UD 5 Sakit

Waktu sudah menunjukan pukul 3.20 dini hari tapi Atin masih saja terjaga dengan mata yang sembab karena dia terus menangis.

"Hmmm.. sudah mau subuh saja, tapi aku sama sekali belum bisa tidur, sebaiknya aku sholat sunat saja sambil nunggu waktu subuh" Gumamnya dan pelan-pelan dia bangun dari tempat tidurnya dan perlahan berjalan ke kamar mandi guna untuk berwudhu. Setelah berwudhu dia keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil mukenah dan sejadahnya.

Atin melakukan sholat sunnat hajat 2 raka'at dan melanjutkan dengan do'a, dia mengadahkan kedua tangannya seraya memohon kepada sang khalik untuk ketenangan jiwa dan kelancaran segala urusannya.

Karena masih banyak waktu sebelum subuh, Atin membaca ayat-ayat suci Al-qur'an dengan pelan, namun suara merdu Atin menenangkan jiwa yang mendengar. Sungguh mujarab setelah membaca Al-qur'an dia sedikit merasa tenang, dengan senyum dia berdzikir mengagungkan sang penciptanya.

Setelah adzan subuh, Atin kembali melaksanakan sholat yang di awali sholat sunnat Rawatib Qabliyah dan setelah iqamah dilanjutkan dengan sholat subuh.

Mungkin karena semalaman tidak tidur, Atin merasa kepalanya sakit sehingga dia memutuskan berbaring di atas sajadahnya dengan masih menggunakan mukenah dikepalanya hingga terlelap.

Karena melihat lampu kamar Atin yang menyala, Ummi pikir dia sudah bangun dan lagi baca-baca buku setelah sholatnya. Karena membaca apa saja setelah shubuh katanya dapat dengan mudah dicerna oleh otak.

Waktu sarapan tiba, Atin belum keluar juga dari kamarnya.

"Ummi, Atin belum bangun?, kenapa tidak ikut sarapan?" Tanya abi.

"Kurang tahu Bi, tadi sih Ummi lihat lampu dikamarnya sudah menyala berarti sudah bangun, mungkin lagi belajar Bi" Jawab Ummi.

"Ntar coba check dulu lah Ummi, takutnya dia tidur lagi" Pinta Abi.

"Baik Bi", Jawab Ummi.

Setelah selesai sarapan, Ummi langsung menuju kamar Atin, sedang Lia pamit berangkat ke sekolah.

Tok..Tok..

"Atin sayang, kamu lagi ngapain nak, kenapa tidak ikut sarapan bersama?" Tanya Ummi dibalik pintu, namun tidak ada jawaban dari Atin.Karena tidak ada jawaban, Ummi mencoba panggil lagi namun lagi-lagi tidak ada jawaban, sehingga Ummi membuka pintu kamar Atin dari luar.

Ceklek.. Pintu kamar Atin terbuka dan Ummi masuk namun tidak melihat keberdaan Atin diatas tempat tidurnya.

"Atin,, apa di kamar mandi"? Panggil Ummi, namun tidak ada jawaban, dan tiba-tiba Ummi melihat Atin yang sedang tidur membukuk dengan mukenahnya diatas lantai. Ummi mendekati Atin dan mencoba membangunkannya.

"Atin sayang, bangun ini sudah mau siang, tidak baik anak gadis tidur sampai siang begini" Ucap Ummi, namun Atin masih terdiam.

"Atin,,", panggil Ummi sambil menggoyangkan tubuh Atin.

"Hmmm iya Ummi,." Ucap Atin dengan suara seraknya.

Melihat wajah Atin yang sangat pucat, Umminya khwatir dan langsung meletakkan punggung tangannya pada dahi Atin dan benar saja suhu badan Atin panas bangat.

"Ya ampun nak, badan kamu panas sekali, coba Naik ke tempat tidur, jangan di lantai dingin", Ucap Ummi dan langsung membantu Atin naik ke tempat tidur.

"Sebentar ya nak, kamu istrahat dulu Ummi ambilkan air hangat buat kompres", Ucap Ummi dan dengan sigap melangkah ke arah dapur mengambil air dan kain kompresan. Setelah itu Ummi kembali ke kamar Atin dan langsung meletakkan kain yang sudah di basahi dengan air hangat pada dahi Atin.

Ummi duduk di pinggir tempat tidur Atin dan sesekali mengecek suhu tubuh putrinya tersebut.

"Masih panas tinggi, biar dia istrahat dulu dan aku bisa buatkan bubur dulu", Gumam Ummi dalam hati.

Ummi melangkah keluar dari kamar Atin dan menutup pelan-pelan pintunya agar tidak mengganggu tidur Atin, kemudian ke dapur membuatkan bubur untuk putrinya tersebut.

"Ummi, Abi berangkat ya" Pamit Abi yang mau berangkat ke toko.

"Abi jangan ke toko dulu ya, Atin sakit" Ucap Ummi.

"Innalillah,, Sakit apa Mi?, pantesan tidak ikut sarapan." Tanya Abi khawatir.

"Demam tinggi Bi, tadi Ummi sudah kompres dengan air hangat, namun panasnya

belum turun juga, sekarang Ummi sedang buatkan bubur." Jelas Ummi.

"Kita bawa ke rumah sakit saja Mi" Ucap Abi.

