Gaya Menantang

Bian melirik ke arah Papanya yang baru saja pulang. Hampir setiap hari Papanya selalu pulang pagi. Itu sebabnya membuat Bian tidak betah berada di dalam rumah. Jauh dari Mamanya membuat Papanya kini semakin bersikap gila. Papanya hanya kerja dan bermain dengan wanita di luar sana.

"Bian," panggil Papanya melihat Bian yang mengambil kunci motor miliknya.

Bian berniat untuk pergi ke apartemennya. Melihat wajah Papanya membuatnya muak. Tidak Mamahnya tidak Papahnya semua hanya memikirkan kebahagiaan sendiri. Kedua orang tuanya sudah bercerai.

Tanpa menjawab ataupun menoleh. Bian mengambil kunci motor dan langsung melenggang pergi. Melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Berbeda dengan Bian yang sudah bangun pagi untuk menuju ke apartemen miliknya. Bunga kini masih tertidur di kamarnya dengan pakain sexy yang masih melekat di tubuhnya. Tadi malam Bunga menemani Om Praja bersenang-senang sampai larut malam. Bukan hanya itu, tetapi dia juga memberikan service plus untun Om Praja. Bunga bisa membuat Om Praja tergila-gila dengan permainannya meski tanpa melakukan. Sejauh ini Bunga masih bisa menjaga mahkotanya.

Drrttt

Drrtttt

Ponsel Bunga yang tergeletak di sebelahnya bergetar. Tetapi dia biarkan saja karena rasa kantuk yang tinggi.

Ting

Kali ini sebuah pesan yang masuk. Tetapi masih gadis itu biarkan begitu saja. Bunga lelah dan butuh istirahat sebelum berangkat ke sekolah.

Drrtttt

Drrttt

"Resek!" kesal Bunga dengan tangannya menjulur mencari keberadaan ponselnya.

"Hallo"

Tanpa melihat nama si penelpon yang tertera Bunga langsung mengangkat sambungan teleponnya.

Baby nanti ke tempat mimi ya sayang

Glek

Seketika mata Bunga terbuka dengan lebar. Rasa kantuknya hilang begitu saja setelah mendengar suara yang sudah hampir sebulan ini tidak dia dengar dan tidak dia temui orangnya.

Tanpa terasa jemari Bunga meremas sprei miliknya.

_______

Bunga berjalan santai di lorong kelas. Sudah banyak anak yang masuk karena memang dia hampir saja terlambat. Tatapan memuja untuj Bunga banyak yang siswa-siswa berikan secara terang-terangan. Bunga cuek, karena mau pakai seragam seperti apapun tidak membuat tubuh sexy-nya tertutup begitu saja.

"Na!" panggil Rasel diikuti oleh Deni yang berlari manja.

Sesekali cowok gemulai itu mencolek dagu salah satu siswa yang berada di sisi jalan.

"Anj*r.. gue normal woy!" kesal siswa tersebut. Tetapi membuat Deni malah semakin gencar menggodanya.

"Yeee...lucu juga ih," ucap Deni sebelum tangannya ditarik oleh Rasel.

"Kenapa?" tanya Bunga setelah melihat Rasel dan Deni sudah berada di depannya.

Tangan Rasel menarik tangan Bunga untuk menuju ke pojok depan kelas.

"Mimi nanyain lo, katanya susah banget digubungi," ucap Rasel membuat Bunga mengangguk.

"Masa libur lo udah habis Na?" tanya Rasel lagi, dan sekali lagi Bunga hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Yeee sih..masa libur harusnya dipakai buat tidur malah pergi terus sama si Om ganteng." Deni berkomentar yang membuat Bunga mengangkat kedua bahunya.

"Gue pengen udahan, enaka jadi sugar baby dari pada kerja sama Mimi," jelas Bunga membuat kedua sahabatnya itu menganga.

"Gila, Mimi nggak mungkin nglepasin lo gitu aja, lo itu anak emas, mana boleh yang lain libur sampai sebulan," jelas Rasel dan diangguki oleh Bunga.

