Selama menjalani pacaran jarak jauh(LDR) dengan Adin. Atin dan Adin selalu berusaha tetap berkomunikasi dengan intens setiap harinya. Jika tidak via telpon ya chat, guna mengetahui kegiatan masing-masing.
Bagi mereka komunikasi yang baik dan intens akan membantu melancarkan hubungan mereka. Apapun kegiatan yang dilakukan, dengan siapa dan kemana saja, Atin selalu mengabari Adin, begitupun sebaliknya Adin sering Kali mengirimkan berbagai kegiatannya sebagai TNI pada Atin. Hal itu membuat atin percaya kalau Adin disana setia dan tetap selalu mencintainya.
Chat terakhir Adin siang tadi bahwa dia berjanji akan melalukan vidio call dengan atin, karena malam ini bilang Adin tidak piket ataupun schedule lainnya, jadi waktunya Vidio call dengan atin untuk mengobati sedikit rasa rindunya pada kekasihnya tersebut.
Sebenarnya mereka jarang melakukan vidio call, mereka hanya melakukan voice call ataupun chat saja, itu karena kesibukan masing-masing dan mereka bisa saling memahami keadaan tersebut.
Jarangnya melakukan vidio call dengan Adin, membuat Atin semangat menunggu call dari sang pacar, namun hingga jam menunjukkan pukul 8.30 malam, Hp Atin belum ada tanda2 call ataupun kabar lain dari Adin, padahal Adin sudah berjanji akan melakukan Vidio call paling telat ba'da isya.
"Tadi siang katanya akan melakukan vidio call setelah sholat isya, sekarang sudah 1 jam aku selesai sholat isya nya tapi kenapa abang belum call aku yaa, apa dia lupa atau sedang ngumpul sama teman-temannya, atau tiba2 ada kegiatan mendadak, tapi kenapa gak kabarin aku" Atin sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Aku call saja ah, siapa tau lupa, voice call saja dulu takutnya dia lagi sibuk"
Atin duduk dengan selonjorkan kakinya di tempat tidur miliknya dan memulai scroll hpnya tuk mencari nomor HP Adin.
📱Abang_q Syg😍
"Hallo" Terdengar suara perempuan.
"Kok suara perempuan, apa aku salah nomor?, tapi benar kok ini nomor abang", Gumam Atin dalam hati
"Hallo.. ini siapa?" suara perempuan itu kembali terdengar
"Oww iya ini dengan Atin, ma'af sebelumya bukannya ini nomor abang Adin yaa?", Tanya nya dengan lembut namun sedikit gugup.
"iya benar ini nomor nya Adin, cuman tadi Adin sedang mandi", dia menjeda sebentar terus selanjutkan,"oh iya, aku Evelin pacarnya Adin, kamu adeknya Adin ya?".
deg...
Atin mencerna setiap kata yang dia dengar. Hal itu membuatnya merasakan sesak didadanya. Sakit hatinya, ternyata Adin bukannya lupa ataupun ada kesibukan mendadak tapi ternyata sibuk berselingkuh di belakangnya.
Atin menarik napas panjang dan membuangnya lagi, dia berusaha menenangkan hatinya.
"*O**h pacarnya abang Adin toh, iya benar mbak aku adek sepupunya abang Adin*", jawabnya lembut dengan menahan tangisnya.
"*S**alam kenal yaa atin, BTW,, sekarang atin masih sekolah atau sudah kuliah*?", tanyanya lagi.
"*S**aya kuliah semester 4 mbak*" jawab Atin lagi masih dengan sopan.
"*S**ama dong, aku juga semester 4, berarti kita seangkatan, panggil aku Evelin saja yaa*" ucap evelin berusaha akrab dengan atin.
"oh iya mbak, eh maksudnya Evelin", ucap Atin yang masih berusaha tetap tenang.
"Evelin aku tutup dulu yaa, sampaikan saja pada abang Adin kalau aku call".
Atin ingin segera cepat-cepat mengakhiri percakapan tersebut yang buat rasanya benar sesak dan tak terasa air matanya sudah mengalir deras di pipinya.
"Ok atin, nanti aku sampaikan, salam juga sama keluarga disana ya", ucap Evelin yang sama sekali tidak tahu kalau dari tadi atin sudah tidak tahan dengar pengakuannya.
"Insyaa Allah, kalau gitu saya tutup ya, Assalamualaikum", salam Atin
"wa'alai... " tut tut.. blom selesai salam nya dijawab, atin langsung menutup telponnya.
Atin sungguh merasa sangat sakit hati mengetahui kekasih hatinya ternyata selingkuh dibelakangnya. Sebelumya Adin pernah ketahuan selingkuh juga namun atin mema'afkannya, dan kali ini Adin mengulanginya lagi, terlebih lagi dia harus mendengar pengakuan langsung dari selingkuhan kekasihnya itu, dan parahnya lagi dia harus berpura-pura mengaku sebagai adek sepupu dari Adin, pacarnya sendiri.
setelah percakapan dengan Evelin usai. Atin langsung mematikan HP nya, karena dia tau pasti setelah Evelin menyampaikan amanatnya dia akan telepon kembali guna untuk menjelaskan semuanya padanya, namun dia belum sanggup mendengar kebenaran perselingkuhan Adin.
Atin menangis sejadi-jadinya dikamar miliknya. Dia berusaha berpikir positif, mungkin saja Evelin hanya menggodanya, tapi karena Adin pernah selingkuh darinya dan dia merasa dari kata-kata Evelin tersebut dia merasa yakin kalau Evelin tidak mungkin berbohong.
Walau berusaha tetap tenang, Atin tetap merasa kalut sampai dia susah untuk memejamkan matanya. Air matanya masih saja mengalir tanpa henti sampai Tengah malam ketika jam menunjukan pukul 01.00 dini hari dia masih saja terjaga. Dia bingung harus terbuat apa lagi. Atin sangat mnyayangi Adin. Selama ini walau harus menjalani LDR dengan Adin namun dia selalu setia padahal begitu banyak laki2 lain yang menyukainya.
Atin menatap langit-langit kamar tidurnya, membayangkan jika dia benar-berpisah dari kekasihnya yang sudah tiga tahun menjalin kasih denganya itu.
"Apakah ini mimpi?", lirihnya, menyadarkan dia dalam lamunannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Joanne March⚘
next
2020-09-08
0
SN QUINN
uwu keren...😭hebat banget ceritanya,,dapat inspirasi dari mn sih thor..kok keren abisss
2020-07-24
1
Putri Lestari
Masya Allah Bangat Cerita Nya Tpi Ko Sya Ikutan Sedih Tpi Memang Sdih Sii cerita Nya😊😍
2020-06-25
0