"Abi kan tahu kalau Atin takut jarum suntik, coba hubungi dokter Irsyad saja Bi, siapa tahu lagi nggak sibuk dan bisa kemari." Pinta Ummi yang langsung di jawab anggukan oleh Abi.

Abi mencari nomor HP Dokter Irsyad dan menelponnya.

📲 +6281********

"Nomor siapa ini?," Gumam Irsyad melihat nomor baru, "Angkat saja, siapa tau penting." Tambahnya lagi.

"Assalamualaikum nak Irsyad." Salam yang menelpon.

"Wa'alaikum salam, iya ini Irsyad." Jawab Irsyad.

"Ini Abinya Atin , apa nak Irsyad sedang sibuk?." Tanya abi.

"Ow iya Abi, mohon ma'af Irsyad tidak mengenali nomor Abi, ada yang perlu Irsyad bantu Bi?." Tanya irsyad.

Irsyad memanggil Abi dan Ummi Atin sama dengan Atin karena keluarga mereka sudah saling mengenal, bahkan orang tua Atin dan Irsyad sudah bersahabat lama dan tinggal hanya selang beberapa rumah dari rumah Atin.

"Tidak apa nak, kebetulan ini nomor baru,"

Jawab Abi. "Begini nak irsyad, Atin demam tinggi, sudah Ummi kompres dengan air hangat, namun suhu tubuhnya belum turun juga, kalau nak Irsyad tidak sibuk, minta tolong datang ke rumah periksakan keadaanya." Tambahnya lagi.

"Baik Bi, kebetulan Irsyad jg mau berangkat ke klinik, sebelum Irsyad ke klinik akan mampir kesana dulu." Jawab Irsyad dengan lembut.

30 menit kemudian terdengar ketukan pintu dan salam dari depan rumah atin.

tok..tok.. "Assalamualaikum.." Salam Irsyad

"Wa'alaikum salam." Jawab Abi seraya membukakan pintu untuk Irsyad. Abinya Atin memang dari tadi sudah menunggu kedatangan Irsyad.

"Silahkan masuk nak Irsyad" Pinta Abi

"Langsung ke kamarnya saja, Abi antarkan." Tambah Abi.

Mereka melangkah menuju kamar Atin, disana Ummi Atin sedang duduk di pinggir tempat tidur Atin, melihat kedatangan Irsyad langsung bangun dan mempersilahkan Irsyad memeriksa Atin.

Setelah Irsyad memeriksa keadaan Atin, dia terlihat senyum tipis dan memperhatikan mata Atin yang sedikit bengkak.

"Ne anak habis menangis dan keliatan kurang tidur, apa dia lagi ada Masalah?, hmmmm,," Gumamnya dalam hati.

"Nak Irsyad bagaimana?." Tanya Ummi setelah melihat irsyad sudah selesai memeriksa keadaan Atin.

"Ummi dan Abi tidak perlu khawatir, Atin demam biasa kok, dia hanya cukup istrahat saja dan ini obatnya sudah Irsyad sediakan, mohon diminumkan 2x sehari 2 tablet setelah makan." Jelasnya dengan sopan.

"Baik nak Irsyad, terima kasih sudah meluangkan waktu nya." Ucap Ummi.

"Sama-sama Ummi, ini sudah tugas Irsyad." jawab Irsyad dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipit nya.

"Mari nak Irsyad kita bicara dan duduk dulu di ruang tamu." Tawar Abi.

Sebelum melangkah keluar kamar, Irsyad kembali memperhatikan wajah atin yang masih lelap dengan tidurnya.

"Semoga cepat sembuh Tin, dan suatu sa'at kita ketemu lagi dengan keadaan yang baik dan kita berjodoh." Do'a Irsyad yang memang menaruh hati pada atin namun memilih mencintai dalam diam. Dia tidak mau jadiin Atin pacar. Dia menginginkan Atin sebagai istri, jadi dia pikir akan langsung melamar Atin pada waktu yang tepat.

"Mohon ma'af Abi, Ummi. Irsyad tidak bisa lama, soalnya harus langsung berangkat ke klinik." Ucap Irsyad ketika sudah di ruangan tamu.

"Oh iya kalau begitu, ngomong-ngomong berapa biaya periksa dan obatnya tadi nak?" Tanya Abi.

"Abi tidak perlu pikirin biaya Bi, kan Irsyad anaknya Abi juga." Jawabnya.

"Ya sudah nak, terima kasih dengan kebaikan hati nak Irsyad." Ucap Abi.

"Abi dan Ummi tidak perlu sungkan, kalau butuh sesuatu bisa menghubungi Irsyad kapan saja" Pinta Irsyad sambil melangkahkan kaki keluar rumah Atin yang di antar oleh Abi.

"Irsyad berangkat dulu bi, Assalamualaikum." Pamit irsyad.

"Wa'alaikum salam, hati-hati nak." Ucap abi yang di balas lambaian tangan oleh Irsyad yang sudah masuk dalam mobilnya.

Terpopuler

Comments

Joanne March⚘

Joanne March⚘

nyicil baca 5 chapter dulu yaa & sudah ku beri 5 like sekaligus+rate 5 untukmu.


jangan lupa beri like di lapakku tiap chapternya yaa😊thank you

2020-09-08

0

Ayu Putri Dodu

Ayu Putri Dodu

cepat sembuh tin supaya bisa balas bang adin 😂

2020-04-02

2

Firliana Safira

Firliana Safira

mampir punyaku juga ya kak, thank u. Semangat nulisnya

2020-04-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!