Suamiku, Suami Sahabatku (Istri Pengganti)

Suamiku, Suami Sahabatku (Istri Pengganti)

Chapter SSS 01

"Alea.. jangan tinggalkan aku... ".

Ucap salah seorang pria yang kelihatanya berumur 29 tahun, ternyata dia adalah suami pasien yang bernama Alea Anggita winarti, dia meninggal akibat kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya dan dia meninggalkan seorang putri bernama Alika Queenara Kusuma.

Sebelum Alea menghembuskan nafas terakhirnya dia berpesan kepada suaminya agar menikahi Viona Adisti sahabat yang sudah di anggap saudara oleh Alea, suami Alea bernama Zico sangat menentang permintaan terakhir istrinya, begitu juga dengan Vio dia juga tidak bisa memenuhi keinginan sahabatnya itu, tapi Alea sangat bersikeras akan keinginan terakhirnya karna dia yakin hanya Vio lah yang bisa menjaga anaknya dengan baik, lalu pada akhirnya Zico dan Vio pun menyetujui permintaan istrinya tersebut.

Beberapa kali Zico mengguncang tubuh istrinya yang berbaring di brankar kesakitan itu, isak tangis menggema di setiap sudut ruangan tempat Alea dirawat, ibu dan ayah mertuanya tak kuasa melihat menantu mereka yang pergi meninggalkan cucu dan Zico anak lelaki mereka, disana juga ada ibu Alea dan Viona sahabat Alea yang sudah di anggap seperti saudara.

Ibu Rahmi tak bisa menahan isak tangisnya lagi hingga beliau jatuh tersungkur ke lantai dan tak sadarkan diri, Viona yang kala itu berdiri disamping beliau langsung memeluk ibu Rahmi ibunya Alea dan di bantu oleh seorang dokter untuk memeriksa keadaan ibu dari almarhum Alea.

Setelah beberapa jam mereka semua menangis menumpahkan kesedihan yang amat dalam atas kehilangan sosok wanita bernama Alea, akhirnya jenazah Alea dibawa pulang, Vio mengikuti mobil jenazah itu menuju rumah Alea dan Zico.

Sesampainya dirumah, di sana sudah terlihat ramai sekali orang yang melayat bahkan semua staf kantor Zico dan para tetangga pun ada disana, Vio berjalan masuk dan menuju kekamar Alika, Vio mencium kening putri dari sahabatnya itu yang sedang terlelap tidur tak sedikit air matanya jatuh mengingat akan malangnya nasib putri dari Alea.

"Maafkan aunty sayang, aunty berjanji akan menjadi ibu yang baik buat Alika" lirih Vio dalam hati.

Sore itu di pemakaman Alea, Vio dari tadi melihat kearah Zico, dia tidak berani berbicara apalagi mendekati Zico karna Zico masih saja memandang Vio dengan amarah, Zico sangat benci dengan Vio.

"Aku tau kamu sangat benci denganku mas Zico, ini juga tidak mudah bagiku tetapi demi Alika aku akan bertahan dengan kondisi seperti ini, maafkan aku mas Zico, aku menerima ini bukan ada maksud apa-apa aku hanya ingin menjaga Alika yang Alea titipkan kepadaku" lirih Vio dalam hati.

Vio menabur bunga di makam Alea lalu dia meninggalkan makam Alea, dan Zico masih saja terpaku di samping makam Alea dengan air mata yang masih saja mengalir tak kuasa menahan kesedihannya.

Sepeninggalan Vio, Zico mengusap batu nisan Alea sambil berkata lirih

"Sayang maafkan aku, aku sangat mencintaimu tenanglah di surga, sungguh aku sangat merasakan kerapuhan dalam hidupku, aku juga sangat membenci keadaan ini, aku tau dia adalah sahabat baikmu bahkan sudah kau anggap seperti saudara kandungmu, tetapi ini permintaan terakhirmu aku akan jalani ini meski berat bagiku agar kau bisa tenang di alam sana".

"Vio sampai kapanpun walau kamu ada di sampingku hati ini tidak akan berubah untuk mencintaimu, aku menjalani ini murni atas permintaan Alea dan juga untuk kebaikan Alika, aku hanya ingin anakku tumbuh dan besar dengan kasih sayang dan didikan seorang ibu" lirih Zico lagi.

Setelah itu Zico kembali ke mobilnya dan mengemudikannya menuju rumah, di perjalanan pulang wajah Alea masih saja terbayang dimatanya dan tak terasa air matanya jatuh kembali.

