Aryana Cantika (21 Tahun), Merupakan sahabat Atin yang manis,periang, cerewet, hamble, dan juga pintar. lumyan contrast dengan karakter Atin yang lemah lembut tapi lelet. tapi namanya sahabat, mereka saling mengisi dan menghargai kekurangan masing2. Rya berasal dari Kota Bima. Salah satu kota yang ada di kepulauan Sumbawa. Butuh 12 jam perjalanan darat dan 1.5 jam perjalanan laut dari kota Mataram, Kota dimana Rya menempuh pendidikan S1 nya sa'at ini. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Anak dari Bapak Afan Sanjaya dan nyonya Arafah. Ayah Rya berprofesi sebagai seorang Guru dan ibunya seorang pedagang.
.........
"Kebiasaan deh Atin, pasti telat lagi jemputnya." Gerutu Rya saat menunggu Atin didepan kosannya.
Hari ini mereka ada jadwal kulyah pagi Jam 08.00. sekarang jam menunjukan pukul 07.50 namun Atin belum juga menjemput Rya di kosanya.
Mereka sudah biasa berangkat bersama ke kampus, dan pagi ini Rya sudah nungguin Atin hampir 1 jam di depan gerbang kosnya, namun Atin belum juga terlihat.
"Ne anak jadi jemput nggak sih, dari tadi di chat nggak di baca, call lagi saja ah, lama-lama karatan aku nungguin" gumam Rya.
drrr..drrr
My Lovely Rya.
Nama yang terpampang di layar Hp Atin. Dengan senyum Atin angkat terlpon dari sahabatnya tersebut..
Assalamualaikum, beb", Salamnya sa'at mengangkat telpon Rya.
"Wa'alaikum salam, Beb kamu dimana sih, jadi jemput aku nggak, dah karatan ne aku nungguin kamu." Deretan Pertanyaan dari Rya tanpa spasi.
"Jadi dong Beb, ini udah dekat kok dengan kosan kamu" Jawab Atin dengan lembut.
Atin tahu pasti sahabatnya itu sudah sangat kesal menunggu dirinya tapi namanya Atin tetap bersikap tenang dan lembut hingga sekesal-kesalnya Rya padanya pasti tidak akan lama.
Tak lama setelah itu muncul Atin dengan motor maticnya dengan senyum manis dia menghampiri Rya yang sudah berdiri di depan gerbang kosannya.
"Lama banget sib Beb, udah karatan ne aku nungguin kamu." Terlihat lucu dimata Atin melihat ekspresi kesal dari Rya.
"Hehehe sorry beb, tadi sempat lupa Ada jadwal kulyah pagi." Kilahnya, padahal sibuk perbaiki style hijabnya yang dia otak atik berulang-ulang.
"Kebiasaan deh" Ucap Rya yang masih keliatan keselnya.
"Ya udah ne pake helmnya dan cepatan naik, katanya takut telat." Seru Atin dengan senyum termanisnya.
Tanpa bicara lagi Rya naik motor di belakang Atin dan mereka berangkat ke kampusnya. Setelah 10 menit merekapun sampai di halaman kampusnya.
Atin terlebih dahulu memarkirkan motornya di tempat parkir khusus motor yang tersedia di kampusnya itu. Karena merasa sudah telat mereka berjalan dengan cepat ke arah ruangan kelas mereka.
Di depan kelas, Atin dan rya bingung antara mau masuk atau nggak, karena ternyata dosennya sudah masuk dan pintu kelas tertutup.
"Gimana ne Rya, Kita telat 10 menit." Tanya Atin minta saran pada Rya.
"Nggak tahu, kamu sih kebiasaan lelet, pasti tadi dandannya lama." Rya sudah sangat hafal kebiasaan sahabatnya itu yang super lelet.
"Iya sorry, apa kita masuk saja yaa" Atin kembali bertanya pada Rya.
"Ya udah ketuk saja pintunya"
"Kamu saja beb." Atin terlihat seperti memohon pada dengan memperlihatkan wajah memelasnya.
"Ya elah beb, apa yang ditakutin sih, sini aku yang ngetuk"Rya langsung mengetuk pintunya 3 kali.
Tok..tok.. Tok ,, Ceklek, Rya membuka pintu kelasnya.
"Assalamualaikum Mr." Salam keduanya dari depan pintu.
"Wa'alaikum salam" Jawab dosen dan juga teman-teman kelas lainnya.
"Sorry Mr. We are late." Rya dan Atin mengahdap, senyum terbaik diperlihatkan oleh keduanya, berharap dosennya mengijinkan mereka mengikuti mata kulyah nya dan memang keberuntungan di pihak mereka kali ini, sang Dosen mengijinkannya.
"It's Ok, Take your sit." Seru Dosen tersebut yang diketahui bernama Mr. Ilyas.
Merekapun mencari tempat dan kursi kosong. Karena di kelas mereka setiap harinya yang datang lebih awal boleh memilih tempat duduk nya sembarang. Jadi bisa di pastikan posisi tempat duduk mereka berbeda tiap harinya.
Setelah mendapat tempat duduk masing-masing, Rya dan Atin mengikuti mata kulyah nya dengan baik.
Bel berbunyi menandakan mata kulyah pertamapun usai.
Atin dan Rya keluar kelas dan menuju bangku taman di dekat kelasnya, karena mereka akan ada mata kulyah berikutnya dan sambil menunggu dosen mereka berbincang-bincang disana.
"Hmm,, untung saja tadi kelasnya Mr. Ilyas yang baik hati, kalau tidak kampus kita." Ucap Rya berapi-api.
"Hehehe.. iya beb, Kita do'ain saja semoga beliau cepat dapat jodoh dan jodohnya itu kamu." Goda Atin dengan tawa usilnya.
"Enak aze, tidak Aamiin." Seru Rya dengan mengerucukan bibirnya.
Atin malah tertawa denga lepasnya,"Hahaaha dimana-mana orang do'a diserukan Aamiin setelahnya, mana ada yang begitu."
"Ya karena do'a yang dipanjatkan itu tidak sesuai keinginan jadi tidak Aamiin, agar do'anya tidak terkabul" Jawab Rya dengan senyum masamnya karena mendapat ledekan do'a dari Atin.
"Hahahaha" Atin terkekeh, dia merasa berhasil menggoda sahabat cerewetnya tersebut.
Mr. Ilyas adalah salah satu Dosen muda di kampus itu. Walau terkenal pintar, tampan dan baik tapi style pakaiannya itu cukup kuno dimata mereka. Makanya mereka sering saling lempar do'a tuk jadi jodohnya Mr. Ilyas.
Pukul 10.00 terdengar bell lagi dan mereka masuk ke kelasnya kembali untuk mengikuti mata kulyah berikutnya.
Setelah selesai mengikuti semua mata kulyah hari ini mereka memutuskan langsung pulang, dan seperti biasa mereka pulang bersama lagi. Atin mengantar rya ke kosannya terlebih dahulu baru pulang ke rumahnya.
"Beb, kita langsung pulang saja ya, aku ada urusan keluarga." Ucap Atin pada Rya.
"Ya udah antar aku dulu ke kosn." Pinta Rya.
"Ok,, Let's go" Ajak Atin yang sudah bersiap dengan motornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
🥀🥀Rasyid-Rahmani🥀🥀
lanjut thorrr,,mampir karyaku yah,
2020-07-28
1
Priska Anita
Singgah disini 💜
2020-07-22
1
Oki Indriani
aku mampir ya kak
2020-07-21
1