Ke esok kan harinya Zahra bar siap-siap menemani Bunda nya pergi belanja karena hari ini Zahra tidak ada mata kuliah jadi ia menemani Bunda nya. Zahra menemui Bunda nya yang sedang menunggu di ruang tamu.
"Kamu sudah siap sayang" tanya bunda
"Udah ko Bun, ayo kita berangkat" ucap Zahra mengajak Bunda pergi
Zahra dan Bunda menghampiri pak Jono yang berdiri di samping mobil.
"Pak Jono, kita pergi sekarang ya" ucap Bunda
"Baik bu, silahkan masuk" ucap pak Jono sembari membukakan pintu mobil untuk kedua majikan nya
Mobil yang di kendarai pak Jono membelah jalanan kota bandung, sesekali terdengar Zahra dan Bunda mengobrol.
Mobil memasuki area parkiran pusat perbelanjaan, pa Jono turun dan membukakan pintu untuk Zahra dan Bunda
"Pa Jono tunggu di sini, saya dan Zahra belanja sebentar" ucap bunda pada supirnya
"Baik Bu" jawab pa Jono sambil menganggukan kepala nya.
Zahra dan bunda berjalan memasuki area perbelanjaan tujuan mereka saat ini adalah menuju bahan-bahan dapur.
Zahra mendorong troli, bunda mengambil bahan-bahan yang di perlukan saja, lalu berlalu ke tempat daging rencananya bunda akan memasak rendang kesukaan ayah.
"Zahra" dari ke jauhhan ada seseorang yang memanggilnya, Zahra dan bunda lalu menoleh ke arah suara itu.
"Kak Fadlan" ucap Zahra
"Kakak ngapain di sini dan sama siapa?" ucap Zahra bertanya lagi
"Aku lagi temani mama ku belanja tuh" jawab Fadlan sambil menunjuk mama nya yang sedang memili-mili sayuran
"Oh gitu" ucap Zahra singkat
"Kalau kamu ngapain dan sama siapa" Fadlan bertanya balik pada Zahra
"Aku lagi temani bunda juga kak" kata Zahra melihat pada bunda nya
Fadlan lalu mendekat pada bunda lalu mencium punggung tangan bunda, ia memperkenalkan dirinya.
******
Gunawan Group....
Iqbal sedang mempelajari berkas-berkas yang akan di adakan rapat nanti siang, Rio sekertaris Papi nya Iqbal turut membantu anak bosnya yang baru pertama kali menggantikan nya dalam rapat kali ini.
"Apa ada lagi berkas-berkas yang harus saya pelajari" tanya Iqbal pada sekertaris Papi nya
"Tidak ada pak, semua sudah bapak pelajari" ucap Rio
Iqbal yang mendengar sekertaris Papi nya memanggil nya dengan sebutan bapak langsung protes.
"Rasanya tidak cocok kamu memanggil saya bapak, sayakan masih sangat muda" ucap Iqbal protes.
"Rasanya juga tidak cocok saya memangil anak si bos dengan sebutan bapak, kan saya yang lebih tua" ucap Rio dalam hati.
"Lalu saya haru memanggil apa pak" tanya Rio pada Iqbal
"Kamu panggil saya tuan muda saja biar kedengaran nya enak" ucap Iqbal melihat Rio
"Baik tuan muda" ucap Rio dengan hormat
"Kalau begitu saya balik kemeja kerja saya dulu tuan muda" ucap Rio pamit undur diri
"Iya" jawab Iqbal singkat.
******
Zahra dan bunda saat ini sudah selesai dengan belanjanya saat ini ke duanya melangkah keluar mendekati sang supir yang setia menunggu.
Pak jono yang melihat Zahra dan bunda langsung berlari mendekat meraih katong belanjaan, pak Jono menaruh di bagasi mobil, lalu pak Jono membukakan pintu untuk majikannya.
"Pak Jono, kita mampir sebentar ke kantor bapak ya" ucap bunda memberi tau supirnya.
"Baik bu" ucap pak Jono.
Mobil yang di naikin Zahra dan bunda kini berlaju sangat pelan, banyaknya kendaraan yang berlalu lalang.