Meski bagaimanapun Bunga tidak mungkin lepas tanggung jawab begitu saja. Kalian tahu apa pekerjaan Bunga selain menjadi simpanan Om-Om? Bunga juga bekerja di salah satu cafe plus-plus. Cafe yang hanya buka di jam malam, memuaskan para lelaki hidung belang yang datang itulah pekerjaan Bunga, tetapi sekali lagi tanpa melakukannya secara langsung. Bunga punya trik sendiri untuk membuat Om-Om puas akan permainannya.

"Ya udah" jawab Bunga berlalu pergi.

Rasel dan Deni saling tatap cengo. "Gila emang tuh anak!" Rasel menarik tangan Deni untuk pergi ke kelasnya.

Sampai di kelas. Bunga sudah disuguhkan dengan adanya Jian dan kedua temannya. Bunga melirik sekilas lalu pergi ke bangkunya.

"Putri tidur udah datang Ji," sindir Sani dengan nada suara sengaja dia kencangkan.

"Pulang jam berapa ya tadi? kayaknya rame banget pelanggannya malamnya," sindir Jian membuat Bunga sempat terkejut. Tetapi dia mencoba bersikap acuh. Toh...apa yang Jian katakan memang benar adanya.

"Emang dia main sama Om Ji?" tanya Nida dibuat-buat.

"Ya kalian pikir sendiri aja, mana ada sih anak sekolah yang kerjaannya tidur, kalau bukan abis main sama Om tadi malam terus ngapain coba?" Jian melirik ke arah Bunga yang tetap bersikap acuh.

Gelak tawa terdengar dari kedua teman Jian. Sementara Bunga merasa sedikit panas. Apa yang Jian katakan memang benar, tetapi entah kenapa dia tidak suka.

"Bac*t!" ucap Bunga menggebrak meja Jian dan berlalu keluar.

"Yeee...marah! eh Bunga mau kemana lo!" teriak Jian tetapi tidak ditanggapi oleh Bunga. Tidak penting menanggapi seorang Jian yang memang berniat membangkitkan emosinya.

Bunga berniat untuk menuju ke taman belakang sekolah. Dia akan tidur di sana sebelum bel masuk berbunyi. Atau kalau tidak bolos sekalian, mengingat mata pelajaran pertama yang juga tidak dia sukai.

Bunga duduk di kursi bawah pohon pendek namun rindang. Kepalanya dia sandarkan di pohon tersebut. Matanga mulai terpejam karena rasa kantuk.

Tanpa disadari Bian yang juga berada di sana menangkap sosok gadis yang selalu menjadi perbincangan teman-temannya. Gadis cantik dan sexy yang selalu menutup diri namun penuh dengan kontroversi.

Bian menatap lamat gadis dengan mata terpejam itu. Dari seragam yang dia kenakan memang berbeda dari siswi lainnya. Atau mungkin bentuk tubuhnya yang memang sepesial. Barang-barang yang melekat pada tubuh gadis itu juga terlihat mahal. Bian tahu karena dia sendiri menggunakan barang dengan kisaran puluhan juta. Sama seperti barang-barang yang Bunga kenakan. Dari mulai jam tangan, sepatu dan juga lainnya.

Bian berniat untuk pergi meninggalakan Bunga, sebelum akhirnya niatnya dia urungkan melihat dua siswa yang diam-diam sedang memfoto Bunga. Bayangkan saja cara duduk gadis itu tidak seperti gadis lainnya. Bunga membiarkan bagian depannya terbuka begitu saja, dia pikir tidak ada orang di tempat itu tadi.

"Kalian!" sarkas Bian membuat kedua siswa yang ternyata adik kelasnya itu terkejut.

Begitu juga dengan Bunga yang membuka matanya. Merasa aneh di depannya sudah ada ke tiga cowok dan yang satunya cowok yang kemarin tidak sengaja dia tabrak.

"Hapus foto dia atau gue kasih tau guru Bk!" ancam Bian membuat kedua siswa menunduk.

