BAB~4

 Untuk  setiap wanita yang tengah menanti percayalah,bahwa apa yang selama ini engkau nantikan akan segera datang. Kelak,rasa cemas itu akan tergantikan dengan degub kencang bahagia yang membuncah  dan kemudian terpancar pada senyuman yang merekah. Jika allah mengiringi setiap langkahmu, maka tak akan ada yang mampu memnghalangi jalanmu.

Sama halnya dengan perasaan Bagas saat ini dadanya berdegub bahagia membuncah serta senyum manis tak pernah sirna dari bibirnya, ketika kedua tangannya melingkar erat di tubuh Andita.

“Mas...?” Andita mendongak menatap wajah Bagas.

“Iya sayang, ada apa ?” Bagas menatap Andita.

“Mas  kenapa sih senyum-senyum gitu ?” Andita mencubit perut Bagas.

“Mas bahagia sayang, bahagia banget. Akhirnya doa dan harapan mas di dengar oleh yang kuasa, dan sebentar lagi Andita Rosmanila Sakapraja akan menjadi nyonya Bagas Adiwijaya Subroto.” Bagas mengeratkan pelukannya.

Andita menatap manik mata Bagas ketulusan tampak dengan jelas terpancar disana, kakinya berjinjit lalu  mencium pipi bagas.

“Terima kasih mas masih mau terima Dita, meskipun Dita perna nyakitin dan ninggalin mas. Dita juga bersyukur sekali bisa bersama mas lagi. Dita juga bahagia  karena sebentar lagi akan menerima gelar sebagai nyonya Bagas Adiwajiya Subroto.” Bagas menatap wajah cantik dengan binar bahagia dalam pelukannya.

“Lupakan yang lalu, semua itu adalah ilmu untuk kita. Kedepannya kalo ada masalah jangan pergi lagi ya, kamu adalah satu-satunya wanita yang mas cintai selain mama Anjani dan mama Ayu. Kali ini mas akan bertindak lebih egois lagi, mas tidak akan membiarkan siapapun menyentuh dirimu atau bahkan memisahkan kita lagi. Siapapun itu, mas tidak perduli. Mas rela kehilangan dunia mas daripada harus kehilanganmu lagi.” Bagas mengelus lembut puncak kepala Andita.

Sekali lagi Andita terpaku mendengar penuturan Bagas, sepersekian detik kemudian entah siapa yang memulai kedua insan yang tengah di mabuk asmara itu telah saling memangut berbagi saliva mencecap manisnya bibir masing-masing.

Keheningan taman menjadi saksi bisu bagi keduanya, semilir angin malam menghanyutkan perasaan sepasang kekasih yang tengah larut dalam ciuman hangat penuh cinta.

“Sayang...mas pamit pulang ya. Besok pagi mas ada meeting penting di kantor, kalau kamu tidak sibuk datanglah ke kantor di waktu makan siang, kita lunch bersama ya.” Ucap sekaligus perintah dari Bagas setelah melepaskan tautan bibirnya.

Andita mengangguk dan bergelayut manja di lengan Bagas, ciuman lembut dan penuh sayang kembali mendarat di puncak kepala Andita.

“Ayo kita masuk. mas mau pamit sama papa dan mama” ajak Bagas seraya merangkul Andita.

 Dalam rangkulan hangat Bagas,Andita tersenyum dan  melangkah mengikuti Bagas memasuki rumah. Sesampainya di ruang keluarga keduanya di sambut senyum penuh makna dari Brata dan Ayu, “Gimana son ? masih cemburu sama papa dan mama ?”  Brata menggoda sang putra.

Seketika wajah Bagas memerah cukup memalukan baginya Brata secara gamblang mengatainya cemburu. Yup betul sekali.  Bagas sempat cemburu ketika Andita memeluk papa mamanya, dan mengabaikan dirinya. Tanpa memperdulikan godaan Brata dan lirikan Ayuningtyas,Bagas segera berpamitan. “Pa,ma, Bagas pamit pulang dulu, Besok ada meeting.” Bagas membungkuk menyalami tangan kedua orang tuanya.

“Iya son,hati-hati ya. Gimana perasaannya udah tenang belum ?” goda Brata lagi.

Bagas stay cool berjalan meninggalkan ruang keluarga tanpa merespon godaan Brata, Andita mengiringi kepergian Bagas hingga parkiran.

“Mas pulang ya, istirahatlah. Besok jangan lupa, kalau datang ke kantor telpon mas biar Andre jemput.” Bagas memeluk dan mengecup dahi Andita.

Andita melambaikan tangan sembari tersenyum, “Hati-hati mas.” Bagas menurunkan kaca “Love you sayang, masuklah.” Ujarnya “Love you too mas.” Sahut Andita. Heran Andita menatap Bagas yang tak kunjung melajukan mobilnya, pria itu masih menatap lekat Andita di keremangan lampu pelataran parkiran. Perempuan itu berjalan menghampiri Bagas, tangannya menyentuh lembut wajah mulus Bagas. “Ada apa ? kok gak jalan ?” tanya Andita.

