Jauhin Keyla!

"Iya Pah mudah-mudahan. Ya udah papa tidur aja istirahat, nanti Kenzy juga bakalan tidur kalau sudah ngantuk?" Hernandang pun menarik tangannya Kenzy dan menggiringnya menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya Nandini. "Papa mau ngapain narik Kenzy ke kamarnya Nandini? Kenzy gak mau, Pa!" Kenzy pun menolaknya namun Hernandang tetap bersikeras menarik tangannya Kenzy.

Tokk! Tokk! Tokk!

"Nandini, apa kamu sudah tidur? Ini papa, nak?" panggil Hernandang di depan pintu.

Nandini pun membuka pintunya dan nampaklah dua pria yang sedang berdiri menunggu disana. "Papa? Papa ngapain ke kamar Nandini?" tanya Nandini yang kebingungan.

"Ini lho, Kenzy nya di ajakin dong, kenapa malah kamu tinggalin sendiri? Kalian berduakan sudah menikah, gak baik lho kamu memperlakukan suami kamu seperti itu?" balas Hernandang menasehati putrinya itu.

Nandini pun tersenyum dan menarik tangannya Kenzy untuk masuk ke dalam kamarnya. "Ya udah papa istirahat aja, jangan terlalu banyak fikiran, Nandini juga mau istirahat. Capek, pah!" Hernandang pun mengangguk dan kembali menuruni anak tangga itu dan beristirahat di kamarnya.

Nandini pun menutup pintu kamarnya rapat-rapat dan menatap Kenzy dengan tatapan ingin membunuhnya. "Elo ngadu masalah gue larang lo tidur di kamar gue sama bokap gue? Cowok macam apaan lo kayak gitu?" Kenzy pun tersenyum miring.

"Elo fikir gue harus diem aja gitu? Gue juga punya hak atas diri lo itu, jadi elo jangan sembarangan nyuruh gue tidur di luar. Kalaupun gue mau, gue bisa kok ngaduin lo yang enggak-enggak sama bokap lo!" balas Kenzy sambil membaringkan tubuhnya di kasur quin size milik Nandini.

"Ehh ... elo jangan sembarangan nidurin kasur gue dong, di depan sana kan ada kursi, elo tidur aja disana?" kata Nandini kesal.

Kenzy pun langsung menatap Nandini. "Ini kasur lo QUIN SIZE, YA. Jadi jangan pelit kalau jadi orang! Elo tinggal tidur disini, apa susahnya?" balas Kenzy sambil menepuk-nepuk kasur yang kosong di sampingnya itu.

"Terus gue harus tidur bareng lo gitu, kalau gue di apa-apain sama lo gimana? Gak usah macem-macem deh, dasar mesum ...!" umpatan Nandini yang terdengar oleh Kenzy.

Kenzy pun langsung menarik tangannya Nandini. "Maksud lo apa, bilang gue mesum? Ya udah biar sekalian aja, elo gue *****-grepein, mau?" Nandini pun langsung memukul dada bidangnya Kenzy.

"Wahh ... pelecehan lo. Sekarang terbukti yang mesum itu elo dan bukan gue!" Nandini pun langsung mengernyitkan dahinya tak mengerti.

"Enak aja lo, gue gak mesum. Ya udah sana lo tidur dan lepasin tangan gue, bisa-bisa gue alergi lagi!" Kenzy pun kesal dan menghempaskan tangannya Nandini kasar.

"Aww ... sakit ... gak usah kasar gitu, bisa gak sih. Ngeselin banget deh!" Kenzy pun mengabaikan omongannya Nandini dan langsung tidur di kasurnya Nandini, mau tidak mau Nandini pun membaringkan tubuhnya di samping Kenzy dan mulai tertidur.

★★★

Saat pagi tiba, Nandini pun sangat kaget saat mendapati tangannya Kenzy melingkar di pinggangnya.

Setelah itu Nandini pun langsung mendorong tubuhnya Kenzy yang sangat dekat dengannya.

Kenzy pun perlahan mengucek matanya. "Apaan sih? Sakit nih badan gue?" Nandini pun duduk dari tidurnya.

"elo ngapain deh pake peluk-peluk gue segala, mau cari kesempatan dalam kesempitan? Dasar mesum!"

