Pacarku Suami Temanku Part 2
Di Negara Singapura.
Singapura adalah Negara pemilik Patung Singa yang menyemburkan air dari mulutnya. bukan menyeringai menampakkan taringnya ya (hehe), Dan selain itu ada juga Marina Bay Sands. Bentuk bangunannya pun sangat unik menyerupai kapal terdampar di atas gedung pencakar langit, dan menjadi salah satu destinasi paling ikonik di Negera Singa ini. Marina Bay Sands merupakan hotel dengan berbagai fasilitas komplit di Negara Singapura.
Dan, di negara inilah seorang gadis berasal dari Indonesia menyelesaikan studinya hingga membangun jaringan bisnis online terbesar se-Asia. saat ini ia tengah berjalan tergesa-gesa menuju flatnya, sementara bibirnya komat-kamit tiada henti Pipi putihnya tampak merah merona. Eit tunggu!! bukan merona karena rayuan seorang pria, tapi merona karena menahan amarah dan kecewa yang sedang bergejolak dan bersitegang di dadanya.
Gadis itu masuk setelah menekan kode pada pintu flatnya, lalu segera menghilang di balik pintu setelah membanting cukup keras daun pintu yang tak bersalah itu. Setelah melempar asal Stiletto nya ke sembarang arah, gadis itu mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamu. Tangannya sibuk menggulir tombol ponsel nya, dan betapa malangnya nasib ponsel itu, harus hancur berderai karena kemarahan seorang gadis.
Braak...! Ponsel itu terlempar dengan bebas ke tembok di hadapannya.
“Kalian kemana sih! Kakak, Mama, Papa semuanya tak bisa di hubungi. Aghhh.!” ia terlihat sangat frustasi dengan menjambak rambutnya sendiri.
Shine! Ya dia Shine.
Saat di kantornya tadi Shine tak sengaja mendengar percakapan beberapa karyawan nya, yang membahas tentang Bagas. karena mereka menyebut nama yang sangat familier di ingatannya, Shine diam-diam menguping.
Flashback on
Seperti biasa Shine datang lebih awal ke kantornya, saat di lobby Shine tanpa sengaja mendengar percakapan beberapa karyawan nya.
“Kemarin kamu nonton tak acara live pertunangan Bagas si raja bisnis asal Indo? Dia tampan sekali, tunangannya pun sangat cantik.” Tukas salah satu dari lima karyawan Shine dengan antusias, mereka tidak menyadari si bos sudah berdiri di belakang mereka.
“Iya, saya nonton. Cakep banget, aku mau loh jadi istri keduanya.” Timpal salah satunya lagi
Shine mematung pikirannya seketika melayang pada sosok Bagas, laki-laki yang diam-diam di cintainya selama ini. melihat muka merayu para karyawan nya, Shine muak dan murka.
"Ini kantor tempat kerja, bukan tempat kalian bergosip.!" pungkas Shine secara tiba-tiba, dan berlalu meninggalkan karyawannya yang menunduk takut karena ketahuan sedang bergosip.
Shine melangkah dengan cepat melewati kelima karyawannya itu, rasa penasaran memenuhi benaknya.
"Siapa dia, Bagas mana ? apa pria itu sangat tampan dan istimewa, sampai-sampai karyawan ku pasang wajah meleleh begitu." batin Shine
Shine ingin segera masuk ke ruangannya untuk mencari tahu kebenaran dari pembicaraan para karyawannya. Gadis itu masuk ke dalam lift khusus petinggi perusahaan tersebut, karyawan yang menyapanya pun ia acuhkan begitu saja.
“Aku penasaran, apakah Bagas yang aku kenal yang mereka bicarakan tadi. kalau iya, siapa perempuannya.? Setahuku selama ini tak ada berita yang membahas soal hubungan asmara tentangnya,selain bisnis.” Desis Shine
Tak berapa lama Shine sudah duduk di kursi kebesarannya sambil menyalakan laptop di atas mejanya, ia mulai mencari tahu tentang Bagas di sana. Dan benar saja, Bagas yang mereka bicarakan tadi adalah lelaki yang selama ini ia cintai dalam diam.
"Kak Bagas." air mata Shine menetes, dadanya terasa sesak dan sakit melihat lelaki yang di cintainya melamar Gadis lain.
Shine memejamkan mata sesaat lalu kembali menatap sosok Bagas disana, benar kata karyawannya Bagas sangat tampan. senyum nya terukir tulus hingga ke binar matanya, penuh cinta dan kebahagiaan disana. Shine semakin pilu dan kecewa, saat seorang perempuan melangkah dengan anggun memasuki ballroom.
"Hah...!" Shine menutup mulutnya
“Apa aku tak salah lihat ? sepertinya ada yang salah dengan penglihatan ku.” Gumam Shine menyakinkan dirinya, bahwa apa yang dilihatnya salah. Shine kembali fokus menatap layar laptopnya, memperhatikan dengan seksama perempuan yang berjalan ke arah Bagas.
Perempuan itu melangkah dengan anggun dan elegan, ia di apit oleh kedua orangtuanya yang sangat Shine kenal.
“Om Brata, tante Ayu, Andita. ?!” Shine menutup mulutnya, tubuhnya bergetar dan lemas. Shine shock ! Shock melihat tayangan di hadapannya itu.
“Andi..ta." Lirih Shine
"Kenapa dia bertunangan dengan kak Bagas ? apa ada yang tidak aku ketahui selama ini.” Gumam shine.
"Kak Yoga." Shine bergumam merapal kan nama sang kakak.