Bagas menyambar jemari lentik Andita yang  menyentuh wajahnya, ia membawa tangan halus nan lembut itu ke bibirnya dan mengecupnya berulang-ulang. “Masuklah, kalau kamu belum masuk mas gak akan jalan.” Ucap Bagas datar.

“Oh karena itu, ya udah Dita masuk. Hati-hati kalau sampai rumah kasih kabar.” Andita menyorongkan tangannya, sejenak Bagas terpaku menatap uluran tangan calon istrinya lalu menerimanya.  Andita sedikit mencondongkan tubuhnya, mengecup lembut punggung tangan sang kekasih. “Cup” kecupan Bagas mendarat kembali di kening Andita. 

Perlahan mobil Bagas bergerak menuju gerbang sedangkan Andita dengan senyum sumringah berjalan masuk ke dalam rumah, janda cantik itu tak langsung kembali ke kamarnya, melainkan bergabung  bersama kedua orang tuanya di ruang keluarga.

“Bagas udah pulang nak?” tanya Ayu.

Andita mengangguk,“Hm,”  “Ma, besok mas Bagas minta Andita datang ke kantornya untuk makan siang bersama,bisa gak mama masakin makanan untuk mas Bagas?” tanya Andita  yang mengandung permintaan.

“Iya boleh, apa sih yang nggak buat kalian.” Sahut Ayu mencubit gemas pipi Andita.

“Beneran ma,?” Ayu mengangguk. “ Sekalian Dita belajar masak juga gitu, supaya nanti suami Dita makan di rumah terus kayak Papa, kalau Dita pinter masak kayak mama.” Ucap Andita dengan binar harapan.

Brata tersenyum dan mengelus lembut surai sang putri, “Papa bahagia mendengar harapanmu sayang, jadilah istri yang berbakti untuk suamimu kelak. Baktimu akan menghantarkan orang tuamu serta suamimu ke surganya Allah.” Andita tersenyum, “Amiin” sahutnya.

“Dita pamit istirahat duluan pa,ma.” Andita beranjak menaiki tangga menuju kamarnya.

Ayu menatap punggung sang putri yang lamat-lamat menghilang di balik pintu kamarnya, perempuan setengah baya itu mendesah dan berdo’a dalam hati. “Semoga Bagas satu-satunya sumber kebahagiaanmu nak, bahagia dunia dan akhirat.” Ayu menghembuskan nafasnya perlahan.

“Do’akan yang baik-baik, jangan berpikiran negatif.” Brata seolah tau apa yang sedang di rasakan istrinya itu.

Suami istri itu pun bangkit meninggalkan ruang keluarga menuju kamar mereka, dengan penuh kasih sayang Brata menggendong sang istri hingga kamarnya, tanpa perduli protes Ayuningtyas.

“Mas apaan sih, gimana kalau Andita lihat” Ayu bersungut dengan wajah memerah.

Brata duduk di sisi istrinya, “Kita pernah muda, dan sayangnya karena sesuatu hal pernikahan yang kita impikan tidak berjalan dengan harapan. apa salah jika sekarang sedikit ada kesempatan mas memanjakan dirimu, atau sekedar romantisan ala jaman kita muda.” Brata menyentuh lembut bibir Ayu dengan ibu jarinya.

Wajah Ayu semakin merona,Brata memeluk istrinya penuh kasih sayang. “Lupakan masalalu mas, itu terlalu menyakitkan untuk sekedar di ingat.” Ungkap Ayu dalam dekapan erat Brata.

“Maafkan mas soal itu, jangan menolak jika ada kessempatan mas mau bernostalgia dengan kehangatan cinta kita dulu.” Ayu mengangguk. Di usianya yang tak muda lagi Brata masih terlihat segar dan tampan, jika  di sandingkan dengan Bagas mereka tak terlihat banyak perbedaan, hanya usialah yang membedakan mereka. 

Tampan dengan tubuh atletik, kuat dan kokoh. Andai Brata suka daun muda sudah dapat di pastikan banyak gadis belia yang akan kepincut dengannya, materi berlimpah  wajah sangat mengizinkan. Namun, jiwa seorang Brata tidak berminat bermain dengan dunia itu. Kembali bersama Ayu adalah harapannya, dan saat ini meskipun usianya yang tak bisa di katakan muda lagi Brata sangat menimati dan mensyukuri hidupnya. Terlambat bukan berarti kehilangan harapan, hanya butuh waktu yang tepat bagi tuhan untuk mempersatukan kembali cinta masa muda mereka hingga menua bersama seperti sekarang.

  

...----------------...

berikan dukungan kalian pada karya Mentari Impian,dukungan kalian adalah bentuk semangat bagi Author dalam menulis. terimakasih yang sudah mampir🙏

like✓

vote✓

tap ❤️✓

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mampir saja,

2021-10-11

0

Juliah Taslim

Juliah Taslim

👌👍 lanjut Thor 💪💪💪💪 akoh suka

2021-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!