"Sini!" Bian mengambil ponsel mereka dan melihat foto Bunga yang terliha bagian ****** ********. Hanya sedikit, tetapi untuk ukuran cowok normal jelas saja membuat bawahannya bisa menegang, gaya Bunga dari depan sangat menantang sekali.

Tidak mau berpikiran terlalu jauh Bian segera menghapus foto tersebut dan menyerahkan ponsel itu kepada si pemilik.

"Maaf Kak," ucap mereka takut dan melangkah pergi.

Mereka adik kelas. Dan Bian ini terkenal di sekolah mereka. Cowok tampan incaran siswi-siswi, hanya Bunga saja mungkin yang tidak begitu tahu tentang Bian.

"Thank," ucap Bunga berniat pergi.

"Tunggu!"

___

Hallo gaes berikan dukungan untuk cerita ini ya.. nanti aku up lagi kalau nggak sore malam oke?

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Miris banget hidup bunga,Tapi bisa aja kan Bunga kerja part time yg lain,Kerja cafe atau redto,Biar gaji kecil tapi halal..

2025-03-05

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Emang mamanya mana? Jangan bilang om Praja itu papanya Bian..

2025-03-05

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Oh udah CERAI tho..

2025-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Tabrakan Pembawa Berkah
2 Sugar Daddy
3 Gaya Menantang
4 Mulai Penasaran
5 Kerja Malam
6 Merasa Aneh
7 Bertemu Lagi
8 Apa Adanya
9 Klub Malam
10 Panas
11 Pertama Untukmu Tapi kesekian Untuk-ku
12 Lo Itu-Beda (Bian)
13 Nekat
14 Kamar Hotel
15 Mengintai
16 Penyelamatan Kedua Kalinya
17 Bolos Desakan
18 Tragedi Di Vila
19 Lift Anti-Mainstream
20 Tidak Suka
21 Mabuk
22 Cemburu?
23 Makanan Cinta
24 Buasnya Bian
25 Terlambat
26 Sisi Lain Bian
27 Bian Gila
28 Gudang Sebelah
29 Mulai Terbuka
30 Obat Itu Bunga
31 Mulai Peduli
32 Bukan Lagi Paksaan
33 Permainan Bian
34 Tragedi Di Toilet
35 Peduli Atau Khwatir?
36 Ketegangan Di Mobil
37 Bohong
38 Taman Belakang
39 Hujan Membuat Panas
40 Hujan Deras
41 Penampilan Baru
42 Rencana Nenek
43 Perjodohan
44 Nomor Baru
45 Vila Lagi
46 Hati Ini Untuk Dia (Bian)
47 Hasil Seni Yang Indah
48 Berita Di Sekolah
49 Siapa?
50 Bertemu Ibunda Bian
51 Tamu Tak Diundang
52 Dua Hati
53 Ayah?
54 Pengganggu
55 Tebar Pesona
56 Gelisah
57 Penuh Tentang Bian
58 Jadian Tapi Bertemu Mimi
59 Masih Rahasia
60 Mau Nggak?
61 Menginap Bedua
62 Dasar Gila
63 Pengen Ngelunjak?
64 Kucing-Kucingan
65 Cemburu Tapi...
66 Beautiful Flower
67 Ke Gep
68 Sederhana Tapi Mengesankan
69 Hampir Saja
70 Mulai
71 Tragedi Kelas
72 Berita Buruk
73 Dia Siapa?
74 Malam Romantis
75 Bunga I Love You
76 Pelengkap Hidup
77 Kembali Ke Kota
78 Marah Atau Cemburu?
79 Tragedi Perpustakaan
80 Siapa Anak Om?
81 Takut Kehilangan
82 Jangan Benci Gue (Bunga)
83 Pilihan Yang Sulit
84 OTW Makan Malam
85 Luka Terdalam
86 Balas Dendam
