membersih kan diri nya kini menuju ruang wadrobe untuk mengganti pakaian nya.Kemudian berjalan menuju ranjang nya yg berukuran big size. Reno merebahkan tubuh nya dikasur empuk itu. Reno mulai mengingat kembali momen ketika dia berada di rumah Aruni.

"Manis juga." ucap nya sambil tersenyum.

Entah apa yang dirasa manis oleh nya.

Reno menatap langit-langit kamar nya. Entah apa yang sedang dia fikirkan,sehingga membuat nya tersenyum penuh arti.

...

Ditempat lain di waktu yang sama Aruni sedang melamun memikirkan banyak kejadian. Salah satu nya dian kembali teringat kejadian saat makan malam bersama keluarga Tuan Herlambang. Dia teringat akan wajah tampan Reno. Ya..Aruni memang sempat mencuri-curi pandang pada Reno tadi.

"Masa baru aja aku putus dari Ari,aku udah jatuh cinta lagi." ucap Aruni pada diri nya sendiri.

"Ah..kaya nya ini mah bukan jatuh cinta deh,ini hanya rasa kagum aku karena ngeliat ciptaan Allah yang sungguh luar biasa sempurna." ucap Aruni pada dirinya sendiri sambil tersenyum

"Tapi mas Reno emang ganteng banget." ucap Aruni masih pada dirinya.

"Udah ah..jadi mikirin yang engga-engga aja deh aku." ucap Aruni merutuki diri nya sendiri. "Ngantuk ah..besok masuk pagi." ucap Aruni sambil menarik selimutnya

"YaAllah..kalau bisa aku hari ini mimpiin mas Reno ya..hehehehe.." Aruni terkekeh mendengar doa nya sendiri.

Suasana malam itu terasa nyaman bagi Aruni. Walaupun dia baru saja putus cinta, tapi tak sedikit pun hatinya merasa sakit. Memang ada rasa sedih dalam diri nya,tetapi itu hanya sesaat.