"Berhenti manggil gue mesum! Gue gak ada niatan buat ngapa-ngapain lo, apalagi mau meluk lo. Gue kan lagi tidur, gue gak tau kalau gue meluk lo?" Kenzy pun menjelaskan sejelas-jelasnya agar Nandini tak salah paham.

"Gue gak percaya sama cowok mesum kayak lo, ya udah gue mau mandi dan mau berangkat ke kampus!" Kenzy pun menatap Nandini.

"Elo mau ke kampus hari ini? Kan kita masih ada cuti dua hari lagi, Nan?"

"Bodo amat! Gue gak mau lama-lama liat elo!" Nandini pun langsung mengambil handuknya dan melakukan ritual mandinya.

"Kalau si Nandini pergi, terus gue mau ngapain? Ya mending gue kuliah juga lah biar gue bisa ketemu sama Keyla! udah kangen banget gue sama dia! Pengen bikin dia gak mau kehilangan gue. Mainkan!" batin Kenzy sambil tersenyum.

★★★

Setelah siap dengan semuanya, Nandini pun sedikit bersolek dulu di depan meja riasnya dan setelah itu Kenzy pun melakukan ritual mandinya.

"Mau kemana tuh anak, kok buru-buru mandi gitu? Hemm ... bodo amat ah, bukan urusan gue juga!" batin Nandini sambil keluar dari kamarnya dan menghampiri papanya yang sedang duduk menunggu keduanya turun.

"Udah bangun ternyata anak papa yang cantik ini, mau kemana? Kok udah rapih begini?" tanya Hernandang.

Nandini pun tersenyum. "Nandini mau ke kampus, pah? Jenuh di rumah terus, apa lagi kalau harus ketemu dia mulu!" balas Nandini sambil mengolesi rotinya dengan selai coklat, karna Nandini memang suka coklat.

"Bukannya masih cuti dua hari lagi, ya? Kamu kuliah sama Kenzy juga?" kata Hernandang.

"Gak tau, pah! Nandini mau ke kampus sendiri, kalau Kenzy gak tau!" balas Nandini sambil menyuapkan rotinya masuk ke dalam mulutnya.

Hernandang pun mengangguk. "Ya udah kalo gitu, papa duluan? Kamu hati-hati di jalan, ya?" Nandini pun mengangguk dan mencium punggung tangan papanya.

Setelah itu Hernandang pergi ke kantornya, Nandini pun langsung mempercepat sarapannya dan pergi ke kampus di antarkan supir.

Kenzy POV

"Si Nandini kemana, kok udah gak keliatan aja, Nandini?" panggil Kenzy sambil duduk di kursi makannya.

Bu Surti pun berlari kecil menghampiri Kenzy. "Iya den, ada apa?" balas bi Surti sambil menunduk sopan.

"Nandini sama papa pada kemana? Kok gak ada?" tanya Kenzy sambil memakan roti yang di pegangnya.

"Tuan sama nona udah berangkat duluan, emangnya aden kuliah siang?" balas bi Surti.

"Enggak. Ini mau berangkat, pamit dulu!" bi Surti pun mengangguk setelah itu Kenzy pun berangkat ke kampus dengan mobil pribadinya.

★★★

Setelah sampai di kampus, Kenzy pun langsung menemui Keyla dan memeluknya disan. "Aku kangen banget sama kamu?" kata Kenzy sambil tersenyum.

Keyla pun membalas senyumannya Kenzy. "Sayang, kamu kemana aja? Aku juga kangen sama kamu?" balas Keyla dengan suara yang di manjakan.

Perbincangan keduanya jadi trending di forum online kampus.

Banyak yang iri saat Kenzy sang idola mereka memeluk mesra tubuhnya Keyla, bahkan para mahasiswi yang mengidolakan Kenzy pun menjadikannya gosip terhangat, bahkan mereka pun berkomentar suka dan tidak suka.

Saat Kenzy sedang asyik memeluk Keyla, tiba-tiba Nandini muncul disana dan melihat dengan jelas perlakuannya Kenzy.

Nandini pun langsung memalingkan wajahnya dan berpura-pura tidak melihat kejadian itu, namun saat Nandini melewati keduanya, Keyla pun melepaskan pelukannya Kenzy dan memanggil Nandini.

"Nandini? Mau kemana? Sini dong, gabung bareng kita?" Nandini pun terpaksa meliriknya dan sedikit tersenyum.

"Gak usah deh, gue mau ke perpus aja, gue gak mau ganggu kalian!" Kenzy pun langsung membalikkan badannya menghadap Nandini setelah itu menatapnya.

"Ya bagus kalau lo nyadar, emang lo itu pengganggu! Jadi mendingan lo pergi aja deh!" Nandini pun menatap kesal ke arah Kenzy.

Setelah itu Nandini pun pergi tanpa pamit meninggalkan keduanya.

"Damn it ...! Bisa-bisanya dia bilang gue ini pengganggu! Yang pengganggu itu dia sendiri, karna dia udah berani bikin Keyla jauh dari gue! IRRITATING!!!" batin Nandini sambil mempercepat langkahnya.

"Gue mau nyamperin cewek itu dulu, kalau lo mau ikut, ya, ikutin gue aja!" kata Joan.

"Ya sudah sana, gue mau ke kamar mandi, udah kebelet!" Joan pun mengangguk dan pergi.

Sedangkan Diki hanya berjalan lurus tanpa berniat pergi ke kamar mandi seperti pamitnya barusan.

Joan POV

"Nandini? Lo mau kemana? Buru-buru amat kayaknya?" panggil Joan sambil mensejajarkan langkahnya dengan Nandini.

"Gue juga gak tau, lagian lo mau apa, ngikutin gue? Udah lah mendingan lo pergi dan tinggalin gue sendiri!" Joan pun tersenyum dan tetap mengikuti kemana langkah kakinya Nandini melangkah.

Tak lama dari itu, Nandini dan Joan pun sampai di taman dan duduk disana berdua.

"Elo kenapa sih? Gak kayak biasanya lo begini?" tanya Joan yang penasaran.

Nandini pun langsung menatap wajahnya Joan. "Tau apa lo tentang gue? Udahlah, kita itu gak kenal, elo masih temennya si idola kampus itu kan? Elo di suruh dia buat ngedeketin gue?" Joan pun malah tersenyum kecil.

"Elo fikir gue cowok apaan yang mau di suruh-suruh? Udah elo itu gak usah berfikir yang macem-macem tentang gue, lagian gue juga bukan type cowok penurut kalo di suruh-suruh!" balas Joan dengan tegas.

Nandini pun tersenyum miring. "Sans aja, lagian lo aneh deh, kita dari pertama ketemu gak pernah saling tuker nama, tapi kok elo tau nama gue, ya, darimana?" kata Nandini sambil menatap Joan.

Joan pun kembali tersenyum. "Itu hal yang gampang, disini kan banyak yang kenal sama lo, jadi gue tinggal tanya ke mereka, udah deh dapat informasi tentang elo!"

"Hemm ... boleh juga lah, ya udah deh kalau gitu gue mau masuk kelas dulu, ya? Ntar yang ada gue terlambat!" Nandini pun berdiri dan pergi dari taman lalu masuk ke dalam kelasnya.

Joan pun berdiri. "Dasar ya cewek, belum apa-apa juga udah maen pergi aja!" gumam Joan sambil menggelengkan kepalanya dan tak lama pergi dan masuk ke dalam kelasnya.

"Darimana? Elo pacaran sama cewek ngeselin itu?" tanya Kenzy mengintrogasi.

"Kenapa emangnya? Bukan urusan lo juga kan!" balas Joan.

"Ya memang bukan, tapi elokan sahabat gue, Jo? Gue wajar tau lah, gue gak akan ngambil dia dari lo! Santai aja!" Kenzy pun tersenyum dan Joan pun mengangkat alisnya setelah itu tersenyum.

"Gue masih gak ada hubungan apa-apa sama dia, cewek yang satu ini susah buat di deketin, beda sama cewek-cewek yang lain! Menurut gue, dia itu orangnya spesial, Ken! My Pretty girl!" Joan pun tersenyum.

"Dia emang cantik, gue akuin! Kalau gue deketin dia, gapapa juga kali, ya? Kan belom ada janur kuning yang melengkung!" Joan pun langsung menoyor kepalanya Diki.

Diki pun memegangi kepalanya yang sakit. "S***** lu, Jo! Gue emang bener kan, kalau udah ada janur kuning dari lo, gue gak akan ganggu dia, tapi buat sekarang bebaskan?" Joan pun malah melotot ke arah Diki.

"Enggak deng, gue becanda kali, Jo. Gak usah melotot!" Diki pun langsung duduk di kursinya begitu pun dengan Joan dan Kenzy.

"Elo harus kalah saing lagi sama gue, Jo! Cewek yang lo kejar udah berhasil gue halalin, ya, walau pun gue belom memiliki dia seutuhnya, tapi gak usah hawatir, nanti juga gue bakalan dapetin apa yang gue mau. Untuk sekarang gue masih gak mau! Becanda kali gue gak mau, gue normal tapi gengsi!" batin Kenzy dengan senyum smirk yang menyungging di bibirnya itu.

★★★

Saat istirahat tiba, Keyla pun menggandeng tangannya Nandini menuju ke kantin dan memesan makanan di tambah minuman.

Setelah itu mereka berdua pun mengobrol.

"Nan, waktu lo cuti, lo ngapain aja? Kok bisa cuti selama itu? Elo gak sakit kan?" tanya Keyla sambil menyeruput esnya.

Nandini pun tersenyum. "Enggak kok, gue baik-baik aja, aman!" balas Nandini sambil tersenyum kecil.

"Bagus deh kalau gitu, gue jadi merasa lega banget, tapi kok ada yang aneh, ya?" kata Keyla sambil menatap Nandini.

"Hemm ... apanya yang aneh? Gue gak ngerti sama sekali!"

"Waktu elo cuti, kok bisa barengan sama Kenzy? Terus sekarang masuk juga barengan lagi, ada apa?" tanya Keyla yang penasaran.

"Gue gak tau, gue aja gak mau tau soal dia, dia kan cowok lo? Ya, coba tanyain aja sama dia?"

"Ya udah deh." Nandini pun mengangguk.

Tak lama dari itu, Kenzy pun datang dan duduk di sampingnya Keyla. "Gak usah basa-basi kali, ya, bisa gak kita bicara sebentar?" tanya Kenzy pada Nandini.

"Sama gue? Mau ngapain? Gue gak punya banyak waktu, mendingan elo kalau mau bicara sama Keyla aja, bye!" Nandini pun langsung pergi ke perpustakaan dan meninggalkan Keyla.

Keyla pun langsung menatap ke arah Kenzy. "Kamu mau ngomong apa sama Nandini? Oh iya, aku juga ada yang mau di bicarain sama kamu dan ini lebih penting?" Kenzy pun menatap wajahnya Keyla penuh tanya.

"Kamu waktu cuti kemana aja? Kok bisa barengan sama Nandini? Bahkan masuk kuliah pun barengan, kamu sama Nandini janjian?" sambung Keyla.

"Janjian apanya? Gak usah ngaco deh, urusan aku jauh lebih penting daripada pertanyaan kamu ini!" Kenzy pun langsung pergi meninggalkan Keyla sendiri.

"Ih ngeselin banget sih dia, kok gue malah di tinggalin sendiri sih!" gumam Keyla kesal sambil menghentakkan kakinya.

Tanpa disadari Nandini, Kenzy pun sudah duduk di depannya.

"Gue minta sama lo, jauhin Keyla! Karna gue gak mau kalau lo jadi penyebab hancurnya hubungan gue sama Keyla, ngerti?" Nandini pun menampilkan wajah datarnya.

"Sumpah gue gak ngerti lagi sama lo, gue sama Keyla udah temenan lama banget, jadi gue minta sama lo, jangan sembarangan nyuruh-nyuruh gue, emangnya lo siapa? Bisa seenaknya gitu sama gue?" Kenzy pun tersenyum miring.

"Gue? Gue suami lo dan gue minta dengan hormat sama lo, gak usah deket-deket lagi sama Keyla!" Nandini pun menghela nafasnya.

"Terserah lo, gue capek! Mendingan lo pergi sana dan gak usah ganggu gue, elo bisa ngebikin Keyla salah paham sama gue!" Kenzy pun mengangkat bahunya acuh dan mulai pergi dari perpustakaan itu.

Tak lama dari itu Keyla pun datang dan duduk di depan Nandini.

Nandini pun masih memasang wajah datarnya saat bertemu Keyla.