Sesampainya dirumah Zico melihat Alika yang sedang dalam gendongan Vio, Zico bersikap cuek dan tak memperdulikan kehadiran Vio dirumahnya, dia pun terus berjalan menuju kamar yang ada di lantai atas lalu masuk dan berbaring di kasur king size miliknya dan Alea untuk sejenak menenangkan hati dan fikirannya, hingga dia pun terlelap tanpa mengganti pakaian dan melepaskan sepatu yang dia kenakan.

"Mas Zico kau boleh diam terhadapku, tapi jangan kau acuhkan anakmu, dia baru saja kehilangan ibunya, dia butuh kasih sayang dan dekapanmu sekarang meski umurnya masih enam bulan tetapi sedikit dia pasti merasakan kehilangan" lirih Vio dalam hati.

Lalu Vio pun masuk kekamar Alika, sepertinya Alika begitu nyaman dengan Vio, Alika tertidur dalam gendongan Vio dan Vio segera menidurkan Alika di box bayinya.

Vio keluar dari kamar Alika dia pun bermaksud untuk pamit pulang pada Bi Mina pembantu rumah tangga Zico dan Alea, dan pada saat bersamaan Zico juga terlihat keluar dari kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Alika putrinya.

"Vio aku ingin bicara sebentar denganmu" ujar Zico tanpa melirik ke arah Vio dan menghentikan langkah kaki Vio yang hendak keluar dari rumahnya.

"Iya mas mau bicara apa" tanya Vio.

Lalu Zico mengajak Vio untuk duduk disofa ruang tamu rumahnya.

"Vio dua hari lagi kita akan melangsungkan pernikahan, jangan berfikir macam-macam karna ini aku lakukan atas permintaan terakhir istriku juga demi Alika putriku, bahkan orang tuaku juga ibu dari Alea juga telah menyetujuinya".

"Tetapi maaf kamu hanya mengurus Alika bukan aku meski nanti status kita suami istri, kamu tau sendirikan aku hanya mencintai Alea, aku tidak mencintaimu" ucap Zico penuh penekan lalu dia berdiri dan hendak meninggalkan Vio di ruang tamu tersebut namun langkah kakinya terhenti sejenak kala mendengar Vio berbicara.

"Iya aku tau dan mengerti dengan perasaanmu itu mas" ucap Vio dan dia pun berdiri lalu pamit pulang pada Zico.

"Aku pamit pulang dulu" imbuh Vio dan melangkah keluar rumah Zico.

"Ya" ucap Zico singkat dan berlalu pergi tanpa melirik kearah Vio yang telah keluar dari rumah itu.

Vio pulang dari rumah Zico menuju rumahnya yang agak jauh dari sana bahkan memakan waktu setengah jam dari rumah Zico, begitu kebenciannya terhadap Vio bahkan Zico tidak peduli dengan Vio yang pulang seorang diri di malam yang sudah larut begini, Vio juga menyetir mobil sendiri tanpa bantuan supir, sedikitpun tak ada rasa iba dari Zico pada Vio.

Di dalam mobil Vio masih teringat akan ucapan Zico dan itu sangat membuat dia sakit hati kalo bukan karna Alika dan persahabatannya dengan Alea yang sudah terjalin lama mungkin Vio tidak sudi melakukan ini.

"Bagaimana mungkin aku menikah dengan orang yang sama sekali tidak menggapku dan mencintaiku" ujar Vio dengan air mata yang mengalir kembali mengingat buruk nasib dirinya.

Dia pun teringat kembali kenangan bersama suaminya.

Mas Azlan aku sangat merindukanmu, mengapa kau tega meninggalkan aku seorang diri, jemputlah diriku mas agar aku terbebas dari ikatan ini~ gumam Vio bahkan menambah deras air matanya.

***

Author

Hai reader ini novel baru aku ya, semoga kalian suka dan jangan lupa like+komen+bintang lima+favorit+vote terimakasih 😊😊

Maklumin aja ya author yang banyak maunya ini😁😁😁

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 😘😘

Terpopuler

Comments

Erna Yunita

Erna Yunita

perasaan yg mungkin akan terlukai......

2021-11-07

0

nyie yelliroyani

nyie yelliroyani

novel ini rekomendasi dari sepupuku terus aku coba mampir eh ternyata seruuuuu

2021-06-30

0

Wiwik Nakky

Wiwik Nakky

mampir kak aku ke karyamu

2021-06-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!