87 Bunga VS Bian
88 I'm Virgin
89 Pertarungan Sengit
90 Nasi Sudah Menjadi Bubur
91 Dimana Kamu Dimana?
92 Ayah VS Anak
93 Terluka Tapi Tidak berdarah
94 Love And Hate
95 Pertemuan Panas
96 Ingin Terlepas
97 Terlalu Indah Untuk Disakiti
98 Siapa Sih?
99 Mecurigakan
100 Bye Dunia Malam
101 Tersebar
102 Pernikahan Dadakan
103 Belajar Jadi Suami Istri
104 Fantasi Bian
105 Tidak Bisa Menolak
106 Bunga-Jian Done
107 Pesona Bian
108 Sesantai Itu Bunga
109 Perang Pagi
110 Gengsi Gede
111 Usulan Deni
112 Menyerah Saja
113 Akhir Cerita
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Tabrakan Pembawa Berkah
2
Sugar Daddy
3
Gaya Menantang
4
Mulai Penasaran
5
Kerja Malam
6
Merasa Aneh
7
Bertemu Lagi
8
Apa Adanya
9
Klub Malam
10
Panas
11
Pertama Untukmu Tapi kesekian Untuk-ku
12
Lo Itu-Beda (Bian)
13
Nekat
14
Kamar Hotel
15
Mengintai
16
Penyelamatan Kedua Kalinya
17
Bolos Desakan
18
Tragedi Di Vila
19
Lift Anti-Mainstream
20
Tidak Suka
21
Mabuk
22
Cemburu?
23
Makanan Cinta
24
Buasnya Bian
25
Terlambat
26
Sisi Lain Bian
27
Bian Gila
28
Gudang Sebelah
29
Mulai Terbuka
30
Obat Itu Bunga
31
Mulai Peduli
32
Bukan Lagi Paksaan
33
Permainan Bian
34
Tragedi Di Toilet
35
Peduli Atau Khwatir?
36
Ketegangan Di Mobil
37
Bohong
38
Taman Belakang
39
Hujan Membuat Panas
40
Hujan Deras
41
Penampilan Baru
42
Rencana Nenek
43
Perjodohan
44
Nomor Baru
45
Vila Lagi
46
Hati Ini Untuk Dia (Bian)
47
Hasil Seni Yang Indah
48
Berita Di Sekolah
49
Siapa?
50
Bertemu Ibunda Bian
51
Tamu Tak Diundang
52
Dua Hati
53
Ayah?
54
Pengganggu
55
Tebar Pesona
56
Gelisah
57
Penuh Tentang Bian
58
Jadian Tapi Bertemu Mimi
59
Masih Rahasia
60
Mau Nggak?
61
Menginap Bedua
62
Dasar Gila
63
Pengen Ngelunjak?
64
Kucing-Kucingan
65
Cemburu Tapi...
66
Beautiful Flower
67
Ke Gep
68
Sederhana Tapi Mengesankan
69
Hampir Saja
70
Mulai
71
Tragedi Kelas
72
Berita Buruk
73
Dia Siapa?
74
Malam Romantis
75
Bunga I Love You
76
Pelengkap Hidup
77
Kembali Ke Kota
78
Marah Atau Cemburu?
79
Tragedi Perpustakaan
80
Siapa Anak Om?
81
Takut Kehilangan
82
Jangan Benci Gue (Bunga)
83
Pilihan Yang Sulit
84
OTW Makan Malam
85
Luka Terdalam
86
Balas Dendam
87
Bunga VS Bian
88
I'm Virgin
89
Pertarungan Sengit
90
Nasi Sudah Menjadi Bubur
91
Dimana Kamu Dimana?
92
Ayah VS Anak
93
Terluka Tapi Tidak berdarah
94
Love And Hate
95
Pertemuan Panas
96
Ingin Terlepas
97
Terlalu Indah Untuk Disakiti
98
Siapa Sih?
99
Mecurigakan
100
Bye Dunia Malam
101
Tersebar
102
Pernikahan Dadakan
103
Belajar Jadi Suami Istri
104
Fantasi Bian
105
Tidak Bisa Menolak
106
Bunga-Jian Done
107
Pesona Bian
108
Sesantai Itu Bunga
109
Perang Pagi
110
Gengsi Gede
111
Usulan Deni
112
Menyerah Saja
113
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!