Saat ini mobil memasuki area lobi kantor, Zahra dan bunda bersiap-siap hendak turun bertepatan ada sebuah mobil sedan terparkir di depan mobil yang di naikin oleh Zahra dan bunda.
Sang supir mobil tersebut membukakan pintu untuk tuan muda nya, keluarlah seorang pria dengan setelan jas berwarna hitam pria itu tampan,tinggi dan berkulit putih jangan lupa kacamata hitamnya yang menggantung di hidung mancung nya.
Zahra melihat pria itu cukup lama, tapi si pria tidak melihat Zahra.
"Bukannya itu pria yang aku liat di kampus, kok bisa ada di sini si" Zahra berkata dalam hatinya.
Iqbal berjalan menuju lift di ikuti sekertaris Rio di belakangnya.
Tiba di lantai tujuan Iqbal langsung di sambut hangat oleh pak Irvan sekertaris Adrian (ayahnya Zahra) mengajak Iqbal dan Rio ke ruangan rapat karena bos nya sudah menunggu di sana.
Zahra dan bunda saat ini menaiki lift menuju ruangan ayahnya, pintu lift terbuka Zahra dan bunda langsung berjalan ke ruangan ayah, bunda melihat seorang wanita yang sedang berkutu dengan komputernya.
"Apa bapak ada di dalam" tanya bunda pada wanita itu.
"Pak Adrian sedang ada rapat bu, ibu bisa langsung masuk untuk menunggu bapak di dalam" ucap wanita yang ada di balik meja kerjanya.
"Baik, terima kasih ya" ucap bunda pada wanita itu.
Zahra dan bunda lalu berjalan masuk ke ruangan ayah.
1 jam menunggu tapi yang di tunggu belum muncul-muncul juga.
"Bun, balik yuk kayaknya ayah masih lama deh rapatnya, uda sejam loh kita nunggu" ucap Zahra bosan
"Ya sudah kita pulang sayang" ucap bunda mengajak putrinya.
Bunda dan juga Zahra keluar dari ruangan ayahnya, dari ke jauh han bunda melihat ayah keluar dari ruangan rapat dan beberapa orang lainnya, ayah melihat Istri dan Anaknya langsung berjalan mendekat.
"Zahra sama bunda udah lama" ayah bertanya pada ke duanya.
"Udah sejam kita nungguin ayah di ruangan tadi, karena ayah lama Zahra sama bunda mau pulang aja" ucap bunda melihat suaminya.
"Maaf ayah baru saja selesai rapat" kata ayah
Iqbal yang melihat Zahra berada di depan nya menjadi bingung, Iqbal melihat Zahra tapi Zahra berpura-pura cuek aja.
"Oh ia Bun, ini nak Iqbal anaknya Mario" ucap ayah memperkenalkan Iqbal pada istrinya.
"Oh, ini nak Iqbal ya" tanya bunda pada Iqbal
"Iya tante" jawab Iqbal tersenyum sopan
"Zahra, ini nak Iqbal anaknya teman ayah" ucap ayah memberi tau putrinya karena sedari tadi Zahra diam terus.
"Oh jadi cewek ini anaknya om Adrian" Iqbal dalam hatinya.
"Jadi cowok ini anaknya teman ayah" ucap Zahra dalam hatinya.
Iqbal dan Zahra hanya saling melempar senyum saja, kuliah di kampus yang sama tapi tidak saling sapa.
"Iqbal sudah tau Zahra ko om, kita kuliah di kampus yang sama" kata Iqbal memberi tau ayahnya Zahra
"Jadi kalian sudah saling kenal ya" tanya ayah Zahra.
"Iya om" jawab Iqbal
Zahra dan bunda hanya diam saja, mendengar ayahnya dan Iqbal sedang mengobrol, bunda lalu mengajak Zahra untuk segera pulang karena hari semakin sore.
"Yah, bunda sama Zahra pulang dulu ya uda mau sore" ucap bunda
"Iya bun, mau ayah antar?" tanya ayah
"Gak usah Yah, di bawa ada pak Jono yang nungguin bunda sama Zahra" ucap bunda
"Ya sudah hati-hati ya" ucap ayah pada bunda dan Zahra.
Setelah kepergian bunda dan Zahra Iqbal dan sekertaris Rio juga pamit pada Adrian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments