Tak lama dari itu, dosen pun datang dan mulai memberikan materi untuk hari ini.
...★★★...
Setelah materi selesai, Nandini pun menunggu supir nya di depan gerbang sekolah.
Saat sedang enak-enak nya melamun, tiba-tiba saja suara klakson mobil dari belakang mengagetkan Nandini sampai-sampai Nandini terkejut dan melompat ke selokan yang ada di samping nya.
Ketiga orang yang ada di dalam mobil itu keluar, dan menertawakan Nandini bersamaan.
Kenzy keluar dari dalam mobil nya dan berdiri tegak dengan gaya cool nya. "Emang enak! Rasain tuh nyebur ke got, elo emang cocok disitu daripada di depan gerbang, kayak tikus got, gitu!" kata Kenzy tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Nandini pun mencoba berdiri dan menahan emosi nya. "Oh jadi gitu, ya, kelakuan idola kampus yang sebenar nya? Sangat menjijikkan! Lagian gue heran deh sama anak-anak kampus, kok bisa ya, mereka tertarik sama cowok modelan begini? Heran gue!" balas Nandini sambil membenarkan berdiri nya. Ya, walau pun sakit dan kelihatan kotor, di tambah bau lagi!
"Ahh udah lah gak usah heran, kan gue emang udah tampan, keren dari semenjak lahir, jadi gak heran kalau semua cewek tergila-gila sama gue? Elo gak usah muna deh, gue tau kok kalau elo sebenar nya, suka juga kan sama gue?" kata Kenzy dengan percaya diri nya yang tinggi.
"Dihh ... N***s...!" balas Nandini singkat.
Setelah melihat supir nya datang, Nandini pun langsung masuk ke dalam mobil, dan tak memperdulikan Kenzy lagi.
...★★★...
Sesampai nya di rumah, Nandini pun masuk ke dalam rumah nya dan langsung terpaku dengan indah nya hiasan dinding yang terpajang rapi disana.
Nandini pun terlihat terpesona karna indah nya hiasan itu dan tak lama Hernandang papa nya Nandini pun menghampiri.
"Sayang? Gimana, kamu suka sama dekorasi nya?" tanya Hernandang dengan senyum nya yang terukir disana.
Nandini pun tersenyum, namun masih heran dengan maksud dekorasi dinding itu. "Nandini memang suka___ pah, tapi____ kenapa di dekor seperti ini?" balas Nandini.
Hernandang pun memegang bahu nya Nandini. "Ya udah, kamu duduk aja dulu?" titah nya dan Nandini pun duduk di kursi, begitu pun dengan Hernandang. "Papa persiapin ini buat nanti malam, acara pertemuan kamu dengan keluarga jodoh kamu itu?" sambung nya.
"Tapi kan Nandini gak mau pah, Nandini gak mau nikah muda, acara nya di tunda aja dulu, tunggu Nandini siap, pah?" Nandini pun mencoba menolak nya dengan lembut.
"Nandini, papa udah semakin tua, papa hanya ingin kamu mendapatkan pria yang baik, yang bisa menjaga kamu?" jelas Hernandang dan Nandini pun menarik nafas nya kuat dan menghembuskan nya kasar setelah itu mengangguk pertanda setuju.
Bentuk bulan sabit pun terukir di wajah nya Hernandang.
"Ya udah, Nandini mau mandi dulu, udah gerah!" Hernandang pun mengangguk dan Nandini pun langsung berlari kecil menaiki anak tangga nya.
...★★★...
Setelah selesai melakukan ritual mandi nya, Nandini berencana untuk kabur dari rumah.
Nandini pun mengikatkan tali di pagar balkon nya dan mencoba untuk menuruni nya.
Akhir nya Nandini pun berhasil kabur dengan mulus dan langsung bergegas pergi dari lingkungan rumah nya.
...★★★...
...Malam Pertemuan...
Saat pertemuan akan di lakukan, tiba-tiba saja bibi yang di tugaskan untuk memanggil Nandini langsung menghampiri tuan nya dengan panik.
"Maaf tuan, bibi sudah mencoba panggil nona, tapi seperti nya nona tidak ada di kamar nya, tuan?" lapor bibi dan mereka yang mendengar ucapan nya bibi pun langsung berdiri serempak.
"Bibi sudah cek ke dalam kamar nya?" balas Hernandang ikut panik juga.
Bibi pun menggelengkan kepala nya pelan. "Bibi tidak berani masuk tuan? Biar jelas, tuan lihat saja ke kamar nya, nona?" dan tanpa basa-basi lagi Hernandang pun langsung menaiki anak tangga dan menuju ke kamar putri semata wayang nya dan tak lupa keluarga dari pak Azhar pun mengikuti. Papa dari calon nya Nandini.
Setelah dicari di sekitar kamar, memang benar kalau Nandini tidak ada disana dan Kenzy pun menemukan tali di balkon.
"Om? Seperti nya anak om kabur lewat tali ini?" kata Kenzy dengan menunjukkan tali yang menggantung disana.
Hernandang pun begitu cemas dan tak percaya kalau putri kesayangan nya itu bisa mengecewakan nya begitu saja. "Nandini? Papa tidak percaya kalau kamu bisa mengecewakan papa begini, nak! Padahal papa tidak pernah mengajari kamu untuk kabur-kaburan seperti ini!" gumam nya yang masih bisa terdengar oleh yang lain nya.
Azhar sahabat nya pun langsung menghampiri dan menepuk pundak sahabat nya pelan. "Her? Sebaik nya kamu jangan terlalu banyak fikiran, aku sangat yakin kalau putrimu akan baik-baik saja, mungkin putrimu belum siap untuk menerima perjodohan ini? Mungkin untuk saat ini, kita tunda dulu aja?" kata Azhar yang tak keberatan kalau acara nya harus di tunda dulu.
"Maafkan segala kekacauan ini, Har? Bila kamu ingin marah dengan saya, silahkan marah?" balas Hernandang pasrah.
Azhar yang mendengar ucapan sahabat nya itu pun tersenyum. "Tidak usah di fikirkan, ini kan sudah menjadi perjanjian kita, bila nanti putrimu sudah ketemu, kita atur waktu lagi?" ucap nya dan Hernandang pun mengangguk pertanda setuju.
"Baiklah, lain kali saya akan menjaga nya biar tidak terulang lagi kejadian seperti ini?" Azhar pun mengangguk dan tersenyum.
Setelah itu, Azhar dan keluarga nya pun berpamitan untuk pulang.
"Secantik apa sih cewek nya, kok bisa dia lari di pertemuan penting ini? Buang-buang waktu saja. Baru aja gue ingin menolak nya, tapi mama sama papa malah memaksakan kehendak nya dan akhir nya kecewa kan!" batin Kenzy dengan mengepalkan tangan nya karna merasa telah di permainkan.
Nandini POV
Setelah perjalanan jauh di tempuh nya dengan berjalan kaki, akhir nya Nandini pun sampai di depan rumah nya Keyla.
Tokk! Tokk! Tokk!
Keyla yang mendengar ada ketukan pintu pun langsung berlari kecil untuk membuka pintu. "Nandini? Elo ngapain jam segini datang ke rumah gue? Pake bawa tas segala?" Nandini pun menundukkan kepala nya dan terlihat raut wajah sedih yang terpancar di wajah cantik nya itu.
"Gue pergi dari rumah, please Key, izinin gue nginep di rumah lo? Gue perlu waktu buat mengatasi masalah gue?" Keyla pun begitu iba mendengar cerita nya Nandini dan Keyla pun membiarkan Nandini menginap di rumah nya.
Ke esokan pagi nya, Nandini dan Keyla pun bersiap untuk berangkat ke kampus.
Sebelum berangkat, Keyla dan Nandini pun sarapan bareng dengan orang tua nya Keyla.
"Nandini? Sejak kapan kamu ada disini? Kok om tidak tau kamu ada disini?" Nandini pun tersenyum dan menatap Keyla seolah ingin Keyla yang mengatakan nya dan untung nya saja Keyla mengerti dengan arti tatapan nya Nandini.
"Nandini takut sendirian di rumah nya, pah, karna om Hernan sedang ke luar kota, jadi Nandini ingin menginap disini untuk semalam, palingan nanti sore Nandini akan pulang kok, pah?" Nandini pun menyenggol tangan nya Keyla pelan dan sedikit tersenyum ke arah papa nya Keyla - Gusti Halim.
Nandini pun berbisik. "Elo gila yah, kan gue lagi kabur, mana mungkin lah gue bisa pulang nanti sore, Key?" Keyla pun tersenyum dan papa nya Keyla pun kembali memperhatikan.
"Kenapa kalian bisik-bisik? Ada yang di sembunyikan? Nandini? Sebenar nya apa yang terjadi?" tanya Halim - papa nya Keyla.
Glekk!
Nandini pun menelan saliva nya kasar. "Gak ada apa-apa kok om, yang di bilang Keyla emang bener, Nandini hanya takut di rumah sendirian, ya, walau pun ada sekuriti sama pembantu, Nandini tetap saja takut?" balas nya kaku.
"Ya sudah, tapi awas yah kalau kamu kabur dari rumah dan malah lari kesini, om gak akan segan juga buat ceramahin kamu lebih dari ini, karna sekarang om lagi ada meeting jadi kamu masih aman. Ingat Nandini om ini masih orang tua kamu juga, MENGERTI?" kata halim penuh penekanan di kata MENGERTI.
Nandini pun mengangguk dan melanjutkan sarapan nya.
Nandini dan papa nya Keyla masih ada hubungan darah keluarga karna papa nya Keyla ini adalah adik kandung dari papa nya Nandini.
Tak lama dari itu, Nandini dan Keyla pun menuju ke kampus menggunakan mobil nya Keyla.
...★★★...
Sesampai nya di kampus, Nandini pun tak sengaja menabrak Kenzy yang sedang berlari menghindari para fans nya yang terlalu fanatik dengan nya.
"O EM JI ... Hidup gue sial terus kalau ketemu lo? Ngapain sih elo lari-larian di koridor kampus? Kalau mau lari, ya, di lapangan sana, jadi sakit kan pantat gue!" Nandini pun sangat kesal dan memegangi pantat nya dan Keyla pun membantu Nandini untuk bangun.
"UNLUCKY! Kenapa harus elo terus sih yang nabrak gue? Kali-kali cewek cantik gitu yang nabrak gue, kayak temen lo itu?" balas Kenzy sambil tersenyum dan memandang wajah nya Keyla.
"Apaan si lo, gak ada ya, elo gak boleh gangguin Keyla, apa lagi kalau sampai elo mau mainin perasaan nya?" kata Nandini namun Kenzy malah mengabaikan nya.
"Apaan si, Nan!" sambung Keyla sambil mengajak Nandini untuk pergi.
"Mau kemana? Hey? Nanti saat jam istirahat aku tunggu di rooftof, jangan lupa?" Kenzy pun berteriak tak peduli mau di dengar orang lain atau tidak.
Keyla yang mendengar teriakan nya Kenzy pun langsung tersenyum malu, setelah itu Kenzy pun kembali berlari.
"Keyla? Elo jangan mau deh sama dia, apa lagi kalau sampai elo nyamperin dia di rooftof?" kata Nandini sambil duduk di kursi nya.
"Elo itu kenapa sih, elo iri kalau gue deket sama Kenzy? Udah lah Nandini, ini itu urusan gue, dia kan idola kampus, kalau gue bisa deketin dia kan gue juga jadi bisa naik daun kan?" balas Keyla dengan senyum miring nya.
"Gue tau, bukan masalah itu yang gue hawatirin, key? Kalau dia berbuat macam-macam sama lo gimana?" kata Nandini.
"Udah berisik! Ini urusan gue sama dia, elo gak usah ikut campur. Gue bisa jaga diri gue baik-baik kok, udah ya, gak usah di bahas lagi!" Nandini pun menggeleng tak percaya dengan balasan nya Keyla itu.