Setelah tubuhnya cukup santai Shine meraih ponselnya, dan menghubungi kakaknya. pertanyaan demi pertanyaan bersarang dengan kusut di otak Shine. ada apa ? kenapa ? kok bisa ? apa yang terjadi dengan semua ini ? kira-kira begitu lah gambaran isi otak dan benak Shine saat ini.
Telpon Yoga tidak aktif, telpon kedua orang tuanya tak di angkat. Shine mulai emosi sendiri, karena perasaannya kacau Shine memutuskan untuk meninggalkan perusahaannya dan menyerahkan semua tanggung jawabnya pada sang sekretaris.
Flashback of.
“Bisa-bisanya kalian menyembunyikan masalah keluarga dariku! Apa Shine sudah tak kalian anggap.!” Shine meraung menangis di unitnya.ia kecewa terhadap keluarganya, yang tidak memberi penjelasan apapun tentang pernikahan sang kakak. Dan, Shine juga merasa hatinya seakan teriris ketika melihat sosok yang di cintainya selama ini telah bertunangan dengan perempuan lain. yang lebih mengejutkan perempuan itu adalah istri kakaknya.
“Baj*ngan kamu Bagas ! dulu kamu bilang menyukai ku tapi apa! Istri kakak ku kamu rebut juga, brengs*k kamu Bagas.!” teriak Shine, ia menduga bahwa Bagas sudah merebut Andita dari Yoga.
Sejujurnya kemarahan Shine bukan sepenuhnya karena keluarganya, melainkan Shine kecewa terhadap Bagas. Selama ini Shine selalu menanti moment tepat untuk bertemu Bagas dalam dunia bisnis, tapi belum sempat cita-citanya tercapai Bagas sudah bertunangan dengan perempuan lain, dan perempuan itu adalah Andita yang notabene kakak ipar bagi Shine.
Kesibukan nya selama ini mengalihkan perasaan yang sudah lama ia pendam, bukan berarti melupakan tapi Shine ingin mengejar karier nya terlebih dulu. tapi, ternyata harapan belum berpihak padanya. Shine harus menelan kecewa yang sangat pahit.
“Shine mencintai kak Bagas” Lirih Shine.
“Kenapa kak Bagas tinggalin Shine dengan perempuan itu! Apa istimewanya perempuan itu di banding aku?! Aku lebih muda dan cantik dari nya, bahkan aku pun lebih sukses dari dia!” Geram Shine dalam isak tangisnya.
Shine terus menangis matanya sudah bengkak, ia bangkit dari sofa dan masuk ke kamarnya. Shine berdiri di depan cermin rias, senyum misterius tersungging di bibir merahnya, tangannya mengusap sisa-sisa air mata di pipinya.
“Andita...kamu harus membayar setiap tetes air mata dan kecewaku, kamu jangan senang dulu. ingat! Kalian baru bertunangan tapi belum menikah. Itu artinya masih banyak kesempatan untukku menggagalkan semuanya bahkan menghancurkan mu.” Shine tersenyum licik.
...----------------...
Di kota K
Bagas dan Andita sedang berada di sebuah tempat ternama di kota tersebut, mereka tengah mempersiapkan pengukuran baju pengantin untuk hari pernikahan yang tak lama lagi. Sebagai pengusaha muda yang sukses, Bagas ingin gaun pengantin dan kebaya Akad dan jas sesuai dengan keinginan dirinya. Bagas dengan sengaja memakai jasa seorang desainer ternama untuk menghandle pakaian pengantinnya nanti, ia ingin semuanya sempurna.
"Mas kenapa kita gak beli aja, kalo harus jahit dulu akan memakan waktu cukup lama" protes Andita setelah mereka selesai melakukan pengukuran Baju pengantin mereka.
"Serahkan sama mas, kamu gak usah khawatir. semuanya akan selesai tepat pada waktu yang di tentukan. mas ingin pernikahan kita sempurna, karena pernikahan ini awal dan terakhir bagi mas. kamu akan menjadi penyempurna hidup mas, dan mas ingin pernikahan kita istimewa. kamu sangat istimewa dan sangat berarti bagi mas" Bagas menatap lekat manik mata Andita,memberikan keyakinan melalui tatapan nya.
"Tapi mas, biaya..."Gak ada tapi-tapi sayang." Bagas memotong ucapan Andita.
"Duduklah, jangan pikirin hal itu. Mas mencintaimu lebih dari apapun, jadi tolong jangan banyak membantah." Bagas mendudukkan tubuh Andita di sofa yang tersedia, Bagas berlalu meninggalkan Andita yang masih menatap nya. Bagas terlihat memasuki ruang kerja khusus Desainer ternama itu. sudah dapat kita pastikan, Bagas akan memperingati sang desainer untuk menyelesaikan tugas nya tepat waktu.
Andita hanya mendesah pasrah tanpa bisa membantah lagi keinginan Bagas, ia tersenyum menatap jari manisnya dan mengecupnya.
"Dita juga mencintaimu mas" senyum Andita, tak lama kemudian mungkin karena kelelahan atau kelamaan menunggu Bagas Andita tertidur pulas di sofa.
...----------------...
selamat datang di part 2
jangan lupa vote dan like ya😘
vote✓
like✓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂
kiraiin jadi 1 sama yg part 1nya.. 🤭🤭
2021-11-11
0
Widhi Labonee
semoga sehat selalu thor, semangat ya nulisnya, krn aq selalu menntikan karyamu,, lipe sekebon deh buatmu thooorrr
2021-08-15
1
Juliah Taslim
lanjut Thor, ku suka 👌👌
2021-08-13
1