Episodes
1 Awal Mula Kisah Dimulai!
2 Pertemuan Yang Ditunda!
3 Gue Gapapa Kok!
4 Hari Pernikahan
5 Jauhin Keyla!
6 Tamparan Keras Dari Keyla!
7 Tragis!
8 Jangan Terlalu Dekat!
9 Nandini!
10 Cewek Aneh!
11 Woy Makhluk Bumi
12 Joan
13 Cemburu
14 Terpesona!
15 Spesial!
16 Kembalinya Tomy Di Kehidupannya Nandini
17 Malam Panjang
18 Elo Mau Gak?
19 Menunggu Waktu!
20 Rahasia Besar
21 Nandini Hamil!
22 Keguguran.
23 Semuanya Hanya Mimpi!
24 Jodoh
25 Tentang Gadis Itu.
26 Pernikahan Mendadak
27 Gosip Gak Penting!
28 Di Hukum
29 Cemas Dengan Perbuatannya Sendiri.
30 Memanglah Cantik.
31 Milikku.
32 Menggemaskan.
33 Hasna Dan Randri.
34 Nasi Goreng Telor Mata Sapi.
35 Dia Tidak Mencintai Saya.
36 Zahwa!
37 Zahwa (2)
38 Kompetisi Dance.
39 Satu Milyar.
40 Jalan-jalan
41 Jebakan untuk Keyzia
42 Bali.
43 Bali (2)
44 Jalan-jalan Di Kampusnya Nandini.
45 Lunas
46 Celine Vs Claudia.
47 Celine Vs Claudia (2).
48 Celine Vs Claudia (3).
49 Ngomel-ngomel.
50 Nandini Yang Aneh.
51 Satu Bulan Pernikahan.
52 Celine Yang Mengikuti Nandini.
53 Pengaduan Celine dan Claudia.
54 Pengaduan Celine dan Claudia (2)
55 Rahasia Besar Tentang Nandini.
56 Rahasia Besar Tentang Nandini [2]
57 KKN Di Desa Sunda
58 Bertemu Pemuda di Desa Sunda.
59 Kenzy Dan Nandini Part 59
60 Kenzy dan Nandini Part 60.
61 Kenzy dan Nandini Part 61.
62 Kenzy Dan Nandini Part 62.
63 Kenzy dan Nandini Part 63.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Awal Mula Kisah Dimulai!
2
Pertemuan Yang Ditunda!
3
Gue Gapapa Kok!
4
Hari Pernikahan
5
Jauhin Keyla!
6
Tamparan Keras Dari Keyla!
7
Tragis!
8
Jangan Terlalu Dekat!
9
Nandini!
10
Cewek Aneh!
11
Woy Makhluk Bumi
12
Joan
13
Cemburu
14
Terpesona!
15
Spesial!
16
Kembalinya Tomy Di Kehidupannya Nandini
17
Malam Panjang
18
Elo Mau Gak?
19
Menunggu Waktu!
20
Rahasia Besar
21
Nandini Hamil!
22
Keguguran.
23
Semuanya Hanya Mimpi!
24
Jodoh
25
Tentang Gadis Itu.
26
Pernikahan Mendadak
27
Gosip Gak Penting!
28
Di Hukum
29
Cemas Dengan Perbuatannya Sendiri.
30
Memanglah Cantik.
31
Milikku.
32
Menggemaskan.
33
Hasna Dan Randri.
34
Nasi Goreng Telor Mata Sapi.
35
Dia Tidak Mencintai Saya.
36
Zahwa!
37
Zahwa (2)
38
Kompetisi Dance.
39
Satu Milyar.
40
Jalan-jalan
41
Jebakan untuk Keyzia
42
Bali.
43
Bali (2)
44
Jalan-jalan Di Kampusnya Nandini.
45
Lunas
46
Celine Vs Claudia.
47
Celine Vs Claudia (2).
48
Celine Vs Claudia (3).
49
Ngomel-ngomel.
50
Nandini Yang Aneh.
51
Satu Bulan Pernikahan.
52
Celine Yang Mengikuti Nandini.
53
Pengaduan Celine dan Claudia.
54
Pengaduan Celine dan Claudia (2)
55
Rahasia Besar Tentang Nandini.
56
Rahasia Besar Tentang Nandini [2]
57
KKN Di Desa Sunda
58
Bertemu Pemuda di Desa Sunda.
59
Kenzy Dan Nandini Part 59
60
Kenzy dan Nandini Part 60.
61
Kenzy dan Nandini Part 61.
62
Kenzy Dan Nandini Part 62.
63
Kenzy dan Nandini Part 63.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!