"Terserah lah!" kata Nandini pelan dan Keyla pun tak memperdulikan nya.
...★★★...
Saat jam istirahat tiba, Keyla pun langsung pergi ke rooftof tanpa memperdulikan larangan nya Nandini tadi, Nandini pun berniat ingin mengejar nya, namun saat ingin memasuki lift, tangan nya Nandini pun di cekal oleh seseorang.
Nandini pun berbalik dan menatap pria yang menahan nya itu, siapa lagi kalau bukan Joan - sahabat nya Kenzy. "Apaan sih, lepasin tangan gue? Elo gak bisa nahan gue seperti ini, lepasin?" Nandini pun membentak pria yang ada di hadapan nya itu dan Joan pun hanya tersenyum miring.
"Gue bakalan terus nahan lo, kalau misal elo gak gangguin Keyla sama Kenzy, gimana?" Nandini pun memutar bola mata nya malas.
"Elo gak bisa nahan gue kayak gini, gue harus jagain Keyla dan gue gak bakalan ngebiarin temen lo itu, nyakitin adik sepupu gue!" Nandini pun kembali berontak, namun genggaman Joan lebih kuat dari nya apa lagi sekarang Diki ikut memegangi Nandini.
"Udah lah cantik, elo gak usah mikir yang macem-macem, Kenzy gak mungkin nyakitin si Keyla? Bilang aja kalau emang lo itu, iri sama dia?" kata Diki dengan senyum kecil nya.
"Ya udah gue gak bakalan gangguin mereka, tapi please lepasin tangan gue, karna gue mau ke kantin?" balas Nandini.
"Ya udah ayo? barengan aja!" kata Joan sambil menarik tangan nya Nandini.
Kali ini Nandini hanya diam dan mengikuti langkah nya Joan, sedangkan Diki sudah melepaskan genggaman nya dan mengikuti kedua nya ke kantin.
...DIKANTIN...
Setelah sayang makanan, Nandini pun langsung menikmati nya bersama Joan dan Diki, cowok yang gak di kenal nya sama sekali.
Saat Nandini asik makan bersama kedua sahabat nya si idola kampus, banyak pasang mata yang menyaksikan kedekatan mereka dan sesekali mereka yang di kantin menggosipkan yang enggak-enggak tentang Nandini.
"*Bukan nya waktu itu bilang gak suka ya, sama idola kampus kita?"
"Kok sekarang malah deketin sahabat nya sih!"
"Munafik banget sih dia, gak tau diri!"
"Sok cantik! Sok jual mahal, tapi murahan juga*!"
Itulah beberapa cacian dan makian yang terdengar di telinga nya Nandini dan kedua sahabat nya Kenzy.
Nandini pun terlihat kesal namun masih menyimpan emosi nya rapat-rapat, sedangkan Joan dan Diki hanya cuek saja dan sesekali tersenyum miring. Entah apa maksud nya aku pun tak tahu! Hehehe ...
"Kalian berdua pasti di suruh sama si cowok sombong itu kan? Buat apa? Takut gue ganggu rencana buruk nya, sama Keyla?" Diki dan Joan pun memberhentikan makan nya secara bersamaan dan menatap Nandini yang ikut menatap nya juga.
"Enggak!" balas kedua pria itu bersamaan.
Kompak banget. Ya udah kalau emang gak gitu, tinggalin gue sendiri dan jangan lagi ngikutin gue!" kata Nandini sambil pergi dari kantin dan menyimpan dua lembar uang untuk membayar makanan yang telah di makan nya.
"Itu cewek kayak nya anak orang kaya deh, bayar makanan nya sendiri aja nyampe nyimpen uang dua ratus ribu, begini?" kata Diki dengan polos nya dan menggeleng-gelengkan kepala nya pelan.
"Iya memang, seperti nya anak orang kaya, dia ke kampus aja pake supir, kan?" balas Joan yang langsung membayar semua pesanan nya dan meninggalkan Diki sendiri disana dan uang nya.
Diki pun mengambil uang itu dan langsung mengejar Joan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Anisnikmah
dukung terus biar bisa update
2021-09-25
1